Al-Qur'an Surat Ke-42. Qs. Asy-Syura (Musyawarah) 53 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

Surat ke-42. QS. Asy-Syura (Musyawarah) 53 ayat:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

حٰمٓ
Haa Miiim
1. Haa Mim

عٓسٓقٓ
'Ayyyn Siiin Qooaf
2. 'Ain Sin Qaf

كَذٰلِكَ يُوۡحِىۡۤ اِلَيۡكَ وَاِلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِكَۙ اللّٰهُ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Kazaalika yuuhiii ilaika wa ilal laziina min qablikal laahul 'Aziizul Hakiim
3. Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana mewahyukan kepadamu (Muhammad) dan terhadap orang-orang yang sebelummu.

لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ وَهُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Lahuu maa fis samaa waati wa maa fil ardi wa Huwal 'Aliyul 'Aziim
4. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah Yang Mahaagung, Mahabesar.

تَـكَادُ السَّمٰوٰتُ يَتَفَطَّرۡنَ مِنۡ فَوۡقِهِنَّ‌ وَالۡمَلٰٓٮِٕكَةُ يُسَبِّحُوۡنَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ وَيَسۡتَغۡفِرُوۡنَ لِمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ اَلَاۤ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الۡغَفُوۡرُ الرَّحِيۡمُ
Takaadus samaawaatu yatafattarna min fawqihinn; walmalaaa'ikatu yusabbihuuna bihamdi Rabbihim wa yastaghfiruuna liman fil ard; alaaa innal laaha huwal Ghafuurur Rahiim
5. Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atasnya (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan untuk orang yang ada di bumi. Ingatlah, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

وَالَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اَوۡلِيَآءَ اللّٰهُ حَفِيۡظٌ عَلَيۡهِمۡ‌ۖ وَمَاۤ اَنۡتَ عَلَيۡهِمۡ بِوَكِيۡلٍ
Wallaziinat takhazuu min duunihiii awliyaaa'al laahu hafiizun 'alaihim wa maaa anta 'alaihim biwakiil
6. Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah memantau (perbuatan) mereka; adapun engkau (Muhammad) bukanlah orang yang diserahi memantau mereka.

وَكَذٰلِكَ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ قُرۡاٰنًا عَرَبِيًّا لِّـتُـنۡذِرَ اُمَّ الۡقُرٰى وَمَنۡ حَوۡلَهَا وَتُنۡذِرَ يَوۡمَ الۡجَمۡعِ لَا رَيۡبَ فِيۡهِ‌ؕ فَرِيۡقٌ فِى الۡجَنَّةِ وَفَرِيۡقٌ فِى السَّعِيۡرِ
Wa kazaalika awhainaaa llaika Qur-aanan 'Arabiyyal litunzir aUmmal Quraa wa man hawlahaa wa tunzira Yawmal Jam'ilaa raiba fiih; fariiqun fil jannati wa fariiqun fissa'iir
7. Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab, agar engkau memberi perayaan terhadap penduduk ibukota (Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi perayaan wacana hari berkumpul (Kiamat) yang tidak disangsikan adanya. Segolongan masuk nirwana dan segolongan masuk neraka.

وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَجَعَلَهُمۡ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلٰـكِنۡ يُّدۡخِلُ مَنۡ يَّشَآءُ فِىۡ رَحۡمَتِهٖ‌ؕ وَالظّٰلِمُوۡنَ مَا لَهُمۡ مِّنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ
Wa law shaaa'al laahu laja'alahum ummatanw waahi datanw walaakiny yudkhilumany yashaaa'u fii rahmatih; waz zaalimuuna maa lahum minw waliyyinw wa laa nasiir
8. Dan sekiranya Allah mengharapkan tentu Dia jadikan mereka satu umat, namun Dia memasukkan orang-orang yang Dia inginkan ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zhalim tidak ada bagi mereka pelindung dan penolong.

اَمِ اتَّخَذُوۡا مِنۡ دُوۡنِهٖۤ اَوۡلِيَآءَ‌ۚ فَاللّٰهُ هُوَ الۡوَلِىُّ وَهُوَ يُحۡىِ الۡمَوۡتٰى وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Amit takhazuu min duunihiii awliyaaa'a fallaahu Huwal Waliyyu wa Huwa yuhyil mawtaa wa Huwa 'alaa kulli shai'in Qadiir
9. Atau mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal Allah, Dialah pelindung (yang sebenarnya). Dan Dia menggugah orang yang mati, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.

وَمَا اخۡتَلَـفۡتُمۡ فِيۡهِ مِنۡ شَىۡءٍ فَحُكۡمُهٗۤ اِلَى اللّٰهِ‌ ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبِّىۡ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَاِلَيۡهِ اُنِيۡبُ
Wa makh-talaftum fiihi min shai'in fahukmuhuuu ilallaah; zaalikumul laahu Rabbii 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi uniib
10. Dan apa pun yang kau perselisihkan padanya wacana sesuatu, keputusannya (terserah) terhadap Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya saya bertawakal dan kepada-Nya saya kembali.

فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ جَعَلَ لَـكُمۡ مِّنۡ اَنۡفُسِكُمۡ اَزۡوَاجًا وَّ مِنَ الۡاَنۡعَامِ اَزۡوَاجًا‌ ۚ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيۡهِ‌ ؕ لَيۡسَ كَمِثۡلِهٖ شَىۡءٌ ‌ۚ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Faatirus samaawaati wal ard; ja'ala lakum min anfusikum azwaajanw wa minal an'aami azwaajany yazra'ukum fiih; laisa kamislihii shai'unw wa Huwas Samii'ul Basiir
11. (Allah) Pencipta langit dan bumi. Dia memicu bagi kau pasangan-pasangan dari jenis kau sendiri, dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kau meningkat biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang sama dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

لَهٗ مَقَالِيۡدُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ۚ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيَقۡدِرُ‌ؕ اِنَّهٗ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Lahuu maqooliidus samaawaati wal ardi yabsutur rizqa limany yashaaa'u wa yaqdir; innahuu bikulli shai'unw wa Huwas Samii'ul Basiir
12. Milik-Nyalah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezeki dan membatasinya bagi siapa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.
شَرَعَ لَـكُمۡ مِّنَ الدِّيۡنِ مَا وَصّٰى بِهٖ نُوۡحًا وَّالَّذِىۡۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهٖۤ اِبۡرٰهِيۡمَ وَمُوۡسٰى وَعِيۡسٰٓى اَنۡ اَقِيۡمُوا الدِّيۡنَ وَ لَا تَتَفَرَّقُوۡا فِيۡهِ‌ؕ كَبُـرَ عَلَى الۡمُشۡرِكِيۡنَ مَا تَدۡعُوۡهُمۡ اِلَيۡهِ‌ ؕ اَللّٰهُ يَجۡتَبِىۡۤ اِلَيۡهِ مَنۡ يَّشَآءُ وَيَهۡدِىۡۤ اِلَيۡهِ مَنۡ يُّنِيۡبُ
Shara'a lakum minad diini maa wassaa bihii Nuuhanw wallaziii awhainaaa ilaika wa maa wassainaa bihiii Ibraahiima wa Muusa wa 'Eesaaa an aqiimud adiina wa laa tatafarraquu fiih; kabura 'alal mushrikiina maa tad'uuhum ilaih; Allaahu yajtabii ilaihi many yas
13. Dia (Allah) sudah mensyariatkan kepadamu agama yang sudah diwasiatkan-Nya terhadap Nuh dan apa yang sudah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang sudah Kami wasiatkan terhadap Ibrahim, Musa dan Isa yakni tegakkanlah agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kau berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang-orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kau serukan terhadap mereka. Allah menegaskan orang yang Dia inginkan terhadap agama tauhid dan memberi isyarat terhadap (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya).

وَمَا تَفَرَّقُوۡۤا اِلَّا مِنۡۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ الۡعِلۡمُ بَغۡيًاۢ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتۡ مِنۡ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ وَ اِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡرِثُوا الۡكِتٰبَ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡ لَفِىۡ شَكٍّ مِّنۡهُ مُرِيۡبٍ
Wa maa tafarraquuu illaa mim ba'di maa jaaa'ahumul 'ilmu baghyam bainahum; wa law laa Kalimatun sabaqat mir Rabbika ilaaa ajalim musammal laqudiya bainahum; wa innal laziina uurisul Kitaaba mim ba'dihim lafii shakkim minhu muriib
14. Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali sehabis tiba terhadap mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) lantaran kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah lantaran sebuah ketetapan yang sudah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) hingga deadline yang ditentukan, pastilah eksekusi bagi mereka sudah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) sehabis mereka (pada zaman Muhammad), betul-betul berada dalam keraguan yang mendalam wacana Kitab (Al-Qur'an) itu.

فَلِذٰلِكَ فَادۡعُ‌ ۚ وَاسۡتَقِمۡ كَمَاۤ اُمِرۡتَ‌ۚ وَلَا تَتَّبِعۡ اَهۡوَآءَهُمۡ‌ۚ وَقُلۡ اٰمَنۡتُ بِمَاۤ اَنۡزَلَ اللّٰهُ مِنۡ كِتٰبٍ‌‌ۚ وَاُمِرۡتُ لِاَعۡدِلَ بَيۡنَكُمُ‌ؕ اَللّٰهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡ‌ؕ لَـنَاۤ اَعۡمَالُـنَا وَلَـكُمۡ اَعۡمَالُكُمۡ‌ۚ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُ‌ؕ اَللّٰهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَا‌ۚ وَاِلَيۡهِ الۡمَصِيۡرُؕ
Falizaalika fad'u wastaqim kamaaa umirta wa laa tattabi' ahwaaa'ahum wa qul aamantu bimaaa anzalal laahu min Kitaab, wa umirtu li a'dila bainakum Allaahu Rabbunaa wa Rabbukum lanaaa a'maa lunaa wa lakum a'maalukim laa hujjata bainanaa wa baina kumul laahu
15. Karena itu, serulah (mereka beriman) dan tetaplah (beriman dan berdakwah) sebagaimana ditugaskan kepadamu (Muhammad) dan janganlah mengikuti impian mereka dan katakanlah, "Aku beriman terhadap Kitab yang diturunkan Allah dan saya ditugaskan agar berlaku adil di antara kamu. Allah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami perbuatan kami dan bagi kau perbuatan kamu. Tidak (perlu) ada perselisihan antara kami dan kamu, Allah menghimpun antara kita dan kepada-Nyalah (kita) kembali."

وَالَّذِيۡنَ يُحَآجُّوۡنَ فِى اللّٰهِ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا اسۡتُجِيۡبَ لَهٗ حُجَّتُهُمۡ دَاحِضَةٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٌ وَّلَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ
Wallaziina yuhaaajjuuna fil laahi mim ba'di mastujiiba lahuu hujjatuhum daahidatun 'inda Rabbihim wa 'alaihim ghadabunw wa lahum 'azaabun shadiid
16. Dan orang-orang yang berbantah-bantah wacana (agama) Allah sehabis (agama itu) diterima, perbantahan mereka itu tidak bermanfaat di segi Tuhan mereka. Mereka memperoleh kemurkaan (Allah) dan mereka memperoleh azab yang sungguh keras.

اَللّٰهُ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ الۡكِتٰبَ بِالۡحَقِّ وَالۡمِيۡزَانَ‌ؕ وَمَا يُدۡرِيۡكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ قَرِيۡبٌ
Allahul laziii anzalal Kitaaba bilhaqqi wal Miizaan; wa ma yudriika la'allas Saa'ata qariib
17. Allah yang menurunkan Kitab (Al-Qur'an) dengan (membawa) kebenaran dan neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari Kiamat itu sudah dekat?

يَسۡتَعۡجِلُ بِهَا الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِهَا‌ ۚ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مُشۡفِقُوۡنَ مِنۡهَا ۙ وَيَعۡلَمُوۡنَ اَنَّهَا الۡحَقُّ ‌ ؕ اَلَاۤ اِنَّ الَّذِيۡنَ يُمَارُوۡنَ فِى السَّاعَةِ لَفِىۡ ضَلٰلٍۢ بَعِيۡدٍ
Yasta'jilu bihal laziina laa yu'minuuna bihaa wallaziina aamanuu mushfiquuna minhaa wa ya'lamuuna annahal haqq; alaaa innal laziina yumaaruuna fis Saa'ati lafii dalaalim ba'iid
18. Orang-orang yang tidak percaya adanya hari Kiamat meminta agar hari itu secepatnya terjadi, dan orang-orang yang beriman merasa khawatir kepadanya dan mereka percaya bahwa Kiamat itu yakni benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah wacana terjadinya Kiamat itu betul-betul sudah kesasar jauh.

اَللّٰهُ لَطِيۡفٌۢ بِعِبَادِهٖ يَرۡزُقُ مَنۡ يَّشَآءُ‌ۚ وَهُوَ الۡقَوِىُّ الۡعَزِيۡزُ
Allahu latiifum bi'ibaadihii yarzuqu mai yashaaa'u wa Huwal Qawiyyul 'Aziiz
19. Allah Mahalembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezeki terhadap siapa yang Dia inginkan dan Dia Mahakuat, Mahaperkasa.

مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ حَرۡثَ الۡاٰخِرَةِ نَزِدۡ لَهٗ فِىۡ حَرۡثِهٖ‌ۚ وَمَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ حَرۡثَ الدُّنۡيَا نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا وَمَا لَهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ مِنۡ نَّصِيۡبٍ
Man kaana yuriidu harsal Aakhirati nazid lahuu fii harsihii wa man kaana yuriidu harsad dunyaa nu'tihii mnhaa wa maa lahuu fil Aakhirati min nasiib
20. Barangsiapa mengharapkan keuntungan di darul abadi akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa mengharapkan keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), namun ia tidak akan memperoleh cuilan di akhirat.

اَمۡ لَهُمۡ شُرَكٰٓؤُا شَرَعُوۡا لَهُمۡ مِّنَ الدِّيۡنِ مَا لَمۡ يَاۡذَنۡۢ بِهِ اللّٰهُ‌ؕ وَلَوۡلَا كَلِمَةُ الۡفَصۡلِ لَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ وَاِنَّ الظّٰلِمِيۡنَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ
Am lahum shurakaaa'u shara'uu lahum minad diini maa lam yaazam bihil laah; wa law laa kalimatul fasli laqudiya bainahum; wa innaz zaalimiina lahum 'azaabun aliim
21. Apakah mereka memiliki sesembahan selain Allah yang pastikan aturan agama bagi mereka yang tidak diizinkan (diridhai) Allah? Dan sekiranya tidak ada ketetapan yang menangguhkan (hukuman dari Allah) tentulah eksekusi di antara mereka sudah dilaksanakan. Dan sungguh, orang-orang zhalim itu akan memperoleh azab yang sungguh pedih.

تَرَى الظّٰلِمِيۡنَ مُشۡفِقِيۡنَ مِمَّا كَسَبُوۡا وَهُوَ وَاقِعٌۢ بِهِمۡ‌ؕ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فِىۡ رَوۡضَاتِ الۡجَـنّٰتِ‌ۚ لَهُمۡ مَّا يَشَآءُوۡنَ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ‌ؕ ذٰلِكَ هُوَ الۡفَضۡلُ الۡكَبِيۡرُ
Taraz zaalimiina mushfiqiina mimmaa kasabuu wa huwa waaqi'um bihim; wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati fii rawdaatil jannaati lahum maa yashaaa'uuna 'inda Rabbihim; zaalika huwal fadlul kabiir
22. Kamu akan menyaksikan orang-orang zhalim itu sungguh cemas lantaran (kejahatan-kejahatan) yang sudah mereka lakukan, dan (azab) menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman dan melakukan kebajikan (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka inginkan di segi Tuhan. Yang demikian itu yakni karunia yang besar.

ذٰ لِكَ الَّذِىۡ يُبَشِّرُ اللّٰهُ عِبَادَهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ‌ؕ قُلْ لَّاۤ اَسۡـَٔـــلُـكُمۡ عَلَيۡهِ اَجۡرًا اِلَّا الۡمَوَدَّةَ فِى الۡقُرۡبٰى‌ؕ وَمَنۡ يَّقۡتَرِفۡ حَسَنَةً نَّزِدۡ لَهٗ فِيۡهَا حُسۡنًا‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ شَكُوۡرٌ
Zaalikal lazii yubash shirul laahu 'ibaadahul laziina aamanuu wa 'amilus saalihaat; qul laaa as'alukum 'alaihi ajran illal mawaddata fil qurbaa; wa mai yaqtarif hasanatan nazid lahuu fiihaa husnaa; innal laaha Ghafuurun Shakuur
23. Itulah (karunia) yang diberitahukan Allah untuk menyenangkan hamba-hamba-Nya yang beriman dan melakukan kebajikan. Katakanlah (Muhammad), "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu imbalan pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan barangsiapa melakukan kebaikan akan Kami tambahkan kebaikan baginya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri.

اَمۡ يَقُوۡلُوۡنَ افۡتَـرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا‌ ۚ فَاِنۡ يَّشَاِ اللّٰهُ يَخۡتِمۡ عَلٰى قَلۡبِكَ‌ ؕ وَيَمۡحُ اللّٰهُ الۡبَاطِلَ وَيُحِقُّ الۡحَقَّ بِكَلِمٰتِهٖۤ‌ ؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِ
Am yaquuluunaf tara 'alal laahi kaziban fa-iny yasha il laahu yakhtim 'alaa qalbik; wa yamhul laahul baatila wa yuhiqqul haqqa bi Kalimaatih; innahuu 'Aliimum bizaatis suduur
24. Ataukah mereka mengatakan, "Dia (Muhammad) sudah mengada-adakan kebohongan wacana Allah." Sekiranya Allah mengharapkan tentu Dia kunci hatimu. Dan Allah meniadakan yang batil dan membenarkan yang benar dengan firman-Nya (Al-Qur'an). Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

وَهُوَ الَّذِىۡ يَقۡبَلُ التَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهٖ وَيَعۡفُوۡا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُوۡنَ
Wa Huwal lazii yaqbalut tawbata 'an 'ibaadihii wa ya'fuu 'anis saiyiaati wa ya'lamu maa taf'aluun
25. Dan Dialah yang menemukan tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengenali apa yang kau kerjakan,

وَيَسۡتَجِيۡبُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَيَزِيۡدُهُمۡ مِّنۡ فَضۡلِهٖ‌ؕ وَالۡكٰفِرُوۡنَ لَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ
Wa yastajiibul laziina aamanuu wa 'amilu saalihaati wa yaziiduhum min fadlih; wal kaafiruuna lahum 'azaabun shadiid
26. dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan melakukan kebajikan serta memperbesar (pahala) terhadap mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan memperoleh azab yang sungguh keras.

وَلَوۡ بَسَطَ اللّٰهُ الرِّزۡقَ لِعِبَادِهٖ لَبَغَوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَلٰكِنۡ يُّنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ ‌ؕ اِنَّهٗ بِعِبَادِهٖ خَبِيۡرٌۢ بَصِيۡرٌ
Wa law basatal laahur rizqa li'ibaadihii labaghaw fil ardi wa laakiny yunazzilu biqadarim maa yashaaa'; innahuu bi'ibaadihii Khabiirum Basiir
27. Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki terhadap hamba-hamba-Nya tentu mereka akan berbuat melebihi batas di bumi, namun Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.

وَهُوَ الَّذِىۡ يُنَزِّلُ الۡغَيۡثَ مِنۡۢ بَعۡدِ مَا قَنَطُوۡا وَيَنۡشُرُ رَحۡمَتَهٗ‌ ؕ وَهُوَ الۡوَلِىُّ الۡحَمِيۡدُ
Wa Huwal lazii yunazzilul ghaisa mim ba'di maa qanatuu wa yanshuru rahmatah; wa Huwal Waliyyul Hamiid
28. Dan Dialah yang menurunkan hujan sehabis mereka berputus asa dan membuatkan rahmat-Nya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji.

وَ مِنۡ اٰيٰتِهٖ خَلۡقُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ وَمَا بَثَّ فِيۡهِمَا مِنۡ دَآبَّةٍ‌ ؕ وَهُوَ عَلٰى جَمۡعِهِمۡ اِذَا يَشَآءُ قَدِيۡرٌ
Wa min Aayaatihii khalqus samaawaati wal ardi wa maa bassa fiihimaa min daaabbah; wa Huwa 'alaa jam'ihim izaa yashaaa'u Qadiir
29. Dan di antara gejala (kebesaran)-Nya yakni penciptaan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Mahakuasa menghimpun seluruhnya apabila Dia kehendaki.
وَمَاۤ اَصَابَكُمۡ مِّنۡ مُّصِيۡبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِيۡكُمۡ وَيَعۡفُوۡا عَنۡ كَثِيۡرٍؕ
Wa maaa asaabakum mim musiibatin fabimaa kasabat aydiikum wa ya'fuu 'an kasiir
30. Dan tragedi alam apa pun yang menimpa kau yakni disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).
وَمَاۤ اَنۡـتُمۡ بِمُعۡجِزِيۡنَ فِى الۡاَرۡضِ ۖۚ وَمَا لَـكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ‏
Wa maaa antum bimu'jiziina fil ardi wa maa lakum min duunil laahi minw wa liyyinw wa laa nasiir
31. Dan kau tidak sanggup melepaskan diri (dari siksaan Allah) di bumi, dan kau tidak memperoleh pelindung atau penolong selain Allah.

وَمِنۡ اٰيٰتِهِ الۡجَوَارِ فِى الۡبَحۡرِ كَالۡاَعۡلَامِؕ
Wa min Aayaatihil ja waarifil bahri kal a'lam
32. Dan di antara gejala (kebesaran)-Nya merupakan kapal-kapal (yang berlayar) di maritim menyerupai gunung-gunung.

اِنۡ يَّشَاۡ يُسۡكِنِ الرِّيۡحَ فَيَظۡلَلۡنَ رَوَاكِدَ عَلٰى ظَهۡرِهٖؕ اِنَّ فِىۡ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّـكُلِّ صَبَّارٍ شَكُوۡرٍۙ
Iny yashaaa yuskinir riiha fa yazlalna rawaakida 'alaa zahirh; inna fii zaalika la Aayaatil likulli sabbaarin shakuur
33. Jika Dia menghendaki, Dia akan menghentikan angin, sehingga jadilah (kapal-kapal) itu terhenti di permukaan laut. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat gejala (kekuasaan Allah) bagi orang yang senantiasa bersabar dan banyak bersyukur,

اَوۡ يُوۡبِقۡهُنَّ بِمَا كَسَبُوۡا وَيَعۡفُ عَنۡ كَثِيۡرٍ
Aw yuubiqhunna bimaa kasabuu wa ya'fu 'an kasiir
34. atau (Dia akan) merusak kapal-kapal itu lantaran perbuatan (dosa) mereka, dan Dia memaafkan banyak (dari mereka),

وَّيَعۡلَمَ الَّذِيۡنَ يُجَادِلُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِنَا ؕ مَا لَهُمۡ مِّنۡ مَّحِيۡصٍ
Wa ya'lamal laziina yujaadiluuna fiii Aayaatinaa maa lahum mim mahiis
35. dan agar orang-orang yang membantah gejala (kekuasaan) Kami mengenali bahwa mereka tidak akan memperoleh jalan keluar (dari siksaan).

فَمَاۤ اُوۡتِيۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَمَتَاعُ الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا‌ۚ وَمَا عِنۡدَ اللّٰهِ خَيۡرٌ وَّاَبۡقٰى لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَۚ
Famaa uutiitum min shai'in famataa'ul hayaatid dunyaa wa maa 'indal laahi khairunw wa abqoo lillaziina aamanuu wa 'alaa Rabbihim yatawakkaluun
36. Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu yakni kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di segi Allah lebih baik dan lebih abadi bagi orang-orang yang beriman, dan cuma terhadap Tuhan mereka bertawakal,

وَالَّذِيۡنَ يَجۡتَنِبُوۡنَ كَبٰٓٮِٕرَ الۡاِثۡمِ وَالۡفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوۡا هُمۡ يَغۡفِرُوۡنَ‌ۚ‏
Wallaziina yajtanibuuna kabaaa'iral ismi wal fawaa hisha wa izaa maa ghadibuu hum yaghfiruun
37. dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka murka secepatnya memberi maaf,

وَالَّذِيۡنَ اسۡتَجَابُوا لِرَبِّهِمۡ وَاَقَامُوۡا الصَّلٰوةَۖ وَاَمۡرُهُمۡ شُوۡرٰى بَيۡنَهُمۡۖ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَ‌ۚ
Wallaziinas tajaabuu li Rabbhim wa aqoomus Salaata wa amruhum shuuraa bainahum wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun
38. dan (bagi) orang-orang yang menemukan (mematuhi) permohonan Tuhan dan melakukan shalat, sedang permasalahan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka; dan mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan terhadap mereka,

وَالَّذِيۡنَ اِذَاۤ اَصَابَهُمُ الۡبَغۡىُ هُمۡ يَنۡتَصِرُوۡنَ
Wallaziina izaa asaabahumul baghyu hum yantasiruun
39. dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zhalim, mereka membela diri.
وَجَزٰٓؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثۡلُهَا‌ۚ فَمَنۡ عَفَا وَاَصۡلَحَ فَاَجۡرُهٗ عَلَى اللّٰهِ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيۡنَ‏
Wa jazaaa'u saiyi'atin saiyi'tum misluha faman 'afaa wa aslaha fa ajruhuu 'alal laah; innahuu laa yuhibbuz zaalimiin
40. Dan jawaban sebuah kejahatan yakni kejahatan yang setimpal, namun barangsiapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menggemari orang-orang zhalim.

وَلَمَنِ انْتَصَرَ بَعۡدَ ظُلۡمِهٖ فَاُولٰٓٮِٕكَ مَا عَلَيۡهِمۡ مِّنۡ سَبِيۡلٍؕ
Wa lamanin tasara ba'da zulmihii fa ulaaa'ika maa 'alaihim min sabiil
41. Tetapi orang-orang yang membela diri sehabis dizhalimi, tidak ada argumentasi untuk menyalahkan mereka.

اِنَّمَا السَّبِيۡلُ عَلَى الَّذِيۡنَ يَظۡلِمُوۡنَ النَّاسَ وَ يَبۡغُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَقِّ‌ؕ اُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ
Innamas sabiilu 'alal laziina yazlimuunan naasa wa yabghuuna fil ardi bighairil haqq; ulaaa'ika lahum 'azaabun aliim
42. Sesungguhnya kesalahan cuma ada pada orang-orang yang berbuat zhalim terhadap insan dan melebihi batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu memperoleh siksa yang pedih.

وَلَمَنۡ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ الۡاُمُوۡرِ
Wa laman sabara wa ghafara inna zaalika lamin 'azmil umuur
43. Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu tergolong perbuatan yang mulia.

وَمَنۡ يُّضۡلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنۡ وَّلِىٍّ مِّنۡۢ بَعۡدِهٖ‌ ؕ وَتَرَى الظّٰلِمِيۡنَ لَمَّا رَاَوُا الۡعَذَابَ يَقُوۡلُوۡنَ هَلۡ اِلٰى مَرَدٍّ مِّنۡ سَبِيۡلٍ‌ۚ‏
Wa mai yudlilil laahu famaa lahuu minw waliyyim mim ba'dih; wa taraz zaalimiina lammaa ra awul 'azaaba yaquuluuna hal ilaa maraddim min sabiil
44. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung sehabis itu. Kamu akan menyaksikan orang-orang zhalim dikala mereka menyaksikan azab berkata, "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?"

وَتَرٰٮهُمۡ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا خٰشِعِيۡنَ مِنَ الذُّلِّ يَنۡظُرُوۡنَ مِنۡ طَرۡفٍ خَفِىٍّ‌ ؕ وَقَالَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّ الۡخٰسِرِيۡنَ الَّذِيۡنَ خَسِرُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ وَاَهۡلِيۡهِمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ‌ ؕ اَلَاۤ اِنَّ الظّٰلِمِيۡنَ فِىۡ عَذَابٍ مُّقِيۡمٍ
Wa taraahum yu'raduuna 'alaihaa khaashi'iina minazzulli yanzuruuna min tarfin khaifiyy; wa qoolal laziina aamanuuu innal khaasiriinal laziina khasiruun anfusahum wa ahliihim Yawmal Qiyaamah; alaaa innaz zaalimiina fii'azaabim muqiim
45. Dan kau akan menyaksikan mereka dihadapkan ke neraka dalam kondisi tertunduk lantaran (merasa) hina, mereka menyaksikan dengan persepsi yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata, "Sesungguhnya orang-orang yang rugi merupakan orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari Kiamat." Ingatlah, sesungguhnya orang-orang zhalim itu berada dalam azab yang kekal.

وَمَا كَانَ لَهُمۡ مِّنۡ اَوۡلِيَآءَ يَنۡصُرُوۡنَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ‌ؕ وَمَنۡ يُّضۡلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنۡ سَبِيۡلٍؕ‏
Wa maa kaana lahum min awliyaaa'a yansuruunahum min duunil laah; wa mai yudlilil laahu famaa lahuu min sabiil
46. Dan mereka tidak akan memiliki pelindung yang sanggup membantu mereka selain Allah. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah tidak akan ada jalan keluar baginya (untuk memperoleh petunjuk).

اِسۡتَجِيۡبُوۡا لِرَبِّكُمۡ مِّنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِىَ يَوۡمٌ لَّا مَرَدَّ لَهٗ مِنَ اللّٰهِ‌ؕ مَا لَكُمۡ مِّنۡ مَّلۡجَاٍ يَّوۡمَٮِٕذٍ وَّمَا لَكُمۡ مِّنۡ نَّكِيۡرٍ
Istajiibuu li Rabbikum min qabli any yaatiya Yawmul laa maradda lahuu minal laah; maa lakum mim malja iny yawma'izinw wa maa lakum min nakiir
47. Patuhilah permohonan Tuhanmu sebelum tiba dari Allah sebuah hari yang tidak sanggup ditolak (atas perintah dari Allah). Pada hari itu kau tidak memperoleh wilayah berlindung dan tidak (pula) sanggup mengingkari (dosa-dosamu).

فَاِنۡ اَعۡرَضُوۡا فَمَاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيۡظًا‌ؕ اِنۡ عَلَيۡكَ اِلَّا الۡبَلٰغُ‌ ؕ وَاِنَّاۤ اِذَاۤ اَذَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ مِنَّا رَحۡمَةً فَرِحَ بِهَا‌ۚ وَاِنۡ تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةٌۢ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡهِمۡ فَاِنَّ الۡاِنۡسَانَ كَفُوۡرٌ
Fa-in a'raduu famaaa arsalnaaka 'alaihim hafiizan in 'alaika illal balaagh; wa innaaa izaaa azaqnal insaana minnaa rahmatan fariha bihaa wa in tusibhum saiyi'atum bimaa qaddamat aydiihim fa innal insaana kafuur
48. Jika mereka berpaling, maka (ingatlah) Kami tidak menyuruh engkau selaku pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyodorkan (risalah). Dan sungguh, apabila Kami mencicipi terhadap insan sebuah rahmat dari Kami, ia menyambutnya dengan gembira; namun jikalau mereka ditimpa kesulitan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar), sungguh, insan itu sungguh ingkar (kepada nikmat).

لِّـلَّـهِ مُلۡكُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ ‌ؕ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ‌ ؕ يَهَبُ لِمَنۡ يَّشَآءُ اِنَاثًا وَّيَهَبُ لِمَنۡ يَّشَآءُ الذُّكُوۡرَ
Lillaahi mulkus samaawaati wal ard; yakhluqu maa yashaaa'; yahabu limai yashaaa'u inaasanw wa yahabu limai yashaaa'uz zukuur
49. Milik Allah-lah kerajaan langit dan bumi; Dia bikin apa yang Dia kehendaki, menampilkan anak wanita terhadap siapa yang Dia inginkan dan menampilkan anak pria terhadap siapa yang Dia kehendaki,

اَوۡ يُزَوِّجُهُمۡ ذُكۡرَانًا وَّاِنَاثًا‌ ۚ وَيَجۡعَلُ مَنۡ يَّشَآءُ عَقِيۡمًا‌ؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌ قَدِيۡرٌ
Aw yuzawwijuhum zukraananw wa inaasanw wa yaj'alu mai yashaaa'u 'aqiimaa; innahuu 'Aliimun Qadiir
50. atau Dia menganugerahkan jenis pria dan perempuan, dan memicu mandul siapa yang Dia kehendaki. Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.

وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ اَنۡ يُّكَلِّمَهُ اللّٰهُ اِلَّا وَحۡيًا اَوۡ مِنۡ وَّرَآىٴِ حِجَابٍ اَوۡ يُرۡسِلَ رَسُوۡلًا فَيُوۡحِىَ بِاِذۡنِهٖ مَا يَشَآءُ‌ؕ اِنَّهٗ عَلِىٌّ حَكِيۡمٌ
Wa maa kaana libasharin any yukallimahul laahu illaa wahyan aw minw waraaa'i hijaabin aw yursila Rasuulan fa yuuhiya bi iznuhii maa yashaaa'; innahuu 'Aliyyun Hakiim
51. Dan tidaklah layak bagi seorang insan bahwa Allah akan mengatakan kepadanya kecuali dengan perantaraan wahyu atau dari belakang tabir atau dengan menyuruh delegasi (malaikat) kemudian diwahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahatinggi, Mahabijaksana.

وَكَذٰلِكَ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ رُوۡحًا مِّنۡ اَمۡرِنَا‌ ؕ مَا كُنۡتَ تَدۡرِىۡ مَا الۡكِتٰبُ وَلَا الۡاِيۡمَانُ وَلٰـكِنۡ جَعَلۡنٰهُ نُوۡرًا نَّهۡدِىۡ بِهٖ مَنۡ نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَا‌ ؕ وَاِنَّكَ لَتَهۡدِىۡۤ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسۡتَقِيۡمٍۙ
Wa kazaalika awhainaaa ilaika ruuham min amrinaa; maa kunta tadrii mal Kitaabu wa lal iimaanu wa laakin ja'alnaahu nuuran nahdii bihii man nashaaa'u min 'ibaadinaa; wa innaka latahdiii ilaaa Siraatim Mustaqiim
52. Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) rµh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengenali apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah dogma itu, namun Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi isyarat siapa yang Kami inginkan di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau betul-betul membimbing (manusia) terhadap jalan yang lurus,

صِرَاطِ اللّٰهِ الَّذِىۡ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ اَلَاۤ اِلَى اللّٰهِ تَصِيۡرُ الۡاُمُوۡرُ
Siraatil laahil lazii lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ard; alaaa ilal laahi tasiirul umuur
53. (Yaitu) jalan Allah yang milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, segala permasalahan kembali terhadap Allah.

Related : Al-Qur'an Surat Ke-42. Qs. Asy-Syura (Musyawarah) 53 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

0 Komentar untuk "Al-Qur'an Surat Ke-42. Qs. Asy-Syura (Musyawarah) 53 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close