Pengertian Santun/Pemaaf


A.    Santun/Pemaaf            
   
Dalam kehidupan manusia, kita menemukan banyak norma yang menawarkan fatwa bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar evaluasi mengenai baik dan buruknya sikap dan tindakan. Secara umum norma dibedakan menjadi dua yaitu norma khusus dan norma umum, norma khusus, merupakan aturan yang berlaku dalam bidang aktivitas atau kehidupan yang khusus, misal peraturan bermain dalam olahraga, aturan mmengunjungi pasien di rumah sakit dan sebagainya. Norma umum, norma umum  mempunyai sifat yang lebih umum dan universal. Norma umum terdiri dari tiga macam, yaitu :
Pertama, Norma sopan santun (etiket) yaitu norma mengatur teladan prilaku yang sikap lahiriah, misalnya   Tata cara bertamu, tata cara duduk, tata cara makan dan minum,  cara berpakaian cara menyapa , cara berbicara dan sebagainya. Kedua,norma aturan yaitu norma yang di tuntut dengan tegas oleh masyarakat lantaran dianggap perlu demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Norma aturan lebih tegas dan niscaya , lantaran dijamin oleh eksekusi terhadap para  pelanggarannya. Ketiga, Norma moral yaitu aturan mengenai sikap dan sikap manusia. Norma moral sebagai tolak ukur yang digunakan oleh masyarakat untuk memilih baik buruknya insan sebagai insan dan bukan dalam kaitannya dengan kiprah bukan dalam kaitan dengan status sosial dan sebagainya.[1]

Dengan sifat penyabar, seorang pendidik akan tampil lebih terpuji dan disukai oleh anak-anak, sehingga akan lebih berhasil dalam menjalankan kiprah pendidikannya, termasuk tanggungjawabnya membentuk dan memperbaiki kepribadian anakanaknya. Karena “seorang pendidik ialah teladan bagi anak-anak, maka seorang pendidik yang penyabar akan menawarkan efek kasatmata pada anak-anak, sehingga mereka menghiasi dirinya dengan sopan santun terpuji dan terjauh dari perangai tercela”.[2]Semua ini bukan berarti bahwa selamanya seorang pendidik harus berlemah lembut dan sabar, jikalau pendidik melihat kemaslahatan yang lebih dalam menawarkan eksekusi baik itu dengan kecaman ataupun pukulan, maka hendaknya jangan merasa ragu-ragu untuk melaksanakannya.
Menurut Abdullah Nashih Ulwan “dari sifat-sifat pokok yang menolong keberhasilan pendidik dalam kiprah pendidikannya, di samping tanggung jawabnya membentuk dan memperbaiki, ialah sifat santun, yang dengan sifat itu sang anak akan tertarik pada pendidiknya, alasannya ialah sang anak akan berhias dengan kesantunan pendidik, sang anak akan berhias dengan sopan santun yang terpuji dan terjauh dari sopan santun tercela.”[3]  
Pendidik ialah sosok figur yang memiliki aneka macam keutamaan, alasannya ialah para guru yang aneka macam memegang peranan-peranan penting untuk membina ummat dalam hal ilmu pendidikan agama. Di bahu merekalah nilai-nilai agama dapat tersalurkan kepada para murid atau santri-santrinya. Oleh lantaran tanggung jawab sebagai seorang guru sedemikian berat maka Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang mau menjadi guru.



               [1] Ayie Tajima, Sopan Santun dan Takwa, diakses Tanggal 17 November 2015 dari http://ayietajima.blogspot.co.id

               [2] Ibid., hal. 184.
               [3] Ulwan, Pedoman Pendidikan., hal. 184.

Related : Pengertian Santun/Pemaaf

0 Komentar untuk "Pengertian Santun/Pemaaf"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close