||Pada hari ahad tanggal 19 Juli 2020, saya dan keluarga Blang Jruen rihlah ke objek rekreasi Krueng Tuan - Nisam Antara. Kami datang di Krueng Tuan sekitar pukul 15.00 Wib. Tiba disana, kami menikmati panorama indah Krueng Tuan sambil merasakan makanan yang sudah dibawa dari rumah. Beberapa anggota keluarga juga ‘menjamah’ riuh rendah air Krueng Tuan, meski air mulai keruh lantaran hujan tiba. Sekitar pukul 17.00 Wib kami bergegas dan berkemas untuk pulang. Kami singgah di Masjid Krueng Tuan untuk menunaikan shalat Ashar. Mesjid itu persis berada di sebelah kiri jalan raya, melalui jembatan, jika berangkat dari arah Simpang KKA. Sekitar pukul 18.15 Wib kami berangkat kembali ke Lhokseumawe. Alhamdulillah kami datang di Lhokseumawe sekitar pukul 20.00 Wib||
||Beberapa dikala duduk istirahat di rumah, saya mulai kebingungan lantaran HP tidak ada di saku baju dan celana, dan tidak ada juga dalam kendaraan. Rupanya HP saya tertinggal di Balai Masjid Krueng Tuan. Beberapa kali keluarga mengontak HP itu, tetapi tidak masuk alias diluar jangkauan, lantaran memang kawasan itu sukar mendapat jaringan. Awalnya saya bertujuan tidak lagi mengambil HP itu, dengan alasan: Bisa jadi HP itu sudah diambil orang dan tak mungkin dikembalikan. Tapi, atas desakan anggota keluarga, juga lantaran saya berkepentingan terhadap HP itu, sebab: jadwal ceramah/ khutbah/ acara saya segalanya tercatat di HP tersebut dan HP itu ialah HP pertama saya yang ‘canggih’, lantaran sebelumnya saya cuma pakai Hp nokia usang yang berfungsi untuk SMS dan Telpon saja||
||Akhirnya, malam itu saya putuskan kembali ke Krueng Tuan bareng beberapa anggota keluarga. Sekitar pukul 21.30 kami datang di Krueng Tuan, setelah menyaksikan kesana kemari HP tidak ditemukan, dan sempat mengajukan pertanyaan pada beberapa anak muda yang sedang duduk di atas balai masjid, mereka juga tidak melihatnya. Akhirnya kami pulang dengan tangan hampa. Pun, kami datang kembali di Lhokseumawe sekitar pukul 23.30 Wib. Esoknya saya pun secepatnya bergegas ke Toko Oppo untuk beli HP baru, mungkin ini pesan yang tersirat hilang HP||
||Alhamdulillah, tadi (2 Muharram 1442 H/ 21 Agustus 2020) sekitar pukul 14.30 Wib usai jadwal khutbah Jumat di Kabupaten Bireuen. Saya ngopi sejenak bareng Tgk Irwansyah Krueng Geukuh pada suatu warung kupi di Kuta Blang - Bireuen. Setelah ngobrol kesana kemari sekitar 30 menit sambil menikmati Mie Kocok dan Sate, tiba-tiba HP saya berdering, rupanya seorang teman dekat usang saya Abdul Hadi di Blang Bladeh, mengontak dan mengabarkan bahwa ada ‘panitia masjid’ menelponnya tentang HP saya yang hilang beberap waktu lalu. Katanya, HP saya itu didapatkan dan disimpan oleh Bilal Masjid Krueng Tuan. Rupanya, ‘panitia masjid’ yang dimaksud itu yaitu anak dari sang Bilal Masjid itu. Karena sudah usang HP itu tidak diambil oleh siempunya, dan baterai sudah habis. Lalu, sang Bilal memberi terhadap anaknya HP itu untuk dipertemukan dengan pemiliknya. Dibawalah HP itu oleh anak sang Bilal ke Krueng Geukuh tempatnya berjualan Perabot rumah tangga di suatu Keude berjulukan ‘Amanah’, cuma beberapa meter dari Masjid Besar Bujang Salim||
||Setelah janjian via talipun, balasannya tadi kami berjumpa di Keude Amanah, Alhamdulillah HP saya pun kembali lagi. Selama HP itu hilang, maka saya cuma menanti panitia program menalipun kembali untuk mengkofirmasi program yang mau saya isi. Kini HP itu sudah kembali, dan jadwal acara saya pun ada lagi. Semoga Allah mempertahankan Sang Bilal dan keluarganya dunia dan akhirat. Amin.||
||Kisah di atas, ingin mengajarkan kita bahwa: Pertama, Hati-hatilah dengan barang bawaan, pastikan dan periksa kembali barang bawaan sebelum berangkat. Kedua, rupanya masih banyak orang-orang baik, jujur dan amanah di negeri ini. Seperti keluarga sang Bilal yang memiliki perilaku amanah sesuai dengan keude anaknya bernama: Amanah. Di Akhir pertemuan, saya minta selfie dengan anaknya sang Bilal. Lalu saya pamit sambil menitipkan bukti terimakasih terhadap Sang Bilal||
Penulis: Ustaz Adnan Yahya, M.Kom.I
0 Komentar untuk "Hp Dan Keude Amanah"