Al-Qur'an Surat Ke-40. Qs. Ghafir (Sang Maha Pengampun) 85 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

Surat ke-40. QS. Ghafir (Sang Maha Pengampun) 85 ayat:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

حٰمٓ‌
Haa-Miiim
1. Haa Mim

تَنۡزِيۡلُ الۡكِتٰبِ مِنَ اللّٰهِ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِۙ
Tanziilul Kitaabi minal laahil Aziizil 'Aliim
2. Kitab ini (Al-Qur'an) diturunkan dari Allah Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui,

غَافِرِ الذَّنۡۢبِ وَقَابِلِ التَّوۡبِ شَدِيۡدِ الۡعِقَابِ ذِى الطَّوۡلِؕ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَؕ اِلَيۡهِ الۡمَصِيۡرُ
Ghaafiriz zambi wa qoobilit tawbi shadiidil 'iqoobi zit tawli laaa ilaaha illaa Huwa ilaihil masiir
3. yang mengampuni dosa dan menemukan tobat dan keras hukuman-Nya; yang memiliki karunia. Tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nyalah (semua makhluk) kembali.

مَا يُجَادِلُ فِىۡۤ اٰيٰتِ اللّٰهِ اِلَّا الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا فَلَا يَغۡرُرۡكَ تَقَلُّبُهُمۡ فِى الۡبِلَادِ
Maa yujaadilu fiii Aayaatil laahi illal laziina kafaruu falaa yaghrurka taqallubuhum fil bilaad
4. Tidak ada yang memperdebatkan wacana ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah engkau (Muhammad) tertipu oleh kesuksesan jerih payah mereka di seluruh negeri.

كَذَّبَتۡ قَبۡلَهُمۡ قَوۡمُ نُوۡحٍ وَّ الۡاَحۡزَابُ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡۖ وَهَمَّتۡ كُلُّ اُمَّةٍۢ بِرَسُوۡلِهِمۡ لِيَاۡخُذُوۡهُ ؕ وَجَادَلُوۡا بِالۡبَاطِلِ لِيُدۡحِضُوۡا بِهِ الۡحَقَّ فَاَخَذۡتُهُمۡ فَكَيۡفَ كَانَ عِقَابِ
Kazzabat qablahum qawmu Nuuhinw wal Ahzaabu mim ba'dihim wa hammat kullu ummatim bi Rasuulihim liyaa khuzuubhu wa jaadaluu bilbaatili liyudhiduu bihil haqqa fa akhaztuhum fakifa kaana 'iqoob
5. Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sehabis mereka sudah mendustakan (rasul) dan setiap umat sudah mempersiapkan (tipu daya) terhadap rasul mereka untuk menawannya dan mereka membantah dengan (alasan) yang batil untuk melenyapkan kebenaran; lantaran itu Aku tawan mereka (dengan azab). Maka betapa (pedihnya) azab-Ku?

وَكَذٰلِكَ حَقَّتۡ كَلِمَتُ رَبِّكَ عَلَى الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اَنَّهُمۡ اَصۡحٰبُ النَّارِ ؔ‌ۘ‏
Wa kazaalika haqqat Kalimatu Rabbika 'alal laziina kafaruuu annahum Ashaabun Naar
6. Dan demikianlah sudah tentu berlaku ketetapan Tuhanmu terhadap orang-orang kafir, (yaitu) sebenarnya mereka merupakan penghuni neraka.

اَلَّذِيۡنَ يَحۡمِلُوۡنَ الۡعَرۡشَ وَمَنۡ حَوۡلَهٗ يُسَبِّحُوۡنَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ وَيُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ وَيَسۡتَغۡفِرُوۡنَ لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا‌ ۚ رَبَّنَا وَسِعۡتَ كُلَّ شَىۡءٍ رَّحۡمَةً وَّعِلۡمًا فَاغۡفِرۡ لِلَّذِيۡنَ تَابُوۡا وَاتَّبَعُوۡا سَبِيۡلَكَ وَقِهِمۡ عَذَابَ الۡجَحِيۡمِ
Allaziina yahmiluunal 'Arsha wa man hawlahuu yusabbihuuna bihamdi Rabbihim wa yu'minuuna bihii wa yastaghfiruuna lillaziina aamanuu Rabbanaa wasi'ta kulla shai'ir rahmantanw wa 'ilman faghfir lillaziina taabuu wattaba'uu sabiilaka wa qihim 'azaabal Jahiim
7. (Malaikat-malaikat) yang memikul ‘Arsy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu termasuk segala sesuatu, maka berilah ampunan terhadap orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan (agama)-Mu dan peliharalah mereka dari azab neraka yang menyala-nyala.

رَبَّنَا وَاَدۡخِلۡهُمۡ جَنّٰتِ عَدۡنِ اۨلَّتِىۡ وَعَدْتَّهُمۡ وَمَنۡ صَلَحَ مِنۡ اٰبَآٮِٕهِمۡ وَاَزۡوَاجِهِمۡ وَذُرِّيّٰتِهِمۡ ؕ اِنَّكَ اَنۡتَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Rabbannaa wa adkhilhum Jannaati 'adninil latii wa'attahum wa man salaha min aabaaa'ihim wa azwaajihim wa zurriyyaatihim; innaka Antal 'Aziizul Hakiim
8. Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam nirwana ‘Adn yang sudah Engkau janjikan terhadap mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana,

وَقِهِمُ السَّيِّاٰتِ ؕ وَمَنۡ تَقِ السَّيِّاٰتِ يَوۡمَٮِٕذٍ فَقَدۡ رَحِمۡتَهٗ ؕ وَذٰ لِكَ هُوَ الۡفَوۡزُ الۡعَظِيۡمُ
Wa qihimus saiyi-aat; wa man taqis saiyi-aati Yawma'izin faqad rahimtah; wa zaalika huwal fawzul 'aziim
9. dan peliharalah mereka dari (bencana) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (bencana) kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau sudah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung."

اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا يُنَادَوۡنَ لَمَقۡتُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ مِنۡ مَّقۡتِكُمۡ اَنۡفُسَكُمۡ اِذۡ تُدۡعَوۡنَ اِلَى الۡاِيۡمَانِ فَتَكۡفُرُوۡنَ‏
Innal laziina kafaruu yunaadawna lamaqtul laahi akbaru mim maqtikum anfusakum iz tud'awna ilal iimaani fatakfuruun
10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, terhadap mereka (pada hari Kiamat) diserukan, "Sungguh, kebencian Allah (kepadamu) jauh lebih besar ketimbang kebencianmu terhadap dirimu sendiri, saat kau diseru untuk beriman kemudian kau mengingkarinya."
قَالُوۡا رَبَّنَاۤ اَمَتَّنَا اثۡنَتَيۡنِ وَاَحۡيَيۡتَنَا اثۡنَتَيۡنِ فَاعۡتَرَفۡنَا بِذُنُوۡبِنَا فَهَلۡ اِلٰى خُرُوۡجٍ مِّنۡ سَبِيۡلٍ‏
Qooluu Rabbanaaa amat tanasnataini wa ahyaitanas nataini fa'tarafnaa bizunuu binaa fahal ilaa khuruujim min sabiil
11. Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami, Engkau sudah mematikan kami dua kali dan sudah menggugah kami dua kali (pula), kemudian kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?"

ذٰ لِكُمۡ بِاَنَّهٗۤ اِذَا دُعِىَ اللّٰهُ وَحۡدَهٗ كَفَرۡتُمۡ ۚ وَاِنۡ يُّشۡرَكۡ بِهٖ تُؤۡمِنُوۡا ؕ فَالۡحُكۡمُ لِلّٰهِ الۡعَلِىِّ الۡكَبِيۡرِ
Zaalikum bi annahuuu izaa du'iyal laahu wahdahuu kafartum wa iny yushrak bihii tu'minuu; falhukmu lillaahil 'Aliyyil Kabiir
12. Yang demikian itu lantaran sebenarnya kau mengingkari apabila diseru untuk menyembah Allah saja. Dan kalau Allah dipersekutukan, kau percaya. Maka keputusan (sekarang ini) merupakan pada Allah Yang Mahatinggi, Mahabesar.

هُوَ الَّذِىۡ يُرِيۡكُمۡ اٰيٰتِهٖ وَيُنَزِّلُ لَـكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ رِزۡقًا ؕ وَمَا يَتَذَكَّرُ اِلَّا مَنۡ يُّنِيۡبُ
Huwal lazii yuriikum Aayaatihii wa yunazzilu lakum minas samaaa'i rizqoo; wa maa tatazakkaru illaa mai yuniib
13. Dialah yang menampilkan gejala (kekuasaan)-Nya kepadamu dan menurunkan rezeki dari langit untukmu. Dan tidak lain yang memperoleh pelajaran hanyalah orang-orang yang kembali (kepada Allah).
فَادۡعُوا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡـكٰفِرُوۡنَ
Fad'ul laaha mukhlisiina lahud diina wa law karihal kaafiruun
14. Maka sembahlah Allah dengan tulus nrimo beragama kepada-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai(nya).

رَفِيۡعُ الدَّرَجٰتِ ذُو الۡعَرۡشِ‌ ۚ يُلۡقِى الرُّوۡحَ مِنۡ اَمۡرِهٖ عَلٰى مَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ لِيُنۡذِرَ يَوۡمَ التَّلَاقِ
Rafii'ud darajaati zul 'Arshi yulqir ruuha min amrihii 'alaa mai yashaaa'u min 'ibaadihii liyunzira yawmat talaaq
15. (Dialah) Yang Mahatinggi derajat-Nya, yang memiliki ’Arsy, yang menurunkan wahyu dengan perintah-Nya terhadap siapa yang Dia harapkan di antara hamba-hamba-Nya, mudah-mudahan memperingatkan (manusia) wacana hari konferensi (hari Kiamat),

يَوۡمَ هُمۡ بَارِزُوۡنَۖ لَا يَخۡفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنۡهُمۡ شَىۡءٌ ؕ لِمَنِ الۡمُلۡكُ الۡيَوۡمَ ؕ لِلّٰهِ الۡوَاحِدِ الۡقَهَّارِ
Yawma hum baarizuuna laa yakhfaa 'alal laahi minhum shai; limanil mulkul Yawma lillaahil Waahidil Qahaar
16. (yaitu) pada hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tidak sesuatu pun kondisi mereka yang tersembunyi di segi Allah. (Lalu Allah berfirman), "Milik siapakah kerajaan pada hari ini?" Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan.

اَلۡيَوۡمَ تُجۡزٰى كُلُّ نَـفۡسٍۢ بِمَا كَسَبَتۡ ؕ لَا ظُلۡمَ الۡيَوۡمَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَرِيۡعُ الۡحِسَابِ
Al-Yawma tujzaa kullu nafsim bimaa kasabat; laa zulmal Yawm; innal laaha sarii'ul hisaab
17. Pada hari ini setiap jiwa diberi respon sesuai dengan apa yang sudah dikerjakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sungguh, Allah sungguh cepat perhitungan-Nya.

وَاَنۡذِرۡهُمۡ يَوۡمَ الۡاٰزِفَةِ اِذِ الۡقُلُوۡبُ لَدَى الۡحَـنَاجِرِ كٰظِمِيۡنَ ۚ مَا لِلظّٰلِمِيۡنَ مِنۡ حَمِيۡمٍ وَّلَا شَفِيۡعٍ يُّطَاعُ
Wa anzirhum yawmal aazifati izil quluubu ladal hanaajiri kaazimiin; maa lizzaalimiina min hamiiminw wa laa shafii'iny-yutaa'
18. Dan berilah mereka perayaan akan hari yang kian bersahabat (hari Kiamat, yaitu) saat hati (menyesak) hingga di kerongkongan lantaran menahan kesedihan. Tidak ada seorang pun kawan setia bagi orang yang zhalim dan tidak ada baginya seorang penolong yang diterima (pertolongannya).
يَعۡلَمُ خَآٮِٕنَةَ الۡاَعۡيُنِ وَمَا تُخۡفِى الصُّدُوۡرُ
Ya'lamu khaaa'inatal a'yuni wa maa tukhfis suduur
19. Dia mengenali (pandangan) mata yang khianat dan apa yang tersembunyi dalam dada.

وَاللّٰهُ يَقۡضِىۡ بِالۡحَقِّؕ وَالَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِهٖ لَا يَقۡضُوۡنَ بِشَىۡءٍؕ اِنَّ اللّٰهَ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Wallaahu yaqdii bilhaqq, wallaziina yad'uuna min duunihii laa yaqduuna bishai'; innal laaha Huwas Samii'ul Basiir
20. Dan Allah tentukan dengan kebenaran. Sedang mereka yang disembah selain-Nya tidak dapat tentukan dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.

اَوَلَمۡ يَسِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَيَنۡظُرُوۡا كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيۡنَ كَانُوۡا مِنۡ قَبۡلِهِمۡؕ كَانُوۡا هُمۡ اَشَدَّ مِنۡهُمۡ قُوَّةً وَّاٰثَارًا فِى الۡاَرۡضِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوۡبِهِمۡؕ وَمَا كَانَ لَهُمۡ مِّنَ اللّٰهِ مِنۡ وَّاقٍ
Awalam yasiiruu fil ardi fa yanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul laziina kaanuu min qablihim; kaanuu hum ashadda minhum quwwatanw wa aasaaran fil ardi fa akhazahumul laahu bizunuubihim wa maa kaana lahum minal laahi minw waaq
21. Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, kemudian memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu lebih andal kekuatannya ketimbang mereka dan (lebih banyak) peninggalan-peninggalan (peradaban)nya di bumi, tetapi Allah mengazab mereka lantaran dosa-dosanya. Dan tidak akan ada sesuatu pun yang melindungi mereka dari (azab) Allah.

ذٰلِكَ بِاَنَّهُمۡ كَانَتۡ تَّاۡتِيۡهِمۡ رُسُلُهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَكَفَرُوۡا فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُؕ اِنَّهٗ قَوِىٌّ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ‏
Zaalika bi annahum kaanat taatiihim Rusuluhum bilbaiyinaati fakafaruu fa akhazahumul laah; innahuu qawiyyun shadiidul 'iqoob
22. Yang demikian itu merupakan lantaran sebenarnya rasul-rasul sudah tiba terhadap mereka dengan menenteng bukti-bukti yang konkret kemudian mereka ingkar; maka Allah mengazab mereka. Sungguh, Dia Mahakuat, Mahakeras hukuman-Nya.
وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا مُوۡسٰى بِاٰيٰتِنَا وَسُلۡطٰنٍ مُّبِيۡنٍۙ
Wa laqad arsalnaa Muusaa bi Aayaatinaa wa sultaanim mubiin
23. Dan sungguh, Kami sudah menyuruh Musa dengan menenteng ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata,

اِلٰى فِرۡعَوۡنَ وَ هَامٰنَ وَقَارُوۡنَ فَقَالُوۡا سٰحِرٌ كَذَّابٌ
Ilaa Fir'awna wa Haamaana qa Qooruuna faqooluu saahirun kazzaab
24. terhadap Fir‘aun, Haman dan Karun; kemudian mereka berkata, "(Musa) itu seorang pesihir dan pendusta."

فَلَمَّا جَآءَهُمۡ بِالۡحَقِّ مِنۡ عِنۡدِنَا قَالُوۡا اقۡتُلُوۡۤا اَبۡنَآءَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مَعَهٗ وَاسۡتَحۡيُوۡا نِسَآءَهُمۡؕ وَمَا كَيۡدُ الۡكٰفِرِيۡنَ اِلَّا فِىۡ ضَلٰلٍ
Falamuna jaaa'ahum bil haqqi min 'indinaa qooluq tuluuu abnaaa'al laziina aamanuu ma'ahuu wastahyuu nisaaa'ahum; wa maa kaidul kaafiriina illaa fii dalaal
25. Maka saat beliau (Musa) tiba terhadap mereka menenteng kebenaran dari Kami, mereka berkata, "Bunuhlah bawah umur pria dari orang-orang yang beriman bareng beliau dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka." Namun budi bulus orang-orang kafir itu tidak bermanfaat belaka.

وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ ذَرُوۡنِىۡۤ اَقۡتُلۡ مُوۡسٰى وَلۡيَدۡعُ رَبَّهٗ‌ۚ اِنِّىۡۤ اَخَافُ اَنۡ يُّبَدِّلَ دِيۡنَكُمۡ اَوۡ اَنۡ يُّظۡهِرَ فِى الۡاَرۡضِ الۡفَسَادَ
Wa qoola Fir'awnu zaruuniii aqtul Muusaa walyad'u Rabbahuu inniii akhaafu ai yubaddila diinakum aw ai yuzhira fil ardil fasaad
26. Dan Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), "Biar saya yang membunuh Musa dan suruh beliau memohon terhadap Tuhannya. Sesungguhnya saya khawatir beliau akan menukar agamamu atau membuat kerusakan di bumi."

وَقَالَ مُوۡسٰٓى اِنِّىۡ عُذۡتُ بِرَبِّىۡ وَرَبِّكُمۡ مِّنۡ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤۡمِنُ بِيَوۡمِ الۡحِسَابِ
Wa qoola Muusaaaa innii 'uztu bi Rabbii wa Rabbikum min kulli mutakabbiril laayu'minu bi Yawmil Hisaab
27. Dan (Musa) berkata, "Sesungguhnya saya berlindung terhadap Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman terhadap hari perhitungan."

وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤۡمِنٌ ‌ۖ مِّنۡ اٰلِ فِرۡعَوۡنَ يَكۡتُمُ اِيۡمَانَهٗۤ اَتَقۡتُلُوۡنَ رَجُلًا اَنۡ يَّقُوۡلَ رَبِّىَ اللّٰهُ وَقَدۡ جَآءَكُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ مِنۡ رَّبِّكُمۡ ؕ وَاِنۡ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيۡهِ كَذِبُهٗ ؕ وَاِنۡ يَّكُ صَادِقًا يُّصِبۡكُمۡ بَعۡضُ الَّذِىۡ يَعِدُكُمۡ ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهۡدِىۡ مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٌ كَذَّابٌ
Wa qoola rajulum mu'minummin Aali Fir'awna yaktumu iimaanahuuu ataqtuluuna rajulan ai yaquula Rabbi yal laahu wa qad jaaa'akum bil haiyinaati mir Rabbikum wa iny yaku kaaziban fa'alaihi kazi buhuu wa iny yaku saadiqany yasibkum ba'dul lazii ya'idukum inna
28. Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kau akan membunuh seseorang lantaran beliau berkata, "Tuhanku merupakan Allah," padahal sungguh, beliau sudah tiba kepadamu dengan menenteng bukti-bukti yang konkret dari Tuhanmu. Dan kalau beliau seorang pendusta maka dialah yang mau menanggung (dosa) dustanya itu; dan kalau beliau seorang yang benar, nis-caya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi isyarat terhadap orang yang melebihi batas dan pendusta.
يٰقَوۡمِ لَـكُمُ الۡمُلۡكُ الۡيَوۡمَ ظٰهِرِيۡنَ فِى الۡاَرۡضِ فَمَنۡ يَّنۡصُرُنَا مِنۡۢ بَاۡسِ اللّٰهِ اِنۡ جَآءَنَا ؕ قَالَ فِرۡعَوۡنُ مَاۤ اُرِيۡكُمۡ اِلَّا مَاۤ اَرٰى وَمَاۤ اَهۡدِيۡكُمۡ اِلَّا سَبِيۡلَ الرَّشَادِ‏
Yaa qawmi lakumul mulkul yawma zaahiriina fil ardi famai yansurunaa mim baasil laahi in jaaa'anaa; qoola Fir'awnu maaa uriikum illaa maaa araa wa maaa ahdiikum illaa sabiilar Rashaad
29. Wahai kaumku! Pada hari ini kerajaan ada padamu dengan berkuasa di bumi, tetapi siapa yang mau membantu kita dari azab Allah kalau (azab itu) menimpa kita?" Fir‘aun berkata, "Aku cuma mengemukakan kepadamu, apa yang saya pandang baik; dan saya cuma menampilkan kepadamu jalan yang benar."
وَقَالَ الَّذِىۡۤ اٰمَنَ يٰقَوۡمِ اِنِّىۡۤ اَخَافُ عَلَيۡكُمۡ مِّثۡلَ يَوۡمِ الۡاَحۡزَابِۙ
Wa qoolal lazii aamana yaa qawmi inniii akhaafu 'alaikum misla yawmil Ahzaab
30. Dan orang yang beriman itu berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya saya khawatir kau akan ditimpa (bencana) seumpama hari kehancuran kalangan yang bersekutu,

مِثۡلَ دَاۡبِ قَوۡمِ نُوۡحٍ وَّعَادٍ وَّثَمُوۡدَ وَالَّذِيۡنَ مِنۡۢ بَعۡدِهِمۡؕ وَمَا اللّٰهُ يُرِيۡدُ ظُلۡمًا لِّلۡعِبَادِ‏
Misla daabi qawmi Nuuhinw wa 'aadinw wa Samuuda wallaziina mim ba'dihim; wa mal laahu yuriidu zulmal lil'ibaad
31. (yakni) seumpama kebiasaan kaum Nuh, ’Ad, Tsamud dan orang-orang yang tiba sehabis mereka. Padahal Allah tidak mengharapkan kezhaliman terhadap hamba-hamba-Nya."

وَيٰقَوۡمِ اِنِّىۡۤ اَخَافُ عَلَيۡكُمۡ يَوۡمَ التَّنَادِۙ
Wa yaa qawmi inniii akhaafu 'alaikum yawmat tanaad
32. Dan wahai kaumku! Sesungguhnya saya sungguh-sungguh khawatir terhadapmu akan (siksaan) hari saling memanggil,

يَوۡمَ تُوَلُّوۡنَ مُدۡبِرِيۡنَ‌ۚ مَا لَكُمۡ مِّنَ اللّٰهِ مِنۡ عَاصِمٍۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنۡ هَادٍ
Yawma tuwalluuna mud biriina maa lakum minal laahi min 'aasim; wa mai yudlilil laahu famaa lahuu min haad
33. (yaitu) pada hari (ketika) kau berpaling ke belakang (lari), tidak ada seorang pun yang dapat menyelamatkan kau dari (azab) Allah. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, tentu tidak ada sesuatu pun yang dapat memberi petunjuk."

وَلَقَدۡ جَآءَكُمۡ يُوۡسُفُ مِنۡ قَبۡلُ بِالۡبَيِّنٰتِ فَمَا زِلۡـتُمۡ فِىۡ شَكٍّ مِّمَّا جَآءَكُمۡ بِهٖ ؕ حَتّٰٓى اِذَا هَلَكَ قُلۡتُمۡ لَنۡ يَّبۡعَثَ اللّٰهُ مِنۡۢ بَعۡدِهٖ رَسُوۡلًا ؕ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ مَنۡ هُوَ مُسۡرِفٌ مُّرۡتَابٌ
Wa laqad jaaa'akum Yuusufu min qablu bil baiyinaati famaa ziltum fii shakkim mimaa jaaa'akum bihii hattaaa izaa halaka qultum lai yab asal laahu mim ba'dihii Rasuulaa; kazaalika yudillul laahu man huwa Musrifum murtaab
34. Dan sungguh, sebelum itu Yusuf sudah tiba kepadamu dengan menenteng bukti-bukti yang nyata, tetapi kau senantiasa mencurigai apa yang dibawanya, bahkan saat beliau wafat, kau berkata, "Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya." Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang melebihi batas dan ragu-ragu,

اۨلَّذِيۡنَ يُجَادِلُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيۡرِ سُلۡطٰنٍ اَتٰٮهُمۡ ؕ كَبُـرَ مَقۡتًا عِنۡدَ اللّٰهِ وَعِنۡدَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ؕ كَذٰلِكَ يَطۡبَعُ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ قَلۡبِ مُتَكَبِّرٍ جَبَّارٍ
Allaziina yujaadiluuna fiii Aaayaatil laahi bighairi sultaanin ataahum kabura maqtan 'indal laahi wa 'indal laziina aamanuu; kazaalika yatha'ul laahu 'alaa kulli qalbi mutakabbirin jabbaar
35. (yaitu) orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa argumentasi yang hingga terhadap mereka. Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di segi Allah dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang arogan dan berlaku sewenang-wenang.

وَقَالَ فِرۡعَوۡنُ يٰهَامٰنُ ابۡنِ لِىۡ صَرۡحًا لَّعَلِّىۡۤ اَبۡلُغُ الۡاَسۡبَابَۙ
Wa qoola Fir'awnu yaa Haamaanub-ni lii sarhal la'alliii ablughul asbaab
36. Dan Fir‘aun berkata, "Wahai Haman! Buatkanlah untukku suatu bangunan yang tinggi mudah-mudahan saya hingga ke pintu-pintu,
اَسۡبَابَ السَّمٰوٰتِ فَاَطَّلِعَ اِلٰٓى اِلٰهِ مُوۡسٰى وَاِنِّىۡ لَاَظُنُّهٗ كَاذِبًا ؕ وَكَذٰلِكَ زُيِّنَ لِفِرۡعَوۡنَ سُوۡٓءُ عَمَلِهٖ وَصُدَّ عَنِ السَّبِيۡلِ ؕ وَمَا كَيۡدُ فِرۡعَوۡنَ اِلَّا فِىۡ تَبَابٍ
Asbaabas samaawaati faattali'a ilaaa ilaahi Muusaa wa innii la azunnuhuu kaazibaa; wa kazaalika zuyyina li-Fir'awna suuu'u 'amalihii wa sudda 'anis sabiil; wa maa kaidu Fir'awna illaa fii tabaab
37. (yaitu) pintu-pintu langit, mudah-mudahan saya sanggup menyaksikan Tuhannya Musa, tetapi saya tetap memandangnya seorang pendusta." Dan demikianlah dijadikan terasa indah bagi Fir‘aun perbuatan buruknya itu, dan beliau tertutup dari jalan (yang benar); dan budi bulus Fir‘aun itu tidak lain hanyalah menenteng kerugian.

وَقَالَ الَّذِىۡۤ اٰمَنَ يٰقَوۡمِ اتَّبِعُوۡنِ اَهۡدِكُمۡ سَبِيۡلَ الرَّشَادِ‌ۚ‏
Wa qoolal laziii aamana yaa qawmit tabi'uuni ahdikum sabiilar rashaad
38. Dan orang yang beriman itu berkata, "Wahai kaumku! Ikutilah aku, saya akan menampilkan kepadamu jalan yang benar.

يٰقَوۡمِ اِنَّمَا هٰذِهِ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَا مَتَاعٌ وَّاِنَّ الۡاٰخِرَةَ هِىَ دَارُ الۡقَرَارِ
Yaa qawmi innamaa haazihil hayaatud dunyaa mataa'unw wa innal Aakhirata hiya daarul qaraar
39. Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sebenarnya darul abadi itulah negeri yang kekal.

مَنۡ عَمِلَ سَيِّـئَـةً فَلَا يُجۡزٰٓى اِلَّا مِثۡلَهَا ۚ وَمَنۡ عَمِلَ صَالِحًـا مِّنۡ ذَكَرٍ اَوۡ اُنۡثٰى وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰٓٮِٕكَ يَدۡخُلُوۡنَ الۡجَـنَّةَ يُرۡزَقُوۡنَ فِيۡهَا بِغَيۡرِ حِسَابٍ
Man 'amila saiyi'atan falaa yujzaaa illaa mislahaa wa man 'amila saaliham min zakarin aw unsaa wa huwa mu'minun fa ulaaa'ika yadkhuluunal Jannata yurzaquuna fiihaa bighairi hisaab
40. Barangsiapa menjalankan perbuatan jahat, maka beliau akan dibalas seimbang dengan kejahatan itu. Dan barang siapa menjalankan kebajikan, baik pria maupun wanita sedangkan beliau dalam kondisi beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tidak terhingga.

وَيٰقَوۡمِ مَا لِىۡۤ اَدۡعُوۡكُمۡ اِلَى النَّجٰوةِ وَتَدۡعُوۡنَنِىۡۤ اِلَى النَّارِؕ
Wa yaa qawmi maa liii ad'uukum ilan najaati wa tad'uunaniii ilan Naar
41. Dan wahai kaumku! Bagaimanakah ini, saya menyerumu terhadap keselamatan, tetapi kau menyeruku ke neraka?

تَدۡعُوۡنَنِىۡ لِاَكۡفُرَ بِاللّٰهِ وَاُشۡرِكَ بِهٖ مَا لَيۡسَ لِىۡ بِهٖ عِلۡمٌ وَّاَنَا اَدۡعُوۡكُمۡ اِلَى الۡعَزِيۡزِ الۡغَفَّارِ
Tad'uunanii li-akfura billaahi wa ushrika bihii maa laisa lii bihii 'ilmunw wa ana ad'uukum ilal'Aziizil Ghaffaar
42. (Mengapa) kau menyeruku mudah-mudahan kafir terhadap Allah dan mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang saya tak punya ilmu wacana itu, padahal saya menyerumu (beriman) terhadap Yang Mahaperkasa, Maha Pengampun?

لَا جَرَمَ اَنَّمَا تَدۡعُوۡنَنِىۡۤ اِلَيۡهِ لَيۡسَ لَهٗ دَعۡوَةٌ فِى الدُّنۡيَا وَلَا فِى الۡاٰخِرَةِ وَاَنَّ مَرَدَّنَاۤ اِلَى اللّٰهِ وَاَنَّ الۡمُسۡرِفِيۡنَ هُمۡ اَصۡحٰبُ النَّارِ
Laa jarama annamaa tad'uunanii ilaihi laisa lahuu da'watun fid dunyaa wa laa fil Aakhirati wa anna maraddanaaa ilal laahi wa annal musrifiinahum Ashaabun Naar
43. Sudah tentu bahwa apa yang kau serukan saya kepadanya bukanlah suatu seruan yang mempunyai kegunaan baik di dunia maupun di akhirat. Dan sebenarnya kawasan kembali kita tentu terhadap Allah, dan sebenarnya orang-orang yang melebihi batas, mereka itu akan menjadi penghuni neraka.

فَسَتَذۡكُرُوۡنَ مَاۤ اَقُوۡلُ لَـكُمۡؕ وَاُفَوِّضُ اَمۡرِىۡۤ اِلَى اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ بَصِيۡرٌۢ بِالۡعِبَادِ
Fasatazkuruuna maaa aquulu lakum; wa ufawwidu amriii ilal laah; innallaaha basiirum bil'ibaad
44. Maka kelak kau akan ingat terhadap apa yang kukatakan kepadamu. Dan saya menyerahkan urusanku terhadap Allah. Sungguh, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya."

فَوَقٰٮهُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِ مَا مَكَرُوۡا وَحَاقَ بِاٰلِ فِرۡعَوۡنَ سُوۡٓءُ الۡعَذَابِ‌ۚ‏
Fa waqoohul laahu saiyiaati maa makaruu wa haaqa bi Aali-Fir'awna suuu'ul 'azaab
45. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan budi bulus mereka, sedangkan Fir‘aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang sungguh buruk.

اَلنَّارُ يُعۡرَضُوۡنَ عَلَيۡهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوۡمَ تَقُوۡمُ السَّاعَةُ اَدۡخِلُوۡۤا اٰلَ فِرۡعَوۡنَ اَشَدَّ الۡعَذَابِ
An Naaru yu'raduuna 'alaihaa ghuduwwanw wa 'ashiyyanw wa Yawma taquumus Saa'aatu adkhiluuu Aala Fir'awna ashaddal 'azaab
46. Kepada mereka diperlihatkan neraka, pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Lalu terhadap malaikat diperintahkan), "Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sungguh keras!"

وَاِذۡ يَتَحَآجُّوۡنَ فِى النَّارِ فَيَقُوۡلُ الضُّعَفٰٓؤُا لِلَّذِيۡنَ اسۡتَكۡبَرُوۡۤا اِنَّا كُنَّا لَـكُمۡ تَبَعًا فَهَلۡ اَنۡتُمۡ مُّغۡنُوۡنَ عَنَّا نَصِيۡبًا مِّنَ النَّارِ
Wa iz yatahaaajjuuna fin Naari fa-yaquulud du'afaaa'u lillaziinas takbaruuu innaa kunnaa lakum taba'an fahal antum mughnuuna annaa nasiibam minan Naar
47. Dan (Ingatlah), saat mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang yang lemah berkata terhadap orang-orang yang menyombongkan diri, "Sesungguhnya kami dulu merupakan pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kau melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?"

قَالَ الَّذِيۡنَ اسۡتَكۡبَرُوۡۤا اِنَّا كُلٌّ فِيۡهَاۤ ۙاِنَّ اللّٰهَ قَدۡ حَكَمَ بَيۡنَ الۡعِبَادِ
Qoolal laziinas takbaruuu innaa kullun fiihaaa innal laaha qad hakama baynal'ibaad
48. Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab, "Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka lantaran Allah sudah tentukan keputusan antara hamba-hamba-(Nya)."

وَقَالَ الَّذِيۡنَ فِى النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادۡعُوۡا رَبَّكُمۡ يُخَفِّفۡ عَنَّا يَوۡمًا مِّنَ الۡعَذَابِ
Wa qoolal lazena fin Naari likhazanati Jahannamad-'uu Rabbakum yukhaffif 'annaa yawmam minal 'azaab
49. Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata terhadap penjaga-penjaga neraka Jahanam, "Mohonkanlah terhadap Tuhanmu mudah-mudahan Dia mengendorkan azab atas kami sehari saja."

قَالُوۡۤا اَوَلَمۡ تَكُ تَاۡتِيۡكُمۡ رُسُلُكُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ ؕ قَالُوۡا بَلٰى ؕ قَالُوۡا‌ فَادۡعُوۡا ۚ وَمَا دُعٰٓـؤُا الۡكٰفِرِيۡنَ اِلَّا فِىۡ ضَلٰلٍ
Qooluuu awalam taku taatiikum Rusulukum bilbaiyinaati qooluu balaa' qooluu fad'uu; wa maa du'aaa'ul kaafiriina illaa fii dalaal
50. Maka (penjaga-penjaga Jahanam) berkata, "Apakah rasul-rasul belum tiba kepadamu dengan menenteng bukti-bukti yang nyata?" Mereka menjawab, "Benar, sudah datang." (Penjaga-penjaga Jahanam) berkata, "Berdoalah kau (sendiri!)" Namun doa orang-orang kafir itu tidak bermanfaat belaka.

اِنَّا لَنَـنۡصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا وَيَوۡمَ يَقُوۡمُ الۡاَشۡهَادُ
Innaa lanansuru Rusulanaa wallaziina aamanuu fil hayaatid dunyaa wa Yawma yaquumul ashhaad
51. Sesungguhnya Kami akan membantu rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari tampilnya para saksi (hari Kiamat),

يَوۡمَ لَا يَنۡفَعُ الظّٰلِمِيۡنَ مَعۡذِرَتُهُمۡ وَلَهُمُ اللَّعۡنَةُ وَلَهُمۡ سُوۡٓءُ الدَّارِ
Yawma laa yanfa'uz zaalimiina ma'ziratuhum wa lahumul la'natu wa lahum suuuud daar
52. (yaitu) hari saat ajakan maaf tak punya kegunaan bagi orang-orang zhalim dan mereka memperoleh laknat dan kawasan tinggal yang buruk.

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡهُدٰى وَاَوۡرَثۡنَا بَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ الۡكِتٰبَۙ
Wa laqad aatainaa Muusal hudaa wa awrasnaa Baniii Israaa 'iilal Kitaab
53. Dan sungguh, Kami sudah menampilkan isyarat terhadap Musa; dan mewariskan Kitab (Taurat) terhadap Bani Israil,

هُدًى وَّذِكۡرٰى لِاُولِى الۡاَلۡبَابِ
Hudanw wa zikraa li ulil albaab
54. untuk menjadi isyarat dan perayaan bagi orang-orang yang berpikiran sehat.

فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسۡتَغۡفِرۡ لِذَنۡۢبِكَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ بِالۡعَشِىِّ وَالۡاِبۡكَارِ
Fasbir inna wa'dal laahi haqqunw wastaghfir lizambika wa sabbih bihamdi Rabbika bil'ashiyyi wal ibkaar
55. Maka bersabarlah kamu, sebenarnya perjanjian Allah itu benar, dan mohonlah ampun untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.

اِنَّ الَّذِيۡنَ يُجَادِلُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِ اللّٰهِ بِغَيۡرِ سُلۡطٰنٍ اَتٰٮهُمۡۙ اِنۡ فِىۡ صُدُوۡرِهِمۡ اِلَّا كِبۡرٌ مَّا هُمۡ بِبَالِغِيۡهِؕ فَاسۡتَعِذۡ بِاللّٰهِؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Innal laziina yujaadi luuna fiii Aayaatil laahi bighairi sultaanin ataahum in fii suduurihim illaa kibrum maa hum bibaalighiih; fasta'iz billaahi innahuu Huwas Samii'ul Basiir
56. Sesungguhnya orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah tanpa argumentasi (bukti) yang hingga terhadap mereka, yang ada dalam dada mereka hanyalah (keinginan akan) kebesaran yang tidak akan mereka capai, maka mintalah pemberian terhadap Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

لَخَلۡقُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ اَكۡبَرُ مِنۡ خَلۡقِ النَّاسِ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَعۡلَمُوۡنَ
Lakhalqus samaawaati wal ardi akbaru min khalqin naasi wa laakinna aksaran naasi laa ya'lamuun
57. Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar ketimbang penciptaan manusia, akan tetapi pada biasanya insan tidak mengetahui.

وَمَا يَسۡتَوِى الۡاَعۡمٰى وَالۡبَصِيۡرُ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَلَا الۡمُسِىۡٓءُ ؕ قَلِيۡلًا مَّا تَتَذَكَّرُوۡنَ
Wa maa yastawil a'maa walbasiiru wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati wa lal musiii'; qaliilam maa tatazakkaruun
58. Dan tidak sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidak (sama) pula orang-orang yang beriman dan menjalankan kebajikan dengan orang-orang yang berbuat kejahatan. Hanya sedikit sekali yang kau ambil pelajaran.

اِنَّ السَّاعَةَ لَاٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Innas Saa'ata la aatiyatul laa raiba fiihaa wa laakinna aksaran naasi laa yu'minuun
59. Sesungguhnya hari Kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi pada biasanya insan tidak beriman.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ
Wa qoola Rabbukumud 'uuniii astajib lakum; innal laziina yastakbiruuna an 'ibaadatii sa yadkhuluuna jahannama daakhiriin
60. Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang arogan tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam kondisi hina dina."

اَللّٰهُ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الَّيۡلَ لِتَسۡكُنُوۡا فِيۡهِ وَالنَّهَارَ مُبۡصِرًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوۡ فَضۡلٍ عَلَى النَّاسِ وَ لٰـكِنَّ اَكۡثَرَ النَّاسِ لَا يَشۡكُرُوۡنَ
Allaahul lazii ja'ala lakumul laila litqaskunuu fiihi wannahaara mubsiraa; innal laaha lazuu fadlin 'alan naasi wa laakinna aksaran naasi laa yashkuruun
61. Allah-lah yang membuat malam untukmu mudah-mudahan kau beristirahat padanya; (dan menjadikan) siang terperinci benderang. Sungguh, Allah sungguh-sungguh memiliki karunia yang dilimpahkan terhadap manusia, tetapi pada biasanya insan tidak bersyukur.

ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ خَالِقُ كُلِّ شَىۡءٍ‌ ۘ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ‌ۚ فَاَ نّٰى تُؤۡفَكُوۡنَ
Zaalikumul laahu Rabbukum khaaliqu kulli shai'; laaa ilaaha illaa Huwa fa annaa tu'fakuun
62. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada tuhan selain Dia; maka bagaimanakah kau sanggup dipalingkan?

كَذٰلِكَ يُؤۡفَكُ الَّذِيۡنَ كَانُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ يَجۡحَدُوۡنَ
Kazaalika yu'fakul loaziina kaanuu bi Aayaatil laahi yajhaduun
63. Demikianlah orang-orang yang senantiasa mengingkari ayat-ayat Allah dipalingkan.

اَللّٰهُ الَّذِىۡ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ قَرَارًا وَّالسَّمَآءَ بِنَآءً وَّصَوَّرَكُمۡ فَاَحۡسَنَ صُوَرَكُمۡ وَرَزَقَكُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ؕ ذٰ لِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمۡ ‌ ۖۚ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Allaahul lazii ja'ala lakumul arda qaraaranw wassa maaa'a binaaa'anw wa sawwarakum fa ahsana suwarakum wa razaqakum minat taiyibaat; zaalikumul laahu Rabbukum fatabaarakal laahu Rabbul 'aalamiin
64. Allah-lah yang membuat bumi untukmu selaku kawasan menetap dan langit selaku atap, dan membentukmu kemudian memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.

هُوَ الۡحَىُّ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَادۡعُوۡهُ مُخۡلِصِيۡنَ لَهُ الدِّيۡنَؕ اَلۡحَمۡدُ لِلّٰهِ رَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Huwal Hayyu laaa ilaaha illaa Huwa fad'uuhu mukh lisiina lahudiin; alhamdu lillaahi Rabbil 'aalamiin
65. Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus nrimo beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam.

قُلۡ اِنِّىۡ نُهِيۡتُ اَنۡ اَعۡبُدَ الَّذِيۡنَ تَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ لَمَّا جَآءَنِىَ الۡبَيِّنٰتُ مِنۡ رَّبِّىۡ وَاُمِرۡتُ اَنۡ اُسۡلِمَ لِرَبِّ الۡعٰلَمِيۡنَ
Qul innii nuhiitu an a'budal laziina tad'uuna min duunil laahi lammaa jaaa'a niyal biyinaatu mir Rabbii wa umirtu an uslima li Rabbil 'aalamiin
66. Katakanlah (Muhammad), "Sungguh, saya tidak boleh menyembah sembahan yang kau sembah selain Allah, sehabis tiba kepadaku keterangan-keterangan dari Tuhanku; dan saya ditugaskan mudah-mudahan berserah diri terhadap Tuhan seluruh alam."

هُوَ الَّذِىۡ خَلَقَكُمۡ مِّنۡ تُرَابٍ ثُمَّ مِنۡ نُّطۡفَةٍ ثُمَّ مِنۡ عَلَقَةٍ ثُمَّ يُخۡرِجُكُمۡ طِفۡلًا ثُمَّ لِتَبۡلُغُوۡۤا اَشُدَّكُمۡ ثُمَّ لِتَكُوۡنُوۡا شُيُوۡخًا ؕ وَمِنۡكُمۡ مَّنۡ يُّتَوَفّٰى مِنۡ قَبۡلُ وَلِتَبۡلُغُوۡۤا اَجَلًا مُّسَمًّى وَّلَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُوۡنَ
Huwal lazii khalaqakum min turaabin summa min nutfatin summa min 'alaqatin summa yukhrijukum tiflan summa litablughuuu ashuddakum summa litakuunuu shuyuukhaa; wa minkum mai yutawaffaa min qablu wa litablughuuu ajalam musam manw-wa la'allakum ta'qiluun
67. Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian kau dilahirkan selaku seorang anak, kemudian dibiarkan kau hingga dewasa, kemudian menjadi tua. Tetapi di antara kau ada yang dimatikan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) mudah-mudahan kau hingga terhadap kurun waktu yang ditentukan, mudah-mudahan kau mengerti.

هُوَ الَّذِىۡ يُحۡىٖ وَيُمِيۡتُؕ فَاِذَا قَضٰٓى اَمۡرًا فَاِنَّمَا يَقُوۡلُ لَهٗ كُنۡ فَيَكُوۡنُ
Huwal lazii yuhyii wa yumiitu fa izaa qadaaa amran fa innamaa yaquulu lahuu kun fa yakon
68. Dialah yang menggugah dan mematikan. Maka apabila Dia hendak tentukan sesuatu urusan, Dia cuma berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.

اَلَمۡ تَرَ اِلَى الَّذِيۡنَ يُجَادِلُوۡنَ فِىۡۤ اٰيٰتِ اللّٰهِؕ اَنّٰى يُصۡرَفُوۡنَ
Alam tara ilal laziina yujaadiluuna fiii Aayaatil laahi annaa yusrafuun
69. Apakah kau tidak memperhatikan orang-orang yang (selalu) membantah ayat-ayat Allah? Bagaimana mereka sanggup dipalingkan?

الَّذِيۡنَ كَذَّبُوۡا بِالۡكِتٰبِ وَبِمَاۤ اَرۡسَلۡنَا بِهٖ رُسُلَنَاۖ ۛ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُوۡنَ
Allaziina kazzabuu bil Kitaabi wa bimaa arsalnaa bihii Rusulanaa fasawfa ya'lamuun
70. (Yaitu) orang-orang yang mendustakan Kitab (Al-Qur'an) dan wahyu yang dibawa oleh rasul-rasul Kami yang sudah Kami utus. Kelak mereka akan mengetahui,

اِذِ الۡاَغۡلٰلُ فِىۡۤ اَعۡنَاقِهِمۡ وَالسَّلٰسِلُؕ يُسۡحَبُوۡنَۙ
Izil aghlaalu fiii a'naaqi-him wassalaasilu yashabuun
71. saat belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,

فِى الۡحَمِيۡمِ ثُمَّ فِى النَّارِ يُسۡجَرُوۡنَ‌
Fil hamiimi summa fin Naari Yasjaruun
72. ke dalam air yang sungguh panas, kemudian mereka dibakar dalam api,

ثُمَّ قِيۡلَ لَهُمۡ اَيۡنَ مَا كُنۡتُمۡ تُشۡرِكُوۡنَۙ
Summaa qiila lahum ayna maa kuntum tushrikuun
73. kemudian dibilang terhadap mereka, "Manakah berhala-berhala yang senantiasa kau persekutukan,

مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ ؕ قَالُوۡا ضَلُّوۡا عَنَّا بَلْ لَّمۡ نَـكُنۡ نَّدۡعُوۡا مِنۡ قَبۡلُ شَيۡــًٔـا ؕ كَذٰلِكَ يُضِلُّ اللّٰهُ الۡكٰفِرِيۡنَ
Min duunil laahi qooluu dalluu 'annaa bal lam nakun nad'uu min qablu shai'aa; kazaalika yudillul laahul kaafiriin
74. (yang kau sembah) selain Allah?" Mereka menjawab, "Mereka sudah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dulu tidak pernah menyembah sesuatu." Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir.

ذٰ لِكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَفۡرَحُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ بِغَيۡرِ الۡحَقِّ وَبِمَا كُنۡـتُمۡ تَمۡرَحُوۡنَ‌
Zaalikum bimaa kuntum tafrahuuna fil ardi bighairil haqqi wa bimaa kuntum tamrahuun
75. Yang demikian itu disebabkan lantaran kau bersuka ria di bumi (tanpa) mengindahkan kebenaran dan lantaran kau senantiasa bersuka ria (dalam kemaksiatan).

اُدۡخُلُوۡۤا اَبۡوَابَ جَهَـنَّمَ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ۚ فَبِئۡسَ مَثۡوَى الۡمُتَكَبِّرِيۡنَ
Udkhuluuu abwaaba Jahannama khaalidiina fiihaa fabi'sa maswal mutakabbiriin
76. (Dikatakan terhadap mereka), "Masuklah kau ke pintu-pintu neraka Jahanam, dan kau kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk kawasan bagi orang-orang yang sombong."

فَاصۡبِرۡ اِنَّ وَعۡدَ اللّٰهِ حَقٌّ ۚ فَاِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعۡضَ الَّذِىۡ نَعِدُهُمۡ اَوۡ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَاِلَيۡنَا يُرۡجَعُوۡنَ
Fasbir inna wa'dal laahi haqq; fa immaa nuriyannak ba'dal lazii na'i duhum aw natawaffayannaka fa ilainaa yurja'uun
77. Maka bersabarlah engkau (Muhammad), sebenarnya perjanjian Allah itu benar. Meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan terhadap mereka, atau pun Kami wafatkan engkau (sebelum kematian menimpa mereka), tetapi terhadap Kamilah mereka dikembalikan.

وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا رُسُلًا مِّنۡ قَبۡلِكَ مِنۡهُمۡ مَّنۡ قَصَصۡنَا عَلَيۡكَ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ لَّمۡ نَقۡصُصۡ عَلَيۡكَؕ وَمَا كَانَ لِرَسُوۡلٍ اَنۡ يَّاۡتِىَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰه‌ِۚ فَاِذَا جَآءَ اَمۡرُ اللّٰهِ قُضِىَ بِالۡحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الۡمُبۡطِلُوۡنَ
Wa laqad arsalnaa Rusulam min qablika minhum man qasasnaa 'alaika wa minhum mal lam naqsus 'alaik; wa maa kaana li Rasuulin any yaatiya bi Aayatin illaa bi iznil laah; fa izaa jaaa'a amrul laahi qudiya bilhaqqi wa khasira hunaalikal mubtiluun
78. Dan sungguh, Kami sudah menyuruh beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul menenteng suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila sudah tiba perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan saat itu rugilah orang-orang yang berpegang terhadap yang batil.

اَللّٰهُ الَّذِىۡ جَعَلَ لَكُمُ الۡاَنۡعَامَ لِتَرۡكَبُوۡا مِنۡهَا وَمِنۡهَا تَاۡكُلُوۡنَ
Allaahul lazii ja'ala lakumul an'aama litarkabuu minhaa wa minhaa taakuluun
79. Allah-lah yang membuat binatang ternak untukmu, sebagian untuk kau kendarai dan sebagian lagi kau makan.

وَلَكُمۡ فِيۡهَا مَنَافِعُ وَ لِتَبۡلُغُوۡا عَلَيۡهَا حَاجَةً فِىۡ صُدُوۡرِكُمۡ وَعَلَيۡهَا وَعَلَى الۡفُلۡكِ تُحۡمَلُوۡنَؕ
Wa lakum fiihaa manaafi'u wa litablughuu 'alaihaa haajatan fii suduurikum wa 'alaihaa wa 'alal fulki tuhmaluun
80. Dan bagi kau (ada lagi) manfaat-manfaat lainnya padanya (hewan ternak itu) dan mudah-mudahan kau meraih suatu kebutuhan (tujuan) yang tersimpan dalam hatimu (dengan mengendarainya). Dan dengan mengendarai binatang-binatang itu, dan di atas kapal mereka diangkut.

وَيُرِيۡكُمۡ اٰيٰتِهٖ ۖ فَاَىَّ اٰيٰتِ اللّٰهِ تُنۡكِرُوۡنَ
Wa yuriikum Aayaatihii fa ayya Aayaatil laahi tunkiruun
81. Dan Dia menampilkan gejala (kebesaran-Nya) kepadamu. Lalu gejala (kebesaran) Allah yang mana yang kau ingkari?

اَفَلَمۡ يَسِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَيَنۡظُرُوۡا كَيۡفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡؕ كَانُوۡۤا اَكۡثَرَ مِنۡهُمۡ وَاَشَدَّ قُوَّةً وَّ اٰثَارًا فِى الۡاَرۡضِ فَمَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُمۡ مَّا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Afalam yasiiruu fil ardi fa yanzuruu kaifa kaana 'aaqibatul laziina min qablihim; kaanuu abjad minhum wa ashadda quwwatanw wa aasaaran fil ardi famaaa aghnaa 'anhum maa kaanuu yaksibuun
82. Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi, kemudian mereka memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih andal kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak sanggup membantu mereka.

فَلَمَّا جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُهُمۡ بِالۡبَيِّنٰتِ فَرِحُوۡا بِمَا عِنۡدَهُمۡ مِّنَ الۡعِلۡمِ وَحَاقَ بِهِمۡ مَّا كَانُوۡا بِهٖ يَسۡتَهۡزِءُوۡنَ
Falammaa jaaa'at hum Rusuluhum bilbaiyinaati farihuu bimaa 'indahum minal 'ilmi wa haaqa bihim maa kaanuu bihii yastahzi'uun
83. Maka saat para rasul tiba terhadap mereka dengan menenteng bukti-bukti yang nyata, mereka merasa bahagia dengan ilmu yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh (azab) yang dulu mereka memperolok-olokkannya.

فَلَمَّا رَاَوۡا بَاۡسَنَا قَالُوۡۤا اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَحۡدَهٗ وَكَفَرۡنَا بِمَا كُنَّا بِهٖ مُشۡرِكِيۡنَ
Falammaa ra aw baasanaa qooluuu aamannaa billaahi wahdahuu wa kafarnaa bimaa kunnaa bihii mushrikiin
84. Maka saat mereka menyaksikan azab Kami, mereka berkata, "Kami cuma beriman terhadap Allah saja dan kami ingkar terhadap sembahan-sembahan yang sudah kami persekutukan dengan Allah."

فَلَمۡ يَكُ يَنۡفَعُهُمۡ اِيۡمَانُهُمۡ لَمَّا رَاَوۡا بَاۡسَنَا ؕ سُنَّتَ اللّٰهِ الَّتِىۡ قَدۡ خَلَتۡ فِىۡ عِبَادِهٖ‌ۚ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الۡكٰفِرُوۡنَ
Falam yaku tanfa 'uhum iimaanuhum lammaa ra-aw baasana sunnatal laahil latii qad khalat fii 'ibaadihii wa khasira hunaalikal kaafiruun
85. Maka kepercayaan mereka saat mereka sudah menyaksikan azab Kami tak punya kegunaan lagi bagi mereka. Itulah (ketentuan) Allah yang sudah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan saat itu rugilah orang-orang kafir.

Related : Al-Qur'an Surat Ke-40. Qs. Ghafir (Sang Maha Pengampun) 85 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

0 Komentar untuk "Al-Qur'an Surat Ke-40. Qs. Ghafir (Sang Maha Pengampun) 85 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close