Al-Qur'an Surat Ke-29. Qs. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

Surat ke-29. QS. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 ayat:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

الٓمّٓ‌
Alif-Laaam-Miiim
1. Alif Lam Mim

اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ
Ahasiban naasu anyu yutrakuuu any yaquuluuu aamannaa wa hum la yuftanuun
2. Apakah insan mengira bahwa mereka akan dibiarkan cuma dengan mengatakan, "Kami sudah beriman," dan mereka tidak diuji?

وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ
Wa laqad fatannal laziina min qablihim fala ya'lamannal laahul laziina sadaquu wa la ya'lamannal kaazibiin
3. Dan sungguh, Kami sudah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah tentu mengenali orang-orang yang benar dan tentu mengenali orang-orang yang dusta.

اَمۡ حَسِبَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ السَّيِّاٰتِ اَنۡ يَّسۡبِقُوۡنَا‌ ؕ سَآءَ مَا يَحۡكُمُوۡنَ
Am hasibal laziina ya'maluunas sayyiaati any yasbiquunaa; saaa'a maa yahkumuun
4. Ataukah orang-orang yang melakukan kejahatan itu mengira bahwa mereka akan luput dari (azab) Kami? Sangatlah jelek apa yang mereka menetapkan itu!

مَنۡ كَانَ يَرۡجُوۡا لِقَآءَ اللّٰهِ فَاِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ لَاٰتٍ‌ؕ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
Man kaana yarjuu liqooa 'allaahi fa inna ajalal laahi laaat; wa Huwass Samiiul 'Aliim
5. Barangsiapa mengharap konferensi dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah tentu datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

وَمَنۡ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفۡسِهٖؕ اِنَّ اللّٰهَ لَـغَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ
Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiin
6. Dan barangsiapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari seluruh alam.

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـنُكَفِّرَنَّ عَنۡهُمۡ سَيِّاٰتِهِمۡ وَلَـنَجۡزِيَنَّهُمۡ اَحۡسَنَ الَّذِىۡ كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
Wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati lanukaf firanna 'anhum saiyiaatihim wa lanajziyannahum ahsanal lazii kaanuu ya'maluun
7. Dan orang-orang yang beriman dan melakukan kebajikan, pasti akan Ka-mi hapus kesalahan-kesalahannya dan mereka pasti akan Kami beri jawaban yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan.

وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسَانَ بِوَالِدَيۡهِ حُسۡنًا‌ ؕ وَاِنۡ جَاهَدٰكَ لِتُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ فَلَا تُطِعۡهُمَا ؕ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ
Wa wassainal insaana biwaalidaihi husnanw wa in jaahadaaka litushrika bii maa laisa laka bihii 'ilmun falaa tuti'humaa; ilaiya marji'ukum fa unabbi'ukum bimaa kuntum ta'maluun
8. Dan Kami wajibkan terhadap insan mudah-mudahan (berbuat) kebaikan terhadap kedua orang tuanya. Dan kalau keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak memiliki ilmu mengenai itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku wilayah kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang sudah kau kerjakan.

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـنُدۡخِلَـنَّهُمۡ فِى الصّٰلِحِيۡنَ
Wallaziina aamanuu w a'amilus saalihaati lanudkhilan nahum fis saalihiin
9. Dan orang-orang yang beriman dan melakukan kebajikan mereka pasti akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang yang shalih.

وَمِنَ النَّاسِ مَنۡ يَّقُوۡلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ فَاِذَاۤ اُوۡذِىَ فِى اللّٰهِ جَعَلَ فِتۡنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللّٰهِؕ وَلَٮِٕنۡ جَآءَ نَـصۡرٌ مِّنۡ رَّبِّكَ لَيَـقُوۡلُنَّ اِنَّا كُنَّا مَعَكُمۡ‌ؕ اَوَلَـيۡسَ اللّٰهُ بِاَعۡلَمَ بِمَا فِىۡ صُدُوۡرِ الۡعٰلَمِيۡنَ
Wa minan naasi many yaquulu aamannaa billaahi faizaaa uuziya fil laahi ja'ala fitnatan naasi ka'azaabil laahi wa la'in jaaa'a nasrum mir Rabbika la yaquulunna innaa kunnaa ma'akum; awa laisal laahu bi a'lama bimaa fii surduuril 'aalamiin
10. Dan di antara insan ada sebagian yang berkata, "Kami beriman terhadap Allah," namun apabila beliau disakiti (karena beliau beriman) terhadap Allah, beliau menilai ujian insan itu selaku siksaan Allah. Dan kalau tiba bantuan dari Tuhanmu, tentu mereka akan berkata, "Sesungguhnya kami bareng kamu." Bukankah Allah lebih mengenali apa yang ada di dalam dada semua manusia?

وَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَلَيَـعۡلَمَنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ
Wa la ya'lamannal laahul laziina aamanuu wa la ya'lamannal munaafiqiin
11. Dan Allah tentu mengenali orang-orang yang beriman dan Dia tentu mengenali orang-orang yang munafik.

وَقَالَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لِلَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوۡا سَبِيۡلَـنَا وَلۡـنَحۡمِلۡ خَطٰيٰكُمۡ ؕ وَمَا هُمۡ بِحٰمِلِيۡنَ مِنۡ خَطٰيٰهُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ‌ؕ اِنَّهُمۡ لَـكٰذِبُوۡنَ
Wa qoolal lazaiina kafaruu lillaziina aamanut tabi'uu sabiilanaa walnahmil khataayaakum wa maa hum bihaamiliina min khataa yaahum min shai'in innahum lakaazibuun
12. Dan orang-orang yang kafir berkata terhadap orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu," padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh pendusta.
وَلَيَحۡمِلُنَّ اَ ثۡقَالَهُمۡ وَاَ ثۡقَالًا مَّعَ اَثۡقَالِهِمۡ‌ وَلَـيُسۡــَٔـلُنَّ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ عَمَّا كَانُوۡا يَفۡتَرُوۡنَ
Wa la yahmilunna asqoo lahum wa asqoolam ma'a asqoolihim wa la yus'alunna Yawmal Qiyaamati 'ammaa kaanuu yaftaruun
13. Dan mereka sungguh-sungguh akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa lainnya bareng dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya mengenai kebohongan yang senantiasa mereka ada-adakan.

وَلَقَدۡ اَرۡسَلۡنَا نُوۡحًا اِلٰى قَوۡمِهٖ فَلَبِثَ فِيۡهِمۡ اَ لۡفَ سَنَةٍ اِلَّا خَمۡسِيۡنَ عَامًا ؕ فَاَخَذَهُمُ الطُّوۡفَانُ وَهُمۡ ظٰلِمُوۡنَ
Wa laqad arsalnaa Nuuhan ilaa qawmihii falabisa fiihim alfa sanatin illaa khamsiina 'aaman fa akhazahumut tuufaanu wa hum zaalimuun
14. Dan sungguh, Kami sudah menyuruh Nuh terhadap kaumnya, maka beliau tinggal bareng mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka yakni orang-orang yang zhalim.

فَاَنۡجَيۡنٰهُ وَاَصۡحٰبَ السَّفِيۡنَةِ وَجَعَلۡنٰهَاۤ اٰيَةً لِّـلۡعٰلَمِيۡنَ
Fa anjainaahu wa as haabas safiinati wa ja'alnaahaaa Aayatal lil'aalamiin
15. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu selaku pelajaran bagi semua manusia.

وَاِبۡرٰهِيۡمَ اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوۡهُ‌ ؕ ذٰ لِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Wa Ibrahiima iz qoola liqawmihi' budul laaha wattaquuhu zaalikum khayrul lakum in kuntum ta'lamuun
16. Dan (ingatlah) Ibrahim, dikala beliau berkata terhadap kaumnya, "Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, kalau kau mengetahui.

اِنَّمَا تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَوۡثَانًا وَّتَخۡلُقُوۡنَ اِفۡكًا‌ ؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ تَعۡبُدُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ لَا يَمۡلِكُوۡنَ لَـكُمۡ رِزۡقًا فَابۡتَغُوۡا عِنۡدَ اللّٰهِ الرِّزۡقَ وَاعۡبُدُوۡهُ وَاشۡكُرُوۡا لَهٗ ؕ اِلَيۡهِ تُرۡجَعُوۡنَ
Innamaa ta'ubduuna min duunil laahi awsaananw-wa takhluquuna ifkaa; innal laziina ta'buduuna min duunil laahi laa yamlikuuna lakum rizqan fabtaghuu 'indal laahir rizqa fabtaghuu 'indal laahir rizqa wa'buduuhu washkuruu lahuuu ilaihi turja'uun
17. Sesungguhnya yang kau sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kau bikin kebohongan. Sesungguhnya apa yang kau sembah selain Allah itu tidak dapat menampilkan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kau akan dikembalikan.

وَاِنۡ تُكَذِّبُوۡا فَقَدۡ كَذَّبَ اُمَمٌ مِّنۡ قَبۡلِكُمۡ‌ؕ وَمَا عَلَى الرَّسُوۡلِ اِلَّا الۡبَلٰغُ الۡمُبِيۡنُ
Wa in tukazzibuu faqad kazzaba umamum min qablikum wa maa'alar Rasuuli illal balaaghul mubiin
18. Dan kalau kau (orang kafir) mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kau juga sudah mendustakan (para rasul). Dan keharusan rasul itu hanyalah menyodorkan (agama Allah) dengan jelas."

اَوَلَمۡ يَرَوۡا كَيۡفَ يُبۡدِئُ اللّٰهُ الۡخَـلۡقَ ثُمَّ يُعِيۡدُهٗ ؕ اِنَّ ذٰ لِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيۡرٌ‏
Awa lam yaraw kaifa yubdi'ul laahul khalqa summa yu'iiduh; inna zaalika 'alal laahi yasiir
19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah mengawali penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu gampang bagi Allah.

قُلۡ سِيۡرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ فَانْظُرُوۡا كَيۡفَ بَدَاَ الۡخَـلۡقَ‌ ثُمَّ اللّٰهُ يُنۡشِئُ النَّشۡاَةَ الۡاٰخِرَةَ‌ ؕ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ‌ۚ
Qul siiruu fil ardi fanzuruu kaifa baa al khalqa summal laahu yunshi''un nash atal Aakhirah; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir
20. Katakanlah, "Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) mengawali penciptaan (makhluk), kemudian Allah mengakibatkan insiden yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

يُعَذِّبُ مَنۡ يَّشَآءُ وَيَرۡحَمُ مَنۡ يَّشَآءُ ‌ۚ وَاِلَيۡهِ تُقۡلَبُوۡنَ
Yu'azzibu many yashaaa'u wa yarhamu many yashaaa'; wa ilaihi tuqlabuun
21. Dia (Allah) mengazab siapa yang Dia kehendaki dan memberi rahmat terhadap siapa yang Dia kehendaki, dan cuma kepada-Nya kau akan dikembalikan.

وَمَاۤ اَنۡـتُمۡ بِمُعۡجِزِيۡنَ فِى الۡاَرۡضِ وَلَا فِى السَّمَآءِ‌ وَمَا لَـكُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ مِنۡ وَّلِىٍّ وَّلَا نَصِيۡرٍ
Wa maaa antum bimu'jiziina fil ardi wa laa fissamaaa'i wa maa lakum min duunil laahi minw waliyyinw wa laa nasiir
22. Dan kau sama sekali tidak sanggup melepaskan diri (dari azab Allah) baik di bumi maupun di langit, dan tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah.

وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَلِقَآٮِٕهٖۤ اُولٰٓٮِٕكَ يَٮِٕسُوۡا مِنۡ رَّحۡمَتِىۡ وَاُولٰٓٮِٕكَ لَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ‏
Wallaziina kafaruu bi Aayaatil laahi wa liqooa'ihiii ulaaa'ika ya'isuu mir rahmatii wa ulaaa'ika lahum 'azaabun aliim
23. Dan orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah dan konferensi dengan-Nya, mereka berputus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu akan memperoleh azab yang pedih.

فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُوا اقۡتُلُوۡهُ اَوۡ حَرِّقُوۡهُ فَاَنۡجٰٮهُ اللّٰهُ مِنَ النَّارِ ‌ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوۡمٍ يُّؤۡمِنُوۡنَ
Famaa kaana jawaaba qawmihiii illaaa an qooluqtuluuhu aw harriquuhu faanjaahul laahu minan naar; inna fii zaalika la Aayaatil laqawminy yu'minuun
24. Maka tidak ada jawaban kaumnya (Ibrahim), selain mengatakan, "Bunuhlah atau bakarlah dia," kemudian Allah menyelamatkannya dari api. Sungguh, pada yang demikian itu tentu terdapat gejala (kebesaran Allah) bagi orang yang beriman.

وَقَالَ اِنَّمَا اتَّخَذۡتُمۡ مِّنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَوۡثَانًا ۙ مَّوَدَّةَ بَيۡنِكُمۡ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا ‌ۚ ثُمَّ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ يَكۡفُرُ بَعۡضُكُمۡ بِبَعۡضٍ وَّيَلۡعَنُ بَعۡضُكُمۡ بَعۡضًا وَّمَاۡوٰٮكُمُ النَّارُ وَمَا لَـكُمۡ مِّنۡ نّٰصِرِيۡنَ
Wa qoola innamat takhaz tum min duunil laahi awsaanam mawaddata bainikum fil hayaatid dunyaa summa yawmal qiyaamati yakfuru ba'dukum biba 'dinw wa yal'anu ba'dukum ba'danw-wa yal'anu ba'dukum ba'danw wa maa waakumun Naaru wa maa lakum min naasiriin
25. Dan beliau (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya berhala-berhala yang kau sembah selain Allah, cuma untuk bikin perasaan kasih sayang di antara kau dalam kehidupan di dunia, kemudian pada hari Kiamat sebagian kau akan saling mengingkari dan saling mengutuk; dan wilayah kembalimu merupakan neraka, dan sama sekali tidak ada penolong bagimu."

فَاٰمَنَ لَهٗ لُوۡطٌ‌ۘ وَقَالَ اِنِّىۡ مُهَاجِرٌ اِلٰى رَبِّىۡ ؕ اِنَّهٗ هُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Fa aamana lahuu Luut; wa qoola innii mauhajirun ilaa Rabbii innahuu Huwal 'Aziizul Hakiim
26. Maka Luth membenarkan (kenabian Ibrahim). Dan beliau (Ibrahim) berkata, "Sesungguhnya saya mesti berpindah ke (tempat yang diperintahkan) Tuhanku; sungguh, Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."

وَوَهَبۡنَا لَهٗۤ اِسۡحٰقَ وَيَعۡقُوۡبَ وَجَعَلۡنَا فِىۡ ذُرِّيَّتِهِ النُّبُوَّةَ وَالۡكِتٰبَ وَاٰتَيۡنٰهُ اَجۡرَهٗ فِى الدُّنۡيَا ‌ۚ وَاِنَّهٗ فِى الۡاٰخِرَةِ لَمِنَ الصّٰلِحِيۡنَ
Wa wahabnaa lahuu Ishaaqa wa Ya'Quuba wa ja'alnaa fii zurriyyatihin Nubuwwata wal Kitaaba wa aatainaahu ajrahuu fid dunyaa wa innahuu fil aakhirati laminas saalihiin
27. Dan Kami anugerahkan terhadap Ibrahim, Ishak dan Yakub, dan Kami jadikan kenabian dan kitab terhadap keturunannya, dan Kami berikan kepadanya kesannya di dunia; dan sesungguhnya beliau di akhirat, tergolong orang yang shalih.

وَلُوۡطًا اِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهٖۤ اِنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الۡفَاحِشَةَ مَا سَبَـقَكُمۡ بِهَا مِنۡ اَحَدٍ مِّنَ الۡعٰلَمِيۡنَ‏
Wa Luutan iz qoola liqawmihiii innakum laatuunal faahishata maa sabaqakum bihaa min ahadim minal 'aalamiin
28. Dan (ingatlah) dikala Luth berkata terhadap kaumnya, "Kamu sungguh-sungguh melaksanakan perbuatan yang sungguh keji (homoseksual) yang belum pernah dilaksanakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.

اَٮِٕنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الرِّجَالَ وَتَقۡطَعُوۡنَ السَّبِيۡلَ وَتَاۡ تُوۡنَ فِىۡ نَادِيۡكُمُ الۡمُنۡكَرَ ‌ؕ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوۡمِهٖۤ اِلَّاۤ اَنۡ قَالُوا ائۡتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنۡ كُنۡتَ مِنَ الصّٰدِقِيۡنَ
A'innakum lataatuunar rijaala wa taqta'uunas sabiila wa taatuuna fii naadekumul munkara famaa kaana jawaaba qawmihiii illaaa an qoolu' tinaaa bi'azaabil laahi in kunta minas saadiqiin
29. Apakah layak kau mengunjungi laki-laki, menyamun dan melakukan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?" Maka jawaban kaumnya tidak lain cuma mengatakan, "Datangkanlah terhadap kami azab Allah, kalau engkau tergolong orang-orang yang benar."

قَالَ رَبِّ انْصُرۡنِىۡ عَلَى الۡقَوۡمِ الۡمُفۡسِدِيۡنَ
Qoola Rabbin surnii 'alal qawmil mufsidiin
30. Dia (Luth) berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah saya (dengan menimpakan azab) atas kelompok yang berbuat kerusakan itu."

وَلَمَّا جَآءَتۡ رُسُلُنَاۤ اِبۡرٰهِيۡمَ بِالۡبُشۡرٰىۙ قَالُـوۡۤا اِنَّا مُهۡلِكُوۡۤا اَهۡلِ هٰذِهِ الۡقَرۡيَةِ ‌ۚ اِنَّ اَهۡلَهَا كَانُوۡا ظٰلِمِيۡنَ‌
Wa lammaa jaaa'at Rusulunaaa Ibraahiima bil bushraa qooluuu innaa muhlikuu luar biasa haazihil qaryati inna ahlahaa kaanuu zaalimiin
31. Dan dikala delegasi Kami (para malaikat) tiba terhadap Ibrahim dengan menjinjing kabar gembira, mereka mengatakan, "Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini sebab orangnya sungguh orang-orang zhalim."

قَالَ اِنَّ فِيۡهَا لُوۡطًا ‌ؕ قَالُوۡا نَحۡنُ اَعۡلَمُ بِمَنۡ فِيۡهَا‌ۖ لَـنُـنَجِّيَـنَّهٗ وَاَهۡلَهٗۤ اِلَّا امۡرَاَتَهٗ كَانَتۡ مِنَ الۡغٰبِرِيۡنَ
Qoola inna fiiha Luutaa; qooluu nahnu a'lamu biman fiihaa lanunajjjiyannahuu wa ahlahuuu illam ra atahuu kaanat minal ghaabiriin
32. Ibrahim berkata, "Sesungguhnya di kota itu ada Luth." Mereka (para malaikat) berkata, "Kami lebih mengenali siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan beliau dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia tergolong orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)."

وَلَمَّاۤ اَنۡ جَآءَتۡ رُسُلُـنَا لُوۡطًا سِىۡٓءَ بِهِمۡ وَضَاقَ بِهِمۡ ذَرۡعًا وَّقَالُوۡا لَا تَخَفۡ وَلَا تَحۡزَنۡ‌ۖ اِنَّا مُنَجُّوۡكَ وَاَهۡلَكَ اِلَّا امۡرَاَتَكَ كَانَتۡ مِنَ الۡغٰبِرِيۡنَ
Wa lammaaa an jaaa'at Rusulunaa Luutan siii'a bihim wa daaqa bihim zar'anw wa qooluu laa takhaf wa laa tahzan innaa munajjuuka wa ahlaka illam ra ataka kaanat minal ghaabiriin
33. Dan dikala para delegasi Kami (para malaikat) tiba terhadap Luth, beliau merasa bersedih hati sebab (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak memiliki kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka (para utusan) berkata, "Janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, beliau tergolong orang-orang yang tinggal (dibinasakan)."

اِنَّا مُنۡزِلُوۡنَ عَلٰٓى اَهۡلِ هٰذِهِ الۡقَرۡيَةِ رِجۡزًا مِّنَ السَّمَآءِ بِمَا كَانُوۡا يَفۡسُقُوۡنَ
Innaa munziluuna 'alaaa luar biasa haazihil qaryati rijzam minas samaaa'i bimaa kaanuu yafsuquun
34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit terhadap penduduk kota ini sebab mereka berbuat fasik.

وَلَقَد تَّرَكۡنَا مِنۡهَاۤ اٰيَةًۢ بَيِّنَةً لِّـقَوۡمٍ يَّعۡقِلُوۡنَ‏
Wa laqat taraknaa min haaa aayatam baiyinatal liqawminy ya'qiluun
35. Dan sungguh, mengenai itu sudah Kami lewati sebuah tanda yang kasatmata bagi orang-orang yang mengerti.

وَاِلٰى مَدۡيَنَ اَخَاهُمۡ شُعَيۡبًا ۙ فَقَالَ يٰقَوۡمِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ وَ ارۡجُوا الۡيَوۡمَ الۡاٰخِرَ وَلَا تَعۡثَوۡا فِى الۡاَرۡضِ مُفۡسِدِيۡنَ
Wa ilaa Madyana akhaahum Shu'ayban faqoola yaa qawmi'-budul laaha warjul yawmal aakhira wa laa ta'saw fil ardi mufsidiin
36. Dan terhadap penduduk Madyan, (Kami sudah mengutus) kerabat mereka Syuaib, beliau berkata, "Wahai kaumku! Sembahlah Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kau berkeliaran di bumi berbuat kerusakan."

فَكَذَّبُوۡهُ فَاَخَذَتۡهُمُ الرَّجۡفَةُ فَاَصۡبَحُوۡا فِىۡ دَارِهِمۡ جٰثِمِيۡنَ
Fakazzabuuhu fa akhazat humur rajfatu fa asbahuu fii daarihim jaasimiin
37. Mereka mendustakannya (Syuaib), maka mereka ditimpa gempa yang dahsyat, kemudian jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

وَعَادًا وَّثَمُوۡدَا۟ وَقَدْ تَّبَيَّنَ لَـكُمۡ مِّنۡ مَّسٰكِنِهِمۡ‌ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيۡطٰنُ اَعۡمَالَهُمۡ فَصَدَّهُمۡ عَنِ السَّبِيۡلِ وَكَانُوۡا مُسۡتَـبۡصِرِيۡنَۙ
Wa 'Aadanw wa Samuuda wa qat tabaiyana lakum mim masaakinihim wa zaiyana lahumush Shaitaanu a'maalahum fasaddahum 'anis sabiili wa kaanuu mustabsiriin
38. Juga (ingatlah) kaum ’Ad dan Tsamud, sungguh sudah kasatmata bagi kau (kehancuran mereka) dari (puing-puing) wilayah tinggal mereka. Setan sudah mengakibatkan terasa indah bagi mereka perbuatan (buruk) mereka, sehingga membatasi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka yakni orang-orang yang berpandangan tajam,

وَقَارُوۡنَ وَفِرۡعَوۡنَ وَهَامٰنَ‌ۖ وَلَقَدۡ جَآءَهُمۡ مُّوۡسٰى بِالۡبَيِّنٰتِ فَاسۡتَكۡبَرُوۡا فِى الۡاَرۡضِ وَمَا كَانُوۡا سٰبِقِيۡنَ
Wa Qooruuna wa Fir'awna wa haamaana wa laqad jaaa'ahum Muusa bilbaiyinaati fastakbaruu fil ardi wa maa kaanuu saabiqiin
39. dan (juga) Karun, Fir‘aun dan Haman. Sungguh, sudah tiba terhadap mereka Musa dengan (membawa) keterangan-keterangan yang nyata. Tetapi mereka berlaku arogan di bumi, dan mereka orang-orang yang tidak luput (dari azab Allah).

فَكُلًّا اَخَذۡنَا بِذَنۡۢبِهٖ‌ ۚ فَمِنۡهُمۡ مَّنۡ اَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبًا‌ ۚ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ اَخَذَتۡهُ الصَّيۡحَةُ‌ ۚ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ الۡاَرۡضَ‌ ۚ وَمِنۡهُمۡ مَّنۡ اَغۡرَقۡنَا‌ ۚ وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيَـظۡلِمَهُمۡ وَلٰـكِنۡ كَانُوۡۤا اَنۡفُسَهُمۡ يَظۡلِمُوۡنَ
Fakullan akhaznaa bizam bihii faminhum man arsalnaa 'alaihi haasibaa; wa minhum man akhazat hus saihatu wa minhum man khasafnaa bihil arda wa minhum man aghraqnaa; wa maa kaanal laahu li yazlimahum wa laakin kaanuu anfusahum yazlimuun
40. Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab sebab dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan kerikil kerikil, ada yang ditimpa bunyi keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzhalimi mereka, akan namun merekalah yang menzhalimi diri mereka sendiri.

مَثَلُ الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوۡا مِنۡ دُوۡنِ اللّٰهِ اَوۡلِيَآءَ كَمَثَلِ الۡعَنۡكَبُوۡتِ ‌ۖۚ اِتَّخَذَتۡ بَيۡتًا ‌ؕ وَ اِنَّ اَوۡهَنَ الۡبُيُوۡتِ لَبَيۡتُ الۡعَنۡكَبُوۡتِ‌ۘ لَوۡ كَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ
Masalul laziinat takhazuu min duunil laahi awliyaaa'a kamasalil 'ankabuut, ittakhazat baitaa; wa inna awhanal buyuuti la baitul 'ankabuut; law kaanuu ya'lamuun
41. Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah yakni menyerupai laba-laba yang bikin rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah merupakan rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.

اِنَّ اللّٰهَ يَعۡلَمُ مَا يَدۡعُوۡنَ مِنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ شَىۡءٍ‌ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡحَكِيۡمُ
Innal laaha ya'lamu maa yad'uuna min duunihii min shai'; wa Huwal 'Aziizul Hakiim
42. Sungguh, Allah mengenali apa saja yang mereka sembah selain Dia. Dan Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.

وَتِلۡكَ الۡاَمۡثَالُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِ‌ۚ وَمَا يَعۡقِلُهَاۤ اِلَّا الۡعٰلِمُوۡنَ
Wa tilkal amsaalu nadribuhaa linnaasi wa maa ya'qiluhaaa illal 'aalimuun
43. Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang hendak memahaminya kecuali mereka yang berilmu.

خَلَقَ اللّٰهُ السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّ‌ ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰ لِكَ لَاٰيَةً لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ
Khalaqal laahus samaawaati wal arda bilhaqq; inna fii zaalika la aayatal lilmu miniin
44. Allah bikin langit dan bumi dengan haq. Sungguh, pada yang demikian itu tentu terdapat gejala (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang beriman.

اُتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنَ الۡكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ ‌ؕ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِ‌ؕ وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ ‌ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُوۡنَ
Utlu maaa uuhiya ilaika mional Kitaabi wa aqimis Salaata innas Salaata tanhaa 'anil fahshaaa'i wal munkar; wa lazikrul laahi akbar; wal laahu ya'lamu maa tasna'uun
45. Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang sudah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu menangkal dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengenali apa yang kau kerjakan.

وَلَا تُجَادِلُوۡٓا اَهۡلَ الۡكِتٰبِ اِلَّا بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ ۖ اِلَّا الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا مِنۡهُمۡ‌ وَقُوۡلُوۡٓا اٰمَنَّا بِالَّذِىۡۤ اُنۡزِلَ اِلَيۡنَا وَاُنۡزِلَ اِلَيۡكُمۡ وَاِلٰهُـنَا وَاِلٰهُكُمۡ وَاحِدٌ وَّنَحۡنُ لَهٗ مُسۡلِمُوۡنَ
Wa laa tujaadiluuu Ahlal Kitaabi illaa billatii hiya ahsanu illal laziina zalamuu minhum wa quuluuu aamannaa billaziii unzila ilainaa wa unzila ilaikum wa illaahunna wa illahukum waahidunw-wa nahnu lahuu muslimuun
46. Dan janganlah kau berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang zhalim di antara mereka, dan katakanlah, "Kami sudah beriman terhadap (kitab-kitab) yang diturunkan terhadap kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhan kau satu; dan cuma kepada-Nya kami berserah diri."

وَكَذٰلِكَ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكَ الۡكِتٰبَ‌ؕ فَالَّذِيۡنَ اٰتَيۡنٰهُمُ الۡكِتٰبَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ‌ۚ وَمِنۡ هٰٓؤُلَاۤءِ مَنۡ يُّؤۡمِنُ بِهٖ ‌ؕ وَ مَا يَجۡحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الۡكٰفِرُوۡنَ
Wa kazaalika anzalnaaa ilaikal Kitaab; fallaziina aatainaahumul kitaaba yu'minuuna bihii wa min haaa'ulaaa'i many yu'minu bih; wa maa yajhadu bi'Aayaatinaa illal kaafiruun
47. Dan demikianlah Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu. Adapun orang-orang yang sudah Kami berikan Kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya. Dan cuma orang-orang kafir yang mengingkari ayat-ayat Kami.

وَمَا كُنۡتَ تَـتۡلُوۡا مِنۡ قَبۡلِهٖ مِنۡ كِتٰبٍ وَّلَا تَخُطُّهٗ بِيَمِيۡنِكَ‌ اِذًا لَّارۡتَابَ الۡمُبۡطِلُوۡنَ
Wa maa kunta tatluu min qablihii min kitaabinw wa laa takhuttubhuu bi yamiinika izal lartaabal mubtiluun
48. Dan engkau (Muhammad) tidak pernah membaca sesuatu kitab sebelum (Al-Qur'an) dan engkau tidak (pernah) menulis sebuah kitab dengan tangan kananmu; sekiranya (engkau pernah membaca dan menulis), tentu ragu orang-orang yang mengingkarinya.

بَلۡ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِىۡ صُدُوۡرِ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ‌ؕ وَمَا يَجۡحَدُ بِاٰيٰتِنَاۤ اِلَّا الظّٰلِمُوۡنَ
Bal huwa aayaatum baiyinaatun fii suduuril laziina uutul 'ilm; wa maa yajhadu bi aayaatinaa illaz zaalimuun
49. Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu yakni ayat-ayat yang terang di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zhalim yang mengingkari ayat-ayat Kami.

وَقَالُوۡا لَوۡلَاۤ اُنۡزِلَ عَلَيۡهِ اٰيٰتٌ مِّنۡ رَّبِّهٖ‌ؕ قُلۡ اِنَّمَا الۡاٰيٰتُ عِنۡدَ اللّٰهِ ؕ وَاِنَّمَاۤ اَنَا۟ نَذِيۡرٌ مُّبِيۡنٌ
Wa qooluu law laaa unzila 'alaihi aayaatum mir Rabbihii qul innamal aayaatu 'indal laahi wa innamaaa ana naziirum mubiin
50. Dan mereka (orang-orang kafir Mekah) berkata, "Mengapa tidak diturunkan mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah (Muhammad), "Mukjizat-mukjizat itu terserah terhadap Allah. Aku cuma seorang pemberi perayaan yang jelas."

اَوَلَمۡ يَكۡفِهِمۡ اَنَّاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلَيۡكَ الۡكِتٰبَ يُتۡلٰى عَلَيۡهِمۡ‌ؕ اِنَّ فِىۡ ذٰلِكَ لَرَحۡمَةً وَّذِكۡرٰى لِقَوۡمٍ يُّؤۡمِنُوۡنَ
Awa lam yakfihim annaaa anzalnaa 'alaikal kitaaba yutlaa 'alaikhim; inna fii zaalika larahmatanw wa zikraa liqawminy yu'minuun
51. Apakah tidak cukup bagi mereka bahwa Kami sudah menurunkan kepadamu Kitab (Al-Qur'an) yang dibacakan terhadap mereka? Sungguh, dalam (Al-Qur'an) itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.

قُلۡ كَفٰى بِاللّٰهِ بَيۡنِىۡ وَبَيۡنَكُمۡ شَهِيۡدًا ‌ۚ يَعۡلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ ؕ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوْا بِالۡبَاطِلِ وَكَفَرُوۡا بِاللّٰهِ ۙ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ‏
Qul kafaa billaahi bainii wa bainakum shahiidaa; ya'lamu maa fis samaawaati wal ard; wallaziina aamanuu bil baatili wa kafaruu billaahi ulaaa'ika humul khaasiruun
52. Katakanlah (Muhammad), "Cukuplah Allah menjadi saksi antara saya dan kamu. Dia mengenali apa yang di langit dan di bumi. Dan orang yang yakin terhadap yang batil dan ingkar terhadap Allah, mereka itulah orang-orang yang rugi."

وَيَسۡتَعۡجِلُوۡنَكَ بِالۡعَذَابِ‌ؕ وَلَوۡلَاۤ اَجَلٌ مُّسَمًّى لَّجَآءَهُمُ الۡعَذَابُؕ وَلَيَاۡتِيَنَّهُمۡ بَغۡتَةً وَّهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ
Wa yasta'jiluunaka bil'azaab; wa law laaa ajalum musammal lajaaa'ahumul 'zaab; wa la yaatiyannahum baghta tanw wa hum laa yash'uruun
53. Dan mereka meminta kepadamu mudah-mudahan secepatnya diturunkan azab. Kalau bukan sebab waktunya yang sudah ditetapkan, tentu tiba azab terhadap mereka, dan (azab itu) pasti akan tiba terhadap mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak menyadarinya.

يَسۡتَعۡجِلُوۡنَكَ بِالۡعَذَابِؕ وَ اِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيۡطَةٌ ۢ بِالۡكٰفِرِيۡنَۙ
Yasta'jiluunak bil'azaab; wa inna Jahannama lamuhii tatum bilkaafiriin
54. Mereka meminta kepadamu mudah-mudahan secepatnya diturunkan azab. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu tentu termasuk orang-orang kafir,

يَوۡمَ يَغۡشٰٮهُمُ الۡعَذَابُ مِنۡ فَوۡقِهِمۡ وَمِنۡ تَحۡتِ اَرۡجُلِهِمۡ وَيَقُوۡلُ ذُوۡقُوۡا مَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ‏
Yawma yaghshaahumul 'azaabu min fawqihim wa min tahti arjulim wa yaquulu zuuquu maa kuntum ta'maluun
55. pada hari (ketika) azab menutup mereka dari atas dan dari bawah kaki mereka dan (Allah) berkata (kepada mereka), "Rasakanlah (balasan dari) apa yang sudah kau kerjakan!"

يٰعِبَادِىَ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنَّ اَرۡضِىۡ وَاسِعَةٌ فَاِيَّاىَ فَاعۡبُدُوۡنِ‏
Yaa 'ibaadiyal laziina aamanuuu inna ardii waasi 'atun fa iyyaaya fa'buduun
56. Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja).

كُلُّ نَفۡسٍ ذَآٮِٕقَةُ الۡمَوۡتِ ۖ ثُمَّ اِلَيۡنَا تُرۡجَعُوۡنَ‏
Kullu nafsin zaaa'iqatul mawti summa ilainaa turja'uun
57. Setiap yang bernyawa akan mencicipi mati. Kemudian cuma terhadap Kami kau dikembalikan.

وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوا وَعَمِلُوۡا الصّٰلِحٰتِ لَـنُبَـوِّئَنَّهُمۡ مِّنَ الۡجَـنَّةِ غُرَفًا تَجۡرِىۡ مِنۡ تَحۡتِهَا الۡاَنۡهٰرُ خٰلِدِيۡنَ فِيۡهَا ‌ؕ نِعۡمَ اَجۡرُ الۡعٰمِلِيۡنَ‌ۖ
Wallaziina aamanuu wa 'amilus saalihaati la nubawwi 'annahum minal Jannati ghurafan tajrii min tahtihal anhaaru khaalidiina fiihaa; ni'ma ajrul 'aamiliin
58. Dan orang-orang yang beriman dan melakukan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik jawaban bagi orang yang berbuat kebajikan,

الَّذِيۡنَ صَبَرُوۡا وَعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ
Allaziina sabaruu wa 'alaa Rabbihim yatawakkaluun
59. (yaitu) orang-orang yang bersabar dan bertawakal terhadap Tuhannya.

وَكَاَيِّنۡ مِّنۡ دَآبَّةٍ لَّا تَحۡمِلُ رِزۡقَهَا ۖ اللّٰهُ يَرۡزُقُهَا وَاِيَّاكُمۡ‌‌ۖ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
Wa ka ayyim min daaabbatil laa tahmilu riqqahaa; al laahu yarzuquhaa wa iyyaakum; wa Huwas Samii'ul Aliim
60. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) menjinjing (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

وَلَٮِٕنۡ سَاَلۡتَهُمۡ مَّنۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ وَسَخَّرَ الشَّمۡسَ وَالۡقَمَرَ لَيَقُوۡلُنَّ اللّٰهُ‌ۚ فَاَنّٰى يُؤۡفَكُوۡنَ
Wa la'in sa altahum man khalaqas samaawaati wal arda wa sakhkharash shamsa wal qamara la yaquulunnal laahu fa ann yu'fakuun
61. Dan kalau engkau mengajukan pertanyaan terhadap mereka, "Siapakah yang bikin langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Pasti mereka akan menjawab, "Allah." Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).

اَللّٰهُ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِهٖ وَيَقۡدِرُ لَهٗ ؕ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ‏
Allaahu yabsutur rizqa limany yashaaa'u min 'ibaadihii wa yaqdiru lah; innal laaha bikulli shai'in Aliim
62. Allah melapangkan rezeki bagi orang yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang membatasi baginya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

وَلَٮِٕنۡ سَاَلۡتَهُمۡ مَّنۡ نَّزَّلَ مِنَ السَّمَآءِ مَآءً فَاَحۡيَا بِهِ الۡاَرۡضَ مِنۡۢ بَعۡدِ مَوۡتِهَا لَيَقُوۡلُنَّ اللّٰهُ‌ؕ قُلِ الۡحَمۡدُ لِلّٰهِ‌ؕ بَلۡ اَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُوۡنَ
Wa la'in sa altahum man nazzala minas samaaa'e maaa'an fa ahyaa bihil arda mim ba'di mawtihaa la yaquulunnal laah; qulil hamdu lillah; bal aksaruhum laa ya'qiluun
63. Dan kalau kau mengajukan pertanyaan terhadap mereka, "Siapakah yang menurunkan air dari langit kemudian dengan (air) itu dihidupkannya bumi yang sudah mati?" Pasti mereka akan menjawab, "Allah." Katakanlah, "Segala puji bagi Allah," namun pada lazimnya mereka tidak mengerti.

وَمَا هٰذِهِ الۡحَيٰوةُ الدُّنۡيَاۤ اِلَّا لَهۡوٌ وَّلَعِبٌ‌ؕ وَاِنَّ الدَّارَ الۡاٰخِرَةَ لَهِىَ الۡحَـيَوَانُ‌ۘ لَوۡ كَانُوۡا يَعۡلَمُوۡنَ‏
Wa maa haazihil hayaa tud dunyaaa illaa lahwunw-wa la'ib; wa innad Daaral Aakhirata la hiyal ha yawaan; law kaano ya'lamuun
64. Dan kehidupan dunia ini cuma senda-gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri alam abadi itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui.

فَاِذَا رَكِبُوۡا فِى الۡفُلۡكِ دَعَوُا اللّٰهَ مُخۡلِصِيۡنَ لَـهُ الدِّيۡنَ ۚ فَلَمَّا نَجّٰٮهُمۡ اِلَى الۡبَـرِّ اِذَا هُمۡ يُشۡرِكُوۡنَۙ
Fa-izaa rakibuu fil fulki da'awul laaha mukhilsiina lahud diina falammaa najjaa hum ilal baari izaa hum yushrikuun
65. Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa terhadap Allah dengan sarat rasa dedikasi (ikhlas) kepada-Nya, namun dikala Allah menyelamatkan mereka hingga ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah),

لِيَكۡفُرُوۡا بِمَاۤ اٰتَيۡنٰهُمۡ ۙۚ وَلِيَتَمَتَّعُوۡا‌ۖ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُوۡنَ‏
Li yakfuruu bimaaa aatainaahum wa li yatamatta'uu fasaw fa ya'lamuun
66. biarlah mereka mengingkari lezat yang sudah Kami berikan terhadap mereka dan silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengenali (akibat perbuatannya).

اَوَلَمۡ يَرَوۡا اَنَّا جَعَلۡنَا حَرَمًا اٰمِنًا وَّيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنۡ حَوۡلِهِمۡ‌ ؕ اَفَبِالۡبَاطِلِ يُؤۡمِنُوۡنَ وَبِنِعۡمَةِ اللّٰهِ يَكۡفُرُوۡنَ
Awalam yaraw annaa ja'alnaa haraman aaminanw wa yutakhattafun naasu min haw lihim; afabil baatili yu'minuuna wa bini'matil laahi yakfuruun
67. Tidakkah mereka memperhatikan, bahwa Kami sudah mengakibatkan (negeri mereka) tanah suci yang aman, padahal insan di sekitarnya saling merampok. Mengapa (setelah kasatmata kebenaran) mereka masih yakin terhadap yang batil dan ingkar terhadap lezat Allah?

وَمَنۡ اَظۡلَمُ مِمَّنِ افۡتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوۡ كَذَّبَ بِالۡحَـقِّ لَـمَّا جَآءَهٗ‌ؕ اَلَيۡسَ فِىۡ جَهَـنَّمَ مَثۡوًى لِّلۡكٰفِرِيۡنَ
Wa man azlamu mimma nif taraa 'alal laahi kaziban aw kazzaba bilhaqqi lammaa jaaa'ah; alaisa fii jahannama maswal lil kaafiriin
68. Dan siapakah yang lebih zhalim dari-pada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau orang yang mendustakan yang hak dikala (yang hak) itu tiba kepadanya? Bukankah dalam neraka Jahanam ada wilayah bagi orang-orang kafir?

وَالَّذِيۡنَ جَاهَدُوۡا فِيۡنَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَا ‌ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الۡمُحۡسِنِيۡنَ
Wallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulana; wa innal laaha lama'al muhsiniin
69. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, Kami akan tunjukkan terhadap mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik.

Related : Al-Qur'an Surat Ke-29. Qs. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

0 Komentar untuk "Al-Qur'an Surat Ke-29. Qs. Al-'Ankabut (Laba-Laba) 69 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close