Langkah-Langkah Guru Dalam Membuatkan Administrasi Kurikulum Madrasah


1.     Langkah-langkah Guru dalam Mengembangkan Manajemen Kurikulum MAS Syamsudduha Cot Murong


Berbicara wacana pengembangan kurikulum, penulis akan eksklusif menjelaskan sedikit wacana definisi tersebut yakni, pengembangan kurikulum yaitu perencanaan kesempatan-kesempatan berguru yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Jika diteliti lebih jauh, terdapat beberapa kata yang perlu digarisbawahi yakni perencanaan, perubahan, dan menilai yang semua itu berada di bawah kiprah seorang guru.
Adalah masuk akal kalau guru menempati kiprah yang cukup penting dalam pengembangan kurikulum, lantaran seorang guru, dialah orang yang paling mengerti dan mengetahui situasi dan kondisi hasil berguru penerima didiknya serta bertanggung jawab penuh didalamnya. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru berpangkal pada suatu kurikulum, dan dalam proses pembelajaran guru juga berorientasi pada tujuan kurikulum. Pada sisi lain, guru yaitu pembelajar siswa, yang secara kreatif membelajarkan siswa sesuai dengan kurikulum sekolah. Hal itu menunjukkan bahwa dalam kiprah pembelajaran dipersyaratkan biar guru memahami kurikulum.
Akan tetapi, pada kenyataannya tidaklah banyak dari para guru yang memahami dengan baik wacana sebuah kurikulum yang sedang berlaku. Sebagai contoh, KTSP yakni kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sedang dipakai sekarang. Para guru beranggapan tidak ada perubahan yang berarti dari KBK ke KTSP, malah ada dari beberapa guru tersebut yang beranggapan bahwa perubahan kurikulum tersebut hanyalah pura-pura pemerintah untuk menghabiskan uang Negara. Banyak dari para guru yang malas diajak berpikir dan berubah secara dinamis. Mereka lebih suka makan matangnya (produknya) daripada berproses, yang membutuhkan kesungguhan intelektual dan kesepakatan tinggi. Sedangkan proses jauh lebih penting dan memilih kualitas seseorang dari pada produknya. Proses akan mendinamisasi dan merevitalisasi paradigma berpikir mereka menjadi progresif, proaktif, dan produktif. Kemampuan analisis, membuat solusi, dan mengkonsepkan teknis aplikasi mereka akan terasah.
Menurut Bapak Ishak, A.Md guru MAS Syamsudduha Cot Murong langkah-langkah yang seyogyanya dilakukan guru dalam berbagi kurikulum tersebut. Langkah tersebut sebagai kemandirian guru ataupun kepala sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum guna mencapai prestasi dan kualitas pembelajaran yang tinggi sehingga penerima didik sanggup mencapai hasil yang optimal, diantaranya[1];
a)   Melakukan analisis SWOT yakni strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (peluang), dan traith (tantangan). Setelah menganalisis, guru ataupun kepala sekolah sanggup berimprovisasi terhadap kurikulum yang diterapkan, mereka diberi kebebasan dan keleluasaan dalam menjabarkan SKKD dan berbagi silabus dan RPP sesuai kebutuhan dan karakteristik sekolah.
b)  Memahami karakteristik penerima didik, hal ini harus dilakukan sesuai dengan tingkatan penerima didik. Sedikitnya ada 3 hal yang harus dipahami dalam hal ini, yakni pertumbuhan dan perkembangan kognitif, tingkat kecerdasan, kreativitas, serta kondisi fisik.
c)   Membina hasrat belajar, dalam hal ini guru diharuskan membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, selain itu guru juga harus memanfaatkan kemudahan dan sarana pendidikan yang ada untuk menunjang hal tersebut. Adakalanya membawa penerima didik eksklusif ke sumber gosip juga menjadi pilihan yang tepat, dengan tetap mengacu pada anggaran dana yang telah direncanakan.
d)  Memantau kemajuan belajar, hal ini berfungsi untuk membuat budaya kerja yang efektif dan efisien di kalangan penerima didik maupun di kalangan guru sendiri.
e)   Membangun lingkungan yang kondusif, dengan membuat dan mendayagunakan kemudahan pendidikan ibarat laboratorium, perpustakaan, ruang BK, kantin dll.
f)   Merevitalisasi lembaga musyawarah guru, ibarat musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) yang merupakan suatu wadah yang efektif dalam memantapkan profesi guru, lantaran didalamnya guru sanggup berdiskusi dan menelaah mengenai kesulitannya di kelas serta sanggup saling tukar pikiran dalam merancang model pembelajaran dan implementasi kurikulum yang berlaku.
g)  Memberdayakan tenaga kependidikan, alasannya yaitu keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keterlibatan tenaga kependidikan dalam seluruh aktivitas di sekolah. Dalam hal ini, peningkatan produktifitas dan prestasi kerja sanggup dilakukan dengan meningkatkan sikap tenaga kependidikan di sekolah melalui aplikasi banyak sekali konsep dan teknik administrasi personalia modern.



               [1] Hasil Wawancara dengan Bapak Ishak, A.Md guru MAS Syamsudduha Cot Murong pada tanggal 23 September 2013.

Related : Langkah-Langkah Guru Dalam Membuatkan Administrasi Kurikulum Madrasah

0 Komentar untuk "Langkah-Langkah Guru Dalam Membuatkan Administrasi Kurikulum Madrasah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close