Gunung Di Kepala Alhamdulillah Risikonya Hilang

 Di Kepala Alhamdulillah Akhirnya Hilang Gunung Di Kepala Alhamdulillah Akhirnya Hilang

Izinkan sy menyebarkan sedikit saat-saat kebahagiaan. Di tengah suasana dunia yg huru-hara, oleh banyak sekali problematika yg menderanya. Virus carona yg menggila, dan banyak sekali empayer yg timbul dimana-mana, hehehe.

Berkat dukungan banyak pihak, alhamdulillah "gunung" di kepala pun hilang sudah. Bbrp tahun terakhir, senantiasa ada tekanan jika tahap final kuliah ini tidak diselesaikan.

Namun dg izin Allah, walaupun usaha terasa sungguh berat, dg ongkos mandiri, namun kesannya alhamdulillah seluruh tahapan perkuliahan sanggup sy jalani dg baik dan cuma melalui sedikit dari target, yaitu sasaran permulaan sanggup selesai tahun lalu.

Kadangkala sedang menulis belum dewasa sakit. Sembuh yg satu kemudian sakit yg lain. Sulit diungkapkan.

Tapi Allah Swt Maha Pemberi solusi. Selalu ada fasilitas dlm kesempitan. Itu yg senantiasa saya percaya. Maka sy mencicipi satu persatu penyelesaian senantiasa tiba menghampiri.

Tapi sehabis "gunung" dikepala sudah dipindahkan, maka beban selanjutnya merupakan bagaimana mempertahankan semangat untuk terus berupaya menjadi insan yg berkhasiat bagi keluarga, bagi masyarakat, bagi agama, bangsa dan negara.

Saya mengerti bahwa gelar di perkuliahan sama sekali bukan syarat masuk syurga. Namun demikian, Rasulullah Saw meminta kita untuk terus menuntut ilmu. Perkuliahan merupakan salah satu jalan berguru atau jalan untuk menjadi bermanfaat untuk orang lain.

Oleh alasannya itu, biar saja seluruh prosesi perkuliahan ini sanggup mengirimkan saya dan kita semua menjadi insan yg bermanfaat untuk semuanya.

Terimakasih banyak kpd para pembimbing saya, Prof Nasir Budiman yg sedang diberikan ujian sakit oleh Allah. Sy berdo'a biar prof nasir cepat sembuh. Amiin ya Rabb.

Terimakasih sy hantarkan kpd Prof Eka Srimulyani, dan Prof Warul Walidin yg dlm kegiatan ia berdua tetapi masih bersedia membimbing saya. Jg terhadap para anggota sidang tertutup maupun terbuka lainnya, Prof Hasbi Amiruddin, Prof. Azman Ismail, Prof. Misri A. Muchsin,Prof. Muchsin Nyak Umar, Dr Ismail Muhammad, Dr. Syabuddin Gade, dan Dr Azhar selaku ketua Prodi PAI S3.

Meskipun nilai di pengumuman sidang terbuka yg dibacakan oleh ketua sidang merupakan "sangat memuaskan", tetapi pastinya kita semua mengerti bahwa kita ini laksana setetes air di hadapan samudera yg luas. Kita ini merupakan mahluk yg hina dan sungguh lemah dihadap Yang Maha Kuasa, Allah Swt.

Dan oleh alasannya itu,insya Allah berguru sepanjang hayat akan terus menjadi obsesi sy dlm hidup ini.

Dan secara khusus sy mengucapkan bnyk terimakasih kpd para guru saya penguji pelatihan hasil, sidang tertutup dan sidang terbuka. Jg kpd bang Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad yg bukan saja menjadi guru untuk sy berdiskusi, namun jg memberi banyak buku2 dan jurnal yg sungguh berharga. Juga kpd Pak T. Sakti dan Prof. Yusni Saby yg meminjamkan banyak buku dan jurnal beliau.

Kepada mitra di akademik pascasarjana,khususnya Armaidi Ahmed Khan Ar yg senantiasa semangat melayani keperluan akademik para mahasiswa pasca. Semoga Allah Swt memberi kalian syurga. Amiin ya Rahman.

Terimakasih jg kpd guru-guru saya di Dayah Babussalam Matangkuli Aceh Utara yg senantiasa mendo'akan saya. Bahkan Tgk Khairul Umam yg mendoakan sy secara khsusus bareng para santri di dayah. Kpd Arialdi Jamil dan Rifki Ismail jg sy ucapkan terimakasih tak terhingga. Kepada mitra sy Tgk Mustafa Husen Woyla jg pastinya walaupun pada hari H tak sanggup hadir, hehehe.

Dan jg terhadap semua yg sudah menolong saya. Yg bersedia hadir waktu sidang terbuka saya jg ucapan terimakasih tak terhingga, Ustadz Farid Nyak Umar, Dr Bustami Usman, Mahmudi Ishak, politisi muda Tuanku Muhammad, Tgk Muslem Hamdani Blang Jreun, Dr Mawardi Bang Ady, Tgk Tgk Sirajuddin Saman MA, Tgk Shadiqin Saleh, Syah Reza Reza Syech (yang sudah menolong saya mengabadikan momen ini dlm kamera), serta seluruhnya yg meluangkan untuk hadir meninggalkan kegiatan lainnya. Juga kawan diskusi yg jg guru sy Tarmizi A Hamid yg banyak menginformasikan ttg karya2 ulama Aceh masa lalu, waled Camp Aree yg senantiasa perhatian kpd sahabat2nya. Juga Ust Muhammad Nasir atas papan bunganya.. makasih banyak Ustaz..

Kepada semuanya, saya mengucapkan jazakumullah khairal jaza'. Semoga Allah Swt menampilkan respon terbaik berupa syurga disisi Nya. Amiin

Alfaqir ilallah

Teuku Zulkhairi

Related : Gunung Di Kepala Alhamdulillah Risikonya Hilang

0 Komentar untuk "Gunung Di Kepala Alhamdulillah Risikonya Hilang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close