Setelah menghadapi gelombang protes dahsyat, pembahasan RUU HIP (Haluan Ideologi Pancasila) kesudahannya ditunda.
Kita sebagai bangsa beruntung mempunyai Ormas besar menyerupai Majelis Ulama Indonesia (MUI), PBNU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas besar lainnya yang istiqamah menjaga bangsa.
Sejumlah ormas meminta semoga RUU HIP bukan sekedar ditunda pembahasannya, namun juga harus ditolak. Sebab, mereka mencium ada aroma dendam PKI yang anti Tuhan dalam RUU ini.
Sebabnya antara lain tidak dimasukkannya Tap MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 wacana larangan paham komunisme.
Pengalaman pahit bangsa ini menghadapi perlakuan jelek komunis (PKI) sudah seharusnya mengajarkan kita sebagai bangsa untuk tidak terjatuh dua kali ke lubang yang sama.
Siapapun harus menyadari bahwa bangsa Indonesia yang dihuni secara umum dikuasai muslim mengakibatkan "Ketuhanan yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai harga paling mahal yang harus dipertahankan. Apapun harus dikorbankan untuk mempertahankan poin "Ketuhanan yang Maha Esa" ini.
Setelah gelombang protes dahsyat ini yang menyatukan banyak sekali elemen rakyat, muncul satu pertanyaan, bagaimana RUU ini dapat lolos dan dibahas?
Saya menduga barangkali wakil rakyat kita tidak paham masalah, tidak suka membaca dan menelaah. Atau barangkali mereka memang tidak peduli.
Akhirnya, patut kita ucapkan terimakasih untuk para tokoh bangsa yang sigap mengawal bangsa. Untuk para ormas, dan partai yang menolak atau mengoreksi RUU ini semenjak awal.
Semoga tetap istiqamah. Sebab, Allah Swt menjanjikan:
'WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JIKA KALIAN MENOLONG (AGAMA) ALLAH, MAKA ALLAH AKAN MENOLONGMU DAN MENEGUHKAN KEDUDUKANMU. [QS. Muhammad: 7]
Siapapun harus menyadari bahwa bangsa Indonesia yang dihuni secara umum dikuasai muslim mengakibatkan "Ketuhanan yang Maha Esa" dalam Pancasila sebagai harga paling mahal yang harus dipertahankan. Apapun harus dikorbankan untuk mempertahankan poin "Ketuhanan yang Maha Esa" ini.
Setelah gelombang protes dahsyat ini yang menyatukan banyak sekali elemen rakyat, muncul satu pertanyaan, bagaimana RUU ini dapat lolos dan dibahas?
Saya menduga barangkali wakil rakyat kita tidak paham masalah, tidak suka membaca dan menelaah. Atau barangkali mereka memang tidak peduli.
Akhirnya, patut kita ucapkan terimakasih untuk para tokoh bangsa yang sigap mengawal bangsa. Untuk para ormas, dan partai yang menolak atau mengoreksi RUU ini semenjak awal.
Semoga tetap istiqamah. Sebab, Allah Swt menjanjikan:
'WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JIKA KALIAN MENOLONG (AGAMA) ALLAH, MAKA ALLAH AKAN MENOLONGMU DAN MENEGUHKAN KEDUDUKANMU. [QS. Muhammad: 7]
Penulis: TEUKU ZULKHAIRI
0 Komentar untuk "Terima Kasih Untuk Mereka Yang Menolak Ruu Hip"