Syukur Alhamdulillah pertama-tama penulis ucapkan dikarenakan telah berhasil meluangkan sedikit waktu disela-sela kemalasan penulis untuk mengisi blog juragan berdesa kembali dengan tulisan-tulisan tidak penting. Pada postingan kali ini penulis ingin sedikit menyebarkan pengalaman wacana suka dan sedih penulis selama menjadi seorang blogger. Ide postingan ini penulis copas dari salah satu blog profesional nasional, www.aingindra.com dan penulis tulis ulang dalam bahasa penulis demi kesempurnaan tata bahasanya.
Memasuki tahun 2017 atau sekitar 4 (empat) tahun silam yakni awal perjalanan penulis menjadi seorang blogger pemula. Banyak hal-hal gres yang penulis alami dan rasakan, dari suka, duka, pahit, manis, bahkan hampir berputus asa jawaban bebrapa kali ditipu oleh sahabat yang penulis kenal lewat medsos. Namun bisa dibilang sedih dan pahitlah yang paling mendominasi perjalanan ngeblog penulis selama ini. Kenapa demikian?
Awal mula mengenal blog ketika itu penulis hanyalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di salah satu kampus di Aceh, bukan penulis handal yang bisa berimajinasi tingkat dewa, pekerjaan penulis hanya seorang sekretaris desa. Tapi alhamdulillah, meskipun penulis tergolong bukan penulis yang handal tapi penulis tidak gaptek, melek teknologi kbila dibandingkan teman-teman yang lain, hingga hasilnya bisa mengenal yang namanya blog menyerupai kini ini.
Tapi meskipun begitu, Jujur saja katakan bahwa dulu penulis sama sekali tidak bisa jikalau disuruh menulis, alasannya yakni memang penulis gak suka nulis. Untuk sekedar menulis titik dan koma saja penulis kebingungan apalagi untuk merangkai kata-kata hingga menjadi kalimat yang indah menyerupai Pak Dahnil Anzar Simanjuntak mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammaddiyah yang ketika ini menjabat sebagai jubir Menteri Pertahanan RI, itu sangat tidak mungkin. Kaprikornus mengenal yang namanya blog pada waktu itu bukanlah hal yang gampang bagi penulis.
Tapi blog yang tadinya berdasarkan penulis bukalah hal yang mudah, tapi tiba-tiba menjelma super duper gampang ketika penulis mengetahui jikalau ternyata blog bisa menghasilkan dolar. Nah, pada waktu itulah penulis mulai tertarik dengan yang namanya blog dan mulailah bertahap berguru menulis, dan hal-hal yang lainnya. Disini penulis tidak bisa berbohong jikalau tujuan awal penulis ngeblog yakni alasannya yakni rupiah, alasannya yakni jikalau tujuan penulis untuk menyebarkan memang apanya yang mau penulis berbagi? penulis tidak punya sesuatu yang pantas untuk dibagikan.
Singkat saja ceritanya. Alhamdulillah, dari yang awalnya benar-benar tidak bisa menulis, sejak final tahun yang kemudian penulis sudah bisa mencicipi sedikit hasil dari kegalauan penulis selama ini. Meskipun tidak nilainya kecil, tidak menyerupai blogger-blogger profesional lainnya, tapi penulis tetap mensyukurinya alasannya yakni apa yang penulis tanam selama ini sudah berbuah dan sudah memetik hasilnya.
Oke lah, goresan pena di atas hanya sebagai kalimat pembuka saja ! di bawah ini penulis jabarkan beberapa suka maupun sedih yang penulis rasakan selama menjadi blogger.
Duka-dukanya:
1. Dimarahin Isteri
Penulis sudah mempunyai Isteri yang penulis nikahi delapan tahun silam, ia alumni Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Institu Agama Islam Almuslim Aceh. Dari hasil pernikahan, penulis dikarunia 2 orang anak laki-laki, anak yang pertama berjulukan Ariq Ulwan umur 8 tahun dan sudah menduduki kelas 2 SD-IT Muhammadiyah Bireuen dan anak yang ke 2 berjulukan Ahza Danish yang masih berusia 4,5 Tahun. Nah...! yang namanya ngeblog niscaya banyak menyita waktu untuk internetan, malam bagaikan siang, siang bagaikan malam. Kaprikornus masuk akal jikalau dimarahin Isteri menjadi masakan penulis sehari-hari. Tapi itu dulu sih, kini sudah tidak alasannya yakni mereka sudah menikmati hasilnya !
2. Hidup Bagaikan Kelelawar
Menjadi blogger itu bagaikan kelelawar, malam jarang tidur siangnya molor. Penulis rasa hampir semua blogger nasibnya sama termasuk penulis. Dan Akhirnya, jadi jarang kumpul bersama teman-teman, tetangga dan jadi tertidur kalau siangnya jawaban kurang tidur malamnya.!!
Suka-sukanya:
1. Ngeblog Tak Ada Batasan Waktu
Salah satu yang sangat menyenangkan menjadi seorang blogger yakni alasannya yakni ngeblog tidak mengenal waktu. Kapanpun dan dimanapun asal bisa terkoneksi internet kita bisa ngeblog. Dan penulis merasa sangat enjoy menjadi seorang blogger alasannya yakni tidak ada tekanan, dan pas banget dengan sifat penulis tidak suka diatur oleh atasan.
2. Memiliki Banyak Teman Baru
Selama menjadi blogger, penulis menerima banyak kenalan gres dari media umum dan hasil komentar di kolom komentar blog, maupun grup-grup di facebook. Yah meskipun hanya sebatas sahabat dunia maya tapi bisa menjadi daerah saling menyebarkan pengalaman dan bertukar informasi seputar dunia blogger.
3. Dapat Dolar/Rupiah
Siapa sih yang tidak bahagia kalau sanggup uang? apalagi uangnya hasil jeri payah sendiri. Itulah hal yang paling menyenangkan selama penulis menjadi blogger. Yah meskipun uangnya gak seberapa tapi setidaknya waktu yang penulis habiskan selama ini tidak sia-sia dan juga bisa menciptakan isteri dan orangtua besar hati atas kerja keras penulis selama bertahun-tahun.
Mungkin hanya itu saja secuil kisah suka dan sedih menjadi blogger yang bisa penulis torehkan dengan tinta. Sebenarnya sih masih banyak lagi yang lainya yang ingin penulis bagikan, dari hal kecil, hingga yang paling besar, tapi cukup itu saja dulu. Jangan lupa untuk menyebarkan pengalaman juga wacana suka sedih ngeblog sahabat melalui kolom komentar di bawah ini. Selama Membaca.... Salam Juragan Berdesa... Semoga Bermanfaat
0 Komentar untuk "Suka Murung Menjadi Seorang Blogger"