Sahabat Edukasi yang berbahagia… Berikut deskripsi pembaruan dan perbaikan Sarana dan Prasarana (Sarpras) Sekolah pada Aplikasi Dapodik Versi 2021 menurut Panduan Aplikasi Dapodik Versi 2021 yang dipakai untuk input data pendidikan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan PKBM di semester I tahun pelajaran 2020/2021 sebagai berikut:
a. Perbaikan Fitur Ubah pada Ruang Praktik Kerja/Bengkel pada Jenjang Sekolah Menengah kejuruan
Perbaikan ini mengakomodasikan fitur ubah khususnya pada jenis ruang praktik kerja atau bengkel. Saat ini isian kolom jenis prasarana sanggup diubah dan dipilih sesuai keadaan.
b. Perubahan Proses Bisnis Pengisian Tingkat Kerusakan Bangunan
Kerusakan bangunan yaitu tidak berfungsinya bangunan atau komponen bangunan jawaban penyusutan berakhirnya umur bangunan, atau jawaban ulah insan atau sikap alam menyerupai beban fungsi yang berlebih, kebakaran, gempa bumi, atau lantaran lain yang sejenis. Tingkat kerusakan bangunan dibagi menjadi tiga bab yaitu:
a) Kerusakan ringan
Kerusakan yang terjadi pada komponen non struktural menyerupai epilog atap, langit-langit, epilog lantai, dan dinding pengisi.
b) Kerusakan sedang
Kerusakan pada sebagian komponen non struktural dan atau komponen struktural menyerupai struktur atap, lantai dan lain sebagainya.
c) Kerusakan berat
Kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan baik struktural maupun non struktural yang apabila sesudah diperbaiki masih sanggup berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya.
Penilaian tingkat kerusakan dilakukan terhadap masing-masing massa bangunan. Bila terdapat lebih dari satu massa bangunan maka sekolah sanggup mempunyai tingkat kerusakan lebih dari satu. Angka persentase yang dihasilkan tidak berkaitan dengan pembiayaan yang dibutuhkan. Bila kerusakan struktur sudah mencapai rusak berat perhitungan tidak perlu dilanjutkan. Satu massa bangunan dikatakan rusak berat kalau jumlah (resultante) kerusakan komponen elemen massa bangunan lebih besar 45 atau kerusakan komponen strukturnya lebih besar 30.
Gambar 39 Alur Penilaian Kerusakan Bangunan dan Ruang
Pondasi yaitu komponen struktur utama terletak di bab bawah yang berfungsi menopang 1 massa bangunan. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | Penurunan merata pada seluruh struktur bangunan | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | Penurunan tidak merata namun perbedaan penurunan tidak melebihi 1/250L | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | Penurunan > 1/250L sehingga menimbulkan kerusakan atasnya. Tanah di sekeliling bangunan naik | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Bangunan miring secara kasat mata • Lantai dasar naik atau menggelembung | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Pondasi patah, bergeser jawaban longsong, struktur atas menjadi rusak | 1 | 5 |
Tabel 1 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Pondasi
Gambar 41 Alur Penilaian Kerusakan Bangunan (Struktur)
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Sudut kolom pecah • Plesteran kolom retak rambut | 0,2 | 1 |
Ringan | • Retak pada permukaan kolom, lebar retak 0,2mm-1,0mm | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Retak pada permukaan kolom, lebar retak > 1,0mm • Selimut beton gembur, beberapa tulangan terlihat | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Tulangan kolom terlihat 4 sisi pada 1 titik • Selimut beton hancur pada beberapa titik | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Beton inti kolom hancur, baja tulangan tertekuk • Kolom patah | 1 | 5 |
Tabel 2 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Kolom
Balok merupakan elemen yang dibuat secara horizontal yang disebut juga sebagai elemen elastis yang menahan gaya transversal dan menyalurkannya ke kolom. Persentase kerusakan balok pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) kerusakan balok-balok bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Pelat lantai bergetar kalau ada orang berjalan, retak rambut < 0,2mm | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Retak 0,2mm – 1,0mm, retakan pada tengah bentang plat | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Balok melendut, lebar retak > 1,0mm • Retak meluas pada beberapa daerah | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Balok melendut, selimut beton hancur, tulangan terlihat | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Balok patah/runtuh • Plat dan balok lain yang menumpu pada balok tersebut ikut rusak | 1 | 5 |
Tabel 3 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Balok
Pelat lantai yaitu lantai yang tidak terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Persentase kerusakan pelat lantai pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) kerusakan pelat lantai bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Retak rambut < 0,2mm • Plesteran balok retak • Retak pada acuan atau lapangan | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Retak 0,2mm – 1,0mm • Retakan pada acuan atau lapangan | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Lantai melendut, retakan 1,0mm meluas dari tengan menuju sudut kolom • Selimut beton hancur di beberapa daerah | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Lantai melendutm retak tembus, tulangan terlihat, selimut beton hancur | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Lantai hancur | 1 | 5 |
Tabel 4 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Pelat Lantai
Gambar 42 Alur Penilaian Kerusakan Bangunan (Atap)
Kerusakan atap merupakan penjumlahan kerusakan epilog atap dan struktur rangka atap termasuk gording. Persentase kerusakan atap apda 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) persentase atap yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan atap pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Karat rangka mulai terlihat, gording melendut • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna epilog atap | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Karat rangka meluas, konstruksi bergetar jawaban angin • Reng rusak, kaso-kaso rusak, genteng retak dan terdapat bocoran terbatas • Perubahan warna pada lapisan cat meluas • Genteng terlepas dari dudukannya | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Struktur atap melendut, flens profil sobek, retak pada sambungan las • Gording/rangka plafond melendut, bocoran meluas | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Baut penyambung dan plat sambungan bengkok, profil tertekuk, korasi meluas di banyak daerah • Penutup atap melendut sangat besar dengan kemungkinan keruntuhan besar | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Rangka atap runtuh • Komponen struktur tertekuk • Sambungan putus, profil tertekuk, konstruksi runtuh | 1 | 5 |
Tabel 5 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Atap
a. Perubahan Proses Bisnis Pengisian Tingkat Kerusakan Ruang
Gambar 43 Alur Penilaian Kerusakan Ruang (Dinding)
Persentase kerusakan dinding pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) persentase luas dinding yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan luas dinding pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Retak rambut di permukaan dinding (lebar retakan < 0,2mm) • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Retakan permukaan dinding terlihat terang (lebar retakan kira-kira 0,2mm – 1,0mm) • Perubahan pada lapisan cat meluas | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Dinding retakan meluas (lebar retakan kira-kira 1-2mm) • Dinding partisi/penutup plafon terlepas • Plesteran retak sebagian dan laposan cat terkelupas sebagian • Retakan besar pada dinding | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Lapisan terkelupas meluas, berlumur dan plesteran terkelupas meluas | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Dinding runtuh | 1 | 5 |
Tabel 6 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Dinding
Kerusakan plafond merupakan penjumlahan kerusakan plafond dan struktur rangka plafond. Persentase kerusakan atap pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) persentase atap yang mengalami kerusakan dibandingkan keseluruhan atap pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna langit-langit atau plafond | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Perubahan pada lapisan cat meluas | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Penutup bukaan langit-langit terlepas | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Penutup langit-langit melendut sangat besar dengan kemungkinan keruntuhan besar | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Rangka langit-langit runtuh | 1 | 5 |
Tabel 7 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Plafond
Gambar 44 Alur Penilaian Kerusakan Ruang (Kusen, Plafon, Lantai)
Persentase kerusakan jendela, pintu dan kusen pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) jumlah jendela, pintu dan kusen yang mengalami kerusakan dibandingkan jumlah total jendela, pintu dan kusen pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Perubahan warna pada sebagian lapisan warna rangka | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | • Penutup bukaan (retak) | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | • Penutup bukaan (retak lebar) | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | • Rangka bukaan atau kusen keropos jawaban air | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | • Rangka bukaan atau kusen keropos dimakan rayap | 1 | 5 |
Tabel 8 Kriteris Penentuan Tingkat Kerusakan Kusen, Plafon, Lantai
Persentase kerusakan lantai pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) luas lantai yang mengalami kerusakan dibandingkan luas total lantai pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | • Penutup lantai gores | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | 0,4 | 2 | |
Rusak Sedang | • Penutup lantai sebagian terlepas | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | 0,8 | 4 | |
Rusak Sangat Berat | • Lantai meledak, terlepas | 1 | 5 |
Tabel 9 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Lantai
Gambar 45 Alur Penilaian Kerusakan Ruang (Utilitas dan Finishing)
Persentase kerusakan instalasi listrik pada 1 massa bangunan menurut pengamatan visual kerusakan terhadap komponen instalasi listrik pada massa bangunan tersebut menyerupai kondisi panel, kabel dan armatur. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | Sebagian kecil komponen dari panel-panel LP rusak, ada sedikit jalur kabel instalasi shortage, sebagian kecil armatur rusak ringan, sehingga biaya perbaikan kurang dari 5% dari biaya instalasi baru. | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil jalur kabel instalasi shortage, sehingga armatur rusak ringan, sehingga biaya perbaikan 5-20% dari biaya instalasi baru. | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | Beberapa komponen dari panel-panel LP rusak, sebagian kecil jalur kabel instalasi shortage, sehingga armatur rusak berat dan ringan, sehingga biaya perbaikan 20-50% dari biaya instalasi baru. | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar kabel instalasi shortage, sebagian besar armatur rusak, sehingga biaya perbaikan lebih dari 50% dari instalasi baru. | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | Sebagian besar komponen panel-panel LP rusak, sebagian besar kabel instalasi shortage, seluruh armatur rusak, sehingga biaya perbaikan lebih dari 50% dari instalasi baru. | 1 | 5 |
Tabel 10 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Utilitas Instalasi Listrik
Persentase kerusakan instalasi air pada 1 massa bangunan menurut pengamatan visual kerusakan terhadap komponen instalasi air pada massa bangunan tersebut menyerupai pompa, motor, pipa utama dan kran air. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | Kebocoran pipa terbatas ditempat yang terlihat atau gampang dicapai, keran keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan kurang dari 1% biaya instalasi baru. | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | Bagian bab kecil pemipaan bocor, motor pompa terbakar, keran-keran kecil rusak, sehingga biaya perbaikan antara 1-10% dari biaya instalasi baru. | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | Pompa, motor, pipa, dan keran rusak apabuila diganti atau diperbaiki memerlukan biaya antara 10-25% dari biaya instalasi baru. | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | Sebagian besar pompa, sebagian besar motor terbakar, pipa utama bocor namun ditempat terbuka, beberapa keran tidak berfungsi, sehingga biaya perbaikan 25-50% dari biaya instalasi baru. | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | Pompa-pompa rusak total, motor terbakar, dibanyak daerah terbuka dan tutup pipa pipa bocor, keran keran tidak berfungsi, sehingga perbaikan instalasi perlu menyeluruh, dengan asumsi biaya lebih dari 50% dari biaya instalasi baru. | 1 | 5 |
Tabel 11 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Utilitas Instalasi Air
Persentase kerusakan drainase limbah pada 1 massa bangunan penjumlahan (resultante) komponen drainase limbah yang mengalami kerusakan dibandingkan total kondisi komponen drainase limbah pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | Sebagian pipa cabang pecah atau rusak atau tersumbat, sehingga roof drain rusak, pipa akses buang tersumbat, sehingga biaya perbaikan kurang dari 10% dari biaya instalasi baru. | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | 0,4 | 2 | |
Rusak Sedang | Pipa cabang roof drain ke riser patah atau pecah, sehingga roof drain rusak, pipa keslauran buang tersumbat, sehingga biaya perbaikan 10-50% dari biaya instalasi baru. | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | 0,8 | 4 | |
Rusak Sangat Berat | Pipa riser apatah atau pecah, roof drain sebagian besar rusak, pipa cabang dari roof drain ke riser patah atau pecah, sump pump rusak dan motornya terbakar, pipa ke akses buang tersumbat atau pecah, sehingga biaya perbaikan lebih dari 50%dari biaya instalasi baru. | 1 | 5 |
Tabel 12 Kriteria Penentuan Tingkat Kerusakan Drainase Limbah
Persentase kerusakan finishing pada 1 massa bangunan yaitu penjumlahan (resultante) finishing yang mengalami kerusakan dibandingkan total finishing pada bangunan tersebut. Kriteria penentuan tingkat kerusakan sanggup dilihat pada tabel berikut:
Kategori | Deksripsi Kerusakan | Nilai | Klasifikasi |
Rusak Sangat Ringan | Perubahan warna pada sebagian lapisan warna finishing | 0,2 | 1 |
Rusak Ringan | Perubahan pada lapisan cat meluas | 0,4 | 2 |
Rusak Sedang | Plesteran retak sebagian dan lapisan cat terkelupas sebagian | 0,6 | 3 |
Rusak Berat | Lapisan terkelupas meluas, berlumut dan plesteran terkelupas meluas | 0,8 | 4 |
Rusak Sangat Berat | Lapisan finishing lepas | 1 | 5 |
Sumber : Panduan Aplikasi Dapodik Versi 2021
0 Komentar untuk "Panduan Pengisian Tingkat Kerusakan Bangunan Pada Dapodik Versi 2021"