Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam mudah-mudahan tercurah terhadap junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga teman dekat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.
Rasa untuk memiliki ukhuwah atau rasa dalam menjalin persaudaraan yang nrimo diantara sesama muslim dan seluruh umat beragama yang lain hingga di saat ini masih belum sanggup dibilang maksimal. Masih banyak orang-orang yang tidak memperdulikan kesengsaraan orang lain bahkan masih banyak yang belum sanggup mendapatkan suatu kebersamaan didalam perbedaan untuk dijadikan kekuatan dalam persatuan. Masih banyak orang yang terikat dengan rasa egonya yang tinggi alasannya merupakan merasa diri merupakan yang paling benar.
“Seorang mukmin terhadap mukmin (lainnya) bagaikan satu bangunan, satu sama lain saling menguatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Syarat syarat untuk bikin rasa ukhuwah:
1. Melakukan dengan nrimo alasannya merupakan allah dan sesuai dengan kaidah isi alqur’an dan sunnah rasul
2. Melakukan dengan nrimo alasannya merupakan Iman dan taqwa kita yang tak sanggup tergantikan oleh apapun.
3. Melakukan segala perbuatan sesuai dengan kaidah islam yang bagus dan benar.
Firman Allah Q.S. Al-Imran ayat 103.
Dan berpegang teguhlah kalian semua terhadap tali Allah, dan jangalah bercerai berai. Ingatlah lezat Allah di saat kalian bermusuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian; kemudian dengan lezat Allah itu, jadilah kalian orang-orang yang bersandara. Kalian sudah berada di tepi jurang neraka, kemudian Allah menyelamatkan kalian daripadanya. Demikianlah Allah mengambarkan ayat-ayat-Nya terhadap kalian biar kalian memperoleh petunjuk.
Para pemimpin pengawal rumah Nabi ditanya perihal makna "tali Allah" (habl Allah). Jawaban yang lazimnya diberikan merupakan bahwa tali Allah yang dimaksud merupakan Quran dan Nabi. Tali Allah merupakan garis keamanan yang ada di segala keadaan; ia merupakan budi dan nalar yang tercerahkan.
Ada banyak pertentangan etnis, penyerangan, dan kebrutalan di negara Arab sebelum munculnya risalah kenabian. Sayangnya, beberapa huruf kesukuan sebelum Islam masih sanggup terlihat pada masa sekarang ini. Quran meminta kita untuk menyaksikan pada rahmat Islam alasannya merupakan rahmat itulah yang dicicipi semua orang. Nilai-nilai yang diserukan Islam terhadap kaum muslim untuk dipegang teguh merupakan kedermawanan, kasih sayang, dan persaudaraan.
Karena nilai keislamanlah, lawan sanggup menjadi menyerupai saudara. Seorang muslim sanggup mengarungi luas dan lebarnya Bumi dan masih mendapatkan persaudaraan di rumah muslim lainnya, walaupun mereka berlainan suku, budaya, ataupun bahasa. Bukti persaudaraan Islam yang tak sanggup dungkari ini sudah berjalan selama 1400 tahun, dan akan bertambah dalam keanekaragaman dan kekayaannya hingga simpulan masa insan di dunia ini.
"Kalian sudah berada di tepi jurang neraka." Karena insan tidak tahu bagaimana memimpin diri mereka sendiri, mereka berada di tepi neraka (akhirat), dan cuma keberadaan mereka yang ringkih sajalah yang sanggup memisahkan mereka darinya. Kematian sanggup merenggut mereka kapan saja. Kedalaman pernyataan ini cuma sanggup dicicipi oleh mereka yang sudah diselamatkan dari tepi jurang kejadian pribadi menuju rahmat Islam.
Quran menunjuki insan terhadap kehidupan Islam yang sesungguhnya; keperluan akan persaudaraan, persahabatan dan pertemanan mendarah daging dalam sifat insan yang berpembawaan halus. Banyak ayat yang menenteng pesan ini. Dalam kumpulan pidato, surat, dan ucapan Ali (Nahj al-Balaghah, Pencarian Kefasihan), ia sering mengatakan ihwal jamaah dan hidup bersama. "Tangan Allah bareng orang-orang yang berjamaah" (yad Allsh ma'a al-jama'ah) ungkap suatu hadis Nabi yang terkenal. Hamba Allah berpegangan satu sama lain, menolong satu sama lain, dan menjadi kerabat bagi lainnya, bersahabat satu sama lain, dan menyingkir dari orang-orang yang tidak sama dengan mereka hingga mereka cukup memiliki efek untuk tidak disesatkan.
Islam mengandung nilai-nilai kerendahan hati, Kebenaran, dan cinta kasih terhadap sesama. Namun, sebagaimana Imam Ali pernah berkata di saat membicarakan Islam dan perpecahan kaum muslim di masa yang mau datang: "Akan tiba suatu masa di saat Islam dicampakkan menyerupai orang menuangkan air jamuan dari ceret." Seorang muslim mesti menyadari akan kewajibannya terhadap Allah, alasannya merupakan jikalau tidak, ia akan hingga di suatu penampung kosong.
0 Komentar untuk "Ukhuwah Islamiyah"