Contoh Soal Biologi Kelas XI Bab Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan Part 2 (Biologi kelas XI SMA/MA). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan pola soal dan balasan atau pembahasannya mata pelajaran biologi kelas XI. Pada postingan kali ini kita bahas bab Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan Part 2 (Bagian Kedua).
Adik-adik kelas 11 SMA/MA atau siapa saja yang sedang mempelajari serpihan ini, yang belum baca Part 1 (bagiaj 1) sanggup anda baca pada postingan kami berikut: Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan Part 1 (Bagian Pertama).
Semoga bermanfaat dan membantu menunjukkan fasilitas adik-adik semuanya, khususnya kelas XI yang sedang mencar ilmu di rumah. Selamat membaca dan mempelajari, jangan lupa untuk menyebarkan kepada yang lainnya.
Adik-adik kelas 11 SMA/MA atau siapa saja yang sedang mempelajari serpihan ini, yang belum baca Part 1 (bagiaj 1) sanggup anda baca pada postingan kami berikut: Struktur dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan pada Sistem Pencernaan Part 1 (Bagian Pertama).
Semoga bermanfaat dan membantu menunjukkan fasilitas adik-adik semuanya, khususnya kelas XI yang sedang mencar ilmu di rumah. Selamat membaca dan mempelajari, jangan lupa untuk menyebarkan kepada yang lainnya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan balasan yang benar dan tepat!
1. Apa yang kau ketahui wacana kerongkongan
Jawaban:
Kerongkongan (Esofagus) merupakan susukan panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari ekspresi menuju ke lambung.
2. Jelaskan fungsi kerongkongan!
Jawaban:
Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari ekspresi menuju lambung.
Bagian dalam kerongkongan senantiasa lembap oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga biar bolus menjadi lembap dan licin.
Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari ekspresi ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan.
3. Kenapa bisa terjadi gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan?
Jawaban:
3. Kenapa bisa terjadi gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan?
Jawaban:
Gerak peristaltik sanggup terjadi lantaran adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.
4. Tahukah Anda, mengapa dikala menelan makanan, bolus tidak dapat masuk ke dalam susukan pernapasan?
Jawaban:
Sebelum seseorang mulai makan, serpihan belakang ekspresi (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang ibarat gelambir mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, kuliner dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu kuliner bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan ibarat gelambir di serpihan belakang ekspresi (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu kuliner bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga kuliner tidak masuk trakea dan paru-paru tetapi kuliner tetap masuk ke kerongkongan.
Sebelum seseorang mulai makan, serpihan belakang ekspresi (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang ibarat gelambir mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, kuliner dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu kuliner bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan ibarat gelambir di serpihan belakang ekspresi (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu kuliner bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga kuliner tidak masuk trakea dan paru-paru tetapi kuliner tetap masuk ke kerongkongan.
5. Apakah lambung itu? Jelaskan!
Jawaban:
Lambung merupakan susukan pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan.
6. Lambung terdiri atas tiga bagian. Sebutkan dan jelaskan!
Jawaban:
Lambung terdiri atas tiga serpihan sebagai berikut.
6. Lambung terdiri atas tiga bagian. Sebutkan dan jelaskan!
Jawaban:
Lambung terdiri atas tiga serpihan sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan serpihan yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan serpihan badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Penjelasan tambahan:
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di serpihan pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini sanggup berkontraksi ibarat halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Gerak peremasan ibarat ini dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot-otot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan serpihan dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari erosi asam lambung, dan sanggup beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini sanggup dihasilkan akhir rangsangan bolus dikala masuk ke lambung.
7. Sebutkan kandungan dari getah lambung!
Jawaban:
Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan ibarat renin, pepsinogen, dan lipase.
8. Jelaskan fungsi dari asam lambung!
Jawaban:
7. Sebutkan kandungan dari getah lambung!
Jawaban:
Getah lambung mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan ibarat renin, pepsinogen, dan lipase.
8. Jelaskan fungsi dari asam lambung!
Jawaban:
Asam lambung mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, contohnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang tiba dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
9. Jelaskan fungsi dari Enzim renin dalam getah lambung!
Jawaban:
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu.
10. Lambung dalam suasana asam sanggup merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Apa fungsi dari pepsin?
Jawaban:
Pepsin berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida.
11. Jelasakan fungsi lipase!
Jawaban:
Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Jawaban:
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu dari air susu.
10. Lambung dalam suasana asam sanggup merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Apa fungsi dari pepsin?
Jawaban:
Pepsin berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekul-molekul peptida.
11. Jelasakan fungsi lipase!
Jawaban:
Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
12. Jelasakan wacana masuknya kimus ke usus halus!
Jawaban:
Kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.
13. Jelaskan apa yang kau ketahui wacana usus halus!
Jawaban:
Jawaban:
Usus halus merupakan susukan berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 6–8 meter, lebar 25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus.
Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang besar lengan berkuasa terhadap proses penyerapan makanan.
Vili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang besar lengan berkuasa terhadap proses penyerapan makanan.
14. Jelaskan wacana pencernaan molekul pati, protein, lemak pada usus halus!
Jawaban:
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di ekspresi dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.
Jawaban:
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang telah dicernakan di ekspresi dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.
Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan kuliner yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim dibutuhkan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini.
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus bisa menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
15. Jelaskan wacana cairan empedu!
Jawaban:
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Cairan ini dihasilkan oleh hati.
16. Sebutkan bahan-bahan penyusun cairan empedu! Jelaskan kegunaan masing-masing materi tersebut!
Jawaban:
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
16. Sebutkan bahan-bahan penyusun cairan empedu! Jelaskan kegunaan masing-masing materi tersebut!
Jawaban:
Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut ini:
- Air, mempunyai kegunaan sebagai pelarut utama.
- Mucin, mempunyai kegunaan untuk membasahi dan melicinkan duodenum biar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.
- Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air (mengemulsikan lemak).
17. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya ± 2 kg. Jelaskan fungi hati dalam sistem pencernaan!
Jawaban:
Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat kuliner dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke
Jawaban:
Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat kuliner dari darah dan penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke
peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.
18. Empedu mengalir dari hati melalui susukan empedu dan masuk ke usus halus. Jelaskan tugas empedu dalam proses pencernaan ini!
Jawaban:
Dalam proses pencernaan tersebut, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih dahulu.
Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
19. Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Jelaskan tugas dari pankreas!
Jawaban:
Jawaban:
Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam susukan pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah biar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus.
20. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, sebutkan!
Jawaban:
Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu:
- lipase yang membantu dalam pemecahan lemak
- tripsin membantu dalam pemecahan protein
- amilase membantu dalam pemecahan pati.
20. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, sebutkan!
Jawaban:
Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu:
- lipase yang membantu dalam pemecahan lemak
- tripsin membantu dalam pemecahan protein
- amilase membantu dalam pemecahan pati.
21. Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. Sebutkan dan jelaskan enzim-enzim yang terkandung dalam getah usus!
Jawaban:
Getah usus mengandung enzim-enzim ibarat berikut.
Jawaban:
Getah usus mengandung enzim-enzim ibarat berikut.
- Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
- Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
- Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
- Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.
- Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida menjadi asam amino.
22. Jelaskan wacana penyerapan atau penyerapan monosakarida, asam amino, asam lemak, gliserol, vitamin, dan mineral dalam usus halus!
Jawaban:
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat bermacam-macam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl–, HCO3–, dan ion-ion bivalen. Ion K+ penyerapannya terbatas di jejunum.
Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
23. Jelaskan wacana usus besar!
Jawaban:
Jawaban:
Usus besar atau kolon mempunyai panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.
Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).
Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.
24. Apa yang terjadi dengan zat-zat sisa dalam usus besar!
Jawaban:
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 hingga 4 hari. Pada dikala itu terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang bisa membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit ke susukan final dari pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akhir suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.
Kemudian akhir adanya acara kontraksi rektum dan otot sfinkter yang bekerjasama mengakibatkan terjadinya defekasi.
Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai dengan sempurna.
25. Sebutkan dan jelaskan kelainan-kelainan dan gangguan pada sistem pencernaan!
Jawaban:
Jawaban:
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami beberapa kelainan dan gangguan akhir pola makan yang tidak sehat. Kelainan dan gangguan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:
a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akhir feses yang keluar dalam bentuk encer dan terjadi lantaran adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh basil disentri.
Selain itu, diare ini juga sanggup disebabkan diet yang salah, zat-zat beracun atau kuliner yang dikonsumsi dapat menimbulkan iritasi pada dinding lambung.
b. Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan defekasi.
Keterlambatan defekasi ini akhir penyerapan atau penyerapan air pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering dan keras sehingga sulit dikeluarkan.
Sembelit juga sanggup disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga lantaran emosi ibarat rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung mengalami peradangan atau iritasi.
Peradangan atau iritasi dinding mukosa lambung ini dapat disebabkan oleh kuliner yang kotor atau kelebihan asam
dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh peradangan pada umbai cacing (appendiks).
Peradangan ini ditandai dengan adanya nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di tempat annus, atau biasa disebut wasir. Hemoroid sanggup terjadi pada orang-orang yang sering menderita sembelit. Gejala hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di annus.
0 Komentar untuk "Contoh Soal Biologi Kelas Xi Belahan Struktur Dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Pencernaan Part 2 (Biologi Kelas Xi Sma/Ma)"