Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa dirahmati Allah Subhanahu wa ta 'ala.
Dari Abu Musa al-Asy’ari, beliau berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ
“Perumpamaan orang yang berdzikir terhadap Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir menyerupai orang hidup dan orang mati.” (HR. Al-Bukhari)
Hadits ini merupakan salah satu hadits yang menerangkan kelebihan dzikrullah. Dzikir itu menyerupai ruh bagi tubuh. Sebagaimana Al-Qur’an –dzikir paling utama- juga disifati selaku ruh.
وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami.” (QS. Al-Syura: 52)
Ibnul Qayyim rahimahullah dalam al-Waabil al-Shayyib mengatakan mengenai dzikir ini,
أنه يُورث حياة القلب، وسمعت شيخ الإسلام ابن تيمية - رحمه الله - يقول: الذكر للقلب مثل الماء للسمك، فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء؟
“Bahwa dzikir itu memberi kehidupan pada hati. Aku sudah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: dzikir bagi hati menyerupai air bagi ikan. Bagaimana keadaan ikan apabila jauh dari air?”
Siapa yang ingin selamat dari kerasnya hati hendaknya memperbanyak dzikrullah. Sebagaimana yang dibilang Ibnul Qayyim bahwa di dalam hati memiliki potensi menjadi keras. Kerasnya hati itu tidak bisa dilunakkan kecuali dengan dzikrullah Ta’ala. Hendaknya hamba mengobati kerasnya hati dengan dzikrullah Ta’ala.
Seorang pria mengajukan pertanyaan terhadap al-Hasan al-Bashri,
يا أبا سعيد، أشكو إليك قسوة قلبي، قال: أذِبْه بالذِّكر
“Wahai Abu Sa’id, saya mengeluhkan kepadamu akan kerasnya hatiku. Beliau menjawab: lunakkanlah dengan dzikrullah.”
Apabila hati kian gegabah dari dzikrullah maka akan bertambah keras dan membatu. Dzikrullah yang bisa melunakkannya. Maka obatilah kerasnya hati dengan memperbanyak dzikrullah. Wallahu A’lam.
0 Komentar untuk "Jangan Menyerupai Orang Mati Perbanyaklah Dzikir"