Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas Xi Dan Jawabannya Pecahan V Mempersiapkan Anjuran (Kelas Xi Sma/Ma/Smk/Mak)

Sekolahmuonline || Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas XI dan Jawabannya Bab V Mempersiapkan Proposal (Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK). Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda yang masih duduk di kelas XI, Contoh Soal dan Jawabannya atau Pembahasannya materi pelajaran Bahasa Indonesia. Pada postingan kali ini, kita akan membahas Materi Bab V Mempersiapkan Proposal.
Jawablah soal-soal di bawah ini dengan tanggapan yang benar dan tepat!

1. Jelaskan pengertian proposal!

Jawaban:
Proposal ialah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau suatu forum untuk melaksanakan suatu kegiatan (penelitian)

2. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian yang sebaiknya ada dalam proposal!

Jawaban:
Secara umum berikut bagian-bagian yang sebaiknya ada di dalam tawaran tersebut.

1. Latar Belakang
Dalam kepingan ini dikemukakan wacana kejadian, keadaan, atau hal yang melakarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian.
Apabila kegiatan yang diusulkan itu berupa kegiatan kesehatan penduduk desa, yang kita kemukakan dalam latar belakang ialah tentang berjangkitnya penyakit menular dan sebagainya.

2. Masalah dan Tujuan
Secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan kasus dan tujuan-tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan-tujuan itu dengan rasional dan persuasif sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan-tujuan tersebut.

3. Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas-batasnya. Membatasi ruang lingkup problem kegiatan, sekurang-kurangnya memberikan dua manfaat. Dapat lebih terlihat oleh pengusul duduk problem dari kegiatan yang akan dilakukannya. Bagi akseptor usul, suatu deskripsi yang konkret dan terperinci akan lebih gampang pula dilihat kebaikan dan kelemahannya. Baik pengusul maupun perima usul, masing-masing akan menguji kasus itu dari ruang lingkup itu dengan bahan-bahan literatur yang ada.

4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
Dalam hal ini dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan kasus yang dirumuskan. Telaah itu sanggup berupa perbandingan, pengontrasan, dan peletakan teori-teori itu pada kasus yang akan diteliti. Teori-teori itu merupakan dasar argumentasi bagi pengusul dalam meneliti persoalan-persoalannya sehingga diperoleh tanggapan yang sanggup diandalkan. 
Dari teori-teori yang dikemukakan itu, akseptor usul sanggup memahami bobot usulan itu di samping sanggup mengetahui pula penguasaan pengusul terhadap kegiatan yang diusulkannya.

5. Metode 
Pada kepingan ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan, termasuk teknik-teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini sanggup disebutkan metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. Sementara itu, dalam hal teknik pengumpulan data dapat disebutkan teknik angket (kuesioner), wawancara, observasi, studi pustaka, atau tes. Dalam kepingan ini harus juga dikemukakan rencana pengolahan data yang diperlukan.
Melalui metode-metode yang digunakan, kegiatan yang direncanakan itu sanggup dinilai oleh akseptor usul, yakni apakah planning itu akan diperoleh hasil yang memuaskan atau tidak. Semakin komprehensif, metode yang diusulkan, akseptor usul akan semakin yakin akan rencana kegiatan itu. Melalui citra metode itu, sanggup dinilai pula olehnya jumlah biaya yang perlu dikeluarkan. 

6. Pelaksana Kegiatan
Salah satu faktor yang turut diperhitungkan oleh akseptor proposal adalah susunan personalia dari tubuh yang memberikan proposal tersebut. Sebab itu, tuliskanlah personalia yang sanggup dipercaya untuk mengerjakan pekerjaan yang diusulkan itu. Bila perlu daftar personalia atau pelaksana kegiatan tersebut dilengkapi dengan pendidikan dan keahlian mereka. Apabila kegiatan itu berupa pengecatan jalan desa, tentunya yang dikemukakan ialah susunan kepanitiannya termasuk pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan itu.
Dalam tawaran penelitian untuk penulisan skripsi, tesis, atau disertasi, pelaksana kegiatan tidak perlu dikemukakan alasannya sudah jelas, yakni mahasiswa itu sendiri.

7. Fasilitas
Untuk mengerjakan suatu pekerjaan diharapkan pula fasilitas￾fasilitas tertentu. Di pihak lain, fasilitas-fasilitas yang ada itu akan lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi biaya yang disodorkan akan menjadi lebih murah daripada kalau harus menyewa dari pihak-pihak lain.
Pengusul perlu menggambarkan majemuk akomodasi yang dimilikinya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan lagi penerima usul bahwa tawaran penulis memang benar-benar serius dan penulis sanggup mengerjakannya dengan baik.

8. Keuntungan dan Kerugian
Tentu lebih meyakinkan lagi kalau dikemukakan juga keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi untuk meyakinkan akseptor usul bahwa biaya yang akan dikeluarkan tidak akan sia-sia dengan yang akan diperoleh. Keuntungan yang diperoleh sanggup bersifat laba yang memang langsung diharapkan, laba sampingan, penghematan, dan sebagainya.
Akan lebih simpatik lagi apabila pengusul memberikan juga kerugian atau hambatan-hambatan yang akan dihadapi kelak. Sering kali orang takut mengemukakan keburukan atau kekurangan sesuatu yang ditawarkan, takut kalau tawaran atau usulnya tidak diterima. 
Dalam jangka panjang hal ini sesungguhnya akan menguntungkan pihak pengusul itu sendiri. Badan yang akan memberi pekerjaan akan lebih percaya akan kejujuran pengusul yang dalam melaksanakan pekerjaan itu.

9. Lama Waktu
Dalam tawaran harus dijelaskan usang waktu pekerjaan itu akan diselesaikan. Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap-tahap pekerjaan, maka tahap-tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.

10. Pembiayaan
Biaya merupakan salah satu topik yang juga sangat diperhatikan penerima usul. Namun, bagi tubuh akseptor usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan merupakan hal yang lebih diutamakan. 
Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar-benar digarap dalam proposal ini sehingga sanggup meyakinkan akseptor usul.
Yang lebih diinginkan biar semua pos pembiayaan diberikan perincian tersendiri. Perincian itu sanggup dibagi untuk upah, alat perlengkapan, belanja barang, biaya umum, dan sebagainya.

3. Sistematika tawaran bersifat fleksibel, bergantung pada jenis kegiatan yang akan dilaksanakan serta forum yang hendak dituju. Biasanya setiap forum mempunyai sistematika tawaran yang relatif berbeda-beda. Oleh alasannya itu, pengusul hendaknya memperhatikan sistematika yang dikehendaki pihak akseptor usul.

Buatlah sistematika tawaran secara umum!

Jawaban:

Sistematika penulisan tawaran secara umum ialah sebagai berikut:

1. Latar Belakang 
2. Masalah dan Tujuan
    a. Masalah 
    b. Tujuan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
    a. Objek 
    b. Jenis-Jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
    a. Kerangka teoretis
    b. Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
    a. Penanggung jawab
    b. Susunan personalia 
7. Fasilitas yang Tersedia
    a. Sarana
    b. Peralatan
8. Keuntungan dan Kerugian
    a. Keuntungan-Keuntungan
    b. Kemungkinan kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
    a. Waktu
    b. Tempat
10. Anggaran Biaya
11. Daftar Pustaka
12. Lampiran-Lampiran

4. Sistematika penulisan tawaran secara umum dalam beberapa hal mempunyai perbedaan apabila proposal tersebut ditujukan untuk suatu penelitian.
Buatlah struktur penulisan tawaran penelitian!

Jawaban:

Sistematika penulisan tawaran penelitian ialah sebagai berikut:
1. Latar Belakang Masalah
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Landasan Teori
6. Metode Penelitian
7. Kerangka Penulisan Laporan

5. Sebutkan fitur-fitur kebahasaan yang menandai suatu proposal!

Jawaban:

kebahasaan yang menandai tawaran adalah banyaknya memakai fitur-fitur berikut ini:
1. Pernyataan argumentatif
2. Pernyataan persuasif
3. Kata-kata teknis
4. Kata kerja tindakan
5. Kata pendefinisian
6. Kata perincian
7. Kata keakanan

Struktur dan kaidah itulah yang menjadi pedoman kita saat mendiskusikan kelengkapan dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi wacana suatu teks tawaran ataupun teks-teks lainnya dapat pula berkenaan dengan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya, seperti keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta kebakuan ejaan dan tanda bacanya.

----- *******------

Beberapa kaidah kebahasaan yang menandai sebuah tawaran ialah pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif, persuasif

Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda tawaran adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun wacana istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya.

2. Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, menyerupai selain itu, petama, kedua, ketiga.
5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, menyerupai akan, diharapkan, direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat tawaran itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan kegiatan kegiatan.
6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.

6. Jelaskan langkah-langkah penyusunan proposal!

Jawaban:

Penyusunan tawaran harus diawali dengan analisis kasus ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, kita tidak sanggup serta merta mengajukan sebuah kegiatan yang nantinya tidak sesuai dengan kasus ataupun kebutuhan nyatanya.
Untuk itu, langkah pertama, terlebih dahulu kita harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan tawaran itu, yakni melalui observasi eksklusif ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun penyebaran angket.

Langkah kedua ialah membaca banyak sekali literatur untuk memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu. 
Berdasarkan hal di atas, kita akan mengetahui informasi, tujuan, dan esensi dalam proposal.

Related : Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas Xi Dan Jawabannya Pecahan V Mempersiapkan Anjuran (Kelas Xi Sma/Ma/Smk/Mak)

0 Komentar untuk "Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas Xi Dan Jawabannya Pecahan V Mempersiapkan Anjuran (Kelas Xi Sma/Ma/Smk/Mak)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close