KRITERIA, MANFAAT DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kriteria, Manfaat  Media Pembelajaran

Kriteria, Manfaat  dan Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran. Media pembelajaran mempunyai peranan sangat penting  dalam kegiatan  belajar mengajar. Media merupakan  sarana atau  alat  komunikasi  dalam  pembelajaran. Pendidik seharusnya menguasai bagaimana cara menetapkan media  pembelajaran,  memilih  dan  atau  membuat media, serta memanfaatkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Terdapat beberapa hambatan yang  dihadapi guru ketika akan menggunakan media dalam proses pembelajaran.    Berbagai hambatan tersebut antara lain anggaran sekolah relatif rendah    untuk    keperluan  pembelian  media,    sekolah  belum  memiliki  sistem  kelistrikan dan/atau sambungan internet yang  memadai (untuk kasus sekolah pada daerah terpencil dan terisolasi). Media sering tidak menjangkau substansi kelokalan  sekolah,  mahal, dan terdapat keterbatasan  dari  sisi  ketersediaan  dan  kapasitas  ruang    laboratorium  sekolah.  Untuk mengatasi  hambatan  tersebut,  diperlukan  kreativitas  guru  untuk  membuat media pembelajaran, terutama media pembelajaran sederhana (media sederhana).

Seorang guru dituntut minimal membuat Media Pembelajaran Sederhana. Lalu apa yang dimaksud Media Pembelajaran Sederhana ? Media  sederhana  adalah    media  yang bahannya  murah  dan  mudah  diperoleh  serta pembuatannya dapat dilakukan oleh guru. Bahan media pembelajaran sederhana  dapat diperoleh di sekitar sekolah. Barang-barang yang  tidak terpakai dapat dijadikan  bahan media sederhana.

Ada beragam jenis Media Pembelajaran Sederhana. Di sekitar kita, terdapat banyak benda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Guru  diharapkan  kreatif untuk memanfaatkan benda tersebut  menjadi  media agar  dapat  membantu  tercapainya  tujuan  pembelajaran.  Beberapa  macam  atau jenis – jenis media pembelajaran sederhana antara lain: Gambar, Peta dan Globe, Grafik, Papan Tulis, Papan Flanel, Display, Relia, Poster, Bagan (Chart), Herbarium.
a.  Gambar
Gambar sebagai  media  meliputi: foto, lukisan/gambar,  dan  sketsa  (gambar  garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin di sampaikan kepada peserta didik. 
b.  Peta dan Globe
Peta dan globe digunakan untuk menyajikan data lokasi, seperti: keadaan permukaan (bumi,  daratan,  sungai  sungai,  gunung-gunung),  dan  tempat- tempat  serta  arah  dan jarak.  
c.  Grafik 
Sebagai suatu media visual, grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik yang memperlihatkan  hubungan  timbal  balik  sehingga  membentuk  informasi.  Fungsi grafik  adalah  untuk  menggambarkan  data  kuantitatif  secara  teliti  dan  menerangkan perkembangan. 
d.  Papan Tulis
Papan  tulis  digunakan untuk menyajikan  tulisan  atau  sketsa  gambar  dengan menggunakan kapur, atau spidol untuk whiteboard.  
e.  Papan Flanel
Papan  flanel  merupakan  media  visual  yang  efektif  untuk  menyajikan  pesan  tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat dan praktis.
f.  Display 
Display  dapat  dibuat  sebagai  media  pembelajaran  sederhana  dengan  cara pertama, memilih gambar yang sesuai dengan mata pelajaran. Kedua, gambar-gambar tersebut langsung ditempelkan pada papan bulletin dengan mengunakan paku payung. 
g.  Relia
Media  relia  adalah  benda  nyata,  yang  tidak  harus  dihadirkan  di  ruang  kelas  tetapi peserta  didik  dapat  melihat  langsung  ke  objek,  sehingga  dapat  memberikan pengalaman  nyata  kepada peserta  didik.  Contoh:  Mempelajari  keanekaragaman mahluk hidup. 
h.  Poster
Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai pemberitahuan, peringatan, maupun  menarik  perhatian  dengan  menyatukan  gambar,  warna,  tulisan,  dan  kata-kata. Poster  yang baik harus dinamis, menonjolkan kualitas. Poster harus sederhana tidak  memerlukan  pemikiran  bagi  pengamat  secara  rinci,  harus  cukup  kuat  untuk menarik perhatian, bila tidak, akan hilang kegunaanya.
i.  Bagan (Chart)
Bagan  merupakan  presentasi  berupa  gambar  grafis  yang  menginformasikan hubungan-hubungan.  Misalnya:  kronologis,  jumlah,  dan  hierarki.  Sebagai  media yang baik, bagan haruslah: dapat dimengerti, sederhana dan lugas, serta mempunyai daya tarik. 
j.  Herbarium
Herbarium  adalah  koleksi  atau  contoh  tumbuhan  yang  telah  dikeringkan  atau diawetkan, diklarifikasi, dan direkatkan pada kertas dengan keterangan tertentu.
  

Prinsip-prinsip Media Pembelajaran
Dalam proses pembuatan media pembelajaran sederhana itu harus diperhatikan Prinsip-prinsip Media Pembelajaran.  Unsur- unsur desain yang merupakan prinsip-prinsip media pembelajaran, antara lain:
1.  Kesederhanaan
Secara    umum    kesederhanaan    itu    mengacu    kepada    jumlah     elemen    yang terkandung  dalam  suatu  visual.  Jumlah  elemen  yang  lebih  sedikit  memindahkan peserta didik untuk menangkap dan memahami pesan yang  disajikan. Kalimat  harus ringkas tetapi padat dan mudah dimengerti.
2.  Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang  terdapat diantara elemen-elemen  visual yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen  itu harus saling terkait dan menyatu sehingga membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
3.  Penekanan
Konsep  yang  disajikan  memerlukan penekanan  terhadap  salah  satu  unsur  yang terpenting, dengan  menggunakan  ukuran,  hubungan-hubungan  perspektif warna atau ruang.
4.  Keseimbangan
Bentuk  yang  dipilih  sebaiknya  menempati  ruang  penayangan  yang  memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.


Kriteria  Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan medianya, tetapi  yang  lebih  penting  adalah  fungsi  dan  perananannya  dalam  membantu meningkatkan  proses  dan  hasil  pembelajaran.  Terdapat  beberapa  hal  yang  harus diperhatikan  dalam  memilih  media  pembelajaran  sederhana,  yaitu:  1)  Guru  perlu memiliki  pemahaman media  pembelajaran,  2) Guru  terampil  dalam  membuat  media pembelajaran sederhana, 3) Guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menilai  keefektivan  penggunaan  media  pembelajaran  sederhana  yang  dipakainya. Oleh karena itu dalam memilih media  pembelajaran sederhana Menurut Nana Sujana  (2011).  Adapun Kriteria  Pemilihan Media Pembelajaran menurut Nana Sujana  (2011) adalah sebagai berikut:
1.  Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran
Media pembelajaran sederhana yang dipilih disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan
2.  Dukungan terhadap isi pembelajaran
Bahan    pembelajaran    yang      sifatnya    fakta,    konsep,    dan    prosedur    sangat memerlukan bantuan media pembelajaran agar lebih mudah dipahami
3.  Kemudahan memperoleh media
Media pembelajaran yang dipilih mudah diperoleh, mudah dibuat oleh guru pada saat pembelajaran, sebagai contoh media  grafis, diagram, sketsa tanpa  biaya yang  mahal, sederhana dan praktis dalam penggunaannya
4.  Keterampilan Guru dalam menggunakannya
Apapun  jenis  media  yang  dibutuhkan  syarat  utama  guru  harus  mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran.
5.  Tersedia waktu untuk menggunakannya
Media  pembelajaran   yang  digunakan  disesuaikan  dengan  waktu  yang  tersedia dalam pembelajaran
6.  Sesuai dengan taraf berfikir peserta didik
Memilih media pembelajaran sesuai dengan cara berfikir peserta didik 

Pemanfaatan media pembelajaran sederhana   untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dapat dirancang oleh guru dengan  melakukan identifikasi dan membuat daftar kebutuhan.

Manfaat Media Pembelajaran
Berbagai  mata  pelajaran  memiliki  kaitan  yang  erat  dengan  objek  yang  kompleks. Untuk  membawa  berbagai  objek  tersebut  tentu    sangat  sulit,  sementara  penjelasan verbal sering  membuat peserta didik  kurang cepat  memahami konsep yang dipelajari. Media  pembelajaran  sangat  bermanfaat  bagi  pembelajaran.  Rumampuk  (1998) menegaskan beberapa manfaat media dalam pembelajaran antara lain:
a.    Membangkitkan rasa ingin tahu
Karakter  rasa  ingin  tahu  sangat  penting  dalam  proses  pembelajaran, karena akan membuat peserta  didik  menjadi  pemikir  yang  aktif,  pengamat  yang  aktif,  yang kemudian akan memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih mendalam sehingga akan  membawa  kepuasan  dalam  dirinya  dan  meniadakan  rasa  bosan  untuk  terus belajar. 
b.    Membuat konsep abstrak menjadi konkrit
Konsep-konsep yang dirasa masih bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara langsung kepada peserta  didik  bisa  dikonkritkan  atau  disederhanakan  melalui  pemanfaatan media  pembelajaran. Sebagai  contoh, untuk  menjelaskan erupsi  gunung api, maka dapat  dipergunakan  media  gambar gunung  yang  sedang  meletus, atau  media film, simulasi berbantuan elektronik. 
c.    Mengatasi batas-batas ruang kelas
Untuk objek-objek  yang  besar  atau yang  terlalu  kecil  atau membahayakan peserta didik dapat disederhanakan melalui media. Sebagai contoh,  guru menjelaskan tentang hewan gajah, tentu tidak mendatangkan gajah ke dalam kelas. Guru ingin menjelaskan tentang kebakaran  hutan,  tentu  guru  tidak  akan  membawa  api  ke  dalam  kedalam kelas.  Dengan   menggunakan  media  gambar  atau  media  video  dengan  bantuan komputer,  maka peserta  didik  dapat  melihat  bagaimana gajah,   kebakaran  hutan tersebut.  
 d.   Mengatasi perbedaan pengalaman peserta didik
Kemampuan belajar terutama memahami dan menggali materi dan informasi masing-masing peserta didik tentu tidak sama, ada peserta didik yang cepat belajar dan mampu memahami  materi  ada  juga peserta  didik yang  lambat  dan  perlu  dibimbing  secara bertahap  dalam  belajar.  Peserta  didik  yang  pernah  mendapatkan  informasi  yang relevan terhadap suatu materi akan lebih cepat memahaminya, bukan hanya dalam hal materi namun juga gaya belajar, metode pengajaran serta hal-hal lain yang diperlukan dalam pembelajaran.
e.   Menyajikan informasi belajar secara konsisten
Setidaknya  ada  tiga  fungsi  yang  bergerak  bersama  dalam  keberadaan  media,  yakni fungsi  stimulasi,  fungsi  mediasi,  dan  fungsi  informasi.  Fungsi  informasi  yang menampilkan  penjelasan  yang  ingin  disampaikan  oleh  guru.  Dengan  keberadaan media peserta didik dapat menangkap keterangan atau penjelasan yang dibutuhkannya atau yang ingin disampaikan oleh guru. Dengan demikian semakin atraktif bentuk dan isi  media,  semakin  mendorong peserta  didik untuk  memperoleh  informasi  lebih  jauh tentang  apa  yang  ingin  disampaikan  guru  atau  bahkan  timbul  keinginan  untuk berinteraksi  dengan  media  tersebut.  Jika peserta  didik mendapatkan  suatu  informasi atau pengalaman berharga dari media, disinilah titik utama terjadinya belajar
f.    Memusatkan perhatian
Tingkat konsentrasi peserta  didik dalam suatu  proses pembelajaran  tidak konstan. Berbagai penelitian  menemukan  semakin lama suatu proses, perhatian peserta  didik terhadap pembelajaran cenderung semakin turun. Alat manipulatif dapat dipergunakan untuk meningkatkan kembali perhatian atau konsentrasi peserta.
g.    Mengatasi objek yang kompleks
Ketidak jelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru  dalam  mengkomunikasikan  materi  pelajaran. Bahkan  dalam  realitasnya  belajar seringkali  bersentuhan  dengan  hal-hal  yang  bersifat  kompleks,  maya  dan  berada  di balik realitasnya. 

Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran

Langkah-Langkah Pembuatan Media Pembelajaran
Secara umum, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran adalah sebagai berikut: 
1.  Menganalisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik
Guru  perlu  menggali  gagasan  tentang  inovasi  media  pembelajaran  yang  dapat digunakan  untuk  meningkatkan  efektivitas  pembelajaran.  Berdasarkan  kompleksitas materi  pelajaran,  dan  analisis  tentang  berbagai  jenis  dan  bentuk  media,  guru mengidentifikasi  berbagai  media  yang  potensial  untuk  dikembangkan.  Gagasan  bisa muncul melalui membaca buku, diskusi dengan rekan sejawat, terinspirasi penggunaan media terkait, dan sebagainya.
Setiap  peserta  didik  bersifat  unik,  dan  memiliki  gaya  belajar  serta  ketertarikan  yang cukup  beragam.    Guru  perlu  melakukan  identifikasi  tentang  permasalahan  belajar peserta  didik,  termasuk  pengetahuan  awal  maupun  pengetahuan  prasyarat  yang dimiliki  dan  tingkat  kebutuhan peserta  didik  yang  terkait  dengan  mata  pelajaran.

2.  Merumuskan tujuan
Guru  harus  melakukan  perumusan  tujuan  secara jelas  dan  terukur,  sehingga  dapat memberi arah kepada tindakan yang dilakukan dalam mengembangkan media. 
3.  Menentukan kerangka isi bahan media, dan Jenis Media
Berdasarkan  tujuan  yang  telah  dirumuskan,  dilakukan  penyusunan  garis  besar isi/materi  dari  media yang  akan  dikembangkan.  Pada  awal  pengembangan  gagasan, guru  sebenarnya  sudah  memiliki  gambaran  tentang  jenis  media  yang  akan  dibuat. Namun  demikian,  pikirkan  secara  cermat  dan  tentukan  jenis  media  yang  akan dikembangkan.  Potensi  yang  ada  di  lingkungan  sekolah,  mencakup  ketersediaan bahan,  peralatan,  kemampuan  guru,  perlu  dipertimbangan  juga  untuk  menentukan jenis media.
4.  Menentukan treatmen dan partisipasi peserta didik
Guru harus memiliki rencana bagaimana media pembelajaran  akan digunakan dalam pembelajaran, sehingga dapat sinergi antara tujuan yang ingin dicapai dan penggunaan model dan macam media yang digunakan
5.  Membuat skets/story board
Sebagai gambaran untuk penentuan bahan/alat dan proses pembuatannya, perlu dibuat skets  atau  story  board  dari  media  yang  akan  dikembangkan.  Skets  bisa  dibuat  dalam bentuk yang sederhana, seperti diagram alir, gambar sederhana. 
6.  Menentukan bahan /alat yang digunakan
Bahan/alat perlu ditentukan agar media dapat dibuat. Sekali lagi, upayakan bahan yang digunakan ada dan mudah diperoleh, dan menggunakan alat yang sederhana. 
7.  Pelaksanaan pembuatan media, dan Ujicoba
Sebisa  mungkin  pembuatan  media  bisa  dikerjakan  oleh  guru  sendiri.  Hindari pembuatan media yang dikerjakan oleh pihak lain, apalagi harus mengeluarkan biaya. Guru  perlu  melakukan  simulasi  penggunaan  media  dalam  pembelajaran.  Apabila memungkinkan, guru bisa melakukan uji coba penggunaan media dalam pembelajaran di  kelas.  Berdasarkan  hasil  ujicoba,  guru  melakukan  penyempurnaan  terhadap  media tersebut.
8.    Melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi
Media  yang  telah  selesai  dikembangkan  digunakan  dalam  pembelajaran.  Selama dalam  proses  pembelajaran,  identifikasi  berbagai  kekurangan  media  tersebut. Demikian  juga  penggunaan  metode  pembelajaran  harus  selaras  dengan  media  yang dikembangkan. 















= Baca Juga =





Related : KRITERIA, MANFAAT DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

0 Komentar untuk "KRITERIA, MANFAAT DAN LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close