Surah Asy Syura Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah Asy Syura tergolong kedalam kalangan surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 42 dari Al Alquran yang terdiri atas 53 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Fushshilat dan dinamai dengan Asy Syuura (Musyawarat) yang diambil dari ayat ke 38 surat ini.
Pokok isi kandungan dalam Surah Asy Syura diantaranya merupakan perihal keimanan, aturan dan yang lain seumpama di terangkannya bagaimana kondisi para kafirin dan kondisi orang-orang yang beriman kelak di akhirat; memberi ampun lebih baik dari pada membalas dan membalas jangan hingga melebihi batas; para kafirin mendesak Nabi Muhammad s.a.w. biar hari simpulan zaman disegerakan datangnya, keharusan yang dibebankan terhadap Rasul Allah cuma menyodorkan risalahnya. Teks bacaan lafadz Surah Asy Syura Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Pokok isi kandungan dalam Surah Asy Syura diantaranya merupakan perihal keimanan, aturan dan yang lain seumpama di terangkannya bagaimana kondisi para kafirin dan kondisi orang-orang yang beriman kelak di akhirat; memberi ampun lebih baik dari pada membalas dan membalas jangan hingga melebihi batas; para kafirin mendesak Nabi Muhammad s.a.w. biar hari simpulan zaman disegerakan datangnya, keharusan yang dibebankan terhadap Rasul Allah cuma menyodorkan risalahnya. Teks bacaan lafadz Surah Asy Syura Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Surah Asy Syura
Asy Syuura
(Musyawarat)
Juz 25
Surat Ke 42 : 53 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
حمٓ
Haa miim
1. "Haa Miim [1337]."
عٓسٓقٓ
Aiin siin qaaf
2. 'Ain Siin Qaaf [1338].
كَذَٰلِكَ يُوحِيٓ إِلَيۡكَ وَإِلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكَ ٱللَّهُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
Kadzaalika yuuhii ilaika wa ilaal-ladziina min qablikallahul 'aziizul hakiim(u)
3. "Demikianlah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, mewahyukan terhadap kau dan terhadap orang-orang sebelum kamu."
لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَلِيُّ ٱلۡعَظِيمُ
Lahuu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa huwal 'aliyyul 'azhiim(u)
4. "Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."
تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرۡنَ مِن فَوۡقِهِنَّۚ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمۡدِ رَبِّهِمۡ وَيَسۡتَغۡفِرُونَ لِمَن فِي ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Takaadus-samaawaatu yatafath-tharna min fauqihinna wal malaa-ikatu yusabbihuuna bihamdi rabbihim wa yastaghfiruuna liman fiil ardhi alaa innallaha huwal ghafuurur-rahiim(u)
5. "Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang."
وَٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَ ٱللَّهُ حَفِيظٌ عَلَيۡهِمۡ وَمَآ أَنتَ عَلَيۡهِم بِوَكِيلٍ
Waal-ladziina-attakhadzuu min duunihi auliyaa-allahu hafiizhun 'alaihim wa maa anta 'alaihim biwakiil(in)
6. "Dan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah, Allah memantau (perbuatan) mereka; dan kau (ya Muhammad) bukanlah orang yang diserahi memantau mereka."
وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا لِّتُنذِرَ أُمَّ ٱلۡقُرَىٰ وَمَنۡ حَوۡلَهَا وَتُنذِرَ يَوۡمَ ٱلۡجَمۡعِ لَا رَيۡبَ فِيهِۚ فَرِيقٌ فِي ٱلۡجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي ٱلسَّعِيرِ
Wa kadzaalika auhainaa ilaika qur-aanan 'arabii-yan litundzira ummal quraa wa man haulahaa wa tundzira yaumal jam'i laa raiba fiihi fariiqun fiil jannati wa fariiqun fiissa'iir(i)
7. "Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Alquran dalam bahasa Arab, biar kau memberi perayaan terhadap ummul Qura (penduduk Mekah) dan masyarakat (negeri-negeri) sekelilingnya [1339] serta memberi perayaan (pula) perihal hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam."
وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَهُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن يُدۡخِلُ مَن يَشَآءُ فِي رَحۡمَتِهِۦۚ وَٱلظَّٰلِمُونَ مَا لَهُم مِّن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Wa lau syaa-allahu laja'alahum ummatan waahidatan wa laakin yudkhilu man yasyaa-u fii rahmatihi wazh-zhaalimuuna maa lahum min waliyyin wa laa nashiir(in)
8. "Dan kalau Allah mengharapkan tentu Allah memicu mereka satu umat (saja), namun Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong."
أَمِ ٱتَّخَذُواْ مِن دُونِهِۦٓ أَوۡلِيَآءَۖ فَٱللَّهُ هُوَ ٱلۡوَلِيُّ وَهُوَ يُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Amiittakhadzuu min duunihi auliyaa-a fallahu huwal waliyyu wa huwa yuhyiil mautaa wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
9. "Atau patutkah mereka mengambil pelindung-pelindung selain Allah? Maka Allah, Dialah pelindung (yang sebenarnya) dan Dia menggugah orang- orang yang mati, dan Dia merupakan Maha Kuasa atas segala sesuatu."
وَمَا ٱخۡتَلَفۡتُمۡ فِيهِ مِن شَيۡءٍ فَحُكۡمُهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِۚ ذَٰلِكُمُ ٱللَّهُ رَبِّي عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ وَإِلَيۡهِ أُنِيبُ
Wa maaakhtalaftum fiihi min syai-in fahukmuhu ilallahi dzaalikumullahu rabbii 'alaihi tawakkaltu wa ilaihi uniib(u)
10. "Tentang sesuatu apapun kau berselisih, maka putusannya (terserah) terhadap Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya lah saya bertawakkal dan kepada-Nyalah saya kembali."
فَاطِرُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٰجٗا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَٰمِ أَزۡوَٰجٗا يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَيۡءٞۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ
Faathirus-samaawaati wal ardhi ja'ala lakum min anfusikum azwaajan wa minal an'aami azwaajan yadzra'ukum fiihi laisa kamitslihi syai-un wa huwassamii'ul bashiir(u)
11. "(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia memicu bagi kau dari jenis kau sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis hewan ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kau meningkat biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang sama dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."
لَهُۥ مَقَالِيدُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ يَبۡسُطُ ٱلرِّزۡقَ لِمَن يَشَآءُ وَيَقۡدِرُۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Lahuu maqaaliidus-samaawaati wal ardhi yabsuthurrizqa liman yasyaa-u wa yaqdiru innahuu bikulli syai-in 'aliim(un)
12. "Kepunyaan-Nya-lah perbendaharaan langit dan bumi; Dia melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحٗا وَٱلَّذِيٓ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ وَمَا وَصَّيۡنَا بِهِۦٓ إِبۡرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ وَعِيسَىٰٓۖ أَنۡ أَقِيمُواْ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُواْ فِيهِۚ كَبُرَ عَلَى ٱلۡمُشۡرِكِينَ مَا تَدۡعُوهُمۡ إِلَيۡهِۚ ٱللَّهُ يَجۡتَبِيٓ إِلَيۡهِ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَن يُنِيبُ
Syara'a lakum minaddiini maa wash-sha bihii nuuhan waal-ladzii auhainaa ilaika wa maa wash-shainaa bihii ibraahiima wa muusaa wa'iisaa an aqiimuuddiina wa laa tatafarraquu fiihi kabura 'alal musyrikiina maa tad'uuhum ilaihillahu yajtabii ilaihi man yasyaa-u wa yahdii ilaihi man yuniib(u)
13. "Dia sudah mensyari'atkan bagi kau perihal agama apa yang sudah diwasiatkan-Nya terhadap Nuh dan apa yang sudah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang sudah Kami wasiatkan terhadap Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama [1340] dan janganlah kau berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kau seru mereka kepadanya. Allah menawan terhadap agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi isyarat terhadap (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)."
وَمَا تَفَرَّقُوٓاْ إِلَّا مِنۢ بَعۡدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلۡعِلۡمُ بَغۡيَۢا بَيۡنَهُمۡۚ وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰٓ أَجَلٖ مُّسَمّٗى لَّقُضِيَ بَيۡنَهُمۡۚ وَإِنَّ ٱلَّذِينَ أُورِثُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِنۢ بَعۡدِهِمۡ لَفِي شَكٍّ مِّنۡهُ مُرِيبٍ
Wa maa tafarraquu illaa min ba'di maa jaa-ahumul 'ilmu baghyan bainahum wa laulaa kalimatun sabaqat min rabbika ilaa ajalin musamman laqudhiya bainahum wa innal-ladziina uuritsuul kitaaba min ba'dihim lafii syakkin minhu muriib(in)
14. "Dan mereka (ahli kitab) tidak berpecah belah, kecuali sesudah tiba pada mereka ilmu pengetahuan, lantaran kedengkian di antara mereka [1341]. Kalau tidaklah lantaran sesuatu ketetapan yang sudah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) hingga terhadap waktu yang ditentukan, pastilah mereka sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang diwariskan terhadap mereka Al-Kitab (Taurat dan Injil [1342]) sesudah mereka, sungguh-sungguh berada dalam keraguan yang menggoncangkan perihal kitab itu."
فَلِذَٰلِكَ فَٱدۡعُۖ وَٱسۡتَقِمۡ كَمَآ أُمِرۡتَۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡۖ وَقُلۡ ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٖۖ وَأُمِرۡتُ لِأَعۡدِلَ بَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمۡۖ لَنَآ أَعۡمَٰلُنَا وَلَكُمۡ أَعۡمَٰلُكُمۡۖ لَا حُجَّةَ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكُمُۖ ٱللَّهُ يَجۡمَعُ بَيۡنَنَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ
Falidzaalika faad'u waastaqim kamaa umirta wa laa tattabi' ahwaa-ahum wa qul aamantu bimaa anzalallahu min kitaabin wa umirtu a'dila bainakumullahu rabbunaa wa rabbukum lanaa a'maalunaa walakum a'maalukum laa hujjata bainanaa wabainakumullahu yajma'u bainanaa wa-ilaihil mashiir(u)
15. Maka lantaran itu serulah (mereka terhadap agama ini) dan tetaplah [1343] sebagai mana ditugaskan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman terhadap semua Kitab yang diturunkan Allah dan saya ditugaskan biar berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kau amal-amal kamu. Tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, Allah menghimpun antara kita dan kepada-Nyalah kembali (kita)."
وَٱلَّذِينَ يُحَآجُّونَ فِي ٱللَّهِ مِنۢ بَعۡدِ مَا ٱسۡتُجِيبَ لَهُۥ حُجَّتُهُمۡ دَاحِضَةٌ عِندَ رَبِّهِمۡ وَعَلَيۡهِمۡ غَضَبٌ وَلَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيدٌ
Waal-ladziina yuhaajjuuna fiillahi min ba'di maaastujiiba lahuu hujjatuhum daahidhatun 'inda rabbihim wa 'alaihim ghadhabun wa lahum 'adzaabun syadiid(un)
16. "Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu tidak bermanfaat saja, di segi Tuhan mereka. Mereka memperoleh kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sungguh keras."
ٱللَّهُ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ وَٱلۡمِيزَانَۗ وَمَا يُدۡرِيكَ لَعَلَّ ٱلسَّاعَةَ قَرِيبٌ
Allahul-ladzii anzalal kitaaba bil haqqi wal miizaana wa maa yudriika la'allassaa'ata qariib(un)
17. "Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari simpulan zaman itu (sudah) erat ?"
يَسۡتَعۡجِلُ بِهَا ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِهَاۖ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مُشۡفِقُونَ مِنۡهَا وَيَعۡلَمُونَ أَنَّهَا ٱلۡحَقُّۗ أَلَآ إِنَّ ٱلَّذِينَ يُمَارُونَ فِي ٱلسَّاعَةِ لَفِي ضَلَٰلِۢ بَعِيدٍ
Yasta'jilu bihaal-ladziina laa yu'minuuna bihaa waal-ladziina aamanuu musyfiquuna minhaa wa ya'lamuuna annahaal haqqu alaa innal-ladziina yumaaruuna fiissaa'ati lafii dhalalin ba'iid(in)
18. "Orang-orang yang tidak beriman terhadap hari simpulan zaman meminta biar hari itu secepatnya didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa khawatir kepadanya dan mereka percaya bahwa simpulan zaman itu merupakan benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah perihal terjadinya simpulan zaman itu sungguh-sungguh dalam kesesatan yang jauh."
ٱللَّهُ لَطِيفُۢ بِعِبَادِهِۦ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُۖ وَهُوَ ٱلۡقَوِيُّ ٱلۡعَزِيزُ
Allahu lathiifun bi'ibaadihii yarzuqu man yasyaa-u wa huwal qawiyyul 'aziiz(u)
19. "Allah Maha lembut terhadap hamba-hamba-Nya; Dia memberi rezki terhadap yang di kehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa."
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلۡأٓخِرَةِ نَزِدۡ لَهُۥ فِي حَرۡثِهِۦۖ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرۡثَ ٱلدُّنۡيَا نُؤۡتِهِۦ مِنۡهَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِن نَّصِيبٍ
Man kaana yuriidu hartsa-aakhirati nazid lahuu fii hartsihi wa man kaana yuriidu hartsaddunyaa nu'tihi minhaa wa maa lahuu fil aakhirati min nashiib(in)
20. "Barang siapa yang mengharapkan keuntungan di alam abadi akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang mengharapkan keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya sebuah bahagianpun di akhirat."
أَمۡ لَهُمۡ شُرَكَٰٓؤُاْ شَرَعُواْ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمۡ يَأۡذَنۢ بِهِ ٱللَّهُۚ وَلَوۡلَا كَلِمَةُ ٱلۡفَصۡلِ لَقُضِيَ بَيۡنَهُمۡۗ وَإِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Am lahum syurakaa-u syara'uu lahum minaddiini maa lam ya'dzan bihillahu wa laulaa kalimatul fashli laqudhiya bainahum wa innazh-zhaalimiina lahum 'adzaabun aliim(un)
21. "Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menyeleksi (dari Allah) tentulah mereka sudah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih."
تَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ مُشۡفِقِينَ مِمَّا كَسَبُواْ وَهُوَ وَاقِعُۢ بِهِمۡۗ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فِي رَوۡضَاتِ ٱلۡجَنَّاتِۖ لَهُم مَّا يَشَآءُونَ عِندَ رَبِّهِمۡۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَضۡلُ ٱلۡكَبِيرُ
Tarazh-zhaalimiina musyfiqiina mimmaa kasabuu wa huwa waaqi'un bihim waal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati fii raudhaatil jannaati lahum maa yasyaa-uuna 'inda rabbihim dzaalika huwal fadhlul kabiir(u)
22. "Kamu lihat orang-orang yang zalim sungguh cemas lantaran kejahatan- kejahatan yang sudah mereka kerjakan, sedang siksaan menimpa mereka. Dan orang-orang yang beriman serta melaksanakan amal saleh (berada) di dalam taman-taman surga, mereka memperoleh apa yang mereka inginkan di segi Tuhan mereka. Yang demikian itu merupakan karunia yang besar."
ذَٰلِكَ ٱلَّذِي يُبَشِّرُ ٱللَّهُ عِبَادَهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِۗ قُل لَّآ أَسَۡٔلُكُمۡ عَلَيۡهِ أَجۡرًا إِلَّا ٱلۡمَوَدَّةَ فِي ٱلۡقُرۡبَىٰۗ وَمَن يَقۡتَرِفۡ حَسَنَةٗ نَّزِدۡ لَهُۥ فِيهَا حُسۡنًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
Dzalikal-ladzii yubasy-syirullahu 'ibaadahul-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati qul laa asalukum 'alaihi ajran illaal mawaddata fiil qurbaa wa man yaqtarif hasanatan nazid lahuu fiihaa husnan innallaha ghafuurun syakuur(un)
23. "Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menyenangkan hamba- hamba-Nya yang beriman dan melaksanakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan." Dan siapa yang melaksanakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri [1344]."
أَمۡ يَقُولُونَ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗاۖ فَإِن يَشَإِ ٱللَّهُ يَخۡتِمۡ عَلَىٰ قَلۡبِكَۗ وَيَمۡحُ ٱللَّهُ ٱلۡبَٰطِلَ وَيُحِقُّ ٱلۡحَقَّ بِكَلِمَٰتِهِۦٓۚ إِنَّهُۥ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Am yaquuluunaaftara 'alallahi kadziban fa-in yasya-i allahu yakhtim 'alaa qalbika wa yamhullahul baathila wa yuhiqqul haqqa bikalimaatihi innahu 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
24. Bahkan mereka mengatakan: " Dia (Muhammad) sudah mengada-adakan dusta terhadap Allah ." Maka kalau Allah mengharapkan tentu Dia mengunci mati hatimu; dan Allah menghapuskan yang batil dan membenarkan yang hak dengan kalimat-kalimat-Nya (Al Quran). Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.
وَهُوَ ٱلَّذِي يَقۡبَلُ ٱلتَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهِۦ وَيَعۡفُواْ عَنِ ٱلسَّئَِّاتِ وَيَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُونَ
Wa huwal-ladzii yaqbaluttaubata 'an 'ibaadihii wa ya'fuu 'anissayyi-aati wa ya'lamu maa taf'aluun(a)
25. "Dan Dialah yang menemukan taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengenali apa yang kau kerjakan,"
وَيَسۡتَجِيبُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضۡلِهِۦۚ وَٱلۡكَٰفِرُونَ لَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيدٌ
Wa yastajiibul-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati wa yaziiduhum min fadhlihi wal kaafiruuna lahum 'adzaabun syadiid(un)
26. "dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta melaksanakan amal yang saleh dan memperbesar (pahala) terhadap mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sungguh keras."
وَلَوۡ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزۡقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوۡاْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرُۢ بَصِيرٌ
Wa lau basathallahurrizqa li'ibaadihi labaghau fiil ardhi wa laakin yunazzilu biqadarin maa yasyaa-u innahuu bi'ibaadihii khabiirun bashiir(un)
27. "Dan jikalau Allah melapangkan rezki terhadap hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melebihi batas di paras bumi, namun Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat."
وَهُوَ ٱلَّذِي يُنَزِّلُ ٱلۡغَيۡثَ مِنۢ بَعۡدِ مَا قَنَطُواْ وَيَنشُرُ رَحۡمَتَهُۥۚ وَهُوَ ٱلۡوَلِيُّ ٱلۡحَمِيدُ
Wa huwal-ladzii yunazzilul ghaitsa min ba'di maa qanathuu wa yansyuru rahmatahu wa huwal waliyyul hamiid(u)
28. "Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan membuatkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji."
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦ خَلۡقُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَثَّ فِيهِمَا مِن دَآبَّةٖۚ وَهُوَ عَلَىٰ جَمۡعِهِمۡ إِذَا يَشَآءُ قَدِيرٌ
Wa min aayaatihi khalqus-samaawaati wal ardhi wa maa bats-tsa fiihimaa min daabbatin wa huwa 'alaa jam'ihim idzaa yasyaa-u qadiir(un)
29. "Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya merupakan bikin langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa menghimpun segalanya apabila dikehendaki-Nya."
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٍ
Wa maa ashaabakum min mushiibatin fabimaa kasabat aidiikum wa ya'fuu 'an katsiir(in)
30. "Dan apa saja tragedi alam yang menimpa kau maka merupakan disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)."
وَمَآ أَنتُم بِمُعۡجِزِينَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Wa maa antum bimu'jiziina fiil ardhi wa maa lakum min duunillahi min waliyyin wa laa nashiir(in)
31. "Dan kau tidak sanggup melepaskan diri (dari azab Allah) di paras bumi, dan kau tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah."
وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلۡجَوَارِ فِي ٱلۡبَحۡرِ كَٱلۡأَعۡلَٰمِ
Wa min aayaatihil jawaari fiil bahri kal a'laam(i)
32. "Dan di antara gejala kekuasaan-Nya merupakan kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di bahari seumpama gunung-gunung."
إِن يَشَأۡ يُسۡكِنِ ٱلرِّيحَ فَيَظۡلَلۡنَ رَوَاكِدَ عَلَىٰ ظَهۡرِهِۦٓۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
In yasya` yuskinirriiha fayazhlalna rawaakida 'alaa zhahrihi inna fii dzaalika li-aayaatin likulli shabbaarin syakuur(in)
33. "Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur,"
أَوۡ يُوبِقۡهُنَّ بِمَا كَسَبُواْ وَيَعۡفُ عَن كَثِيرٍ
Au yuubiqhunna bimaa kasabuu wa ya'fu 'an katsiir(in)
34. "atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya lantaran perbuatan mereka atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka)."
وَيَعۡلَمَ ٱلَّذِينَ يُجَٰدِلُونَ فِيٓ ءَايَٰتِنَا مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ
Wa ya'lamal-ladziina yujaadiluuna fii aayaatinaa maa lahum min mahiish(in)
35. "Dan biar orang-orang yang membantah ayat-ayat (kekuasaan) Kami mengenali bahwa mereka sekali-kali tidak akan memperoleh jalan ke luar (dari siksaan)."
فَمَآ أُوتِيتُم مِّن شَيۡءٖ فَمَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَمَا عِندَ ٱللَّهِ خَيۡرٌ وَأَبۡقَىٰ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَلَىٰ رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُونَ
Famaa uutiitum min syai-in famataa'ul hayaatiddunyaa wa maa 'indallahi khairun wa abqaa lil-ladziina aamanuu wa 'alaa rabbihim yatawakkaluun(a)
36. "Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu merupakan kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada segi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan cuma terhadap Tuhan mereka, mereka bertawakkal."
وَٱلَّذِينَ يَجۡتَنِبُونَ كَبَٰٓئِرَ ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡفَوَٰحِشَ وَإِذَا مَا غَضِبُواْ هُمۡ يَغۡفِرُونَ
Waal-ladziina yajtanibuuna kabaa-ira-itsmi wal fawaahisya wa idzaa maa ghadhibuu hum yaghfiruun(a)
37. "Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka murka mereka memberi maaf."
وَٱلَّذِينَ ٱسۡتَجَابُواْ لِرَبِّهِمۡ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَأَمۡرُهُمۡ شُورَىٰ بَيۡنَهُمۡ وَمِمَّا رَزَقۡنَٰهُمۡ يُنفِقُونَ
Waal-ladziina-astajaabuu lirabbihim wa aqaamuush-shalaata wa amruhum syuuraa bainahum wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun(a)
38. "Dan (bagi) orang-orang yang menemukan (mematuhi) permohonan Tuhannya dan mendirikan shalat, sedang kendala mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan terhadap mereka."
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَابَهُمُ ٱلۡبَغۡيُ هُمۡ يَنتَصِرُونَ
Waal-ladziina idzaa ashaabahumul baghyu hum yantashiruun(a)
39. "Dan ( bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri."
وَجَزَٰٓؤُاْ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثۡلُهَاۖ فَمَنۡ عَفَا وَأَصۡلَحَ فَأَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wa jazaa-u sayyi-atin sayyi-atun mitsluhaa faman 'afaa wa ashlaha fa-ajruhu 'alallahi innahuu laa yuhibbuzh-zhaalimiin(a)
40. "Dan jawaban sebuah kejahatan merupakan kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik [1345] maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menggemari orang-orang yang zalim."
وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعۡدَ ظُلۡمِهِۦ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَا عَلَيۡهِم مِّن سَبِيلٍ
Wa lamaniintashara ba'da zhulmihi fa-uulaa-ika maa 'alaihim min sabiil(in)
41. "Dan sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka."
إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظۡلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبۡغُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّۚ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Innamaassabiilu 'alaal-ladziina yazhlimuunannaasa wa yabghuuna fiil ardhi bighairil haqqi uulaa-ika lahum 'adzaabun aliim(un)
42. "Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim terhadap insan dan melebihi batas di paras bumi tanpa hak. Mereka itu memperoleh azab yang pedih."
وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنۡ عَزۡمِ ٱلۡأُمُورِ
Wa laman shabara wa ghafara inna dzaalika lamin 'azmil amuur(i)
43. "Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu tergolong hal-hal yang diutamakan."
وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن وَلِيّٖ مِّنۢ بَعۡدِهِۦۗ وَتَرَى ٱلظَّٰلِمِينَ لَمَّا رَأَوُاْ ٱلۡعَذَابَ يَقُولُونَ هَلۡ إِلَىٰ مَرَدٍّ مِّن سَبِيلٍ
Wa man yudhlilillahu famaa lahuu min waliyyin min ba'dihii wa tarazh-zhaalimiina lammaa raawuul 'adzaaba yaquuluuna hal ilaa maraddin min sabiil(in)
44. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya seorang pemimpinpun sesudah itu. Dan kau akan menyaksikan orang-orang yang zalim dikala mereka menyaksikan azab berkata: "Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?"
وَتَرَىٰهُمۡ يُعۡرَضُونَ عَلَيۡهَا خَٰشِعِينَ مِنَ ٱلذُّلِّ يَنظُرُونَ مِن طَرۡفٍ خَفِيّٖۗ وَقَالَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّ ٱلۡخَٰسِرِينَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ وَأَهۡلِيهِمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۗ أَلَآ إِنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ فِي عَذَابٍ مُّقِيمٍ
Wa taraahum yu'radhuuna 'alaihaa khaasyi'iina minadz-dzulli yanzhuruuna min tharfin khafii-yin wa qaalal-ladziina aamanuu innal khaasiriinal-ladziina khasiruu anfusahum wa ahliihim yaumal qiyaamati alaa innazh-zhaalimiina fii 'adzaabin muqiim(in)
45. Dan kau akan menyaksikan mereka dihadapkan ke neraka dalam kondisi tunduk lantaran (merasa) hina, mereka menyaksikan dengan persepsi yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: "Sesungguhnya orang-orang yang merugi merupakan orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat[1346]. Ingatlah, sesungguhnya orang- orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal."
وَمَا كَانَ لَهُم مِّنۡ أَوۡلِيَآءَ يَنصُرُونَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِۗ وَمَن يُضۡلِلِ ٱللَّهُ فَمَا لَهُۥ مِن سَبِيلٍ
Wa maa kaana lahum min auliyaa-a yanshuruunahum min duunillahi wa man yudhlilillahu famaa lahuu min sabiil(in)
46. "Dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang mampu membantu mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya satu jalanpun (untuk memperoleh petunjuk)."
ٱسۡتَجِيبُواْ لِرَبِّكُم مِّن قَبۡلِ أَن يَأۡتِيَ يَوۡمٌ لَّا مَرَدَّ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِۚ مَا لَكُم مِّن مَّلۡجَإٍ يَوۡمَئِذٍ وَمَا لَكُم مِّن نَّكِيرٍ
Istajiibuu lirabbikum min qabli an ya`tiya yaumun laa maradda lahuu minallahi maa lakum min malja-in yauma-idzin wa maa lakum min nakiir(in)
47. "Patuhilah permohonan Tuhanmu sebelum tiba dari Allah sebuah hari yang tidak sanggup ditolak kedatangannya. Kamu tidak memperoleh kawasan berlindung pada hari itu dan tidak (pula) sanggup mengingkari (dosa-dosamu)."
فَإِنۡ أَعۡرَضُواْ فَمَآ أَرۡسَلۡنَٰكَ عَلَيۡهِمۡ حَفِيظًاۖ إِنۡ عَلَيۡكَ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُۗ وَإِنَّآ إِذَآ أَذَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ مِنَّا رَحۡمَةٗ فَرِحَ بِهَاۖ وَإِن تُصِبۡهُمۡ سَيِّئَةُۢ بِمَا قَدَّمَتۡ أَيۡدِيهِمۡ فَإِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ كَفُورٌ
Fa-in a'radhuu famaa arsalnaaka 'alaihim hafiizhan in 'alaika ilaal balaaghu wa innaa idzaa adzaqnal insaana minnaa rahmatan fariha bihaa wa in tushibhum sayyi-atun bimaa qaddamat aidiihim fa-innl insaana kafuur(un)
48. "Jika mereka berpaling maka Kami tidak menyuruh kau selaku pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyodorkan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami mencicipi terhadap insan sesuatu rahmat dari Kami ia bergembira ria lantaran rahmat itu. Dan kalau mereka ditimpa kesulitan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) lantaran sesungguhnya insan itu amat ingkar (kepada nikmat)."
لِّلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ يَهَبُ لِمَن يَشَآءُ إِنَٰثٗا وَيَهَبُ لِمَن يَشَآءُ ٱلذُّكُورَ
Lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi yakhluqu maa yasyaa-u yahabu liman yasyaa-u inaatsan wayahabu liman yasyaa-udz-dzukuur(a)
49. "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia bikin apa yang Dia kehendaki. Dia menyediakan bawah umur wanita terhadap siapa yang Dia inginkan dan menyediakan bawah umur laki-laki terhadap siapa yang Dia kehendaki,"
أَوۡ يُزَوِّجُهُمۡ ذُكۡرَانٗا وَإِنَٰثٗاۖ وَيَجۡعَلُ مَن يَشَآءُ عَقِيمًاۚ إِنَّهُۥ عَلِيمٌ قَدِيرٌ
Au yuzawwijuhum dzukraanan wa inaatsan wa yaj'alu man yasyaa-u 'aqiiman innahuu 'aliimun qadiir(un)
50. "atau Dia menganugerahkan kedua jenis pria dan wanita (kepada siapa) yang dikehendaki-Nya, dan Dia memicu mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."
وَمَا كَانَ لِبَشَرٍ أَن يُكَلِّمَهُ ٱللَّهُ إِلَّا وَحۡيًا أَوۡ مِن وَرَآيِٕ حِجَابٍ أَوۡ يُرۡسِلَ رَسُولٗا فَيُوحِيَ بِإِذۡنِهِۦ مَا يَشَآءُۚ إِنَّهُۥ عَلِيٌّ حَكِيمٌ
Wa maa kaana libasyarin an yukallimahullahu illaa wahyan au min waraa-i hijaabin au yursila rasuulaa fayuuhiya bii-dznihii maa yasyaa-u innahuu 'aliyyun hakiim(un)
51. Dan sulit dipercayai bagi seorang manusiapun bahwa Allah berbicara dengan ia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir [1347] atau dengan menyuruh seorang delegasi (malaikat) kemudian diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana."
وَكَذَٰلِكَ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ رُوحٗا مِّنۡ أَمۡرِنَاۚ مَا كُنتَ تَدۡرِي مَا ٱلۡكِتَٰبُ وَلَا ٱلۡإِيمَٰنُ وَلَٰكِن جَعَلۡنَٰهُ نُورٗا نَّهۡدِي بِهِۦ مَن نَّشَآءُ مِنۡ عِبَادِنَاۚ وَإِنَّكَ لَتَهۡدِيٓ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Wa kadzaalika auhainaa ilaika ruuhan min amrinaa maa kunta tadrii maal kitaabu wa lal iimaanu wa laakin ja'alnaahu nuuran nahdii bihii man nasyaa-u min 'ibaadinaa wa innaka latahdii ilaa shiraathin mustaqiim(in)
52. "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kau tidaklah mengenali apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengenali apakah keyakinan itu, namun Kami memicu Al Alquran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan ia siapa yang kami inginkan di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kau benar- benar memberi isyarat terhadap jalan yang lurus."
صِرَٰطِ ٱللَّهِ ٱلَّذِي لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۗ أَلَآ إِلَى ٱللَّهِ تَصِيرُ ٱلۡأُمُورُ
Shiraathillahil-ladzii lahuu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi alaa ilallahi tashiirul amuur(u)
53. "(Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa terhadap Allah-lah kembali semua urusan."
Penjelasan :
[1337]. Ialah huruf-huruf huruf yang terletak pada awal sebagian dari surat-surat Al Alquran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya terhadap Allah lantaran dipandang tergolong ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya selaku nama surat, dan ada pula yang beropini bahwa huruf-huruf huruf itu gunanya untuk menawan perhatian para pendengar biar memperhatikan Al Alquran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Alquran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Alquran diturunkan dari Allah dan cuma bikinan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Alquran itu.
[1338]. Ialah huruf-huruf huruf yang terletak pada awal sebagian dari surat-surat Al Alquran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya terhadap Allah lantaran dipandang tergolong ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya selaku nama surat, dan ada pula yang beropini bahwa huruf-huruf huruf itu gunanya untuk menawan perhatian para pendengar biar memperhatikan Al Alquran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Alquran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Alquran diturunkan dari Allah dan cuma bikinan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Alquran itu.
[1339]. Maksudnya: penduduk dunia seluruhnya.
[1340]. Yang dimaksud: agama di sini merupakan meng-Esakan Allah s.w.t., beriman kepada-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari alam abadi serta mentaati segala perintah dan larangan-Nya.
[1341]. Maksudnya: Ahli-ahli kitab itu berpecah belah sesudah mereka mengenali kebenaran dari Nabi-nabi mereka. Sesudah tiba Nabi Muhammad s.a.w dan konkret kebenarannya merekapun tetap berpecah belah dan tidak mempercayainya.
[1342]. Yang dimaksudkan dengan Orang-orang yang diwariskan terhadap mereka Al-Kitab merupakan jago kitab yang hidup pada masa Nabi Muhammad s.a.w.
[1343]. Maksudnya: tetaplah dalam agama dan lanjutkanlah berdakwah.
[1344]. Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, mema'afkan kesalahannya, memperbesar nikmat-Nya dan sebagainya.
[1345]. Yang dimaksud berbuat baik di sini merupakan berbuat baik terhadap orang yang berbuat jahat kepadanya.
[1346]. Yang dimaksud dengan kehilangan diri dan keluarga merupakan tidak mencicipi kenikmatan hidup infinit lantaran disiksa.
[1347]. Di belakang tabir artinya merupakan seorang sanggup mendengar kalam Ilahi akan namun ia tidak sanggup melihat-Nya seumpama yang terjadi terhadap Nabi Musa a.s.
Di dalam Surah Asy Syura dijelaskan perihal sesuatu yang bermitra dengan wahyu, keimanan, kebenanaran diturunkannya Al Alquran terhadap Nabi Muhammad s.a.w. berasal dari Allah s.w.t., agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad s.a.w. pada pada dasarnya sama dengan agama yang dibawa oleh para rasul yang terdahulu, dan ditutup dengan diterangkannya bagaimana caranya Allah bermitra dengan manusia.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
0 Komentar untuk "Surah Asy Syura Arab, Latin Dan Terjemahannya"