Surah Az Zukhruf Arab, Latin Dan Terjemahannya

Surah Az Zukhruf Arab, Latin dan terjemahannya - Surah Az Zukhruf tergolong kedalam surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 43 dari Al Alquran yang terdiri atas 89 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Asy Syuura dan dinamai dengan Az Zukhruf (Perhiasan) yang diambil dari ayat 35 surat ini.


Surah Az Zukhruf

Pokok isi kandungan dalam Surah Az Zukhruf diantaranya merupakan ihwal keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain seumpama akreditasi orang musyrik Mekah bahwa Allah-lah Yang bikin langit dan bumi, namun mereka tetap menyembah berhala; keyakinan mereka bahwa malaikat yakni anak Allah dan penolakan atas keyakinan yang salah itu, Muhammad s.a.w selaku rasul memperoleh olok-olokan dan celaan -celaan dari kaumnya dan hal ini sudah biasa, lantaran rasul-rasul yang terdahulu juga demikian, para orang musyrik sungguh kokoh berpegang terhadap tradisi dan watak istiadat nenek moyang mereka dalam beragama, sehingga tertutup hati mereka untuk memperoleh kebenaran yang serukan. Teks bacaan lafadz Surah Az Zukhruf Arab, Latin dan terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Az Zukhruf
(Perhiasan)
Juz 25
Surat Ke 43 : 89 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

حمٓ
Haa miim
1. "Haa Miim [1348]."

وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلۡمُبِينِ

Wal kitaabil mubiin(i)
2. "Demi Kitab (Al Quran) yang menerangkan."

إِنَّا جَعَلۡنَٰهُ قُرۡءَٰنًا عَرَبِيّٗا لَّعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

Innaa ja'alnaahu quraanan 'arabiyyan la'allakum ta'qiluun(a)
3. "Sesungguhnya Kami memicu Al Alquran dalam bahasa Arab agar kau memahami(nya)."

وَإِنَّهُۥ فِيٓ أُمِّ ٱلۡكِتَٰبِ لَدَيۡنَا لَعَلِيٌّ حَكِيمٌ

Wa innahuu fii ummil kitaabi ladainaa la'aliyyun hakiim(un)
4. "Dan sesungguhnya Al Alquran itu dalam induk Al Kitab (Lauh Mahfuzh) di segi Kami, yakni sungguh-sungguh tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah."

أَفَنَضۡرِبُ عَنكُمُ ٱلذِّكۡرَ صَفۡحًا أَن كُنتُمۡ قَوۡمٗا مُّسۡرِفِينَ

Afanadhribu 'ankumudz-dzikra shafhan an kuntum qauman musrifiin(a)
5. "Maka apakah Kami akan berhenti menurunkan Al Alquran kepadamu, lantaran kau yakni kaum yang melebihi batas?"

وَكَمۡ أَرۡسَلۡنَا مِن نَّبِيٍّ فِي ٱلۡأَوَّلِينَ

Wa kam arsalnaa min nabiyyin fiil awwaliin(a)
6. "Berapa banyaknya nabi-nabi yang sudah Kami utus terhadap umat-umat yang terdahulu."

وَمَا يَأۡتِيهِم مِّن نَّبِيٍّ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ

Wa maa ya`tiihim min nabiyyin illaa kaanuu bihii yastahzi-uun(a)
7. "Dan tiada seorang nabipun tiba terhadap mereka melainkan mereka senantiasa memperolok-olokkannya."

فَأَهۡلَكۡنَآ أَشَدَّ مِنۡهُم بَطۡشٗا وَمَضَىٰ مَثَلُ ٱلۡأَوَّلِينَ

Fa-ahlaknaa asyadda minhum bathsyan wa madhaa matsalul awwaliin(a)
8. "Maka sudah Kami binasakan orang-orang yang lebih besar kekuatannya dari mereka itu (musyrikin Mekah) dan sudah terdahulu (tersebut dalam Al Quran) sebutan umat-umat masa dahulu."

وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضَ لَيَقُولُنَّ خَلَقَهُنَّ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡعَلِيمُ

Wa la-in saaltahum man khalaqas-samaawaati wal ardha layaquulunna khalaqahunnal 'aziizul 'aliim(u)
9. Dan sungguh kalau kau tanyakan terhadap mereka: "Siapakah yang bikin langit dan bumi?", tentu mereka akan menjawab: "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ مَهۡدٗا وَجَعَلَ لَكُمۡ فِيهَا سُبُلٗا لَّعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ

Al-ladzii ja'ala lakumul ardha mahdan wa ja'ala lakum fiihaa subulaa la'allakum tahtaduun(a)
10. "Yang memicu bumi untuk kau selaku wilayah menetap dan Dia bikin jalan-jalan di atas bumi untuk kau agar kau memperoleh petunjuk."

وَٱلَّذِي نَزَّلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءَۢ بِقَدَرٍ فَأَنشَرۡنَا بِهِۦ بَلۡدَةٗ مَّيۡتٗاۚ كَذَٰلِكَ تُخۡرَجُونَ

Waal-ladzii nazzala minassamaa-i maa-an biqadarin fa-ansyarnaa bihii baldatan maitan kadzaalika tukhrajuun(a)
11. "Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) kemudian Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seumpama itulah kau akan dikeluarkan (dari dalam kubur)."

وَٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَزۡوَٰجَ كُلَّهَا وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ ٱلۡفُلۡكِ وَٱلۡأَنۡعَٰمِ مَا تَرۡكَبُونَ

Waal-ladzii khalaqal azwaaja kullahaa wa ja'ala lakum minal fulki wal an'aami maa tarkabuun(a)
12. "Dan Yang bikin semua yang berpasang-pasangan dan memicu untukmu kapal dan hewan ternak yang kau tunggangi."

لِتَسۡتَوُۥاْ عَلَىٰ ظُهُورِهِۦ ثُمَّ تَذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ رَبِّكُمۡ إِذَا ٱسۡتَوَيۡتُمۡ عَلَيۡهِ وَتَقُولُواْ سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَٰذَا وَمَا كُنَّا لَهُۥ مُقۡرِنِينَ

Litastawuu 'alaa zhuhuurihi tsumma tadzkuruu ni'mata rabbikum idzaaastawaitum 'alaihi wa taquuluu subhaanal-ladzii sakh-khara lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahuu muqriniin(a)
13. Supaya kau duduk di atas punggungnya kemudian kau ingat lezat Tuhanmu apabila kau sudah duduk di atasnya; dan agar kau mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang sudah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak bisa menguasainya,"

وَإِنَّآ إِلَىٰ رَبِّنَا لَمُنقَلِبُونَ

Wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun(a)
14. "dan sesungguhnya kami akan kembali terhadap Tuhan kami."

وَجَعَلُواْ لَهُۥ مِنۡ عِبَادِهِۦ جُزۡءًاۚ إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ لَكَفُورٌ مُّبِينٌ

Wa ja'aluu lahuu min 'ibaadihii juz-an innal insaana lakafuurun mubiin(un)
15. "Dan mereka memicu sebahagian dari hamba-hamba-Nya selaku bahagian daripada-Nya [1349]. Sesungguhnya insan itu sungguh-sungguh pengingkar yang faktual (terhadap rahmat Allah)."

أَمِ ٱتَّخَذَ مِمَّا يَخۡلُقُ بَنَاتٍ وَأَصۡفَىٰكُم بِٱلۡبَنِينَ

Amiittakhadza mimmaa yakhluqu banaatin wa-ashfaakum bil baniin(a)
16. "Patutkah Dia mengambil anak perempuan dari yang diciptakan-Nya dan Dia mengkhususkan buat kau anak laki-laki."

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُم بِمَا ضَرَبَ لِلرَّحۡمَٰنِ مَثَلٗا ظَلَّ وَجۡهُهُۥ مُسۡوَدّٗا وَهُوَ كَظِيمٌ

Wa idzaa busy-syira ahaduhum bimaa dharaba lir-rahmani matsalaa zhalla wajhuhuu muswaddan wa huwa kazhiim(un)
17. "Padahal apabila salah seorang di antara mereka diberi kabar bangga dengan apa [1350] yang dijadikan selaku misal bagi Allah Yang Maha Pemurah; jadilah mukanya hitam pekat sedang dia amat menahan sedih [1351]."

أَوَ مَن يُنَشَّؤُاْ فِي ٱلۡحِلۡيَةِ وَهُوَ فِي ٱلۡخِصَامِ غَيۡرُ مُبِينٍ

Awaman yunasy-syau fiil hilyati wa huwa fiil khishaami ghairu mubiin(in)
18. "Dan apakah layak (menjadi anak Allah) orang yang dibesarkan dalam kondisi berperhiasan sedang dia tidak sanggup memberi argumentasi yang terang dalam pertengkaran [1352]."

وَجَعَلُواْ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةَ ٱلَّذِينَ هُمۡ عِبَٰدُ ٱلرَّحۡمَٰنِ إِنَٰثًاۚ أَشَهِدُواْ خَلۡقَهُمۡۚ سَتُكۡتَبُ شَهَٰدَتُهُمۡ وَيُسۡ‍َٔلُونَ

Wa ja'aluul malaa-ikatal-ladziina hum 'ibaadur-rahmani inaatsan asyahiduu khalqahum satuktabu syahaadatuhum wa yusaluun(a)
19. "Dan mereka memicu malaikat-malaikat yang mereka itu yakni hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah selaku orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaika-malaikat itu? Kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung-jawaban."

وَقَالُواْ لَوۡ شَآءَ ٱلرَّحۡمَٰنُ مَا عَبَدۡنَٰهُمۗ مَّا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنۡ عِلۡمٍۖ إِنۡ هُمۡ إِلَّا يَخۡرُصُونَ

Wa qaaluuu lau syaa-ar-rahmanu maa 'abadnaahum maa lahum bidzaalika min 'ilmin in hum illaa yakhrushuun(a)
20. Dan mereka berkata: "Jikalau Allah Yang Maha Pemurah mengharapkan tentulah kami tidak menyembah mereka (malaikat)." Mereka tidak punya wawasan sedikitpun ihwal itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga belaka."

أَمۡ ءَاتَيۡنَٰهُمۡ كِتَٰبٗا مِّن قَبۡلِهِۦ فَهُم بِهِۦ مُسۡتَمۡسِكُونَ

Am aatainaahum kitaaban min qablihii fahum bihii mustamsikuun(a)
21. "Atau adakah Kami menyediakan suatu kitab terhadap mereka sebelum Al Quran, kemudian mereka berpegang dengan kitab itu ?"

بَلۡ قَالُوٓاْ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّهۡتَدُونَ

Bal qaaluuu innaa wa jadnaa aabaa-anaa 'alaa ummatin wa innaa 'alaa aatsaarihim muhtaduun(a)
22. Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang memperoleh isyarat dengan (mengikuti) jejak mereka."

 وَكَذَٰلِكَ مَآ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ فِي قَرۡيَةٖ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتۡرَفُوهَآ إِنَّا وَجَدۡنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقۡتَدُونَ

Wa kadzaalika maa arsalnaa min qablika fii qaryatin min nadziirin illaa qaala mutrafuuhaa innaa wa jadnaa aabaa-anaa 'alaa ummatin wa innaa 'alaa aatsaarihim muqtaduun(a)
23. Dan demikianlah, Kami tidak menyuruh sebelum kau seorang pemberi peringatanpun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup glamor di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak- bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami yakni pengikut jejak-jejak mereka."

قَٰلَ أَوَلَوۡ جِئۡتُكُم بِأَهۡدَىٰ مِمَّا وَجَدتُّمۡ عَلَيۡهِ ءَابَآءَكُمۡۖ قَالُوٓاْ إِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ

Qaala awalau ji-atukum bi-ahdaa mimmaa wa jadtum 'alaihi aabaa-akum qaaluuu innaa bimaa ursiltum bihii kaafiruun(a)
24. (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun saya menjinjing untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi isyarat dibandingkan dengan apa yang kau dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kau diutus untuk menyampaikannya."

فَٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡۖ فَٱنظُرۡ كَيۡفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلۡمُكَذِّبِينَ

Faantaqamnaa minhum faanzhur kaifa kaana 'aaqibatul mukadz-dzibiin(a)
25. "Maka Kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu."

 وَإِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِيمُ لِأَبِيهِ وَقَوۡمِهِۦٓ إِنَّنِي بَرَآءٌ مِّمَّا تَعۡبُدُونَ

Wa idz qaala ibraahiimu li-abiihi wa qaumihii innanii baraa-un mimmaa ta'buduun(a)
26. Dan camkan dikala Ibrahim berkata terhadap bapaknya [1353] dan kaumnya: "Sesungguhnya saya tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kau sembah [1354],"

إِلَّا ٱلَّذِي فَطَرَنِي فَإِنَّهُۥ سَيَهۡدِينِ

Ilaal-ladzii fatharanii fa-innahuu sayahdiin(i)
27. "tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; lantaran sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku."

وَجَعَلَهَا كَلِمَةَۢ بَاقِيَةٗ فِي عَقِبِهِۦ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Wa ja'alahaa kalimatan baaqiyatan fii 'aqibihii la'allahum yarji'uun(a)
28. "Dan (lbrahim a. s.) memicu kalimat tauhid itu kalimat yang abadi pada keturunannya agar mereka kembali terhadap kalimat tauhid itu [1355]."

بَلۡ مَتَّعۡتُ هَٰٓؤُلَآءِ وَءَابَآءَهُمۡ حَتَّىٰ جَآءَهُمُ ٱلۡحَقُّ وَرَسُولٌ مُّبِينٌ

Bal matta'tu haa'ulaa-i waaabaa-ahum hattaa jaa-ahumul haqqu wa rasuulun mubiin(un)
29. "Tetapi Aku sudah menyediakan kenikmatan hidup terhadap mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah terhadap mereka kebenaran (Al Quran) dan seorang rasul yang memberi penjelasan [1356]."

 وَلَمَّا جَآءَهُمُ ٱلۡحَقُّ قَالُواْ هَٰذَا سِحۡرٌ وَإِنَّا بِهِۦ كَٰفِرُونَ

Wa lammaa jaa-ahumul haqqu qaaluuu haadzaa sihrun wa innaa bihii kaafiruun(a)
30. Dan tatkala kebenaran (Al Quran) itu tiba terhadap mereka, mereka berkata: "Ini yakni sihir dan sesungguhnya kami yakni orang-orang yang mengingkarinya."

وَقَالُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنَ ٱلۡقَرۡيَتَيۡنِ عَظِيمٍ

Wa qaaluuu laulaa nuzzila haadzaal qur-aanu 'alaa rajulin minal qaryataini 'azhiim(in)
31. Dan mereka berkata: "Mengapa Al Alquran ini tidak diturunkan terhadap seorang besar dari salah satu dua negeri (Mekah dan Thaif) ini [1357]?"

أَهُمۡ يَقۡسِمُونَ رَحۡمَتَ رَبِّكَۚ نَحۡنُ قَسَمۡنَا بَيۡنَهُم مَّعِيشَتَهُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَرَفَعۡنَا بَعۡضَهُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعۡضُهُم بَعۡضٗا سُخۡرِيّٗاۗ وَرَحۡمَتُ رَبِّكَ خَيۡرٌ مِّمَّا يَجۡمَعُونَ

Ahum yaqsimuuna rahmata rabbika nahnu qasamnaa bainahum ma'iisyatahum fiil hayaatiddunyaa wa rafa'naa ba'dhahum fauqa ba'dhin darajaatin liyattakhidza ba'dhuhum ba'dhan sukhrii-yan wa rahmatu rabbika khairun mimmaa yajma'uun(a)
32. "Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami sudah menyeleksi antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami sudah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, mudah-mudahan sebagian mereka sanggup memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."

وَلَوۡلَآ أَن يَكُونَ ٱلنَّاسُ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ لَّجَعَلۡنَا لِمَن يَكۡفُرُ بِٱلرَّحۡمَٰنِ لِبُيُوتِهِمۡ سُقُفٗا مِّن فِضَّةٍ وَمَعَارِجَ عَلَيۡهَا يَظۡهَرُونَ

Wa laulaa an yakuunannaasu ummatan waahidatan laja'alnaa liman yakfuru bir-rahmani libuyuutihim suqufan min fadh-dhatin wa ma'aarija 'alaihaa yazhharuun(a)
33. "Dan sekiranya bukan lantaran hendak menyingkir dari insan menjadi umat yang satu (dalam kekafiran), tentulah kami buatkan bagi orang-orang yang kafir terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah loteng- loteng perak bagi rumah mereka dan (juga) tangga-tangga (perak) yang mereka menaikinya."

وَلِبُيُوتِهِمۡ أَبۡوَٰبٗا وَسُرُرًا عَلَيۡهَا يَتَّكِ‍ُٔونَ

Wa libuyuutihim abwaaban wa sururan 'alaihaa yattaki-uun(a)
34. "Dan (Kami buatkan pula) pintu-pintu (perak) bagi rumah-rumah mereka dan (begitu pula) dipan-dipan yang mereka bertelekan atasnya."

وَزُخۡرُفٗاۚ وَإِن كُلُّ ذَٰلِكَ لَمَّا مَتَٰعُ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۚ وَٱلۡأٓخِرَةُ عِندَ رَبِّكَ لِلۡمُتَّقِينَ

Wa zukhrufan wa in kullu dzaalika lammaa mataa'ul hayaatiddunyaa wal-aakhiratu 'inda rabbika lilmuttaqiin(a)
35. "Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan seluruhnya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan alam abadi itu di segi Tuhanmu yakni bagi orang-orang yang bertakwa."

وَمَن يَعۡشُ عَن ذِكۡرِ ٱلرَّحۡمَٰنِ نُقَيِّضۡ لَهُۥ شَيۡطَٰنٗا فَهُوَ لَهُۥ قَرِينٌ

Wa man ya'syu 'an dzikrir-rahmani nuqayyidh lahuu syaithaanan fahuwa lahuu qariin(un)
36. "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami selenggarakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman dekat yang senantiasa menyertainya."

 وَإِنَّهُمۡ لَيَصُدُّونَهُمۡ عَنِ ٱلسَّبِيلِ وَيَحۡسَبُونَ أَنَّهُم مُّهۡتَدُونَ

Wa innahum layashudduunahum 'anissabiili wa yahsabuuna annahum muhtaduun(a)
37. "Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu sungguh-sungguh membatasi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka memperoleh petunjuk."

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَنَا قَالَ يَٰلَيۡتَ بَيۡنِي وَبَيۡنَكَ بُعۡدَ ٱلۡمَشۡرِقَيۡنِ فَبِئۡسَ ٱلۡقَرِينُ

Hattaa idzaa jaa-anaa qaala yaa laita bainii wa bainaka bu'dal masyriqaini fabi-asal qariin(u)
38. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu tiba terhadap kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, mudah-mudahan (jarak) antaraku dan kau seumpama jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu yakni sejahat-jahat teman dekat (yang menyertai manusia)."

وَلَن يَنفَعَكُمُ ٱلۡيَوۡمَ إِذ ظَّلَمۡتُمۡ أَنَّكُمۡ فِي ٱلۡعَذَابِ مُشۡتَرِكُونَ

Walan yanfa'akumul yauma idz zhalamtum annakum fiil 'adzaabi musytarikuun(a)
39. "(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi faedah kepadamu di hari itu lantaran kau sudah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kau bersekutu dalam azab itu."

أَفَأَنتَ تُسۡمِعُ ٱلصُّمَّ أَوۡ تَهۡدِي ٱلۡعُمۡيَ وَمَن كَانَ فِي ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Afa-anta tusmi'ush-shumma au tahdiil 'umya wa man kaana fii dhalalin mubiin(in)
40. Maka apakah kau sanggup memicu orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kau memberi isyarat terhadap orang yang buta (hatinya) dan terhadap orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata?"

 فَإِمَّا نَذۡهَبَنَّ بِكَ فَإِنَّا مِنۡهُم مُّنتَقِمُونَ

Fa-immaa nadzhabanna bika fa-innaa minhum muntaqimuun(a)
41. "Sungguh, kalau Kami mewafatkan kau (sebelum kau meraih kemenangan) maka sesungguhnya Kami akan menyiksa mereka (di akhirat)."

أَوۡ نُرِيَنَّكَ ٱلَّذِي وَعَدۡنَٰهُمۡ فَإِنَّا عَلَيۡهِم مُّقۡتَدِرُونَ

Au nuriyannakal-ladzii wa'adnaahum fa-innaa 'alaihim muqtadiruun(a)
42. "Atau Kami memamerkan kepadamu (azab) yang sudah Kami ancamkan terhadap mereka [1358]. Maka sesungguhnya Kami berkuasa atas mereka."

فَٱسۡتَمۡسِكۡ بِٱلَّذِيٓ أُوحِيَ إِلَيۡكَۖ إِنَّكَ عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ

Faastamsik biil-ladzii uuhiya ilaika innaka 'alaa shiraathin mustaqiim(in)
43. "Maka berpegang teguhlah kau terhadap agama yang sudah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kau berada di atas jalan yang lurus."

وَإِنَّهُۥ لَذِكۡرٌ لَّكَ وَلِقَوۡمِكَۖ وَسَوۡفَ تُسۡ‍َٔلُونَ

Wa innahuu ladzikrun laka wa liqaumika wa saufa tusaluun(a)
44. "Dan sesungguhnya Al Alquran itu sungguh-sungguh yakni suatu kemuliaan besar bagimu dan bagi kaummu dan kelak kau akan diminta pertanggungan jawab."

وَسۡ‍َٔلۡ مَنۡ أَرۡسَلۡنَا مِن قَبۡلِكَ مِن رُّسُلِنَآ أَجَعَلۡنَا مِن دُونِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ءَالِهَةٗ يُعۡبَدُونَ

Waasal man arsalnaa min qablika min rusulinaa aja'alnaa min duunir-rahmani aalihatan yu'baduun(a)
45. Dan tanyakanlah terhadap rasul-rasul Kami yang sudah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami menyeleksi tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah?"

وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَا مُوسَىٰ بِ‍َٔايَٰتِنَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ وَمَلَإِيْهِۦ فَقَالَ إِنِّي رَسُولُ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Wa laqad arsalnaa muusaa biaayaatinaa ilaa fir'auna wa mala-ihii faqaala innii rasuulu rabbil 'aalamiin(a)
46. Dan sesunguhnya Kami sudah menyuruh Musa dengan menjinjing mukjizat- mukjizat Kami terhadap Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: "Sesungguhnya saya yakni delegasi dari Tuhan seru sekalian alam."

فَلَمَّا جَآءَهُم بِ‍َٔايَٰتِنَآ إِذَا هُم مِّنۡهَا يَضۡحَكُونَ

Falammaa jaa-ahum bi-aayaatinaa idzaa hum minhaa yadhhakuun(a)
47. "Maka tatkala dia tiba terhadap mereka dengan menjinjing mukjizat- mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya."

وَمَا نُرِيهِم مِّنۡ ءَايَةٍ إِلَّا هِيَ أَكۡبَرُ مِنۡ أُخۡتِهَاۖ وَأَخَذۡنَٰهُم بِٱلۡعَذَابِ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ

Wa maa nuriihim min aayatin illaa hiya akbaru min ukhtihaa wa akhadznaahum bil 'adzaabi la'allahum yarji'uun(a)

48. "Dan tidaklah Kami perlihatkan terhadap mereka sesuatu mukjizat kecuali mukjizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan terhadap mereka azab [1359] supaya mereka kembali (ke jalan yang benar)."

وَقَالُواْ يَٰٓأَيُّهَ ٱلسَّاحِرُ ٱدۡعُ لَنَا رَبَّكَ بِمَا عَهِدَ عِندَكَ إِنَّنَا لَمُهۡتَدُونَ

Wa qaaluuu yaa ayyuhaassaahiruud'u lanaa rabbaka bimaa 'ahida 'indaka innanaa lamuhtaduun(a)
49. "Dan mereka berkata: "Hai jago sihir [1360], berdoalah terhadap Tuhanmu untuk (melepaskan) kami sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan-Nya kepadamu; sesungguhnya kami (jika doamu dikabulkan) sungguh-sungguh akan menjadi orang yang memperoleh petunjuk."

 فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُمُ ٱلۡعَذَابَ إِذَا هُمۡ يَنكُثُونَ

Falammaa kasyafnaa 'anhumul 'adzaaba idzaa hum yankutsuun(a)
50. "Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri (janjinya)."

وَنَادَىٰ فِرۡعَوۡنُ فِي قَوۡمِهِۦ قَالَ يَٰقَوۡمِ أَلَيۡسَ لِي مُلۡكُ مِصۡرَ وَهَٰذِهِ ٱلۡأَنۡهَٰرُ تَجۡرِي مِن تَحۡتِيٓۚ أَفَلَا تُبۡصِرُونَ

Wa naadaa fir'aunu fii qaumihii qaala yaa qaumi alaisa lii mulku mishra wahaadzihil anhaaru tajrii min tahtii afalaa tubshiruun(a)
51. "Dan Fir'aun berseru terhadap kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kau tidak melihat(nya)?"

أَمۡ أَنَا۠ خَيۡرٌ مِّنۡ هَٰذَا ٱلَّذِي هُوَ مَهِينٌ وَلَا يَكَادُ يُبِينُ

Am anaa khairun min haadzaal-ladzii huwa mahiinun wa laa yakaadu yubiin(u)
52. "Bukankah saya lebih baik dari orang yang hina ini dan yang nyaris tidak mampu menerangkan (perkataannya)?"

فَلَوۡلَآ أُلۡقِيَ عَلَيۡهِ أَسۡوِرَةٌ مِّن ذَهَبٍ أَوۡ جَآءَ مَعَهُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ مُقۡتَرِنِينَ

Falaulaa ulqiya 'alaihi aswiratun min dzahabin au jaa-a ma'ahul malaa-ikatu muqtariniin(a)
53. "Mengapa tidak dipakaikan kepadanya gelang dari emas [1361] atau malaikat tiba tolong-menolong dia untuk mengiringkannya?"

 فَٱسۡتَخَفَّ قَوۡمَهُۥ فَأَطَاعُوهُۚ إِنَّهُمۡ كَانُواْ قَوۡمٗا فَٰسِقِينَ

Faastakhaffa qaumahuu fa-athaa'uuhu innahum kaanuu qauman faasiqiin(a)
54. "Maka Fir'aun mensugesti kaumnya (dengan perkataan itu) kemudian mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka yakni kaum yang fasik."

فَلَمَّآ ءَاسَفُونَا ٱنتَقَمۡنَا مِنۡهُمۡ فَأَغۡرَقۡنَٰهُمۡ أَجۡمَعِينَ

Falammaa aasafuunaa-antaqamnaa minhum fa-aghraqnaahum ajma'iin(a)
55. "Maka tatkala mereka bikin Kami murka, Kami menghukum mereka kemudian kami tenggelamkan mereka seluruhnya (di laut),"

فَجَعَلۡنَٰهُمۡ سَلَفٗا وَمَثَلٗا لِّلۡأٓخِرِينَ

Faja'alnaahum salafan wa matsalaa lil-aakhiriin(a)
56. "dan Kami jadikan mereka selaku pelajaran dan teladan bagi orang-orang yang kemudian."

وَلَمَّا ضُرِبَ ٱبۡنُ مَرۡيَمَ مَثَلًا إِذَا قَوۡمُكَ مِنۡهُ يَصِدُّونَ

Wa lammaa dhuribaabnu maryama matsalaa idzaa qaumuka minhu yashidduun(a)
57. "Dan tatkala putra Maryam (Isa) dijadikan perumpamnaan tiba-tiba kaummu (Quraisy) bersorak karenanya."

وَقَالُوٓاْ ءَأَٰلِهَتُنَا خَيۡرٌ أَمۡ هُوَۚ مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلَۢاۚ بَلۡ هُمۡ قَوۡمٌ خَصِمُونَ

Wa qaaluuu aaalihatunaa khairun am huwa maa dharabuuhu laka illaa jadalaa bal hum qaumun khashimuun(a)
58. Dan mereka berkata: "Manakah yang lebih baik tuhan-tuhan kami atau dia (Isa)?" Mereka tidak menyediakan sebutan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, bahwasanya mereka yakni kaum yang suka bertengkar [1362]."

إِنۡ هُوَ إِلَّا عَبۡدٌ أَنۡعَمۡنَا عَلَيۡهِ وَجَعَلۡنَٰهُ مَثَلٗا لِّبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ

In huwa illaa 'abdun an'amnaa 'alaihi wa ja'alnaahu matsalaa libanii israa-iil(a)
59. "Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya lezat (kenabian) dan Kami jadikan dia selaku tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail [1363]."

وَلَوۡ نَشَآءُ لَجَعَلۡنَا مِنكُم مَّلَٰٓئِكَةٗ فِي ٱلۡأَرۡضِ يَخۡلُفُونَ

Wa lau nasyaa-u laja'alnaa minkum malaa-ikatan fiil ardhi yakhlufuun(a)
60. "Dan kalau Kami harapkan sungguh-sungguh Kami jadikan selaku gantimu di tampang bumi malaikat-malaikat yang turun temurun."

وَإِنَّهُۥ لَعِلۡمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمۡتَرُنَّ بِهَا وَٱتَّبِعُونِۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسۡتَقِيمٌ

Wa innahuu la'ilmun li-ssaa'ati falaa tamtarunna bihaa waattabi'uuni haadzaa shiraathun mustaqiim(un)
61. "Dan sesungguhnya Isa itu sungguh-sungguh menyediakan wawasan ihwal hari kiamat. Karena itu janganlah kau bimbang ihwal final zaman itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus."

 وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُۖ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

Wa laa yashuddannakumusy-syaithaanu innahuu lakum 'aduu-wun mubiin(un)
62. "Dan janganlah kau sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu lawan yang faktual bagimu."

وَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلۡبَيِّنَٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُكُم بِٱلۡحِكۡمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعۡضَ ٱلَّذِي تَخۡتَلِفُونَ فِيهِۖ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ

Wa lammaa jaa-a 'iisa bil bayyinaati qaala qad ji-atukum bil hikmati wali-ubayyina lakum ba'dhal-ladzii takhtalifuuna fiihi faattaquullaha wa athii'uun(i)
63. Dan tatkala Isa tiba menjinjing keterangan dia berkata: "Sesungguhnya saya tiba kepadamu dengan menjinjing hikmat [1364] dan untuk menerangkan kepadamu sebagian dari apa yang kau bertikai tentangnya, maka bertakwalah terhadap Allah dan taatlah (kepada) ku."

إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّي وَرَبُّكُمۡ فَٱعۡبُدُوهُۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسۡتَقِيمٌ

Innallaha huwa rabbii wa rabbukum faa'buduuhu haadzaa shiraathun mustaqiim(un)
64. "Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kau maka sembahlah Dia, ini yakni jalan yang lurus."

فَٱخۡتَلَفَ ٱلۡأَحۡزَابُ مِنۢ بَيۡنِهِمۡۖ فَوَيۡلٌ لِّلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنۡ عَذَابِ يَوۡمٍ أَلِيمٍ

Faakhtalafal ahzaabu min bainihim fawailul(n)-lil-ladziina zhalamuu min 'adzaabi yaumin aliim(in)
65. "Maka berselisihlah golongan-golongan (yang terdapat) di antara mereka, kemudian kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang zalim yakni siksaan hari yang pedih (kiamat)."

هَلۡ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأۡتِيَهُم بَغۡتَةٗ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُونَ

Hal yanzhuruuna ilaassaa'ata an ta`tiyahum baghtatan wa hum laa yasy'uruun(a)
66. "Mereka tidak menanti kecuali kedatangan hari final zaman terhadap mereka dengan tiba-tiba sedang mereka tidak menyadarinya."

 ٱلۡأَخِلَّآءُ يَوۡمَئِذِۢ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلۡمُتَّقِينَ

Al akhillaa-u yauma-idzin ba'dhuhum liba'dhin 'aduwwun illaal muttaqiin(a)
67. "Teman-teman bersahabat pada hari itu sebagiannya menjadi lawan bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."

يَٰعِبَادِ لَا خَوۡفٌ عَلَيۡكُمُ ٱلۡيَوۡمَ وَلَآ أَنتُمۡ تَحۡزَنُونَ

Yaa 'ibaadi laa khaufun 'alaikumul yauma wa laa antum tahzanuun(a)
68. "Hai hamba-hamba-Ku, tiada kerisauan terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kau bersedih hati."

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا وَكَانُواْ مُسۡلِمِينَ

Al-ladziina aamanuu bi-aayaatinaa wa kaanuu muslimiin(a)
69. "(Yaitu) orang-orang yang beriman terhadap ayat-ayat Kami dan yakni mereka dulu orang-orang yang berserah diri."

ٱدۡخُلُواْ ٱلۡجَنَّةَ أَنتُمۡ وَأَزۡوَٰجُكُمۡ تُحۡبَرُونَ

Adkhuluul jannata antum wa azwaajukum tuhbaruun(a)
70." Masuklah kau ke dalam surga, kau dan isteri-isteri kau digembirakan."

يُطَافُ عَلَيۡهِم بِصِحَافٖ مِّن ذَهَبٍ وَأَكۡوَابٖۖ وَفِيهَا مَا تَشۡتَهِيهِ ٱلۡأَنفُسُ وَتَلَذُّ ٱلۡأَعۡيُنُۖ وَأَنتُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ

Yuthaafu 'alaihim bishihaafin min dzahabin wa akwaabin wa fiihaa maa tasytahiihil anfusu wa taladz-dzul a'yunu wa antum fiihaa khaaliduun(a)
71. "Diedarkan terhadap mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam nirwana itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kau kekal di dalamnya."

وَتِلۡكَ ٱلۡجَنَّةُ ٱلَّتِيٓ أُورِثۡتُمُوهَا بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ

Wa tilkal jannatullatii uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluun(a)
72. "Dan itulah nirwana yang diwariskan terhadap kau disebabkan amal-amal yang dulu kau kerjakan."

لَكُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٌ كَثِيرَةٌ مِّنۡهَا تَأۡكُلُونَ

Lakum fiihaa faakihatun katsiiratun minhaa ta'kuluun(a)
73. "Di dalam nirwana itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kau makan."

إِنَّ ٱلۡمُجۡرِمِينَ فِي عَذَابِ جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ

Innal mujrimiina fii 'adzaabi jahannama khaaliduun(a)
74. "Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab neraka Jahannam."

لَا يُفَتَّرُ عَنۡهُمۡ وَهُمۡ فِيهِ مُبۡلِسُونَ

Laa yufattaru 'anhum wa hum fiihi mublisuun(a)
75. "Tidak diringankan azab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa."

وَمَا ظَلَمۡنَٰهُمۡ وَلَٰكِن كَانُواْ هُمُ ٱلظَّٰلِمِينَ

Wa maa zhalamnaahum wa laakin kaanuu humuzh-zhaalimiin(a)
76. "Dan tidaklah Kami menganiaya mereka namun merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."

وَنَادَوۡاْ يَٰمَٰلِكُ لِيَقۡضِ عَلَيۡنَا رَبُّكَۖ قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَ

Wa naadau yaa maaliku liyaqdhi 'alainaa rabbuka qaala innakum maakitsuun(a)
77. Mereka berseru: "Hai Malik [1365] biarlah Tuhanmu membunuh kami saja." Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)."

لَقَدۡ جِئۡنَٰكُم بِٱلۡحَقِّ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَكُمۡ لِلۡحَقِّ كَٰرِهُونَ

Laqad ji-anaakum bil haqqi wa laakinna aktsarakum lilhaqqi kaarihuun(a)
78. "Sesungguhnya Kami sungguh-sungguh sudah memhawa kebenaran terhadap kau namun pada biasanya di antara kau benci pada kebenaran itu."

أَمۡ أَبۡرَمُوٓاْ أَمۡرٗا فَإِنَّا مُبۡرِمُونَ

Am abramuu amran fa-innaa mubrimuun(a)
79. Bahkan mereka sudah menetapkan satu tipu muslihat (jahat), maka sesungguhnya Kami menetapkan pula [1366]."

أَمۡ يَحۡسَبُونَ أَنَّا لَا نَسۡمَعُ سِرَّهُمۡ وَنَجۡوَىٰهُمۚ بَلَىٰ وَرُسُلُنَا لَدَيۡهِمۡ يَكۡتُبُونَ

Am yahsabuuna annaa laa nasma'u sirrahum wa najwaahum balaa wa rusulunaa ladaihim yaktubuun(a)
80. "Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar belakang layar dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami senantiasa mencatat di segi mereka."

 قُلۡ إِن كَانَ لِلرَّحۡمَٰنِ وَلَدٌ فَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلۡعَٰبِدِينَ

Qul in kaana lir-rahmani wa ladun fa-anaa awwalul 'aabidiin(a)
81. "Katakanlah, kalau benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu)."

سُبۡحَٰنَ رَبِّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبِّ ٱلۡعَرۡشِ عَمَّا يَصِفُونَ

Subhaana rabbis-samaawaati wal ardhi rabbil 'arsyi 'ammaa yashifuun(a)
82. "Maha Suci Tuhan Yang empunya langit dan bumi, Tuhan Yang empunya 'Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu."

 فَذَرۡهُمۡ يَخُوضُواْ وَيَلۡعَبُواْ حَتَّىٰ يُلَٰقُواْ يَوۡمَهُمُ ٱلَّذِي يُوعَدُونَ

Fadzarhum yakhuudhuu wa yal'abuu hattaa yulaaquu yaumahumul-ladzii yuu'aduun(a)
83. "Maka biarlah mereka karam (dalam kesesatan) dan bermain-main hingga mereka menemui hari yang dijanjikan terhadap mereka."

 وَهُوَ ٱلَّذِي فِي ٱلسَّمَآءِ إِلَٰهٌ وَفِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَٰهٞۚ وَهُوَ ٱلۡحَكِيمُ ٱلۡعَلِيمُ

Wa huwal-ladzii fiissamaa-i ilahun wafiil ardhi ilaahun wa huwal hakiimul 'aliim(u)
84. "Dan Dialah Tuhan (Yang disembah) di langit dan Tuhan (Yang disembah) di bumi dan Dia-lah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui."

 وَتَبَارَكَ ٱلَّذِي لَهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَعِندَهُۥ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ

Wa tabaarakal-ladzii lahuu mulkus-samaawaati wal ardhi wa maa bainahumaa wa 'indahu 'ilmussaa'ati wa ilaihi turja'uun(a)
85. "Dan Maha Suci Tuhan Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah wawasan ihwal hari final zaman dan cuma kepada-Nyalah kau dikembalikan."

وَلَا يَمۡلِكُ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِهِ ٱلشَّفَٰعَةَ إِلَّا مَن شَهِدَ بِٱلۡحَقِّ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ

Wa laa yamlikul-ladziina yad'uuna min duunihisy-syafaa'ata illaa man syahida bil haqqi wa hum ya'lamuun(a)
86. "Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak sanggup memberi syafa'at; akan namun (orang yang sanggup memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya) [1367]."

وَلَئِن سَأَلۡتَهُم مَّنۡ خَلَقَهُمۡ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُۖ فَأَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ

Wa la-in sa-altahum man khalaqahum layaquulunnallahu fa-anna yu'fakuun(a)
87. Dan sungguh kalau kau mengajukan pertanyaan terhadap mereka: "Siapakah yang bikin mereka, tentu mereka menjawab: "Allah", maka bagaimanakah mereka mampu dipalingkan (dari menyembah Allah )?,

وَقِيلِهِۦ يَٰرَبِّ إِنَّ هَٰٓؤُلَآءِ قَوۡمٌ لَّا يُؤۡمِنُونَ

Wa qiilihii yaa rabbi inna haa-ulaa-i qaumun laa yu`minuun(a)
88. dan (Allah mengetabui) ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu yakni kaum yang tidak beriman."

فَٱصۡفَحۡ عَنۡهُمۡ وَقُلۡ سَلَٰمٞۚ فَسَوۡفَ يَعۡلَمُونَ 

Faashfah 'anhum wa qul salaamun fasaufa ya'lamuun(a)
89. Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan katakanlah: "Salam (selamat tinggal)." Kelak mereka akan mengenali (nasib mereka yang buruk).

Penjelasan :
[1348]. Ialah huruf-huruf huruf yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Alquran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya terhadap Allah lantaran dipandang tergolong ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya selaku nama surat, dan ada pula yang beropini bahwa huruf-huruf huruf itu gunanya untuk menawan perhatian para pendengar agar memperhatikan Al Alquran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Alquran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Alquran diturunkan dari Allah dan cuma bikinan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Alquran itu. 
[1349]. Maksudnya orang musyrikin menyampaikan bahwa malaikat- malaikat itu yakni belum dewasa perempuan Allah padahal malaikat itu sebahagian dari makhluk ciptaan-Nya. 
[1350]. Yang dimaksud dengan apa yang dijadikan selaku misal bagi Allah merupakan kelahiran anak perempuan. 
[1351]. Maksud ayat ini merupakan bilamana dia diberi kabar ihwal kelahiran anaknya yang perempuan, mukanya menjadi merah padam lantaran aib dan dia amat marah, padahal dia sendiri menyampaikan bahwa Allah mempunyai anak perempuan. 
[1352]. Ayat ini menggambarkan kondisi perempuan Arab waktu Al Alquran diturunkan. 
[1353]. Di antara mufassirin ada yang beropini bahwa yang dimaksud dengan Abiihi (bapaknya) merupakan pamannya. 
[1354]. Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. tidak menyembah berhala-berhala yang disembah kaumnya. 
[l355]. Maksudnya: Nabi Ibrahim a.s. memicu kalimat tauhid selaku pegangan bagi keturunannya sehingga kalau terdapat di antara mereka yang mempersekutukan Tuhan mudah-mudahan mereka kembali terhadap Tauhid itu. 
[1356]. Di antara keturunan Nabi Ibrahim a.s. itu ada yang melewatkan tauhid dan Tuhan tidak mengazab mereka namun menyediakan kenikmatan dan kehidupan terhadap mereka yang semestinya mereka syukuri. Mereka tidak mensyukurinya malahan menurutkan hawa nafsu, lantaran itu Tuhan menurunkan Al Alquran dan menyuruh seorang Rasul untuk membimbing mereka. 
[1357]. Mereka mengingkari wahyu dan kenabian Muhammad s.a.w., lantaran menurut fikiran mereka, seorang yang diutus menjadi rasul itu hendaklah seorang yang kaya raya dan berpengaruh. 
[1358]. Maksudnya merupakan kemenangan Muhammad s.a.w. dan kehancuran kaum musyrik. 
[1359]. Yang dimaksud azab di sini merupakan azab duniawi selaku ujian dari Tuhan seumpama kurangnya makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. 
[1360]. Yang mereka maksud dengan ahli sihir di sini merupakan Nabi Musa a.s. 
[1361]. Maksudnya: kenapa Tuhan tidak memakaikan gelang mas terhadap Musa, alasannya menurut kebiasaan mereka apabila seseorang akan diangkat menjadi pemimpin mereka mengenakan gelang dan kalung emas kepadanya selaku tanda kebesaran. 
[1362]. Ayat 57 dan 58 di atas menceritakan kembali insiden sewaktu Rasulullah membacakan di hadapan orang Quraisy Surat Al-Anbiya ayat 98 yang artinya Sesungguhnya kau dan yang kau sembah selain Allah yakni kayu bakar Jahannam. Maka seorang Quraisy berjulukan Abdullah bin Az Zab'ari menanyakan terhadap Rasulullah s.a.w. ihwal kondisi Isa yang disembah orang Kristen apakah dia juga menjadi kayu bakar neraka Jahannam seumpama halnya sembahan-sembahan mereka. Rasulullah bengong dan merekapun mentertawakannya; kemudian mereka menanyakan lagi mengenai mana yang lebih baik antara sembahan-sembahan mereka dengan Isa a.s. Pertanyaan-pertanyan mereka ini hanyalah mencari perbantahan saja, bukanlah mencari kebenaran. Jalan fikiran mereka itu yakni kesalahan yang besar. Isa a.s. bahwa dia disembah dan tidak pula rela dijadikan sembahan. 
[1363]. Ayat ini memastikan persepsi Islam terhadap kedudukan lsa a.s. 
[1364]. Yang dimaksud dengan hikmat di sini merupakan kenabian, Bibel dan hukum. 
[1365]. Malikadalah malaikat penjaga neraka. 
[1366]. Maksudnya: kaum musyrikin Mekah bukan saja benci terhadap kebenaran, bahkan mereka juga sudah mempersiapkan hendak membunuh Nabi Muhammad s.a w. Tetapi planning itu gagal, lantaran Allah juga mempunyai planning untuk menyelamatkan Nabi. 
[1367]. Maksudnya Nabi Muhammad dan Nabi yang lain mampu memberi syafa'at sesudah di beri izin oleh Allah s.w.t.

Di dalam Surah Az Zukhruf dijelaskan bahwa Al Alquran merupakan wahyu dari Allah s.w.t. yang diambil dari lauhil Mahfuzh. Kemudian mengambarkan perilaku orang musyrik terhadap para nabi dan menyebutkan sebahagian pesan yang tersirat Allah yang dilimpahkan terhadap manusia. Dikemukakan juga ihwal sifat orang-orang musyrik yang suka mengada-adakan kebathilan dan kerusakan keyakinan mereka dan sifat-sifat mereka yang sombong, meskipun mereka sudah diperingatkan dengan nasib umat-umat yang dulu yang mendurhakai Allah s.w.t. 

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Az Zukhruf Arab, Latin Dan Terjemahannya

0 Komentar untuk "Surah Az Zukhruf Arab, Latin Dan Terjemahannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close