Surah Fushilat Arab, Latin Dan Terjemahannya

Surah Fushilat Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah Fushilat tergolong kedalam kelompok surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 41 dari Al Alquran yang terdiri atas 54 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Al Mu`min dan dinamai dengan Fushshilat (yang dijelaskan) serta dinamai juga dengan Haa Miim dan As Sajdah karena surat ini dimulai dengan Haa Miim dan dalam surat ini terdapat ayat Sajdah.


Surah Fushilat

Pokok isi kandungan dalam Surah Fushilat diantaranya merupakan wacana keimanan, dan yang lain menyerupai hikmah diciptakannya gunung-gunung, anggota badan setiap orang menjadi saksi terhadap dirinya pada hari kiamat; azab yang ditimpakan terhadap kaum Aad dan Tsamud, tuntutan para kafirin agar dikembalikan ke dunia untuk melakukan amal-amal saleh, gunjingan bangga dari malaikat terhadap orang-orang mukmin, tawaran untuk menghadapi para kafirin secara baik-baik, bahaya terhadap orang-orang yang mengingkari ke-Esaan Allah, sifat-sifat Al Quranul Karim, insan dan wataknya. Teks bacaan lafadz Surah Fushilat Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Fushilat
Fushshilat
(yang dijelaskan)
Juz 24-25
Surat Ke 41 : 54 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

حمٓ

Haa miim
1. "Haa Miim [1330]."

تَنزِيلٌ مِّنَ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Tanziilun minar-rahmanir-rahiim(i)
2. "Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang."

كِتَٰبٌ فُصِّلَتۡ ءَايَٰتُهُۥ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا لِّقَوۡمٍ يَعۡلَمُونَ

Kitaabun fush-shilat aayaatuhu quraanan 'arabii-yan liqaumin ya'lamuun(a)
3. "Kitab yang diterangkan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui,"

بَشِيرٗا وَنَذِيرٗا فَأَعۡرَضَ أَكۡثَرُهُمۡ فَهُمۡ لَا يَسۡمَعُونَ

Basyiiran wa nadziiran fa-a'radha aktsaruhum fahum laa yasma'uun(a)
4. "yang menenteng gunjingan bangga dan yang menenteng peringatan, namun pada biasanya mereka berpaling, tidak mau mendengarkan."

وَقَالُواْ قُلُوبُنَا فِيٓ أَكِنَّةٍ مِّمَّا تَدۡعُونَآ إِلَيۡهِ وَفِيٓ ءَاذَانِنَا وَقۡرٌ وَمِنۢ بَيۡنِنَ
 وَبَيۡنِكَ حِجَابٌ فَٱعۡمَلۡ إِنَّنَا عَٰمِلُونَ

Wa qaaluuu quluubunaa fii akinnatin mimmaa tad'uunaa ilaihi wa fii aadzaaninaa waqrun wa min baininaa wa bainika hijaabun faa'mal innanaa 'aamiluun(a)
5. Mereka berkata: "Hati kami berada dalam tutupan (yang menutupi) apa yang kau seru kami kepadanya dan indera pendengaran kami ada sumbatan dan antara kami dan kau ada dinding, maka bekerjalah kamu; sesungguhnya kami melakukan pekerjaan (pula)."

قُلۡ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ يُوحَىٰٓ إِلَيَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمۡ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَٱسۡتَقِيمُوٓاْ إِلَيۡهِ وَٱسۡتَغۡفِرُوهُۗ وَوَيۡلٌ لِّلۡمُشۡرِكِينَ

Qul innamaa anaa basyarun mitslukum yuuha ilayya annamaa ilahukum ilahun waahidun faastaqiimuu ilaihi waastaghfiruuhu wawailul(n)-lilmusyrikiin(a)
6. Katakanlah: "Bahwasanya saya hanyalah seorang insan menyerupai kamu, diwahyukan kepadaku sebetulnya Tuhan kau merupakan Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya,"

ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُم بِٱلۡأٓخِرَةِ هُمۡ كَٰفِرُونَ

Al-ladziina laa yu'tuunazzakaata wa hum bil-aakhirati hum kaafiruun(a)
7. "(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat."

إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُمۡ أَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُونٍ

Innal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati lahum ajrun ghairu mamnuun(in)
8. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berzakat saleh, mereka memperoleh pahala yang tiada putus-putusnya."

قُلۡ أَئِنَّكُمۡ لَتَكۡفُرُونَ بِٱلَّذِي خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ فِي يَوۡمَيۡنِ وَتَجۡعَلُونَ لَهُۥٓ أَندَادٗاۚ ذَٰلِكَ رَبُّ ٱلۡعَٰلَمِينَ

Qul a-innakum latakfuruuna biil-ladzii khalaqal ardha fii yaumaini wa taj'aluuna lahuu andaadan dzaalika rabbul 'aalamiin(a)
9. Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kau kafir terhadap Yang bikin bumi dalam dua masa dan kau selenggarakan sekutu-sekutu bagiNya? (Yang bersifat) demikian itu merupakan Rabb semesta alam."

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَٰسِيَ مِن فَوۡقِهَا وَبَٰرَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَآ أَقۡوَٰتَهَا فِيٓ أَرۡبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَآءٗ لِّلسَّآئِلِينَ

Wa ja'ala fiihaa rawaasiya min fauqihaa wa baaraka fiihaa wa qaddara fiihaa aqwaatahaa fii arba'ati ayyaamin sawaa-an li-ssaa-iliin(a)
10. "Dan ia bikin di bumi itu gunung-gunung yang kuat di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menyeleksi padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu selaku jawaban) bagi orang-orang yang bertanya."

ثُمَّ ٱسۡتَوَىٰٓ إِلَى ٱلسَّمَآءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلۡأَرۡضِ ٱئۡتِيَا طَوۡعًا أَوۡ كَرۡهٗا قَالَتَآ أَتَيۡنَا طَآئِعِينَ

Tsummaastawa ilassamaa-i wahiya dukhaanun faqaala lahaa walil-ardhi i-atiyaa thau'an au karhan qaalataa atainaa thaa-i'iin(a)
11. Kemudian Dia menuju terhadap penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, kemudian Dia berkata kepadanya dan terhadap bumi: "Datanglah kau keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami tiba dengan suka hati."

فَقَضَىٰهُنَّ سَبۡعَ سَمَٰوَاتٍ فِي يَوۡمَيۡنِ وَأَوۡحَىٰ فِي كُلِّ سَمَآءٍ أَمۡرَهَاۚ وَزَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنۡيَا بِمَصَٰبِيحَ وَحِفۡظٗاۚ ذَٰلِكَ تَقۡدِيرُ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡعَلِيمِ

Faqadhaahunna sab'a samaawaatin fii yaumaini wa auhaa fii kulli samaa-in amrahaa wa zayyannaassamaa-addunyaa bimashaabiiha wahifzhan dzaalika taqdiirul 'aziizil 'aliim(i)
12. "Maka Dia membuatnya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang bersahabat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

فَإِنۡ أَعۡرَضُواْ فَقُلۡ أَنذَرۡتُكُمۡ صَٰعِقَةٗ مِّثۡلَ صَٰعِقَةِ عَادٍ وَثَمُودَ

Fa-in a'radhuu faqul andzartukum shaa'iqatan mitsla shaa'iqati 'aadin wa tsamuud(a)
13. Jika mereka berpaling maka katakanlah: "Aku sudah memperingatkan kau dengan petir, menyerupai petir yang menimpa kaum 'Aad dan Tsamud."

إِذۡ جَآءَتۡهُمُ ٱلرُّسُلُ مِنۢ بَيۡنِ أَيۡدِيهِمۡ وَمِنۡ خَلۡفِهِمۡ أَلَّا تَعۡبُدُوٓاْ إِلَّا ٱللَّهَۖ قَالُواْ لَوۡ شَآءَ رَبُّنَا لَأَنزَلَ مَلَٰٓئِكَةٗ فَإِنَّا بِمَآ أُرۡسِلۡتُم بِهِۦ كَٰفِرُونَ

Idz jaa-athumurrusulu min baini aidiihim wa min khalfihim alaa ta'buduu ilaallaha qaaluuu lau syaa-a rabbunaa anzala malaa-ikatan fa-innaa bimaa ursiltum bihii kaafiruun(a)
14. Ketika para rasul tiba terhadap mereka dari depan dan belakang mereka [1331] (dengan menyerukan): "Janganlah kau menyembah selain Allah." Mereka menjawab: "Kalau Tuhan kami mengharapkan tentu Dia akan menurunkan malaikat-malaikat-Nya, maka sesungguhnya kami kafir terhadap wahyu yang kau diutus membawanya."

فَأَمَّا عَادٌ فَٱسۡتَكۡبَرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ وَقَالُواْ مَنۡ أَشَدُّ مِنَّا قُوَّةًۖ أَوَ لَمۡ يَرَوۡاْ أَنَّ ٱللَّهَ ٱلَّذِي خَلَقَهُمۡ هُوَ أَشَدُّ مِنۡهُمۡ قُوَّةٗۖ وَكَانُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا يَجۡحَدُونَ

Fa-ammaa 'aadun faastakbaruu fiil ardhi bighairil haqqi wa qaaluuu man asyaddu minnaa quwwatan awalam yarau annallahal-ladzii khalaqahum huwa asyaddu minhum quwwatan wa kaanuu bi-aayaatinaa yajhaduun(a)
15. "Adapun kaum 'Aad maka mereka menyombongkan diri di tampang bumi tanpa argumentasi yang benar dan berkata: "Siapakah yang lebih besar kekuatannya dari kami?" Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah Yang bikin mereka merupakan lebih besar kekuatan-Nya dibandingkan dengan mereka? Dan merupakan mereka mengingkari gejala (kekuatan) Kami."

فَأَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِمۡ رِيحٗا صَرۡصَرٗا فِيٓ أَيَّامٖ نَّحِسَاتٖ لِّنُذِيقَهُمۡ عَذَابَ ٱلۡخِزۡيِ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَعَذَابُ ٱلۡأٓخِرَةِ أَخۡزَىٰۖ وَهُمۡ لَا يُنصَرُونَ

Fa-arsalnaa 'alaihim riihan sharsharan fii ayyaamin nahisaatin linudziiqahum 'adzaabal khizyi fiil hayaatiddunyaa wala'adzaabu-aakhirati akhza wahum laa yunsharuun(a)
16. "Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh terhadap mereka dalam beberapa hari yang sial, lantaran Kami hendak mencicipi terhadap mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan Sesungguhnya siksa alam abadi lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan."

وَأَمَّا ثَمُودُ فَهَدَيۡنَٰهُمۡ فَٱسۡتَحَبُّواْ ٱلۡعَمَىٰ عَلَى ٱلۡهُدَىٰ فَأَخَذَتۡهُمۡ صَٰعِقَةُ ٱلۡعَذَابِ ٱلۡهُونِ بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ

Wa ammaa tsamuudu fahadainaahum faastahabbuul 'amaa 'alal hudaa fa-akhadzathum shaa'iqatul 'adzaabil huuni bimaa kaanuu yaksibuun(a)
17. "Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka sudah Kami beri isyarat namun mereka lebih menggemari buta (kesesatan) dibandingkan dengan petunjuk, maka mereka disambar petir azab yang menghinakan disebabkan apa yang sudah mereka kerjakan."

وَنَجَّيۡنَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَكَانُواْ يَتَّقُونَ

Wa najjainaal-ladziina aamanuu wa kaanuu yattaquun(a)
18. "Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka merupakan orang-orang yang bertakwa."

وَيَوۡمَ يُحۡشَرُ أَعۡدَآءُ ٱللَّهِ إِلَى ٱلنَّارِ فَهُمۡ يُوزَعُونَ

Wa yauma yuhsyaru a'daa-ullahi ilannaari fahum yuuza'uun(a)
19. "Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah di giring ke dalam neraka, kemudian mereka dikumpulkan semuanya."

حَتَّىٰٓ إِذَا مَا جَآءُوهَا شَهِدَ عَلَيۡهِمۡ سَمۡعُهُمۡ وَأَبۡصَٰرُهُمۡ وَجُلُودُهُم بِمَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

Hattaa idzaa maa jaa-uuhaa syahida 'alaihim sam'uhum wa abshaaruhum wa juluuduhum bimaa kaanuu ya'maluun(a)
20. "Sehingga apabila mereka hingga ke neraka, pendengaran, pandangan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka wacana apa yang sudah mereka kerjakan."

وَقَالُواْ لِجُلُودِهِمۡ لِمَ شَهِدتُّمۡ عَلَيۡنَاۖ قَالُوٓاْ أَنطَقَنَا ٱللَّهُ ٱلَّذِيٓ أَنطَقَ كُلَّ شَيۡءٖۚ وَهُوَ خَلَقَكُمۡ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَإِلَيۡهِ تُرۡجَعُونَ

Wa qaaluuu lijuluudihim lima syahidtum 'alainaa qaaluuu anthaqanaallahul-ladzii anthaqa kulla syai-in wa huwa khalaqakum awwala marratin wa ilaihi turja'uun(a)
21. Dan mereka berkata terhadap kulit mereka: "Mengapa kau menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menyebabkan segala sesuatu berilmu berkata sudah menyebabkan kami berilmu (pula) berkata, dan Dia-lah yang bikin kau pada kali pertama dan cuma kepada-Nya lah kau dikembalikan."

وَمَا كُنتُمۡ تَسۡتَتِرُونَ أَن يَشۡهَدَ عَلَيۡكُمۡ سَمۡعُكُمۡ وَلَآ أَبۡصَٰرُكُمۡ وَلَا جُلُودُكُمۡ وَلَٰكِن ظَنَنتُمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَا يَعۡلَمُ كَثِيرٗا مِّمَّا تَعۡمَلُونَ

Wa maa kuntum tastatiruuna an yasyhada 'alaikum sam'ukum wa laa abshaarukum wa laa juluudukum wa laakin zhanantum annallaha laa ya'lamu katsiiran mimmaa ta'maluun(a)
22. "Kamu sekali-sekali tidak sanggup bersembunyi dari kesaksian pendengaran, pandangan dan kulitmu kepadamu [1332] bahkan kau menerka bahwa Allah tidak mengenali pada biasanya dari apa yang kau kerjakan."

وَذَٰلِكُمۡ ظَنُّكُمُ ٱلَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمۡ أَرۡدَىٰكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ

Wa dzaalikum zhannukumul-ladzii zhanantum birabbikum ardaakum fa-ashbahtum minal khaasiriin(a)
23. "Dan yang demikian itu merupakan prasangkamu yang sudah kau sangka terhadap Tuhanmu, Dia sudah membinasakan kamu, maka jadilah kau tergolong orang-orang yang merugi."

 فَإِن يَصۡبِرُواْ فَٱلنَّارُ مَثۡوٗى لَّهُمۡۖ وَإِن يَسۡتَعۡتِبُواْ فَمَا هُم مِّنَ ٱلۡمُعۡتَبِينَ

Fa-in yashbiruu fannaaru matswan lahum wa in yasta'tibuu famaa hum minal mu'tabiin(a)
24. "Jika mereka bersabar (menderita azab) maka nerakalah kawasan membisu mereka dan kalau mereka mengemukakan alasan-alasan, maka tidaklah mereka tergolong orang-orang yang diterima alasannya."

وَقَيَّضۡنَا لَهُمۡ قُرَنَآءَ فَزَيَّنُواْ لَهُم مَّا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَحَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَوۡلُ فِيٓ أُمَمٍ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِم مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ إِنَّهُمۡ كَانُواْ خَٰسِرِينَ

Wa qayyadhnaa lahum quranaa-a fazayyanuu lahum maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa haqqa 'alaihimul qaulu fii umamin qad khalat min qablihim minal jinni wal-insi innahum kaanuu khaasiriin(a)
25. "Dan Kami menetapkan bagi mereka teman-teman yang menyebabkan mereka menatap manis apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka [1333] dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari jinn dan manusia, sesungguhnya mereka merupakan orang-orang yang merugi."

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَا تَسۡمَعُواْ لِهَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانِ وَٱلۡغَوۡاْ فِيهِ لَعَلَّكُمۡ تَغۡلِبُونَ

Wa qaalal-ladziina kafaruu laa tasma'uu lihaadzaal qur-aani wal ghau fiihi la'allakum taghlibuun(a)
26. Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kau mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Alquran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, agar kau sanggup mengalahkan mereka."

فَلَنُذِيقَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ عَذَابٗا شَدِيدٗا وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَسۡوَأَ ٱلَّذِي كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

Falanudziiqannal-ladziina kafaruu 'adzaaban syadiidan wa lanajziyannahum aswaal-ladzii kaanuu ya'maluun(a)
27. "Maka sesungguhnya Kami akan mencicipi azab yang keras terhadap orang-orang kafir dan Kami akan memberi jawaban terhadap mereka dengan seburuk-buruk pembalasan bagi apa yang sudah mereka kerjakan."

ذَٰلِكَ جَزَآءُ أَعۡدَآءِ ٱللَّهِ ٱلنَّارُۖ لَهُمۡ فِيهَا دَارُ ٱلۡخُلۡدِ جَزَآءَۢ بِمَا كَانُواْ بِ‍َٔايَٰتِنَا يَجۡحَدُونَ

Dzaalika jazaa-u a'daa-illahinnaaru lahum fiihaa daarul khuldi jazaa-an bimaa kaanuu bi-aayaatinaa yajhaduun(a)
28. "Demikianlah jawaban terhadap musuh-musuh Allah, (yaitu) neraka; mereka memperoleh kawasan tinggal yang abadi di dalamnya selaku jawaban atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami."

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ رَبَّنَآ أَرِنَا ٱلَّذَيۡنِ أَضَلَّانَا مِنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِ نَجۡعَلۡهُمَا تَحۡتَ أَقۡدَامِنَا لِيَكُونَا مِنَ ٱلۡأَسۡفَلِينَ

Wa qaalal-ladziina kafaruu rabbanaa arinaa alladzaini adhalaanaa minal jinni wal-insi naj'alhumaa tahta aqdaaminaa liyakuunaa minal asfaliin(a)
29. Dan orang-orang kafir berkata: "Ya Rabb kami perlihatkanlah terhadap kami dua jenis orang yang sudah menyesatkan kami (yaitu) sebagian dari jinn dan insan agar kami letakkan keduanya di bawah telapak kaki kami agar kedua jenis itu menjadi orang-orang yang hina."

إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُواْ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسۡتَقَٰمُواْ تَتَنَزَّلُ عَلَيۡهِمُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ أَلَّا تَخَافُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَبۡشِرُواْ بِٱلۡجَنَّةِ ٱلَّتِي كُنتُمۡ تُوعَدُونَ

Innal-ladziina qaaluuu rabbunaallahu tsummaastaqaamuu tatanazzalu 'alaihimul malaa-ikatu allaa takhaafuu wa laa tahzanuu wa absyiruu bil jannatillatii kuntum tuu'aduun(a)
30. Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami merupakan Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun terhadap mereka dengan mengatakan: "Janganlah kau takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang sudah dijanjikan Allah kepadamu."

نَحۡنُ أَوۡلِيَآؤُكُمۡ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِۖ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَشۡتَهِيٓ أَنفُسُكُمۡ وَلَكُمۡ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

Nahnu auliyaa'ukum fiil hayaatiddunyaa wafil aakhirati wa lakum fiihaa maa tasytahii anfusukum wa lakum fiihaa maa tadda'uun(a)
31. "Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kau menemukan apa yang kau harapkan dan menemukan (pula) di dalamnya apa yang kau minta."

نُزُلٗا مِّنۡ غَفُورٍ رَّحِيمٍ

Nuzulaa min ghafuurin rahiim(in)
32. "Sebagai santapan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

وَمَنۡ أَحۡسَنُ قَوۡلٗا مِّمَّن دَعَآ إِلَى ٱللَّهِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ ٱلۡمُسۡلِمِينَ

Wa man ahsanu qaulaa mimman da'aa ilallahi wa 'amila shaalihan wa qaala innanii minal muslimiin(a)
33. "Siapakah yang lebih baik perkataannya dibandingkan dengan orang yang menyeru terhadap Allah, melakukan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya saya tergolong orang-orang yang mengalah diri?"

وَلَا تَسۡتَوِي ٱلۡحَسَنَةُ وَلَا ٱلسَّيِّئَةُۚ ٱدۡفَعۡ بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِي بَيۡنَكَ وَبَيۡنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِيٌّ حَمِيمٌ

Wa laa tastawiil hasanatu wa laassai-yi-atuudfa' biillatii hiya ahsanu fa-idzaal-ladzii bainaka wa bainahuu 'adaawatun ka-annahuu waliyyun hamiim(un)
34. "Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara ia ada permusuhan seperti sudah menjadi teman dekat yang sungguh setia."

وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَمَا يُلَقَّىٰهَآ إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

Wa maa yulaqqaahaa ilaal-ladziina shabaruu wa maa yulaqqaahaa illaa dzuu hazh-zhin 'azhiim(in)
35. "Sifat-sifat yang bagus itu tidak dianugerahkan melainkan terhadap orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan terhadap orang-orang yang mempunyai laba yang besar."

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٌ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

Wa immaa yanzaghannaka minasy-syaithaani nazghun faasta'idz billahi innahuu huwassamii'ul 'aliim(u)
36. "Dan kalau syetan mengganggumu dengan sebuah gangguan, maka mohonlah santunan terhadap Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

 وَمِنۡ ءَايَٰتِهِ ٱلَّيۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُۚ لَا تَسۡجُدُواْ لِلشَّمۡسِ وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُواْۤ لِلَّهِۤ ٱلَّذِي خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ

Wa min aayaatihillailu wannahaaru wasy-syamsu wal qamaru laa tasjuduu li-sysyamsi wa laa lilqamari waasjuduu lillahil-ladzii khalaqahunna in kuntum iyyaahu ta'buduun(a)
37. "Dan di antara gejala kekuasaan-Nya merupakan malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, namun sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kau hendak sembah."

فَإِنِ ٱسۡتَكۡبَرُواْ فَٱلَّذِينَ عِندَ رَبِّكَ يُسَبِّحُونَ لَهُۥ بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ وَهُمۡ لَا يَسۡ‍َٔمُونَ

Fa-iniistakbaruu faal-ladziina 'inda rabbika yusabbihuuna lahuu billaili wannahaari wa hum laa yas-amuun(a)
38. "Jika mereka menyombongkan diri, maka mereka (malaikat) yang di segi Tuhanmu bertasbih kepada-Nya di malam dan siang hari, sedang mereka tidak jemu-jemu."

وَمِنۡ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنَّكَ تَرَى ٱلۡأَرۡضَ خَٰشِعَةٗ فَإِذَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡهَا ٱلۡمَآءَ ٱهۡتَزَّتۡ وَرَبَتۡۚ إِنَّ ٱلَّذِيٓ أَحۡيَاهَا لَمُحۡيِ ٱلۡمَوۡتَىٰٓۚ إِنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ

Wa min aayaatihi annaka taral ardha khaasyi'atan fa-idzaa anzalnaa 'alaihaal maa-a ihtazzat wa rabat innal-ladzii ahyaahaa lamuhyiil mautaa innahua 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
39. "Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, tentu ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah sanggup menggugah yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 إِنَّ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ ءَايَٰتِنَا لَا يَخۡفَوۡنَ عَلَيۡنَآۗ أَفَمَن يُلۡقَىٰ فِي ٱلنَّارِ خَيۡرٌ أَم مَّن يَأۡتِيٓ ءَامِنٗا يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ ٱعۡمَلُواْ مَا شِئۡتُمۡ إِنَّهُۥ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ

Innal-ladziina yulhiduuna fii aayaatinaa laa yakhfauna 'alainaa afaman yulqa fiinnaari khairun am man ya'tii aaminan yaumal qiyaamatii'maluu maa syi`tum innahuu bimaa ta'maluuna bashiir(un)
40. "Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Kami, mereka tidak tersembunyi dari Kami. Maka apakah orang-orang yang dilemparkan ke dalam neraka lebih baik, ataukah orang-orang yang tiba dengan kondusif sentosa pada hari Kiamat? Perbuatlah apa yang kau kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kau kerjakan."

إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِٱلذِّكۡرِ لَمَّا جَآءَهُمۡۖ وَإِنَّهُۥ لَكِتَٰبٌ عَزِيزٌ

Innal-ladziina kafaruu bidz-dzikri lammaa jaa-ahum wa innahu lakitaabun 'aziiz(un)
41. "Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Alquran di saat Al Alquran itu tiba terhadap mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al Alquran itu merupakan kitab yang mulia."

لَّا يَأۡتِيهِ ٱلۡبَٰطِلُ مِنۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَلَا مِنۡ خَلۡفِهِۦۖ تَنزِيلٞ مِّنۡ حَكِيمٍ حَمِيدٍ

Laa ya'tiihil baathilu min baini yadaihi wa laa min khalfihi tanziilun min hakiimin hamiid(in)
42. "Yang tidak tiba kepadanya (Al Quran) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji."

 مَّا يُقَالُ لَكَ إِلَّا مَا قَدۡ قِيلَ لِلرُّسُلِ مِن قَبۡلِكَۚ إِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغۡفِرَةٍ وَذُو عِقَابٍ أَلِيمٍ

Maa yuqaalu laka illaa maa qad qiila li-rrusuli min qablika inna rabbaka ladzuu maghfiratin wa dzuu 'iqaabin aliim(in)
43. "Tidaklah ada yang dibilang (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya sudah dibilang terhadap rasul-rasul sebelum kamu. Sesungguhnya Rabb-mu betul-betul mempunyai ampunan dan eksekusi yang pedih."

وَلَوۡ جَعَلۡنَٰهُ قُرۡءَانًا أَعۡجَمِيّٗا لَّقَالُواْ لَوۡلَا فُصِّلَتۡ ءَايَٰتُهُۥٓۖ ءَا۬عۡجَمِيٌّ وَعَرَبِيّٞۗ قُلۡ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُواْ هُدٗى وَشِفَآءٞۚ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ فِيٓ ءَاذَانِهِمۡ وَقۡرٌ وَهُوَ عَلَيۡهِمۡ عَمًىۚ أُوْلَٰٓئِكَ يُنَادَوۡنَ مِن مَّكَانِۢ بَعِيدٍ

Wa lau ja'alnaahu quraanan a'jamii-yan laqaaluuu laulaa fush-shilat aayaatuhu aa'jamii-yun wa 'arabii-yun qul huwa lil-ladziina aamanuu hudan wa syifaa-un waal-ladziina laa yu`minuuna fii aadzaanihim waqrun wa huwa 'alaihim 'aman uulaa-ika yunaadauna min makaanin ba'iid(in)
44. Dan jikalau Kami jadikan Al Alquran itu sebuah bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak diterangkan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa absurd sedang (rasul merupakan orang) Arab? Katakanlah: "Al Alquran itu merupakan isyarat dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada indera pendengaran mereka ada sumbatan, sedang Al Alquran itu sebuah kegelapan bagi mereka[1334]. Mereka itu merupakan (seperti) yang diundang dari kawasan yang jauh."

 وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَٰبَ فَٱخۡتُلِفَ فِيهِۚ وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ لَقُضِيَ بَيۡنَهُمۡۚ وَإِنَّهُمۡ لَفِي شَكٍّ مِّنۡهُ مُرِيبٍ

Wa laqad aatainaa muusal kitaaba faakhtulifa fiihi wa laulaa kalimatun sabaqat min rabbika laqudhiya bainahum wa innahum lafii syakkin minhu muriib(in)
45. "Dan sesungguhnya sudah Kami berikan terhadap Musa Taurat kemudian diperselisihkan wacana Taurat itu. Kalau tidak ada keputusan yang sudah terdahulu dari Rabb-mu, tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka terhadap Al Alquran betul-betul dalam keragu-raguan yang membingungkan."

مَّنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا فَلِنَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَسَآءَ فَعَلَيۡهَاۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّٰمٍ لِّلۡعَبِيدِ

Man 'amila shaalihan falinafsihi wa man asaa-a fa'alaihaa wa maa rabbuka bizhalaamil(n)-lil'abiid(i)
46. "Barangsiapa yang melakukan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa melakukan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya."

Surah Fushilat
Juz 25

 إِلَيۡهِ يُرَدُّ عِلۡمُ ٱلسَّاعَةِۚ وَمَا تَخۡرُجُ مِن ثَمَرَٰتٖ مِّنۡ أَكۡمَامِهَا وَمَا تَحۡمِلُ مِنۡ أُنثَىٰ وَلَا تَضَعُ إِلَّا بِعِلۡمِهِۦۚ وَيَوۡمَ يُنَادِيهِمۡ أَيۡنَ شُرَكَآءِي قَالُوٓاْ ءَاذَنَّٰكَ مَامِنَّا مِن شَهِيدٍ

Ilaihi yuraddu 'ilmussaa'ati wa maa takhruju min tsamaraatin min akmaamihaa wa maa tahmilu min untsaa wa laa tadha'u illaa bi'ilmihi wa yauma yunaadiihim aina syurakaa-ii qaaluuu aadzannaaka maa minnaa min syahiidin
47. Kepada-Nyalah dikembalikan wawasan wacana hari Kiamat [1335]. Dan tidak ada buah-buahan keluar dari kelopaknya dan tidak seorang perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan, melainkan dengan sepengetahuan-Nya. Pada hari Tuhan mengundang mereka: "Dimanakah sekutu-sekutu-Ku itu?" [1336], mereka menjawab: "Kami nyatakan terhadap Engkau bahwa tidak ada seorangpun di antara kami yang memberi kesaksian (bahwa Engkau punya sekutu)."

وَضَلَّ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَدۡعُونَ مِن قَبۡلُۖ وَظَنُّواْ مَا لَهُم مِّن مَّحِيصٍ

Wa dhalla 'anhum maa kaanuu yad'uuna min qablu wa zhannuu maa lahum min mahiish(in)
48. "Dan hilang lenyaplah dari mereka apa yang senantiasa mereka sembah dahulu, dan mereka percaya bahwa tidak ada bagi mereka satu jalan keluarpun."

 لَّا يَسۡ‍َٔمُ ٱلۡإِنسَٰنُ مِن دُعَآءِ ٱلۡخَيۡرِ وَإِن مَّسَّهُ ٱلشَّرُّ فَيَ‍ُٔوسٌ قَنُوطٌ

Laa yasamul insaanu min du'aa-il khairi wa in massahusy-syarru faya-uusun qanuuth(un)
49. "Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan kalau mereka ditimpa malapetaka ia menjadi depresi lagi putus harapan."

 وَلَئِنۡ أَذَقۡنَٰهُ رَحۡمَةٗ مِّنَّا مِنۢ بَعۡدِ ضَرَّآءَ مَسَّتۡهُ لَيَقُولَنَّ هَٰذَا لِي وَمَآ أَظُنُّ ٱلسَّاعَةَ قَآئِمَةٗ وَلَئِن رُّجِعۡتُ إِلَىٰ رَبِّيٓ إِنَّ لِي عِندَهُۥ لَلۡحُسۡنَىٰۚ فَلَنُنَبِّئَنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ بِمَا عَمِلُواْ وَلَنُذِيقَنَّهُم مِّنۡ عَذَابٍ غَلِيظٍ

Wa la-in adzaqnaahu rahmatan minnaa min ba'di dharraa-a massathu layaquulanna haadzaa lii wa maa azhunnussaa'ata qaa-imatan wa la-in ruji'tu ilaa rabbii inna lii 'indahuu lalhusna falanunabbi-annal-ladziina kafaruu bimaa 'amiluu wa lanudziiqannahum min 'adzaabin ghaliizh(in)
50. Dan kalau Kami mencicipi kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah ia ditimpa kesusahan, pastilah ia berkata: "Ini merupakan hakku, dan saya tidak percaya bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan kalau saya dikembalikan terhadap Tuhanku maka sesungguhnya saya akan menemukan kebaikan pada sisiNya." Maka Kami betul-betul akan menyiarkan terhadap orang-orang kafir apa yang sudah mereka lakukan dan akan Kami rasakan terhadap mereka azab yang keras.

وَإِذَآ أَنۡعَمۡنَا عَلَى ٱلۡإِنسَٰنِ أَعۡرَضَ وَنَ‍َٔابِجَانِبِهِۦ وَإِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ فَذُو دُعَآءٍ عَرِيضٍ

Wa idzaa an'amnaa 'alal insaani a'radha wanaa bijaanibihii wa idzaa massahusy-syarru fadzuu du'aa-in 'ariidh(in)
51. "Dan apabila Kami menampilkan lezat terhadap manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; namun apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdoa."

قُلۡ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كَانَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ ثُمَّ كَفَرۡتُم بِهِۦ مَنۡ أَضَلُّ مِمَّنۡ هُوَ فِي شِقَاقِۢ بَعِيدٍ

Qul ara-aitum in kaana min 'indillahi tsumma kafartum bihii man adhallu mimman huwa fii syiqaaqin ba'iid(in)
52. Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu kalau (Al Quran) itu tiba dari segi Allah, kemudian kau mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat dibandingkan dengan orang yang senantiasa berada dalam penyimpangan yang jauh?"

سَنُرِيهِمۡ ءَايَٰتِنَا فِي ٱلۡأٓفَاقِ وَفِيٓ أَنفُسِهِمۡ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمۡ أَنَّهُ ٱلۡحَقُّۗ أَوَ لَمۡ يَكۡفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدٌ

Sanuriihim aayaatinaa fiiaafaaqi wa fii anfusihim hattaa yatabayyana lahum annahul haqqu awalam yakfi birabbika annahuu 'ala kulli syai-in syahiid(un)
53. "Kami akan menampilkan terhadap mereka gejala (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga terperinci bagi mereka bahwa Al Alquran itu merupakan benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"

أَلَآ إِنَّهُمۡ فِي مِرۡيَةٍ مِّن لِّقَآءِ رَبِّهِمۡۗ أَلَآ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَيۡءٍ مُّحِيطُۢ

Alaa innahum fii miryatin min liqaa-i rabbihim alaa innahuu bikulli syai-in muhiith(un)
54. "Ingatlah bahwa sesungguhnya mereka merupakan dalam keraguan wacana konferensi dengan Tuhan mereka. Ingatlah bahwa sesungguhnya Dia Maha Meliputi segala sesuatu."

Penjelasan :
[1330]. Ialah huruf-huruf aksara yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al Alquran seperti: alif laam miim, alif laam raa, alif laam miim shaad dan sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya terhadap Allah lantaran dipandang tergolong ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya. Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya selaku nama surat, dan ada pula yang beropini bahwa huruf-huruf aksara itu gunanya untuk memukau perhatian para pendengar agar memperhatikan Al Alquran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al Alquran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al Alquran diturunkan dari Allah dan cuma bikinan Muhammad s.a.w. semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al Alquran itu. 
[1331]. Maksudnya: dari segala penjuru. 
[1332]. Mereka itu berbuat dosa dengan terang-terangan lantaran mereka menyangka bahwa Allah tidak mengenali perbuatan mereka dan mereka tidak mengenali bahwa pendengaran, pandangan dan kulit mereka akan menjadi saksi di alam abadi kelak atas perbuatan mereka. 
[1333]. Yang dimaksud dengan yang ada di hadapan merupakan nafsu dan kelezatan di dunia yang sedang dicapai, sedang yang dimaksud dengan di belakang mereka merupakan angan-angan dan prospek yang tidak sanggup dicapai. 
[1334]. Yang dimaksud suatu kegelapan bagi mereka merupakan tidak memberi isyarat bagi mereka. 
[1335]. Maksudnya: Hanya Allah-lah yang mengenali kapan munculnya hari Kiamat itu. 
[1336]. Yang dimaksud sekutu-sekutuKu merupakan berhala-berhala yang mereka anggapa selaku sekutu Tuhan.

Di dalam Surah Fushilat diutarakan sesuatu yang berafiliasi dengan Al Alquran dan perilaku para musyrikin terhadapnya, kekuasaan Allah di langit dan di bumi, bahaya terhadap para musyrikin di dunia dan di akhirat. Kemudian dikemukakan wacana kondisi orang-orang yang senantiasa beribadah terhadap Tuhannya, dan di kemukakan beberapa watak manusia.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Fushilat Arab, Latin Dan Terjemahannya

0 Komentar untuk "Surah Fushilat Arab, Latin Dan Terjemahannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close