Tentang Berkembang Kembang Anak

Yang aku ingat dulu, anak pertama kami Alhamdulillah sudah tanpa hambatan mengatakan sebelum umur dua tahun. Ia bisa mengenal huruf dengan cepat, meskipun ternyata setelah duduk di bangku sekolah dasar ia terkendala satu hal penting.
 anak pertama kami Alhamdulillah sudah tanpa hambatan mengatakan sebelum umur dua tahun Tentang Tumbuh Kembang Anak

Anak kami sudah dimengerti selaku murid "lambat" oleh para guru.

Wali kelasnya mengatatakan bekerjsama sebetulnya anak kami mampu, cuma saja durasi yang beliau perlukan untuk mengakhiri sesuatu agak usang dibandingakan yang lain.
Saya tak tahu, adakah pengaruh "Breath Holding Spell" yang diidapnya dulu. Karena setahu saya, itu pengaruh ke saraf.

Jangankan pelajaran sekolah, untuk makan nasi saja anak kami pernah menghabiskan waktu satu jam lebih, jikalau sambil nonton TV.

Omelan aku kepadanya cuma itu-itu saja. "Bek lale, bek taheu!" alias jangan berlama-lama.

Kelebihannya, sejauh ini beliau suka bidang geografi. Sudah tahu mana beda laut, sungai, danau. Tau di benua apa saja sebuah negara berada, walau tak semua.

Sempat beliau terlalu ingin tahu wacana tata surya, hingga asal buka YouTube senantiasa itu yang dicarinya. Tau mana planet paling ringan, planet yang punya banyak bulan, planet paling panas, dan banyak lagi.

Awalnya aku senang-senang saja. Wajar, suka pada bidang tertentu. Namun melihatnya beliau sudah menduga-duga banyak hal diluar kapasitasnya, aku jadinya mulai membatasi.
"Cukup!"

Saya gak mau beliau menduga-duga nirwana ada di planet mana, Saliha ada di langit mana. Bahkan beliau mulai membayangkan bagaimana jikalau simpulan zaman kesemua isi tata surya akan bertabrakan.

Bukankah itu terlalu menyeramkan untuk dipikirkan anak kelas 3 ibtidaiyah? Seharusnya menimbang-nimbang hal yang menggembirakan saja.

Akhirnya aku gak berani lagi membiarkan beliau terlalu ingin tahu wacana hal yang belum bisa dipahaminya dengan baik.

Dan wacana anak kedua.

Tak menyerupai abangnya yang umur 3 tahun sudah mengenal huruf huruf dan hijaiyah, anak kedua kami hingga hari ini jangankan mengenal huruf, mengucapkan R saja belum bisa. Bicaranya masih singkat-singkat.

Dia speech delay.

Baru bisa mengatakan jelang usia 4 tahun.

Tapi ternyata yang gres aku sadari, kesanggupan menghafalnya lebih unggul dari sang abang.

Umur empat tahun ia sudah bisa menghafal asmaul husna. Kami tak menyangka jikalau kegemarannya beberapa hari menonton vidio asmaul husna disertai hasrat beliau bisa meniru.

Walaupun cadel, jadinya ia bisa menyanyikan nama-nama Allah hingga habis.
Atau menyerupai kemarin, abangnya sedang diberi kiprah daring oleh gurunya, menghafal nama-nama hewan dalam Bahasa Arab.

Saat si sulung mengulang-ulang hafalan, aku gak tahu ternyata adiknya ikutan merekam dalam kenangan (juga) diam-diam.

Akhirnya dikala adik lebih dahulu tanpa hambatan hafal, si kakak malah murka ke Mamak.

"Ni alasannya merupakan Mamak biarin adek disini!"

Duh, ujung-ujungnya kok salah saya. Padahal kan salah gurunya, ngapain suruh hafal.
***
Beda anak, beda cerita kehamilannya, beda proses kelahirannya, beda pertumbuhannya, beda kelebihan dan kekurangannya ... dan seharusnya tak pernah beda juga cinta (yang mereka terima) dari orang tuanya.
***
Nak, untuk kalian ketahui ... Mamak menyayangi kalian takaran yang sama, tak peduli bila sebuah dikala akan sesukses atau segagal apa. Kalian tetap akan menjadi hal paling bermanfaat yang kami punya.

Bila sebuah hari wanita yang melahirkan kalian ini mulai pikun, atau umurnya tak panjang, mudah-mudahan saja Facebook ini bisa meninggalkan sesuatu untuk kalian kenang .... bahwa kalian punya ibu yang mungkin sedikit konyol, cerewet, bahkan kadang bar-bar. Namun dibalik semua itu, ibumu merupakan orang yang yang menemukan kalian dalam kondisi bagaimanapun.

Pernah kehilangan anak, menghasilkan mamak tak lagi menghendaki banyak dari kalian, cuma berharap .... panjang umurlah kalian dalam kesehatan jiwa dan raga.
Tak perlu pertimbangkan akan bagaimana kehidupan nantinya, berhasil atau tidak ... Mamak ada untuk menemukan apapun garis kehidupan kalian.
Salam sayang, dalam omelan.
-Mamak-

Sumber: Facebook Safrina Syams

Sumber https://www.juragandesa.id

Related : Tentang Berkembang Kembang Anak

0 Komentar untuk "Tentang Berkembang Kembang Anak"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close