Sejauh ini saya menyaksikan para pedagang online di FL sudah cukup asik menjual produk mereka. Tidak monoton.
Namun berikut ada ketimpangan yang mungkin terlihat sepele, tetapi bahwasanya sanggup menghancurkan branding yang selama ini sukar payah dibentuk.
1. Jangan posting lagi sakit, bila selama ini yang anda jual itu produk kesehatan.
Hal ini sanggup rawan menurunkan iktikad orang akan kecanggihan produk anda.
Sempat saya menyaksikan orang yang saban hari memposting embel-embel sakti yang konon sanggup menyembuhkan penyakit berbahaya apapun. Bahkan sanggup menghambat dan menyembuhkan covid, dikemudian hari ia malah memposting bahwa lagi isoman.
Pernah juga ada yang jual produk anti radiasi, dikemudian hari sayangnya istrinya ke cancer.
Boleh menjual produk, asal jangan overclaim, alasannya yaitu bila nanti produk tak sebaik iklannya, kita pula yang mesti menanggung pilu. Karena diatas produk sehebat apapun tetap ada Tuhan yang maha kuasa.
Bukan tak pernah saya menyaksikan teknik marketing aneh, dengan meledek orang yang tak ingin beli produknya.
Ingat:
Orang beli produk, barangkali menang di ikhtiar.
Namun orang tak beli produk, barangkali menang di doa.
2. Jangan post halangan ekonomi, jikalau yang anda pamerkan itu uang.
Bagi yang lazimnya posting reward, atau bonus dari hasil penjualannya yang capai ratusan juta. Saran saya, jangan mengeluh dikala harga cabe atau bawang naik lima ribu, atau complain dikala bayar tagihan air naik sepuluh ribu. Ini nanti hasilnya ironi.
Anda sudah menginformasikan dunia jikalau bonus yang anda miliki puluhan juta, namun kenapa masih mempermasalahkan pengeluaran dua puluh ribu?
Nanti takutnya orang cuma akan menduga dua hal.
Satu: ragu jikalau anda kaya.
Dua: percaya jikalau anda pelit.
3. Jangan posting keberhasilan bisnis, jikalau utang belum lunas.
Nah, bahwasanya ini nih inti trik yang ingin saya sampaikan. Soalnya banyak insiden di kota-kota besar.
Ada yang post sanggup laba banyak, bahkan hingga struck transferan jutaaan dipost demi meyakinkan orang bahwa ia betul-betul sudah sanggup duit banyak dari bisnis.
Saya paham jikalau pamer itu juga salah satu bab dari marketing.
Namun coba bayangkan ... dikala yang menyaksikan artikel kekayaan anda itu adalah:
teman yang hutangnya belum anda lunasi.
Selain menghancurkan image keberhasilan anda, itu juga menghancurkan hubungan pertemanan anda.
***
Udah, itu aja dahulu dari saya ...
Masalah foto tertera, itu bukan foto marketing "before-after" pakai skincare.
Itu foto "before-after" mijit layar HP.
Makanya, jangan update status sehari dua kali kayak saya, nanti pucat sebelah kayak gini
Apalagi tipe bercerita sambil berjualan, saya bakal suka banget baca meskipun belum pasti beli. Hehhe
Namun berikut ada ketimpangan yang mungkin terlihat sepele, tetapi bahwasanya sanggup menghancurkan branding yang selama ini sukar payah dibentuk.
1. Jangan posting lagi sakit, bila selama ini yang anda jual itu produk kesehatan.
Hal ini sanggup rawan menurunkan iktikad orang akan kecanggihan produk anda.
Sempat saya menyaksikan orang yang saban hari memposting embel-embel sakti yang konon sanggup menyembuhkan penyakit berbahaya apapun. Bahkan sanggup menghambat dan menyembuhkan covid, dikemudian hari ia malah memposting bahwa lagi isoman.
Pernah juga ada yang jual produk anti radiasi, dikemudian hari sayangnya istrinya ke cancer.
Boleh menjual produk, asal jangan overclaim, alasannya yaitu bila nanti produk tak sebaik iklannya, kita pula yang mesti menanggung pilu. Karena diatas produk sehebat apapun tetap ada Tuhan yang maha kuasa.
Bukan tak pernah saya menyaksikan teknik marketing aneh, dengan meledek orang yang tak ingin beli produknya.
Ingat:
Orang beli produk, barangkali menang di ikhtiar.
Namun orang tak beli produk, barangkali menang di doa.
2. Jangan post halangan ekonomi, jikalau yang anda pamerkan itu uang.
Bagi yang lazimnya posting reward, atau bonus dari hasil penjualannya yang capai ratusan juta. Saran saya, jangan mengeluh dikala harga cabe atau bawang naik lima ribu, atau complain dikala bayar tagihan air naik sepuluh ribu. Ini nanti hasilnya ironi.
Anda sudah menginformasikan dunia jikalau bonus yang anda miliki puluhan juta, namun kenapa masih mempermasalahkan pengeluaran dua puluh ribu?
Nanti takutnya orang cuma akan menduga dua hal.
Satu: ragu jikalau anda kaya.
Dua: percaya jikalau anda pelit.
3. Jangan posting keberhasilan bisnis, jikalau utang belum lunas.
Nah, bahwasanya ini nih inti trik yang ingin saya sampaikan. Soalnya banyak insiden di kota-kota besar.
Ada yang post sanggup laba banyak, bahkan hingga struck transferan jutaaan dipost demi meyakinkan orang bahwa ia betul-betul sudah sanggup duit banyak dari bisnis.
Saya paham jikalau pamer itu juga salah satu bab dari marketing.
Namun coba bayangkan ... dikala yang menyaksikan artikel kekayaan anda itu adalah:
teman yang hutangnya belum anda lunasi.
Selain menghancurkan image keberhasilan anda, itu juga menghancurkan hubungan pertemanan anda.
***
Udah, itu aja dahulu dari saya ...
Masalah foto tertera, itu bukan foto marketing "before-after" pakai skincare.
Itu foto "before-after" mijit layar HP.
Makanya, jangan update status sehari dua kali kayak saya, nanti pucat sebelah kayak gini
Sumber: Facebook Safrina Syams
Sumber https://www.juragandesa.id
0 Komentar untuk "3 Trik Jualan; Dari Orang Yang Gak Pernah Jualan"