Surat ke-8. QS. Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) 75 ayat:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
يَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡاَنۡفَالِ ؕ قُلِ الۡاَنۡفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوۡلِ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصۡلِحُوۡا ذَاتَ بَيۡنِكُمۡۖ وَاَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗۤ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ
Yas'aluunaka 'anil anfaali qulil anfaalu lillaahi war Rasuuli fattaqul laaha wa ahlihuu zaata bainikum wa atii'ul laaha wa Rasuulahuuu in kuntum mu'miniin
1. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) mengenai (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, "Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya), maka bertakwalah terhadap Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya jikalau kau orang-orang yang beriman."
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ
Innamal mu'minuunal laziina izaa zukiral laahu wajilat quluubuhum wa izaa tuliyat 'alaihim Aayaatuhuu zaadat hum iimaananw wa 'alaa Rabbihim yatawakkaluun
2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman merupakan mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya terhadap mereka, bertambah (kuat) imannya dan cuma terhadap Tuhan mereka bertawakal,
الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ
Allaziina yuqiimuunas Salaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun
3. (Yaitu) orang-orang yang mengerjakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan terhadap mereka.
اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌۚ
Ulaaa'ika humul mu'minuuna haqqoo; lahum darajaatun 'inda Rabbihim wa magh firatunw wa rizqun kariim
4. Mereka itulah orang-orang yang sungguh-sungguh beriman. Mereka akan menemukan derajat (tinggi) di segi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.
كَمَاۤ اَخۡرَجَكَ رَبُّكَ مِنۡۢ بَيۡتِكَ بِالۡحَـقِّۖ وَاِنَّ فَرِيۡقًا مِّنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ لَـكٰرِهُوۡنَۙ
Kaamaaa akhrajaka Rabbuka mim baitika bilhaqq; wa inna fariiqam minal mu'miniina lakaarihuun
5. Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, walaupun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya,
يُجَادِلُوۡنَكَ فِى الۡحَـقِّ بَعۡدَ مَا تَبَيَّنَ كَاَنَّمَا يُسَاقُوۡنَ اِلَى الۡمَوۡتِ وَهُمۡ يَنۡظُرُوۡنَؕ
Yujaadiluunaka fil haqqi ba'da maa tabaiyana kaannamaa yasaaquuna ilal mawti wa hum uanzuruun
6. mereka membantahmu (Muhammad) mengenai kebenaran setelah konkret (bahwa mereka tentu menang), seakan-akan mereka dihalau terhadap kematian, sedang mereka menyaksikan (sebab maut itu).
وَاِذۡ يَعِدُكُمُ اللّٰهُ اِحۡدَى الطَّآٮِٕفَتَيۡنِ اَنَّهَا لَـكُمۡ وَتَوَدُّوۡنَ اَنَّ غَيۡرَ ذَاتِ الشَّوۡكَةِ تَكُوۡنُ لَـكُمۡ وَيُرِيۡدُ اللّٰهُ اَنۡ يُّحِقَّ الۡحَـقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَيَقۡطَعَ دَابِرَ الۡـكٰفِرِيۡنَۙ
Wa iz ya'idukumul laahu ihdat taaa'ifataini annahaa lakum wa tawadduuna anna ghaira zaatish shawkati takuunu lakum wa yuriidul laahu ai yuhiqqal haqqa bikalimaatihii wa taqta'a daabiral kaafiriin
7. Dan (ingatlah) di saat Allah prospektif kepadamu bahwa salah satu dari dua kelompok (yang kau hadapi) merupakan untukmu, sedang kau menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir hingga ke akar-akarnya,
لِيُحِقَّ الۡحَـقَّ وَيُبۡطِلَ الۡبَاطِلَ وَلَوۡ كَرِهَ الۡمُجۡرِمُوۡنَۚ
Liyuhiqqal haqqa wa tubtilal baatila wa law karihal mujrimuun
8. mudah-mudahan Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menetralisir yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya.
اِذۡ تَسۡتَغِيۡثُوۡنَ رَبَّكُمۡ فَاسۡتَجَابَ لَـكُمۡ اَنِّىۡ مُمِدُّكُمۡ بِاَلۡفٍ مِّنَ الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ مُرۡدِفِيۡنَ
Iz tastaghiisuuna Rabbakum fastajaaba lakum annii mumiddukum bi alfim minal malaaa'ikati murdifiin
9. (Ingatlah), di saat kau memohon bantuan terhadap Tuhanmu, kemudian diperkenankan-Nya bagimu, "Sungguh, Aku akan menghadirkan bala pinjaman kepadamu dengan seribu malaikat yang tiba berturut-turut."
وَمَا جَعَلَهُ اللّٰهُ اِلَّا بُشۡرٰى وَلِتَطۡمَٮِٕنَّ بِهٖ قُلُوۡبُكُمۡۚ وَمَا النَّصۡرُ اِلَّا مِنۡ عِنۡدِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
Wa maa ja'alahul laahu illaa bushraa wa litatma'inna bihii quluubukum; wa man nasru illaa min 'indil laah; innal laaha Aziizun Hakiim
10. Dan tidaklah Allah membuatnya melainkan selaku kabar bangga mudah-mudahan hatimu menjadi nyaman karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari segi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
اِذۡ يُغَشِّيۡكُمُ النُّعَاسَ اَمَنَةً مِّنۡهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيۡكُمۡ مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمۡ بِهٖ وَيُذۡهِبَ عَنۡكُمۡ رِجۡزَ الشَّيۡطٰنِ وَلِيَرۡبِطَ عَلٰى قُلُوۡبِكُمۡ وَيُثَبِّتَ بِهِ الۡاَقۡدَامَؕ
Iz yughashshiikumun nu'assa amanatam minhu wa yunazzilu 'alaikum minas samaaa'i maaa'al liyutah hirakum bihii wa yuzhiba 'ankum rijzash Shaitaani wa liyarbita 'ala quluubikum wa yusabbita bihil aqdaam
11. (Ingatlah), di saat Allah menghasilkan kau mengantuk untuk memberi ketenteraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kau dengan (hujan) itu dan menetralisir gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian).
اِذۡ يُوۡحِىۡ رَبُّكَ اِلَى الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اَنِّىۡ مَعَكُمۡ فَثَبِّتُوا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا ؕ سَاُلۡقِىۡ فِىۡ قُلُوۡبِ الَّذِيۡنَ كَفَرُوا الرُّعۡبَ فَاضۡرِبُوۡا فَوۡقَ الۡاَعۡنَاقِ وَاضۡرِبُوۡا مِنۡهُمۡ كُلَّ بَنَانٍؕ
Iz yuuhii Rabbuka ilal malaaa'ikati annii ma'akum fasabbitul laziina aamanuu; sa ulqii fii quluubil laziina kafarur ru'ba fadribuu fawqal a'naaqi wadribuu minhum kulla banaan
12. (Ingatlah), di saat Tuhanmu mewahyukan terhadap para malaikat, "Sesungguhnya Aku bareng kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang sudah beriman." Kelak akan Aku berikan rasa panik ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka.
ذٰ لِكَ بِاَنَّهُمۡ شَآ قُّوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ ۚ وَمَنۡ يُّشَاقِقِ اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ
Zaalika bi annahum shaaaqqul laaha wa Rasuulah; wa mai yushaqiqil laaha wa Rasuulahuu fa innal laaha shadiidul 'iqoob
13. (Ketentuan) yang demikian itu merupakan lantaran sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sungguh keras siksa-Nya.
ذٰ لِكُمۡ فَذُوۡقُوۡهُ وَاَنَّ لِلۡكٰفِرِيۡنَ عَذَابَ النَّارِ
Zaalikum fazuuquuhu wa anna lilkaafiriina 'azaaban Naar
14. Demikianlah (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah eksekusi itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir ada (lagi) azab neraka.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا لَقِيۡتُمُ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا زَحۡفًا فَلَا تُوَلُّوۡهُمُ الۡاَدۡبَارَۚ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu izaa laqiitumul laziina kafaruu zahfan falaa tuwalluuhumul adbaar
15. Wahai orang yang beriman! Apabila kau berjumpa dengan orang-orang kafir yang mau menyerangmu, maka janganlah kau berbalik membelakangi mereka (mundur).
وَمَنۡ يُّوَلِّهِمۡ يَوۡمَٮِٕذٍ دُبُرَهٗۤ اِلَّا مُتَحَرِّفًا لِّقِتَالٍ اَوۡ مُتَحَيِّزًا اِلٰى فِئَةٍ فَقَدۡ بَآءَ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَمَاۡوٰٮهُ جَهَـنَّمُؕ وَبِئۡسَ الۡمَصِيۡرُ
Wa mai yuwallihim yawma'izin duburahuuu illaa mutaharrifal liqitaalin aw mutahaiyizan ilaa fi'atin faqad baaa'a bighadabim minal laahi wa maawaahu Jahannamu wa bi'sal masiir
16. Dan barangsiapa mundur pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak memadukan diri dengan pasukan yang lain, maka sungguh, orang itu kembali dengan menenteng kemurkaan dari Allah, dan tempatnya merupakan neraka Jahanam, seburuk-buruk kawasan kembali.
فَلَمۡ تَقۡتُلُوۡهُمۡ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمۡۖ وَمَا رَمَيۡتَ اِذۡ رَمَيۡتَ وَ لٰـكِنَّ اللّٰهَ رَمٰى ۚ وَلِيُبۡلِىَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ مِنۡهُ بَلَاۤءً حَسَنًا ؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
Falam taqtuluuhum wa laakinnal laaha qatalahum; wa maa ramaita iz ramaita wa laakinnal laaha ramaa; wa liyubliyal mu'miniina minhu balaaa'an hasanaa; innal laaha Samii'un Aliim
17. Maka (sebenarnya) bukan kau yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka, dan bukan engkau yang melempar di saat engkau melempar, namun Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan terhadap orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
ذٰ لِكُمۡ وَاَنَّ اللّٰهَ مُوۡهِنُ كَيۡدِ الۡـكٰفِرِيۡنَ
Zaalikum wa annal laaha muuhinu kaidil kaafiriin
18. Demikianlah (karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu), dan sungguh, Allah melemahkan muslihat orang-orang kafir.
اِنۡ تَسۡتَفۡتِحُوۡا فَقَدۡ جَآءَكُمُ الۡفَتۡحُۚ وَاِنۡ تَنۡتَهُوۡا فَهُوَ خَيۡرٌ لَّـكُمۡۚ وَ اِنۡ تَعُوۡدُوۡا نَـعُدۡۚ وَلَنۡ تُغۡنِىَ عَنۡكُمۡ فِئَتُكُمۡ شَيۡـًٔـا وَّلَوۡ كَثُرَتۡۙ وَاَنَّ اللّٰهَ مَعَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ
In tastaftihuu faqad jaaa'akumul fathu wa in tantahuu fahuwa khairul lakum wa in ta'uuduu na'ud wa lan tughniya 'ankum fi'atukum shai'anw wa law kasurat wa annal laaha ma'al mu'miniin
19. Jika kau meminta keputusan, maka sesungguhnya keputusan sudah tiba kepadamu; dan jikalau kau berhenti (memusuhi Rasul), maka itulah yang lebih baik bagimu; dan jikalau kau kembali, tentu Kami kembali (memberi pertolongan); dan pasukanmu tidak akan sanggup menolak sesuatu ancaman sedikit pun darimu, biarpun ia jumlahnya (pasukan) banyak. Sungguh, Allah beserta orang-orang beriman.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ وَلَا تَوَلَّوۡا عَنۡهُ وَاَنۡـتُمۡ تَسۡمَعُوۡنَ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu atii'ul laaha wa Rasuulahuu wa laa tawallaw 'anhu wa antum tasm'uun
20. Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah terhadap Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kau berpaling dari-Nya, padahal kau mendengar (perintah-perintah-Nya),
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ قَالُوۡا سَمِعۡنَا وَهُمۡ لَا يَسۡمَعُوۡنَ
Wa laa takuunuu kallaziina qooluu sami'naa wa hum laa yasma'uun
21. dan janganlah kau menjadi menyerupai orang-orang (munafik) yang berkata, "Kami mendengarkan," padahal mereka tidak menyimak (karena hati mereka mengingkarinya).
اِنَّ شَرَّ الدَّوَآبِّ عِنۡدَ اللّٰهِ الصُّمُّ الۡبُكۡمُ الَّذِيۡنَ لَا يَعۡقِلُوۡنَ
Inna sharrad dawaaabbi 'indal laahis summul bukmul laziina laa ya'qiluun
22. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling jelek dalam persepsi Allah merupakan mereka yang tuli dan bisu (tidak mendengar dan mengerti kebenaran) yakni orang-orang yang tidak mengerti.
وَلَوۡ عَلِمَ اللّٰهُ فِيۡهِمۡ خَيۡرًا لَّاَسۡمَعَهُمۡؕ وَلَوۡ اَسۡمَعَهُمۡ لَـتَوَلَّوْا وَّهُمۡ مُّعۡرِضُوۡنَ
Wa law 'alimal laahu fiihim khairal la asma'ahum; wa law asma'ahum latawallaw wa hum mu'riduun
23. Dan sekiranya Allah mengenali ada kebaikan pada mereka, tentu Dia jadikan mereka sanggup mendengar. Dan jikalau Allah menyebabkan mereka sanggup mendengar, tentu mereka berpaling, sedang mereka memalingkan diri.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَجِيۡبُوۡا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوۡلِ اِذَا دَعَاكُمۡ لِمَا يُحۡيِيۡكُمۡۚ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوۡلُ بَيۡنَ الۡمَرۡءِ وَقَلۡبِهٖ وَاَنَّهٗۤ اِلَيۡهِ تُحۡشَرُوۡنَ
Yaaa aiyuhal laziina aamanus tajiibuu lillaahi wa lir Rasuuli izaa da'aakum limaa yuhyiikum wa'lamuuu annal laaha yahuulu bainal mar'i wa qalbihii wa anahuuu ilaihi tuhsharuun
24. Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah usul Allah dan Rasul, apabila ia menyerumu terhadap sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menangkal antara insan dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kau akan dikumpulkan.
وَاتَّقُوۡا فِتۡنَةً لَّا تُصِيۡبَنَّ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا مِنۡكُمۡ خَآصَّةً ۚ وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ
Wattaquu fitnatal laa tusiibannal laziina zalamuu minkum khaaaassatanw wa'lamuuu annal laaha shadiidul 'iqoob
25. Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak cuma menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Ketahuilah bahwa Allah sungguh keras siksa-Nya.
وَاذۡكُرُوۡۤا اِذۡ اَنۡـتُمۡ قَلِيۡلٌ مُّسۡتَضۡعَفُوۡنَ فِى الۡاَرۡضِ تَخَافُوۡنَ اَنۡ يَّتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَاٰوٰٮكُمۡ وَاَيَّدَكُمۡ بِنَصۡرِهٖ وَرَزَقَكُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُوۡنَ
Wazkuruuu iz antum qaliilum mustad 'afuuna filardi takhaafuuna ai yatakhat tafakumun naasu fa aawaakum wa aiyadakum binasrihii wa razaqakum minat taiyibaati la'allakum tashkuruun
26. Dan camkan di saat kau (para Muhajirin) masih (berjumlah) sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah), dan kau takut orang-orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kau kawasan menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya kau berefek dengan pertolongan-Nya dan diberi-Nya kau rezeki yang bagus mudah-mudahan kau bersyukur.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَخُوۡنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوۡلَ وَتَخُوۡنُوۡۤا اَمٰنٰتِكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu laa takhuunal laaha war Rasuula wa takhuunuuu amaanaatikum wa antum ta'lamuun
27. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kau mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kau mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kau mengetahui.
وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَاۤ اَمۡوَالُكُمۡ وَاَوۡلَادُكُمۡ فِتۡنَةٌ ۙ وَّاَنَّ اللّٰهَ عِنۡدَهٗۤ اَجۡرٌ عَظِيۡمٌ
Wa'lamuuu annamaaa amwaalukum wa awlaadukum fitnatunw wa annal laaha 'indahuuu ajrun aziim
28. Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah selaku ujian dan sesungguhnya di segi Allah ada pahala yang besar.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجۡعَلْ لَّـكُمۡ فُرۡقَانًا وَّيُكَفِّرۡ عَنۡكُمۡ سَيِّاٰتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡؕ وَ اللّٰهُ ذُو الۡفَضۡلِ الۡعَظِيۡمِ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuuu in tattaqul laaha yaj'al lakum furqoonanw wa yukaffir 'ankum saiyi aatikum wa yaghfir lakum; wallaahu zul fadlil 'aziim
29. Wahai orang-orang yang beriman! Jika kau bertakwa terhadap Allah, tentu Dia akan menyediakan furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan meniadakan segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah mempunyai karunia yang besar.
وَاِذۡ يَمۡكُرُ بِكَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا لِيُثۡبِتُوۡكَ اَوۡ يَقۡتُلُوۡكَ اَوۡ يُخۡرِجُوۡكَؕ وَيَمۡكُرُوۡنَ وَيَمۡكُرُ اللّٰهُؕ وَاللّٰهُ خَيۡرُ الۡمٰكِرِيۡنَ
Wa iz yamkuru bikal laziina kafaruu liyusbituuka aw yaqtuluuka aw yukhrijuuk; wa yamkuruuna wa yamkurul laahu wallaahu khairul maakiriin
30. Dan (ingatlah), di saat orang-orang kafir (Quraisy) menimbang-nimbang muslihat terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka menghasilkan muslihat dan Allah menggagalkan muslihat itu. Allah merupakan sebaik-baik pembalas tipu daya.
وَاِذَا تُتۡلٰى عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُنَا قَالُوۡا قَدۡ سَمِعۡنَا لَوۡ نَشَآءُ لَـقُلۡنَا مِثۡلَ هٰذَٓا ۙ اِنۡ هٰذَاۤ اِلَّاۤ اَسَاطِيۡرُ الۡاَوَّلِيۡنَ
Wa izaa tutlaa 'alaihim Aayaatunaa qooluu qad sami'naa law nashaaa'u laqulnaa misla haazaaa in haazaaa illaaa asaatiirul awwaliin
31. Dan apabila ayat-ayat Kami dibacakan terhadap mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami sudah mendengar (ayat-ayat menyerupai ini), jikalau kami mengharapkan tentu kami sanggup membacakan yang menyerupai ini. (Al-Qur'an) ini tidak lain hanyalah cerita orang-orang terdahulu."
وَاِذۡ قَالُوا اللّٰهُمَّ اِنۡ كَانَ هٰذَا هُوَ الۡحَـقَّ مِنۡ عِنۡدِكَ فَاَمۡطِرۡ عَلَيۡنَا حِجَارَةً مِّنَ السَّمَآءِ اَوِ ائۡتِنَا بِعَذَابٍ اَ لِيۡمٍ
Wa iz qoolul laahumma in kaana haazaa huwal haqqa min 'indika fa amtir 'alainaa hijaaratam minas samaaa'i awi'tinaa bi 'azaabin alaiim
32. Dan (ingatlah), di saat mereka (orang-orang musyrik) berkata, "Ya Allah, jikalau (Al-Qur'an) ini benar (wahyu) dari Engkau, maka hujanilah kami dengan watu dari langit, atau datangkanlah terhadap kami azab yang pedih."
وَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمۡ وَاَنۡتَ فِيۡهِمۡؕ وَمَا كَانَ اللّٰهُ مُعَذِّبَهُمۡ وَهُمۡ يَسۡتَغۡفِرُوۡنَ
Wa maa susukan laahu liyu'az zibahum wa anta fiihim; wa maa kaanal laahu mu'az zibahum wa hum yastaghfiruun
33. Tetapi Allah tidak akan menghukum mereka, selama engkau (Muhammad) berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.
وَمَا لَهُمۡ اَلَّا يُعَذِّبَهُمُ اللّٰهُ وَهُمۡ يَصُدُّوۡنَ عَنِ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ وَمَا كَانُوۡۤا اَوۡلِيَآءَهٗ ؕ اِنۡ اَوۡلِيَآؤُهٗۤ اِلَّا الۡمُتَّقُوۡنَ وَلٰـكِنَّ اَكۡثَرَهُمۡ لَا يَعۡلَمُوۡنَ
Wa maa lahum allaa yu'az zibahumul laahu wa hum yasudduuna 'anil Masjidil-Haraami wa maa kaanuuu awliyaaa'ah; in awliyaaa' uhuuu illal muttaquuna wa laakinna aksarahum laa ya'lamuun
34. Dan mengapa Allah tidak menghukum mereka padahal mereka menghalang-halangi (orang) untuk (mendatangi) Masjidilharam dan mereka bukanlah orang-orang yang berhak menguasainya? Orang yang berhak menguasai(nya), hanyalah orang-orang yang bertakwa, namun pada biasanya mereka tidak mengetahui.
وَمَا كَانَ صَلَاتُهُمۡ عِنۡدَ الۡبَيۡتِ اِلَّا مُكَآءً وَّتَصۡدِيَةً ؕ فَذُوۡقُوا الۡعَذَابَ بِمَا كُنۡتُمۡ تَكۡفُرُوۡنَ
Wa maa kaana Salaatuhum 'indal Baiti illa mukaaa anw-wa tasdiyah; fazuuqul 'azaaba bimaa kuntum takfuruun
35. Dan shalat mereka di sekeliling Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan tepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.
اِنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا يُنۡفِقُوۡنَ اَمۡوَالَهُمۡ لِيَـصُدُّوۡا عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ؕ فَسَيُنۡفِقُوۡنَهَا ثُمَّ تَكُوۡنُ عَلَيۡهِمۡ حَسۡرَةً ثُمَّ يُغۡلَبُوۡنَ ؕوَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اِلٰى جَهَـنَّمَ يُحۡشَرُوۡنَۙ
Innal laziina kafaruu yunfiquuna amwaalahum liyasudduu 'an sabiilil laah; fasayunfiquunahaa summa takuunu 'alaihim hasratan summa yughlabuun; wal laziina kafaruuu ilaa Jahannnama yuhsharuuna
36. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan balasannya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan,
لِيَمِيۡزَ اللّٰهُ الۡخَبِيۡثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَ يَجۡعَلَ الۡخَبِيۡثَ بَعۡضَهٗ عَلٰى بَعۡضٍ فَيَرۡكُمَهٗ جَمِيۡعًا فَيَجۡعَلَهٗ فِىۡ جَهَـنَّمَؕ اُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ
Liyamiizal laahul khabiisa minat taiyibi wa yaj'alal khabiisa ba'dahuu 'ala ba'din fayarkumahuu jamii'an fayaj'alahuu fii Jahannnam; ulaaa'ika humul khaasiruun
37. mudah-mudahan Allah memisahkan (golongan) yang jelek dari yang bagus dan menyebabkan (golongan) yang jelek itu sebagiannya di atas yang lain, kemudian kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
قُلْ لِّـلَّذِيۡنَ كَفَرُوۡۤا اِنۡ يَّنۡتَهُوۡا يُغۡفَرۡ لَهُمۡ مَّا قَدۡ سَلَفَۚ وَاِنۡ يَّعُوۡدُوۡا فَقَدۡ مَضَتۡ سُنَّتُ الۡاَوَّلِيۡنَ
Qul lillaziina kafaruuu iny yantahuu yughfar lahum maa qad salafa wa iny ya'uuduu faqad madat sunnatul awwaliin
38. Katakanlah terhadap orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), "Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), tentu Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jikalau mereka kembali lagi (memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dulu (dibinasakan)."
وَقَاتِلُوۡهُمۡ حَتّٰى لَا تَكُوۡنَ فِتۡنَةٌ وَّيَكُوۡنَ الدِّيۡنُ كُلُّهٗ لِلّٰهِۚ فَاِنِ انْـتَهَوۡا فَاِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Wa qootiluuhum hattaa laa takuuna fitnatunw wa yakuunaddiinu kulluhuu lillaah; fainin tahaw fa innallaaha bimaa ya'maluuna Basiir
39. Dan perangilah mereka itu hingga tidak ada lagi fitnah, dan agama cuma bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
وَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّ اللّٰهَ مَوۡلٰٮكُمۡؕ نِعۡمَ الۡمَوۡلٰى وَنِعۡمَ النَّصِيۡرُ
Wa in tawallaw fa'lamuuu annal laaha mawlaakum; ni'mal mawlaa wa ni'man nasiir
40. Dan jikalau mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia merupakan sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
وَاعۡلَمُوۡۤا اَنَّمَا غَنِمۡتُمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ فَاَنَّ لِلّٰهِ خُمُسَهٗ وَ لِلرَّسُوۡلِ وَلِذِى الۡقُرۡبٰى وَالۡيَتٰمٰى وَالۡمَسٰكِيۡنِ وَابۡنِ السَّبِيۡلِ ۙ اِنۡ كُنۡتُمۡ اٰمَنۡتُمۡ بِاللّٰهِ وَمَاۤ اَنۡزَلۡنَا عَلٰى عَبۡدِنَا يَوۡمَ الۡفُرۡقَانِ يَوۡمَ الۡتَقَى الۡجَمۡعٰنِ ؕ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَىۡءٍ قَدِيۡرٌ
Wa'lamuuu annamaa ghanimtum min sha'in fa anna lillaahi khumusahuu wa lir Rasuuli wa lizil qurba walyataamaa walmasaakiini wabnis sabiili in kuntum aamantum billaahi wa maaa anzalnaa 'ala 'abdinaa yawmal Furqooni yawmaltaqal jam'aan; wal laahu 'alaa kulli
41. Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kau temukan selaku rampasan perang, maka seperlima untuk Allah, Rasul, saudara Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil, (demikian) jikalau kau beriman terhadap Allah dan terhadap apa yang Kami turunkan terhadap hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yakni pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
اِذۡ اَنۡتُمۡ بِالۡعُدۡوَةِ الدُّنۡيَا وَهُمۡ بِالۡعُدۡوَةِ الۡقُصۡوٰى وَ الرَّكۡبُ اَسۡفَلَ مِنۡكُمۡؕ وَلَوۡ تَوَاعَدْتُّمۡ لَاخۡتَلَفۡتُمۡ فِى الۡمِيۡعٰدِۙ وَلٰـكِنۡ لِّيَقۡضِىَ اللّٰهُ اَمۡرًا كَانَ مَفۡعُوۡلًا ۙ لِّيَهۡلِكَ مَنۡ هَلَكَ عَنۡۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحۡيٰى مَنۡ حَىَّ عَنۡۢ بَيِّنَةٍ ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌۙ
Iz antum bil'udwatid dunyaa wa hum bil'udwatil quswaa warrakbu asfala minkum; wa law tawaa'attum lakhtalaftum fil mii'aadi wa laakil liyaqdiyal laahu amran kaana maf'uulal liyahlika man halaka 'am baiyinatinw wa yahyaa man haiya 'am baiyinah; wa innal laa
42. (Yaitu) di saat kau berada di pinggir lembah yang erat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kau mengadakan persetujuan (untuk menyeleksi hari pertempuran), tentu kau berlawanan pertimbangan dalam menyeleksi (hari pertempuran itu), namun Allah berkehendak mengerjakan sebuah masalah yang mesti dilaksanakan, yakni mudah-mudahan orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang konkret dan mudah-mudahan orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
اِذۡ يُرِيۡكَهُمُ اللّٰهُ فِىۡ مَنَامِكَ قَلِيۡلًا ؕ وَّلَوۡ اَرٰٮكَهُمۡ كَثِيۡرًا لَّـفَشِلۡـتُمۡ وَلَـتَـنَازَعۡتُمۡ فِى الۡاَمۡرِ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ سَلَّمَؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِ
Iz yuriikahumul laahu fii manaamika qaliila; wa law araakahum kasiiral lafashiltum wa latanaaza'tum fil amri wa laakinnal laaha sallam; innahuu 'aliimum bizaatis suduur
43. (Ingatlah) di saat Allah memamerkan mereka di dalam mimpimu (berjumlah) sedikit. Dan sekiranya Allah memamerkan mereka (berjumlah) banyak tentu kau menjadi gentar dan tentu kau akan berbantah-bantahan dalam masalah itu, namun Allah sudah menyelamatkan kamu. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang ada dalam hatimu.
وَ اِذۡ يُرِيۡكُمُوۡهُمۡ اِذِ الۡتَقَيۡتُمۡ فِىۡۤ اَعۡيُنِكُمۡ قَلِيۡلًا وَّيُقَلِّلُكُمۡ فِىۡۤ اَعۡيُنِهِمۡ لِيَـقۡضِىَ اللّٰهُ اَمۡرًا كَانَ مَفۡعُوۡلًا ؕ وَاِلَى اللّٰهِ تُرۡجَعُ الۡاُمُوۡرُ
Wa iz yuriikumuuhum izil taqaitum fiii a'yunikum qaliilanw wa yuqallilukum fiii a'yunihim liyaqdiyal laahu amran kaana maf'uulaa; wa ilal laahi turja'ul umuur
44. Dan di saat Allah memamerkan mereka kepadamu, di saat kau berjumpa dengan mereka berjumlah sedikit menurut pandangan matamu dan kau diperlihatkan-Nya berjumlah sedikit menurut pandangan mereka, itu lantaran Allah berkehendak mengerjakan sebuah masalah yang mesti dilaksanakan. Hanya terhadap Allah segala masalah dikembalikan.
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِذَا لَقِيۡتُمۡ فِئَةً فَاثۡبُتُوۡا وَاذۡكُرُوا اللّٰهَ كَثِيۡرًا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَۚ
Yaaa aiyuhal laziina aamanuuu izaa laqiitum fi'atan fasbutuu wazkurul laaha kasiiral la'allakum tuflihuun
45. Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kau berjumpa pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berdzikir dan berdoa) mudah-mudahan kau beruntung.
وَاَطِيۡعُوا اللّٰهَ وَرَسُوۡلَهٗ وَلَا تَنَازَعُوۡا فَتَفۡشَلُوۡا وَتَذۡهَبَ رِيۡحُكُمۡ وَاصۡبِرُوۡا ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَۚ
Wa atii'ul laaha wa Rasuulahuu wa laa tanaaza'uu fatafshaluu wa tazhaba riihukum wasbiruu; innal laaha ma'as saabiriin
46. Dan taatilah Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kau berselisih, yang menyebabkan kau menjadi gentar dan kekuatanmu hilang dan bersabarlah. Sungguh, Allah beserta orang-orang sabar.
وَلَا تَكُوۡنُوۡا كَالَّذِيۡنَ خَرَجُوۡا مِنۡ دِيَارِهِمۡ بَطَرًا وَّرِئَآءَ النَّاسِ وَ يَصُدُّوۡنَ عَنۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِؕ وَاللّٰهُ بِمَا يَعۡمَلُوۡنَ مُحِيۡطٌ
Wa laa takuunuu kallaziina kharajuu min diyaarihim bataranw wa ri'aaa'an naasi wa yasudduuna 'an sabiilil laah; wallaahu bimaa ya'maluuna muhiit
47. Dan janganlah kau menyerupai orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa sombong dan ingin disanjung orang (ria) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah termasuk segala yang mereka kerjakan.
وَاِذۡ زَيَّنَ لَهُمُ الشَّيۡطٰنُ اَعۡمَالَهُمۡ وَقَالَ لَا غَالِبَ لَـكُمُ الۡيَوۡمَ مِنَ النَّاسِ وَاِنِّىۡ جَارٌ لَّـكُمۡۚ فَلَمَّا تَرَآءَتِ الۡفِئَتٰنِ نَكَصَ عَلٰى عَقِبَيۡهِ وَقَالَ اِنِّىۡ بَرِىۡٓءٌ مِّنۡكُمۡ اِنِّىۡۤ اَرٰى مَا لَا تَرَوۡنَ اِنِّىۡۤ اَخَافُ اللّٰهَؕ وَاللّٰهُ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ
Wa iz zaiyana lahumush shaitaanu a'ma alahum wa qoola laa ghaaliba lakumul yawma minan naasi wa innii jaarul lakum falammaa taraaa'atil fi'ataani nakasa 'alaa aqibaihi wa qoola innii bariii'um minkum innii araa maa laa tarawna inniii akhaaful laah; wallaa
48. Dan (ingatlah) di saat setan menyebabkan terasa indah bagi mereka perbuatan (dosa) mereka dan mengatakan, "Tidak ada (orang) yang sanggup mengalahkan kau pada hari ini, dan sungguh, saya merupakan penolongmu." Maka di saat kedua pasukan itu sudah saling menyaksikan (berhadapan), setan balik ke belakang seraya berkata, "Sesungguhnya saya berlepas diri dari kamu; saya sanggup menyaksikan apa yang kau tidak sanggup melihat; sesungguhnya saya takut terhadap Allah." Allah sungguh keras siksa-Nya.
اِذۡ يَقُوۡلُ الۡمُنٰفِقُوۡنَ وَالَّذِيۡنَ فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ مَّرَضٌ غَرَّ هٰٓؤُلَاۤءِ دِيۡنُهُمۡؕ وَمَنۡ يَّتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
Iz yaquulul munaafiquuna wallaziina fii quluubihim maradun gharra haaa'ulaaa'i diinuhum; wa mai yatawakkal 'alal laahi fa innal laaha 'azii zun Hakiim
49. (Ingatlah), di saat orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata, "Mereka itu (orang mukmin) ditipu agamanya." (Allah berfirman), "Barangsiapa bertawakal terhadap Allah, ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana."
وَ لَوۡ تَرٰٓى اِذۡ يَتَوَفَّى الَّذِيۡنَ كَفَرُوا ۙ الۡمَلٰٓٮِٕكَةُ يَضۡرِبُوۡنَ وُجُوۡهَهُمۡ وَاَدۡبَارَهُمۡۚ وَذُوۡقُوۡا عَذَابَ الۡحَرِيۡقِ
Wa law taraaa iz yatawaf fal laziina kafarul malaaa'ikatu yadribuuna wujuuhahum wa adbaarahum wa zuuquu 'azaabal hariiq
50. Dan sekiranya kau menyaksikan di saat para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil menghantam wajah dan punggung mereka (dan berkata), "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar."
ذٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتۡ اَيۡدِيۡكُمۡ وَاَنَّ اللّٰهَ لَـيۡسَ بِظَلَّامٍ لِّـلۡعَبِيۡدِۙ
Zaalika bimaa qaddamat aidiikum wa anal laaha laisa bizallaamil lil 'abiid
51. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan sesungguhnya Allah tidak menzhalimi hamba-hamba-Nya,
كَدَاۡبِ اٰلِ فِرۡعَوۡنَۙ وَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡؕ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاَخَذَهُمُ اللّٰهُ بِذُنُوۡبِهِمۡؕ اِنَّ اللّٰهَ قَوِىٌّ شَدِيۡدُ الۡعِقَابِ
Kadaabi Aali Fir'awna wal laziina min qablihim; kafaruu bi Aayaatil laahi fa akhazahu mul laahu bizunuubihim; innal laaha qawiyyun shadiidul 'iqoob
52. (Keadaan mereka) serupa dengan kondisi pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sungguh, Allah Mahakuat lagi sungguh keras siksa-Nya.
ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ لَمۡ يَكُ مُغَيِّرًا نِّـعۡمَةً اَنۡعَمَهَا عَلٰى قَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡۙ وَاَنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌۙ
Zaalika bi annal laaha lam yaku mughaiyiran ni matan an'amahaa 'alaa qawmin hattaa yughaiyiruu maa bianfusihim wa annallaaha samii un 'Aliim
53. Yang demikian itu lantaran sesungguhnya Allah tidak akan merubah sebuah lezat yang sudah diberikan-Nya terhadap sebuah kaum, hingga kaum itu merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,
كَدَاۡبِ اٰلِ فِرۡعَوۡنَۙ وَالَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡؕ كَذَّبُوۡا بِاٰيٰتِ رَبِّهِمۡ فَاَهۡلَكۡنٰهُمۡ بِذُنُوۡبِهِمۡ وَاَغۡرَقۡنَاۤ اٰلَ فِرۡعَوۡنَۚ وَكُلٌّ كَانُوۡا ظٰلِمِيۡنَ
Kadaabi Aali Fir'awna wallaziina min qablihim; kazzabuu bi Aayaati Rabbihim faahlaknaahum bizunuubihim wa aghraqnaa Aala Fir'awn; wa kullun kaanuu zaalimiin
54. (Keadaan mereka) serupa dengan kondisi pengikut Fir‘aun dan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya, maka Kami membinasakan mereka disebabkan oleh dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir‘aun dan pengikut-pengikutnya; lantaran mereka merupakan orang-orang yang zhalim.
اِنَّ شَرَّ الدَّوَآبِّ عِنۡدَ اللّٰهِ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا فَهُمۡ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
Inna sharrad dawaaabbi 'indal laahil laziina kafaruu fahum laa yu'minuun
55. Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling jelek dalam persepsi Allah merupakan orang-orang kafir, lantaran mereka tidak beriman.
اَلَّذِيۡنَ عَاهَدْتَّ مِنۡهُمۡ ثُمَّ يَنۡقُضُوۡنَ عَهۡدَهُمۡ فِىۡ كُلِّ مَرَّةٍ وَّهُمۡ لَا يَـتَّـقُوۡنَ
Allaziina'aahatta min hum summa yanquduuna 'ahdahum fii kulli marratinw wa hum laa yattaquun
56. (Yaitu) orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, kemudian setiap kali berjanji mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah).
فَاِمَّا تَثۡقَفَنَّهُمۡ فِى الۡحَـرۡبِ فَشَرِّدۡ بِهِمۡ مَّنۡ خَلۡفَهُمۡ لَعَلَّهُمۡ يَذَّكَّرُوۡنَ
Fa immaa tasqafannahum fil harbi fasharrid bihim man khalfahum la'allahum yazzakkaruun
57. Maka jikalau engkau (Muhammad) memenangkan mereka dalam peperangan, maka cerai-beraikanlah orang-orang yang di belakang mereka dengan (menumpas) mereka, mudah-mudahan mereka mengambil pelajaran.
وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنۡ قَوۡمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذۡ اِلَيۡهِمۡ عَلٰى سَوَآءٍ ؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الۡخَآٮِٕنِيۡنَ
Wa immaa takhaafana min qawmin khiyaanatan fambiz ilaihim 'alaa sawaaa'; innal laaha laayuhibbul khaaa'iniin
58. Dan jikalau engkau (Muhammad) kalut akan (terjadinya) pengkhianatan dari sebuah golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu terhadap mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menggemari orang yang berkhianat.
وَلَا يَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا سَبَقُوۡا ؕ اِنَّهُمۡ لَا يُعۡجِزُوۡنَ
Wa laa yahsabannal laziina kafaruu sabaquuu; innahum laa yu'jizuun
59. Dan janganlah orang-orang kafir mengira, bahwa mereka akan sanggup lolos (dari kekuasaan Allah). Sungguh, mereka tidak sanggup melemahkan (Allah).
وَاَعِدُّوۡا لَهُمۡ مَّا اسۡتَطَعۡتُمۡ مِّنۡ قُوَّةٍ وَّمِنۡ رِّبَاطِ الۡخَـيۡلِ تُرۡهِبُوۡنَ بِهٖ عَدُوَّ اللّٰهِ وَعَدُوَّكُمۡ وَاٰخَرِيۡنَ مِنۡ دُوۡنِهِمۡ ۚ لَا تَعۡلَمُوۡنَهُمُ ۚ اَللّٰهُ يَعۡلَمُهُمۡؕ وَمَا تُـنۡفِقُوۡا مِنۡ شَىۡءٍ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ يُوَفَّ اِلَيۡكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لَا تُظۡلَمُوۡنَ
Wa a'idduu lahum mastata'tum min quwwatinw wa mirribaatil khaili turhibuuna bihii 'aduwwal laahi wa 'aduwwakum wa aakhariina min duunihim laa ta'lamuu nahum Allaahu ya'lamuhum; wa maa tunfiquu min shai'in fii sabiilil laahi yuwaf failaikum wa antum laa tu
60. Dan persiapkanlah dengan segala kesanggupan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kau miliki dan dari pasukan berkuda yang sanggup menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kau tidak mengetahuinya; namun Allah mengetahuinya. Apa saja yang kau infakkan di jalan Allah pasti akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kau tidak akan dizhalimi (dirugikan).
وَاِنۡ جَنَحُوۡا لِلسَّلۡمِ فَاجۡنَحۡ لَهَا وَتَوَكَّلۡ عَلَى اللّٰهِؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ
Wa in janahuu lissalmi fajnah lahaa wa tawakkal 'alal laah; innahuu Huwas Samii'ul 'Aliim
61. Tetapi jikalau mereka cenderung terhadap perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah terhadap Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
وَاِنۡ يُّرِيۡدُوۡۤا اَنۡ يَّخۡدَعُوۡكَ فَاِنَّ حَسۡبَكَ اللّٰهُؕ هُوَ الَّذِىۡۤ اَيَّدَكَ بِنَصۡرِهٖ وَبِالۡمُؤۡمِنِيۡنَۙ
Wa iny yuriiduuu any-yakhda'uuka fainna hasbakal laah; Huwal laziii aiyadaka binasrihii wa bilmu'miniin
62. Dan jikalau mereka hendak menipumu, maka sesungguhnya cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu. Dialah yang menyediakan kekuatan kepadamu dengan pertolongan-Nya dan dengan (dukungan) orang-orang mukmin,
وَاَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوۡبِهِمۡؕ لَوۡ اَنۡفَقۡتَ مَا فِى الۡاَرۡضِ جَمِيۡعًا مَّاۤ اَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوۡبِهِمۡ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ اَلَّفَ بَيۡنَهُمۡؕ اِنَّهٗ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
Wa allafa baina quluubihim; law anfaqta maa fil ardi jamii'am maaa allafta baina quluubihim wa laakinnallaaha allafa bainahum; innaahuu 'Aziizun Hakiim
63. dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kau menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, tentu kau tidak sanggup mempersatukan hati mereka, namun Allah sudah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِىُّ حَسۡبُكَ اللّٰهُ وَ مَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ
Yaaa aiyuhan Nabiyyu hasbukal laahu wa manittaba 'aka minal mu'miniin
64. Wahai Nabi (Muhammad)! Cukuplah Allah (menjadi pelindung) bagimu dan bagi orang-orang mukmin yang mengikutimu.
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِىُّ حَرِّضِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ عَلَى الۡقِتَالِ ؕ اِنۡ يَّكُنۡ مِّنۡكُمۡ عِشۡرُوۡنَ صَابِرُوۡنَ يَغۡلِبُوۡا مِائَتَيۡنِ ۚ وَاِنۡ يَّكُنۡ مِّنۡكُمۡ مِّائَةٌ يَّغۡلِبُوۡۤا اَ لۡفًا مِّنَ الَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بِاَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَفۡقَهُوۡنَ
Yaaa aiyuhan Nabiyyu harridil mu'miniina 'alal qitaal; iny-yakum minkum 'ishruuna saabiruuna yaghlibuu mi'atayn; wa iny-yakum minkum min'atuny yaghlibuuu alfam minal laziina kafaruu bi anahum qawmul laa yafqahuun
65. Wahai Nabi (Muhammad)! Kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, tentu mereka sanggup mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jikalau ada seratus orang (yang sabar) di antara kamu, tentu mereka sanggup mengalahkan seribu orang kafir, lantaran orang-orang kafir itu merupakan kaum yang tidak mengerti.
اَلۡـٰٔـنَ خَفَّفَ اللّٰهُ عَنۡكُمۡ وَعَلِمَ اَنَّ فِيۡكُمۡ ضَعۡفًاؕ فَاِنۡ يَّكُنۡ مِّنۡكُمۡ مِّائَةٌ صَابِرَةٌ يَّغۡلِبُوۡا مِائَتَيۡنِۚ وَاِنۡ يَّكُنۡ مِّنۡكُمۡ اَلۡفٌ يَّغۡلِبُوۡۤا اَلۡفَيۡنِ بِاِذۡنِ اللّٰهِؕ وَ اللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ
Al'aana khaffafal laahu 'ankum wa 'alima anna fiikum da'faa; fa-iny yakum minkum mi'atun saabiratuny yaghlibuu mi'atayn; wa iny-yakum minkum alfuny yaghlibuuu alfaini bi iznil laah; wallaahu ma'as saabiriin
66. Sekarang Allah sudah mengendorkan kau lantaran Dia mengenali bahwa ada kehabisan padamu. Maka jikalau di antara kau ada seratus orang yang sabar, tentu mereka sanggup mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jikalau di antara kau ada seribu orang (yang sabar), tentu mereka sanggup mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Allah beserta orang-orang yang sabar.
مَا كَانَ لِنَبِىٍّ اَنۡ يَّكُوۡنَ لَهٗۤ اَسۡرٰى حَتّٰى يُثۡخِنَ فِى الۡاَرۡضِؕ تُرِيۡدُوۡنَ عَرَضَ الدُّنۡيَا ۖ وَاللّٰهُ يُرِيۡدُ الۡاٰخِرَةَ ؕ وَاللّٰهُ عَزِيۡزٌ حَكِيۡمٌ
Maa kaana li Nabiyyin ai yakuuna lahuuu asraa hatta yuskhina fil ard; turiiduuna aradad dunyaa wallaahu yuriidul Aakhirah; wallaahu 'Aziizun Hakiim
67. Tidaklah pantas, bagi seorang nabi mempunyai tawanan sebelum ia sanggup melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu mengharapkan harta benda duniawi sedangkan Allah mengharapkan (pahala) alam abadi (untukmu). Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
لَوۡلَا كِتٰبٌ مِّنَ اللّٰهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمۡ فِيۡمَاۤ اَخَذۡتُمۡ عَذَابٌ عَظِيۡمٌ
Law laa Kitaabum minal laahi sabaqa lamassakum fii maaa akhaztum 'azaabun 'aziim
68. Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, tentu kau ditimpa siksaan yang besar lantaran (tebusan) yang kau ambil.
فَكُلُوۡا مِمَّا غَنِمۡتُمۡ حَلٰلاً طَيِّبًا ۖ وَّاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Fakuluu mimaa ghanimtum halaalan taiyibaa; watta qullaah; innal laaha Ghafuurur Rahiim
69. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang sudah kau temukan itu, selaku masakan yang halal lagi baik, dan bertakwalah terhadap Allah. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
يٰۤـاَيُّهَا النَّبِىُّ قُلْ لِّمَنۡ فِىۡۤ اَيۡدِيۡكُمۡ مِّنَ الۡاَسۡرٰٓىۙ اِنۡ يَّعۡلَمِ اللّٰهُ فِىۡ قُلُوۡبِكُمۡ خَيۡرًا يُّؤۡتِكُمۡ خَيۡرًا مِّمَّاۤ اُخِذَ مِنۡكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَـكُمۡؕ وَاللّٰهُ غَفُوۡرٌ رَّحِيۡمٌ
Yaaa aiyuhan Nabiyyu qul liman fiii aidiikum minal asraaa iny-ya lamillaahu fii quluubikum khairany yu'tikum khayram mimmaaa ukhiza minkum wa yaghfir lakum; wallaahu Ghafuurur Rahiim
70. Wahai Nabi (Muhammad)! Katakanlah terhadap para tawanan perang yang ada di tanganmu, "Jika Allah mengenali ada kebaikan di dalam hatimu, tentu Dia akan menyediakan yang lebih baik dari apa yang sudah diambil darimu dan Dia akan mengampuni kamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
وَاِنۡ يُّرِيۡدُوۡا خِيَانَـتَكَ فَقَدۡ خَانُوا اللّٰهَ مِنۡ قَبۡلُ فَاَمۡكَنَ مِنۡهُمۡ ؕ وَاللّٰهُ عَلِيۡمٌ حَكِيۡمٌ
Wa iny-yuriiduu khiyaa nataka faqad khaanullaaha min qablu fa amkana minhum; wallaahu 'aliimum Hakiim
71. Tetapi jikalau mereka (tawanan itu) hendak mengkhianatimu (Muhammad) maka sesungguhnya sebelum itu pun mereka sudah berkhianat terhadap Allah, maka Dia menyediakan kekuasaan kepadamu atas mereka. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
اِنَّ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَهَاجَرُوۡا وَجَاهَدُوۡا بِاَمۡوَالِهِمۡ وَاَنۡفُسِهِمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَالَّذِيۡنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوۡۤا اُولٰۤٮِٕكَ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍؕ وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَلَمۡ يُهَاجِرُوۡا مَا لَـكُمۡ مِّنۡ وَّلَايَتِهِمۡ مِّنۡ شَىۡءٍ حَتّٰى يُهَاجِرُوۡا ۚ وَاِنِ اسۡتَـنۡصَرُوۡكُمۡ فِى الدِّيۡنِ فَعَلَيۡكُمُ النَّصۡرُ اِلَّا عَلٰى قَوۡمٍۢ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ مِّيۡثَاقٌ ؕ وَاللّٰهُ بِمَا تَعۡمَلُوۡنَ بَصِيۡرٌ
Innal laziina aamanuu wa haajaruu wa jaahaduu bi amwaalihim wa anfusihim fii sabiilil laahi wallaziina aawaw wa nasaruuu ulaaa'ika ba'duhum awliyaaa'u ba'd; wallaziina aamanuu wa lam yuhaajiruu maa lakum minw walaayatihim min shai'in hatta yuhaajiruu; wa
72. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang menyediakan kawasan kediaman dan memberi bantuan (kepada Muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman namun belum berhijrah, maka tidak ada keharusan sedikit pun bagimu melindungi mereka, hingga mereka berhijrah. (Tetapi) jikalau mereka meminta bantuan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kau wajib menyediakan bantuan kecuali terhadap kaum yang sudah terikat perjanjian antara kau dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan.
وَالَّذِيۡنَ كَفَرُوۡا بَعۡضُهُمۡ اَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍؕ اِلَّا تَفۡعَلُوۡهُ تَكُنۡ فِتۡنَةٌ فِى الۡاَرۡضِ وَفَسَادٌ كَبِيۡرٌؕ
Wallaziina kafaruu ba'duhum awliyaaa'u ba'd; illaa taf'aluuhu takun fitnatun fil ardi wa fasaadun kabiir
73. Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kau tidak mengerjakan apa yang sudah ditugaskan Allah (saling melindungi), pasti akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar.
وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَهَاجَرُوۡا وَجٰهَدُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ وَالَّذِيْنَ اٰوَوْا وَّنَصَرُوۡۤا اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ؕ لَّهُمۡ مَّغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌ
Wallaziina aamanuu wa haajaruu wa jaahaduu fii sabiilil laahi wallaziina aawaw wa nasaruuu ulaaa'ika humul mu'minuuna haqqoo; lahum maghfiratunw wa rizqun kariim
74. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dan orang-orang yang memberi kawasan kediaman dan memberi bantuan (kepada orang Muhajirin), mereka itulah orang yang sungguh-sungguh beriman. Mereka menemukan ampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.
وَالَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا مِنۡۢ بَعۡدُ وَهَاجَرُوۡا وَجَاهَدُوۡا مَعَكُمۡ فَاُولٰۤٮِٕكَ مِنۡكُمۡؕ وَاُولُوا الۡاَرۡحَامِ بَعۡضُهُمۡ اَوۡلٰى بِبَعۡضٍ فِىۡ كِتٰبِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Wallaziina aamanuu mim ba'du wa haajaruu wa jaahaduu ma;akum faulaaa'ika minkum; wa ulul arhaami baduhum awlaa biba'din fii Kitaabil laah; innal laaha bikulli shai'in 'Aliim
75. Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka tergolong golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan saudara itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
0 Komentar untuk "Al-Qur'an Surat Ke-8. Qs. Al-Anfal (Harta Rampasan Perang) 75 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia"