Al-Qur'an Surat Ke-17. Qs. Al-Isra (Perjalanan Malam) 111 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

Surat ke-17. QS. Al-Isra (Perjalanan Malam) 111 ayat:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

سُبۡحٰنَ الَّذِىۡۤ اَسۡرٰى بِعَبۡدِهٖ لَيۡلًا مِّنَ الۡمَسۡجِدِ الۡحَـرَامِ اِلَى الۡمَسۡجِدِ الۡاَقۡصَا الَّذِىۡ بٰرَكۡنَا حَوۡلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنۡ اٰيٰتِنَا‌ ؕ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيۡعُ الۡبَصِيۡرُ
Subhaanal laziii asraa bi'abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqsal-lazii baaraknaa haw lahuu linuriyahuu min aayaatinaa;innahuu Huwas Samii'ul-Basiir
1. Mahasuci (Allah), yang sudah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang sudah Kami berkahi sekelilingnya mudah-mudahan Kami perlihatkan kepadanya sebagian gejala (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

وَاٰتَيۡنَا مُوۡسَى الۡـكِتٰبَ وَ جَعَلۡنٰهُ هُدًى لِّبَنِىۡۤ اِسۡرَآءِيۡلَ اَلَّا تَتَّخِذُوۡا مِنۡ دُوۡنِىۡ وَكِيۡلًا
Wa aatainaa Muusal-Kitaaba wa ja'alnaahu hudal-liBaniii Israaa'iil;
2. Dan Kami berikan terhadap Musa, Kitab (Taurat) dan Kami jadikannya isyarat bagi Bani Israil (dengan firman), "Janganlah kau mengambil (pelindung) selain Aku.

ذُرِّيَّةَ مَنۡ حَمَلۡنَا مَعَ نُوۡحٍ‌ؕ اِنَّهٗ كَانَ عَبۡدًا شَكُوۡرًا‏
Zurriyyata man hamalnaa ma'a Nuuh innahuu kaana 'abdan shakuuraa
3. (Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bareng Nuh. Sesungguhnya ia (Nuh) yakni hamba (Allah) yang banyak bersyukur."

وَقَضَيۡنَاۤ اِلٰى بَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَ فِى الۡكِتٰبِ لَـتُفۡسِدُنَّ فِى الۡاَرۡضِ مَرَّتَيۡنِ وَلَتَعۡلُنَّ عُلُوًّا كَبِيۡرًا
Wa qadainaaa ilaa Baniii Israaa'iila fil Kitaabi latufsidunna fil ardi marratain; wa lata'lunna'uluwwan kabiiraa
4. Dan Kami menentukan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, "Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan tentu kau akan menyombongkan diri dengan keangkuhan yang besar."

فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ اُوۡلٰٮهُمَا بَعَثۡنَا عَلَيۡكُمۡ عِبَادًا لَّنَاۤ اُولِىۡ بَاۡسٍ شَدِيۡدٍ فَجَاسُوۡا خِلٰلَ الدِّيَارِ ‌ؕ وَكَانَ وَعۡدًا مَّفۡعُوۡلًا
Fa-izaa jaaa'a wa'duuulaahumaa ba'asnaaa 'alykurr 'ibaadai-lanaaa ulii baasin shadiidin fajaasuu khilaalad diyaar; wa kaana wa'dam maf'uulaa
5. Maka apabila tiba di saat eksekusi bagi (kejahatan) yang pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang perkasa, kemudian mereka merajalela di kampung-kampung. Dan itulah ketetapan yang tentu terlaksana.

ثُمَّ رَدَدۡنَا لَـكُمُ الۡكَرَّةَ عَلَيۡهِمۡ وَاَمۡدَدۡنٰـكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَجَعَلۡنٰكُمۡ اَكۡثَرَ نَفِيۡرًا
Summa radadnaa lakumul karrata 'alaihim wa amdad-naakum-bi amwaalinuw wa baniin; wa ja'alnaakum huruf nafiiraa
6. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan belum dewasa dan Kami jadikan kau golongan yang lebih besar.

اِنۡ اَحۡسَنۡتُمۡ اَحۡسَنۡتُمۡ لِاَنۡفُسِكُمۡ‌ۖوَاِنۡ اَسَاۡتُمۡ فَلَهَا ‌ؕ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَةِ لِيَسُـوْۤءُو ا وُجُوۡهَكُمۡ وَلِيَدۡخُلُوا الۡمَسۡجِدَ كَمَا دَخَلُوۡهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوۡا مَا عَلَوۡا تَتۡبِيۡرًا‏
In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asaatum falahaa; fa izaa jaaa'a wa'dul aakhirati liyasuuu'uu wujuu hakum wa liyadkhulul masjida kamaa dakhaluuhu awwala marratinw wa liyutabbiruu mass'alaw tatbiira
7. Jika kau berbuat baik (berarti) kau berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan kalau kau berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila tiba di saat eksekusi (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu kemudian mereka masuk ke dalam masjid (Masjidil Aqsa), sebagaimana di saat mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.

عَسٰى رَبُّكُمۡ اَنۡ يَّرۡحَمَكُمۡ‌ ۚ وَاِنۡ عُدْتُّمۡ عُدۡنَا‌ۘ وَجَعَلۡنَا جَهَنَّمَ لِلۡكٰفِرِيۡنَ حَصِيۡرًا‏
'Asaa rabbukum anyyarhamakum; wa in 'uttum 'udnaa; wa ja'alnaa jahannama lilkaafiriina hasiira
8. Mudah-mudahan Tuhan kau melimpahkan rahmat terhadap kamu; namun kalau kau kembali (melakukan kejahatan), tentu Kami kembali (mengazabmu). Dan Kami jadikan neraka Jahanam penjara bagi orang kafir.

اِنَّ هٰذَا الۡقُرۡاٰنَ يَهۡدِىۡ لِلَّتِىۡ هِىَ اَقۡوَمُ وَ يُبَشِّرُ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ اَجۡرًا كَبِيۡرًا ۙ‏
Inna haazal Quraana yahdii lillatii hiya aqwamu wa yubashshirul mu'miniinal laziina ya'maluunas saalihaati anna lahum ajran kabiiraa
9. Sungguh, Al-Qur'an ini memberi isyarat ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar bangga terhadap orang mukmin yang melakukan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar,

وَّاَنَّ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ اَعۡتَدۡنَا لَهُمۡ عَذَابًا اَلِيۡمًا
Wa annal laziina laa yu'minuuna bil aakhirati a'tadnaa lahum 'azaaban aliimaa
10. dan bahwa orang yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat, Kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.

وَيَدۡعُ الۡاِنۡسَانُ بِالشَّرِّ دُعَآءَهٗ بِالۡخَيۡرِ‌ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ عَجُوۡلًا
Wa yad'ul insaanu bishsharri du'aaa 'ahuu bilkhayr; wa kaanal insaanu 'ajuula
11. Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) ia berdoa untuk kebaikan. Dan memang insan bersifat tergesa-gesa.

وَجَعَلۡنَا الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ اٰيَتَيۡنِ‌ فَمَحَوۡنَاۤ اٰيَةَ الَّيۡلِ وَجَعَلۡنَاۤ اٰيَةَ النَّهَارِ مُبۡصِرَةً لِّتَبۡتَغُوۡا فَضۡلًا مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَلِتَعۡلَمُوۡا عَدَدَ السِّنِيۡنَ وَالۡحِسَابَ‌ؕ وَكُلَّ شَىۡءٍ فَصَّلۡنٰهُ تَفۡصِيۡلًا‏
Wa ja'alnal laila wannahaara Aayatayni famahawnaaa Aayatal laili wa ja'alnaaa Aayatan nahaari mubsiratal litabtaghuu fadlam mir Rabbikum wa lita'lamuu 'adadas siniina walhisaab; wa kulla shai'in fassalnaahu tafsiilaa
12. Dan Kami jadikan malam dan siang selaku dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, mudah-mudahan kau (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan mudah-mudahan kau mengenali bilangan tahun dan perkiraan (waktu). Dan segala sesuatu sudah Kami terangkan dengan jelas.

وَكُلَّ اِنۡسَانٍ اَلۡزَمۡنٰهُ طٰۤٮِٕرَهٗ فِىۡ عُنُقِهٖ‌ؕ وَنُخۡرِجُ لَهٗ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلۡقٰٮهُ مَنۡشُوۡرًا‏
Wa kulla insaanin alzamnaahu taaa'irahuu fe 'unuqihii wa nukhriji lahuu Yawmal Qiyaamati kitaabany yalqoohu manshuuraa
13. Dan setiap insan sudah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya suatu kitab dalam kondisi terbuka.

اِقۡرَاۡ كِتٰبَك َؕ كَفٰى بِنَفۡسِكَ الۡيَوۡمَ عَلَيۡكَ حَسِيۡبًا
Iqra kitaabak kafaa binafsikal Yawma 'alaika hasiibaa
14. "Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini selaku penghitung atas dirimu."

مَنِ اهۡتَدٰى فَاِنَّمَا يَهۡتَدِىۡ لِنَفۡسِهٖ ‌ۚ وَمَنۡ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيۡهَا‌ ؕ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزۡرَ اُخۡرٰى‌ ؕ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيۡنَ حَتّٰى نَبۡعَثَ رَسُوۡلًا
Manihtadaa fa innamaa yahtadii linafsihii wa man dalla fa innamaa yadillu 'alaihaa; wa laa taziru waaziratunw wizra ukhraa; wa maa kunnaa mu'azzibiina hatta nab'asa Rasuula
15. Barangsiapa berbuat sesuai dengan isyarat (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa kesasar maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak sanggup memikul dosa orang lain, namun Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami menyuruh seorang rasul.

وَاِذَاۤ اَرَدۡنَاۤ اَنۡ نُّهۡلِكَ قَرۡيَةً اَمَرۡنَا مُتۡرَفِيۡهَا فَفَسَقُوۡا فِيۡهَا فَحَقَّ عَلَيۡهَا الۡقَوۡلُ فَدَمَّرۡنٰهَا تَدۡمِيۡرًا
Wa izaaa aradnaaa an nuhlika qaryatan amarnaa mutrafiihaa fafasaquu fiihaa fahaqqa 'alaihal qawlu fadammarnaahaa tadmiiraa
16. Dan kalau Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan terhadap orang yang hidup glamor di negeri itu (agar menaati Allah), namun bila mereka melaksanakan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka selayaknya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).

وَكَمۡ اَهۡلَكۡنَا مِنَ الۡقُرُوۡنِ مِنۡۢ بَعۡدِ نُوۡحٍ‌ؕ وَكَفٰى بِرَبِّكَ بِذُنُوۡبِ عِبَادِهٖ خَبِيۡرًۢا بَصِيۡرًا‏
Wa kam ahlaknaa minal quruuni mim ba'di Nuuh; wa kafaa bi Rabbika bizunuubi 'ibaadihii Khabiiram Basiiraa
17. Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang sudah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.

مَنۡ كَانَ يُرِيۡدُ الۡعَاجِلَةَ عَجَّلۡنَا لَهٗ فِيۡهَا مَا نَشَآءُ لِمَنۡ نُّرِيۡدُ ثُمَّ جَعَلۡنَا لَهٗ جَهَنَّمَ‌ۚ يَصۡلٰٮهَا مَذۡمُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا
Man kaana yuriidul 'aajilata 'ajjalnaa lahuu fiihaa maa nashaaa'u liman nuriidu summa ja'alnaa lahuu Jahannama yaslaahaa mazmuumammad huuraa
18. Barangsiapa mengharapkan kehidupan kini (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; ia akan memasukinya dalam kondisi tercela dan terusir.

وَمَنۡ اَرَادَ الۡاٰخِرَةَ وَسَعٰى لَهَا سَعۡيَهَا وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَاُولٰۤٮِٕكَ كَانَ سَعۡيُهُمۡ مَّشۡكُوۡرًا
Wa man araadal Aakhirata wa sa'aa lahaa sa'yahaa wa huwa mu'minun fa ulaaa'ika kaana sa'yuhum mashkuuraa
19. Dan barang siapa mengharapkan kehidupan alam abadi dan berupaya ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia beriman, maka mereka itulah orang yang bisnisnya dibalas dengan baik.

كُلًّا نُّمِدُّ هٰٓؤُلَاۤءِ وَهٰٓؤُلَاۤءِ مِنۡ عَطَآءِ رَبِّكَ‌ ؕ وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبِّكَ مَحۡظُوۡرًا
Kullan numiddu haaa 'ulaaa'i wa haaa'ulaaa'i min 'ataaa'i rabbik; wa maa kaana 'ataaa'u rabbika mahzuuraa
20. Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan santunan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak sanggup dihalangi.

اُنْظُرۡ كَيۡفَ فَضَّلۡنَا بَعۡضَهُمۡ عَلٰى بَعۡضٍ‌ ؕ وَلَـلۡاٰخِرَةُ اَكۡبَرُ دَرَجٰتٍ وَّاَكۡبَرُ تَفۡضِيۡلًا
Unzur kaifa faddalnaa ba'dahum 'alaa ba'd; wa lal Aakhiratu akbaru darajaatinw wa akbaru tafdiilaa
21. Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Dan kehidupan alam abadi lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaan.

لَا تَجۡعَلۡ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَقۡعُدَ مَذۡمُوۡمًا مَّخۡذُوۡلًا
Laa taj'al ma'al laahi ilaahan aakhara fataq'uda mazuumam makhzuulaa
22. Janganlah engkau mengadakan tuhan lainnya di samping Allah, nanti engkau menjadi tercela dan terhina.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعۡبُدُوۡۤا اِلَّاۤ اِيَّاهُ وَبِالۡوَالِدَيۡنِ اِحۡسَانًا‌ ؕ اِمَّا يَـبۡلُغَنَّ عِنۡدَكَ الۡكِبَرَ اَحَدُهُمَاۤ اَوۡ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنۡهَرۡهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوۡلًا كَرِيۡمًا‏
Wa qadaa Rabbuka allaa ta'buduuu illaaa iyyaahu wa bilwaalidaini ihsaanaa; immaa yablughanna 'indakal kibara ahaduhumaaa aw kilaahumaa falaa taqul lahumaaa uffinw wa laa tanharhumaa wa qullahumaa qawlan kariimaa
23. Dan Tuhanmu sudah menyuruh mudah-mudahan kau jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik terhadap ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya hingga berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau menyampaikan terhadap keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah terhadap keduanya perkataan yang baik.

وَاخۡفِضۡ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحۡمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارۡحَمۡهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِىۡ صَغِيۡرًا
Wakhfid lahumaa janaahaz zulli minar rahmati wa qur Rabbir hamhumaa kamaa rabbayaanii saghiira
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan sarat kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua sudah mendidik saya pada waktu kecil."

رَّبُّكُمۡ اَعۡلَمُ بِمَا فِىۡ نُفُوۡسِكُمۡ‌ؕ اِنۡ تَكُوۡنُوۡا صٰلِحِيۡنَ فَاِنَّهٗ كَانَ لِلۡاَوَّابِيۡنَ غَفُوۡرًا
Rabbukum a'lamu bimaa fii nufuusikum; in takuunuu saalihiina fa innahuu kaana lil awwaabiina Ghafuuuraa
25. Tuhanmu lebih mengenali apa yang ada dalam hatimu; kalau kau orang yang baik, maka sungguh, Dia Maha Pengampun terhadap orang yang bertobat.

وَاٰتِ ذَا الۡقُرۡبٰى حَقَّهٗ وَالۡمِسۡكِيۡنَ وَابۡنَ السَّبِيۡلِ وَلَا تُبَذِّرۡ تَبۡذِيۡرًا
Wa aati zal qurbaa haqqahuu walmiskiina wabnas sabiili wa laa tubazzir tabziiraa
26. Dan berikanlah haknya terhadap kerabat dekat, juga terhadap orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kau menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

اِنَّ الۡمُبَذِّرِيۡنَ كَانُوۡۤا اِخۡوَانَ الشَّيٰطِيۡنِ‌ ؕ وَكَانَ الشَّيۡطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوۡرًا
Innal mubazziriina kaanuu ikhwaanash shayaatiini wa kaanash shaytaanu li Rabbihii kafuuraa
27. Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu yakni kerabat setan dan setan itu sungguh ingkar terhadap Tuhannya.

وَاِمَّا تُعۡرِضَنَّ عَنۡهُمُ ابۡتِغَآءَ رَحۡمَةٍ مِّنۡ رَّبِّكَ تَرۡجُوۡهَا فَقُلْ لَّهُمۡ قَوۡلًا مَّيۡسُوۡرًا
Wa immaa turidanna 'anhumub tighaaa'a rahmatim mir rabbika tarjuuhaa faqul lahum qawlam maisuuraa
28. Dan kalau engkau berpaling dari mereka untuk menerima rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah terhadap mereka ucapan yang lemah lembut.

وَلَا تَجۡعَلۡ يَدَكَ مَغۡلُوۡلَةً اِلٰى عُنُقِكَ وَلَا تَبۡسُطۡهَا كُلَّ الۡبَسۡطِ فَتَقۡعُدَ مَلُوۡمًا مَّحۡسُوۡرًا
Wa laa taj'al yadaka maghluulatan il 'unuqika wa laa tabsut haa kullal basti fataq'uda maluumam mahsuuraa
29. Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kau menjadi tercela dan menyesal.

اِنَّ رَبَّكَ يَبۡسُطُ الرِّزۡقَ لِمَنۡ يَّشَآءُ وَيَقۡدِرُ‌ؕ اِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيۡرًۢا بَصِيۡرًا
Inna Rabbaka yabsuturrizqa limai yashaaa'u wa yaqdir; innahuu kaana bi'ibaadihii Khabiiram Basiira
30. Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.

وَلَا تَقۡتُلُوۡۤا اَوۡلَادَكُمۡ خَشۡيَةَ اِمۡلَاقٍ‌ؕ نَحۡنُ نَرۡزُقُهُمۡ وَاِيَّاكُمۡ‌ؕ اِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡاً كَبِيۡرًا
Wa laa taqtuluuu awlaadakum khashyata imlaaq; nahnu narzuquhum wa iyyaakum; inna qatlahum kaana khitan kabiiraa
31. Dan janganlah kau membunuh anak-anakmu lantaran takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki terhadap mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.

وَلَا تَقۡرَبُوا الزِّنٰٓى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً  ؕ وَسَآءَ سَبِيۡلًا
Wa laa taqrabuz zinaaa innahuu kaana faahishatanw wa saaa'a sabiilaa
32. Dan janganlah kau mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.

وَلَا تَقۡتُلُوا النَّفۡسَ الَّتِىۡ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالۡحَـقِّ‌ ؕ وَمَنۡ قُتِلَ مَظۡلُوۡمًا فَقَدۡ جَعَلۡنَا لِـوَلِيِّهٖ سُلۡطٰنًا فَلَا يُسۡرِفْ فِّى الۡقَتۡلِ‌ ؕ اِنَّهٗ كَانَ مَنۡصُوۡرًا
Wa laa taqtulun nafsal latii harramal laahu illaa bilhaqq; wa man qutila mazluuman faqad ja'alnaa liwaliyyihii sultaanan falaa yusrif fil qatli innahuu kaana mansuuraa
33. Dan janganlah kau membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zhalim, maka sungguh, Kami sudah memberi kekuasaan terhadap walinya, namun janganlah walinya itu melebihi batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya ia yakni orang yang mendapat pertolongan.

وَلَا تَقۡرَبُوۡا مَالَ الۡيَتِيۡمِ اِلَّا بِالَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ حَتّٰى يَبۡلُغَ اَشُدَّهٗ‌ۖ وَاَوۡفُوۡا بِالۡعَهۡدِ‌ۚ اِنَّ الۡعَهۡدَ كَانَ مَسۡـــُٔوۡلًا
Wa laa taqrabuu maalal yatiimi illaa billatii hiya ahsanu hattaa yablugha ashuddah; wa awfuu bil'ahd, innal 'ahda kaana mas'uulaa
34. Dan janganlah kau mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) hingga ia dewasa, dan penuhilah janji, lantaran komitmen itu tentu diminta pertanggungjawabannya.

وَاَوۡفُوا الۡـكَيۡلَ اِذَا كِلۡتُمۡ وَزِنُوۡا بِالۡقِسۡطَاسِ الۡمُسۡتَقِيۡمِ‌ؕ ذٰ لِكَ خَيۡرٌ وَّاَحۡسَنُ تَاۡوِيۡلًا‏
Wa awful kaila izaa kiltum wa zinuu bilqistaasil mustaqiim; zaalika khairunw wa ahsanu taawiilaa
35. Dan sempurnakanlah dosis apabila kau menakar, dan timbanglah dengan timbangan yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

وَلَا تَقۡفُ مَا لَـيۡسَ لَـكَ بِهٖ عِلۡمٌ‌ ؕ اِنَّ السَّمۡعَ وَالۡبَصَرَ وَالۡفُؤَادَ كُلُّ اُولٰۤٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔوۡلًا
Wa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm; innas sam'a walbasara walfu'aada kullu ulaaa'ika kaana 'anhu mas'uulaa
36. Dan janganlah kau mengikuti sesuatu yang tidak kau ketahui. Karena pendengaran, pandangan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

وَلَا تَمۡشِ فِى الۡاَرۡضِ مَرَحًا‌ ۚ اِنَّكَ لَنۡ تَخۡرِقَ الۡاَرۡضَ وَلَنۡ تَبۡلُغَ الۡجِبَالَ طُوۡلًا
Wa laa tamshi fil ardi marahan innaka lan takhriqal arda wa lan tablughal jibaala tuula
37. Dan janganlah engkau berlangsung di bumi ini dengan sombong, lantaran sesungguhnya engkau tidak akan sanggup menembus bumi dan tidak akan bisa menjulang setinggi gunung.

كُلُّ ذٰ لِكَ كَانَ سَيِّئُهٗ عِنۡدَ رَبِّكَ مَكۡرُوۡهًا
Kullu zaalika kaana sayyi'uhuu inda Rabbika makruuhaa
38. Semua itu kejahatannya sungguh dibenci di segi Tuhanmu.

ذٰ لِكَ مِمَّاۤ اَوۡحٰۤى اِلَيۡكَ رَبُّكَ مِنَ الۡحِكۡمَةِ‌ ؕ وَلَا تَجۡعَلۡ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتُلۡقٰى فِىۡ جَهَنَّمَ مَلُوۡمًا مَّدۡحُوۡرًا
Zaalika mimmaaa awhaaa ilaika Rabbuka minal hikmah; wa laa taj'al ma'allaahi ilaahan aakhara fatulqoo fii Jahannama maluumam mad huuraa
39. Itulah sebagian pesan yang tersirat yang diwahyukan Tuhan kepadamu (Muhammad). Dan janganlah engkau mengadakan tuhan lainnya di samping Allah, nanti engkau dilemparkan ke dalam neraka dalam kondisi tercela dan dijauhkan (dari rahmat Allah).

اَفَاَصۡفٰٮكُمۡ رَبُّكُمۡ بِالۡبَـنِيۡنَ وَ اتَّخَذَ مِنَ الۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اِنَاثًا‌ ؕ اِنَّكُمۡ لَتَقُوۡلُوۡنَ قَوۡلًا عَظِيۡمًا
Afa asfaakum rabbukum bilbaniina wattakhaza minal malaaa'ikati inaasaa; innakum lataquuluuna qawlan 'aziima
40. Maka apakah patut Tuhan memilihkan anak pria untukmu dan Dia mengambil anak wanita dari malaikat? Sungguh, kau betul-betul mengucapkan kata yang besar (dosanya).

وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ لِيَذَّكَّرُوۡا ؕ وَمَا يَزِيۡدُهُمۡ اِلَّا نُفُوۡرًا‏
Wa laqad sarrafnaa fii haazal Quraani liyazzakkaruu wa maa yaziiduhum illaa nufuuraa
41. Dan sungguh, dalam Al-Qur'an ini sudah Kami (jelaskan) berulang-ulang (peringatan), mudah-mudahan mereka senantiasa ingat. Tetapi (peringatan) itu cuma memperbesar mereka lari (dari kebenaran).

قُلْ لَّوۡ كَانَ مَعَهٗۤ اٰلِهَةٌ كَمَا يَقُوۡلُوۡنَ اِذًا لَّابۡتَغَوۡا اِلٰى ذِى الۡعَرۡشِ سَبِيۡلًا
Qul law kaana ma'ahuuu aalihatun kamaa yaquuluuna izal labtaghaw ilaa zil 'Arshi Sabiila
42. Katakanlah (Muhammad), "Jika ada tuhan-tuhan di samping-Nya, sebagai-mana yang mereka katakan, tentu tuhan-tuhan itu mencari jalan terhadap Tuhan yang mempunyai ’Arsy."

سُبۡحٰنَهٗ وَتَعٰلٰى عَمَّا يَقُوۡلُوۡنَ عُلُوًّا كَبِيۡرًا‏
Subhaanahuu wa Ta'aalaa 'ammaa yaquuluuna 'uluwwan kabiiraa
43. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan, luhur dan agung (tidak ada bandingannya).

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبۡعُ وَالۡاَرۡضُ وَمَنۡ فِيۡهِنَّ‌ؕ وَاِنۡ مِّنۡ شَىۡءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمۡدِهٖ وَلٰـكِنۡ لَّا تَفۡقَهُوۡنَ تَسۡبِيۡحَهُمۡ‌ؕ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيۡمًا غَفُوۡرًا‏
Tusabbihu lahus samaawaatus sab'u wal ardu wa man fiihinn; wa im min shai'in illaa yusabbihu bihamdihii wa laakil laa tafqahuuna tasbiihahum; innahuu kaana Haliiman Ghafuuraa
44. Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih terhadap Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, namun kau tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.

وَاِذَا قَرَاۡتَ الۡقُرۡاٰنَ جَعَلۡنَا بَيۡنَكَ وَبَيۡنَ الَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ بِالۡاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسۡتُوۡرًا
Wa izaa qaraatal Quraana ja'alnaa bainaka wa bainal laziina laa yu'minuuna bil aakhirati hijaabam mastuuraa
45. Dan apabila engkau (Muhammad) membaca Al-Qur'an, Kami selenggarakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman terhadap kehidupan akhirat,

وَّجَعَلۡنَا عَلٰى قُلُوۡبِهِمۡ اَكِنَّةً اَنۡ يَّفۡقَهُوۡهُ وَفِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَقۡرًا‌ ؕ وَاِذَا ذَكَرۡتَ رَبَّكَ فِى الۡقُرۡاٰنِ وَحۡدَهٗ وَلَّوۡا عَلٰٓى اَدۡبَارِهِمۡ نُفُوۡرًا‏
Wa ja'alnaa 'alaa quluu bihim akinnatan any yafqahuuhu wa fiii aazaanihim waqraa; wa izaa zakarta Rabbaka fil Quraani wahdahuu wallaw 'alaaa adbaarihim nufuuraa
46. Dan Kami jadikan hati mereka tertutup dan indera pendengaran mereka tersumbat, mudah-mudahan mereka tidak sanggup memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Qur'an, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci).

نَحۡنُ اَعۡلَمُ بِمَا يَسۡتَمِعُوۡنَ بِهٖۤ اِذۡ يَسۡتَمِعُوۡنَ اِلَيۡكَ وَاِذۡ هُمۡ نَجۡوٰٓى اِذۡ يَقُوۡلُ الظّٰلِمُوۡنَ اِنۡ تَتَّبِعُوۡنَ اِلَّا رَجُلًا مَّسۡحُوۡرًا
nahnu a'lamu bimaa yastami'uuna bihiii iz yastami'uuna ilaika wa iz hum najwaaa iz yaquuluz zaalimuuna in tattabi'uuna illaa rajulam mas huuraa
47. Kami lebih mengenali dalam kondisi bagaimana mereka menyimak sewaktu mereka menyimak engkau (Muhammad), dan sewaktu mereka berbisik-bisik (yaitu) di saat orang zhalim itu berkata, "Kamu hanyalah mengikuti seorang pria yang kena sihir."

اُنْظُرۡ كَيۡفَ ضَرَبُوۡا لَكَ الۡاَمۡثَالَ فَضَلُّوۡا فَلَا يَسۡتَطِيۡعُوۡنَ سَبِيۡلًا
Unzur kaifa darabuu lakal amsaala fadalluu falaa yastatii'uuna sabiilaa
48. Lihatlah bagaimana mereka bikin ungkapan untukmu (Muhammad); lantaran itu mereka menjadi sesat dan tidak sanggup lagi menerima jalan (yang benar).

وَقَالُوۡۤا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبۡعُوۡثُوۡنَ خَلۡقًا جَدِيۡدًا
Wa qooluuu'a izaa kunnaa 'izaamanw wa rufaatan 'a innaa lamab'uusuuna khalqan jadiidaa
49. Dan mereka berkata, "Apabila kami sudah menjadi tulang-belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami betul-betul akan dibangkitkan kembali selaku makhluk yang baru?"

قُلۡ كُوۡنُوۡا حِجَارَةً اَوۡ حَدِيۡدًا
Qul kuunuu jijaaratan aw hadiidaa
50. Katakanlah (Muhammad), "Jadilah kau watu atau besi,

اَوۡ خَلۡقًا مِّمَّا يَكۡبُرُ فِىۡ صُدُوۡرِكُمۡ‌ۚ فَسَيَـقُوۡلُوۡنَ مَنۡ يُّعِيۡدُنَا‌ ؕ قُلِ الَّذِىۡ فَطَرَكُمۡ اَوَّلَ مَرَّةٍ‌ ۚ فَسَيُنۡغِضُوۡنَ اِلَيۡكَ رُءُوۡسَهُمۡ وَيَقُوۡلُوۡنَ مَتٰى هُوَ‌ ؕ قُلۡ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنَ قَرِيۡبًا
aw khalqam mimmaa yakburu fii suduurikum; fasa yaquuluuna mai yu'iidunaa qulil lazii fatarakum awwala marrah; fasa yunghiduuna ilaika ru'uusahum wa yaquuluuna mataa huwa qul 'asaaa any yakuuna qariiba
51. atau menjadi makhluk yang besar (yang sulit dipercayai hidup kembali) menurut pikiranmu." Maka mereka akan bertanya, "Siapa yang hendak menggugah kami kembali?" Katakanlah, "Yang sudah bikin kau pertama kali." Lalu mereka akan menggeleng-gelengkan kepalanya kepadamu dan berkata, "Kapan (Kiamat) itu (akan terjadi)?" Katakanlah, "Barang kali waktunya sudah dekat,"

يَوۡمَ يَدۡعُوۡكُمۡ فَتَسۡتَجِيۡبُوۡنَ بِحَمۡدِهٖ وَتَظُنُّوۡنَ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا قَلِيۡلًا
Yawma yad'uukum fatastajiibuuna bihamdihii wa tazunnuuna il labistum illaa qaliila
52. yakni pada hari (ketika) Dia mengundang kamu, dan kau mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kau mengira, (rasanya) cuma sebentar saja kau berdiam (di dalam kubur).

وَقُلْ لِّعِبَادِىۡ يَقُوۡلُوا الَّتِىۡ هِىَ اَحۡسَنُ‌ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ يَنۡزَغُ بَيۡنَهُمۡ‌ؕ اِنَّ الشَّيۡطٰنَ كَانَ لِلۡاِنۡسَانِ عَدُوًّا مُّبِيۡنًا
Wa qul li'ibaadii yaquulul latii hiya ahsan; innash shaitaana yanzaghu bainahum; innash shaitaana kaana lil insaani 'aduwwam mubiinaa
53. Dan katakanlah terhadap hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) membuat pertengkaran di antara mereka. Sungguh, setan yakni lawan yang positif bagi manusia.

رَبُّكُمۡ اَعۡلَمُ بِكُمۡ‌ؕ اِنۡ يَّشَاۡ يَرۡحَمۡكُمۡ اَوۡ اِنۡ يَّشَاۡ يُعَذِّبۡكُمۡ ‌ؕ وَمَاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ عَلَيۡهِمۡ وَكِيۡلًا
Rabbukum a'lamu bikum iny yashaaa yarhamkum aw iny yashaa yu'azzibkum; wa maaa arsalnaaka 'alaihim wakiilaa
54. Tuhanmu lebih mengenali mengenai kamu. Jika Dia menghendaki, tentu Dia akan memberi rahmat kepadamu, dan kalau Dia menghendaki, tentu Dia akan mengazabmu. Dan Kami tidaklah mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi penjaga bagi mereka.

وَرَبُّكَ اَعۡلَمُ بِمَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ‌ؕ وَلَقَدۡ فَضَّلۡنَا بَعۡضَ النَّبِيّٖنَ عَلٰى بَعۡضٍ‌ وَّاٰتَيۡنَا دَاوٗدَ زَبُوۡرًا‏
Wa Rabbuka a'lamu biman fis samaawaati wal lard; wa laqad faddalnaa ba'dan Nabiyyiina 'alaa ba'dinw wa aatainaaa Daawuuda Zabuuraa
55. Dan Tuhanmu lebih mengenali siapa yang di langit dan di bumi. Dan sungguh, Kami sudah menampilkan kelebihan terhadap sebagian nabi-nabi atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur terhadap Dawud.

قُلِ ادۡعُوا الَّذِيۡنَ زَعَمۡتُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ فَلَا يَمۡلِكُوۡنَ كَشۡفَ الضُّرِّ عَنۡكُمۡ وَلَا تَحۡوِيۡلًا
Qulid 'ul laziina za'amtum min duunihii falaa yamlikuuna kashfad durri'ankum wa laa tahwiilaa
56. Katakanlah (Muhammad), "Panggillah mereka yang kau anggap (tuhan) selain Allah, mereka tidak kuasa untuk menetralisir ancaman darimu dan tidak (pula) bisa mengubahnya."

اُولٰۤٮِٕكَ الَّذِيۡنَ يَدۡعُوۡنَ يَبۡتَغُوۡنَ اِلٰى رَبِّهِمُ الۡوَسِيۡلَةَ اَيُّهُمۡ اَقۡرَبُ وَيَرۡجُوۡنَ رَحۡمَتَهٗ وَيَخَافُوۡنَ عَذَابَهٗؕ اِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحۡذُوۡرًا
Ulaaa'ikal laziina yad'uuna yabtaghuuna ilaa Rabbihimul wasiilata ayyuhum aqrabu wa yarjuuna rahmatahuu wa yakhaafuuna 'azaabah; inna 'azaaba rabbika kaana mahzuuraa
57. Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan terhadap Tuhan siapa di antara mereka yang lebih erat (kepada Allah). Mereka mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya. Sungguh, azab Tuhanmu itu sesuatu yang (harus) ditakuti."

وَاِنۡ مِّنۡ قَرۡيَةٍ اِلَّا نَحۡنُ مُهۡلِكُوۡهَا قَبۡلَ يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ اَوۡ مُعَذِّبُوۡهَا عَذَابًا شَدِيۡدًا‌ ؕ كَانَ ذٰ لِكَ فِى الۡـكِتٰبِ مَسۡطُوۡرًا‏
Wa im min qaryatin illaa Nahnu muhlikuuhaa qabla Yawmil Qiyaamati aw mu'az zibuuhaa 'azaaban shadiidaa; kaana zaalika fil Kitaabi mastuuraa
58. Dan tidak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari Kiamat atau Kami siksa (penduduknya) dengan siksa yang sungguh keras. Yang demikian itu sudah tertulis di dalam Kitab (Lauh Mahfuzh).

وَمَا مَنَعَنَاۤ اَنۡ نُّرۡسِلَ بِالۡاٰيٰتِ اِلَّاۤ اَنۡ كَذَّبَ بِهَا الۡاَوَّلُوۡنَ‌ؕ وَاٰتَيۡنَا ثَمُوۡدَ النَّاقَةَ مُبۡصِرَةً فَظَلَمُوۡا بِهَا‌ؕ وَمَا نُرۡسِلُ بِالۡاٰيٰتِ اِلَّا تَخۡوِيۡفًا
Wa maa mana'anaaa an nursila bil aayaati illaaa an kazzaba bihal awwaluun; wa aatainaa Samuudan naaqata mubsiratan fazalamuu bihaa; wa maa nursilu bil aayaati illaa takhwiifaa
59. Dan tidak ada yang membatasi Kami untuk mengantarkan (kepadamu) gejala (kekuasaan Kami), melainkan lantaran (tanda-tanda) itu sudah didustakan oleh orang terdahulu. Dan sudah Kami berikan terhadap kaum Tsamud unta betina (sebagai mukjizat) yang sanggup dilihat, namun mereka menganiaya (unta betina itu). Dan Kami tidak mengantarkan gejala itu melainkan untuk menakut-nakuti.

وَاِذۡ قُلۡنَا لَـكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِ‌ ؕ وَمَا جَعَلۡنَا الرُّءۡيَا الَّتِىۡۤ اَرَيۡنٰكَ اِلَّا فِتۡنَةً لِّلنَّاسِ وَ الشَّجَرَةَ الۡمَلۡعُوۡنَةَ فِى الۡقُرۡاٰنِ‌ ؕ وَنُخَوِّفُهُمۡۙ فَمَا يَزِيۡدُهُمۡ اِلَّا طُغۡيَانًا كَبِيۡرًا
Wa iz qulnaa laka inna rabbaka ahaata binnaas; wa maa ja'alnar ru'yal latiii arainaaka illaa fitnatal linnaasi washshajaratal mal'uunata fil quraan; wa nukhaw wifuhum famaa yaziiduhum illa tughyaanan kabiiraa
60. Dan (ingatlah) di saat Kami wahyukan kepadamu, "Sungguh, (ilmu) Tuhanmu termasuk seluruh manusia." Dan Kami tidak membuat mimpi yang sudah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan selaku cobaan bagi insan dan (begitu pula) pohon yang terkutuk (zaqqum) dalam Al-Qur'an. Dan Kami menakut-nakuti mereka, namun yang demikian itu hanyalah memperbesar besar kedurhakaan mereka.

وَاِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلٰۤٮِٕكَةِ اسۡجُدُوۡا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوۡۤا اِلَّاۤ اِبۡلِيۡسَ قَالَ ءَاَسۡجُدُ لِمَنۡ خَلَقۡتَ طِيۡنًا‌
Wa iz qulnaa lilma laaa'ikatis juduu li Aadama fasajaduuu illaaa Ibliisa qoola 'a-asjudu liman khalaqta tiina
61. Dan (ingatlah), di saat Kami berfirman terhadap para malaikat, "Sujudlah kau semua terhadap Adam," kemudian mereka sujud, kecuali Iblis. Ia (Iblis) berkata, "Apakah saya mesti bersujud terhadap orang yang Engkau ciptakan dari tanah?"

قَالَ اَرَءَيۡتَكَ هٰذَا الَّذِىۡ كَرَّمۡتَ عَلَىَّ لَٮِٕنۡ اَخَّرۡتَنِ اِلٰى يَوۡمِ الۡقِيٰمَةِ لَاَحۡتَنِكَنَّ ذُرِّيَّتَهٗۤ اِلَّا قَلِيۡلًا
Qoola ara'aytaka haazal lazii karramta 'alaiya la'in akhhartani ilaa Yawmil Qiyaamati la-ah tanikanna zurriyyatahuuu illaa qaliilaa
62. Ia (Iblis) berkata, "Terangkanlah kepadaku, inikah yang lebih Engkau muliakan ketimbang aku? Sekiranya Engkau memberi waktu kepadaku hingga hari Kiamat, pasti akan saya sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil."

قَالَ اذۡهَبۡ فَمَنۡ تَبِعَكَ مِنۡهُمۡ فَاِنَّ جَهَـنَّمَ جَزَآؤُكُمۡ جَزَآءً مَّوۡفُوۡرًا‏
Qoolaz hab faman tabi'aka minhum fa inna Jahannama jazaaa'ukum jazaaa'am mawfuuraa
63. Dia (Allah) berfirman, "Pergilah, namun barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, selaku pembalasan yang cukup.

وَاسۡتَفۡزِزۡ مَنِ اسۡتَطَعۡتَ مِنۡهُمۡ بِصَوۡتِكَ وَاَجۡلِبۡ عَلَيۡهِمۡ بِخَيۡلِكَ وَرَجِلِكَ وَشَارِكۡهُمۡ فِى الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَوۡلَادِ وَعِدۡهُمۡ‌ ؕ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيۡطٰنُ اِلَّا غُرُوۡرًا
Wastafziz manis tat'ta minhum bisawtika wa ajlib 'alaihim bikhailika wa rajilika wa shaarik hum fil amwaali wal awlaadi wa 'idhum; wa maa ya'iduhumush Shaitaanu illaa ghuruuraa
64. Dan perdayakanlah semua orang di antara mereka yang engkau (Iblis) sanggup dengan suaramu (yang memukau), kerahkanlah pasukanmu terhadap mereka, yang berkuda dan yang berlangsung kaki, dan bersekutulah dengan mereka pada harta dan belum dewasa kemudian beri janjilah terhadap mereka." Padahal setan itu cuma prospektif tipuan belaka terhadap mereka.

اِنَّ عِبَادِىۡ لَـيۡسَ لَـكَ عَلَيۡهِمۡ سُلۡطٰنٌ‌ ؕ وَكَفٰى بِرَبِّكَ وَكِيۡلًا
Inna 'ibaadii laisa laka 'alaihim sultaan; wa kafaa bi Rabbika Wakiilaa
65. "Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah sanggup berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu selaku penjaga."

رَبُّكُمُ الَّذِىۡ يُزۡجِىۡ لَـكُمُ الۡفُلۡكَ فِى الۡبَحۡرِ لِتَبۡتَغُوۡا مِنۡ فَضۡلِهٖؕ اِنَّهٗ كَانَ بِكُمۡ رَحِيۡمًا
Rabbukumul lazii yuzjii lakumul fulka fil bahri litabtaghuu min fadlih; innahuu kaana bikum Rahiimaa
66. Tuhanmulah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, mudah-mudahan kau mencari karunia-Nya. Sungguh, Dia Maha Penyayang terhadapmu.

وَاِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِى الۡبَحۡرِ ضَلَّ مَنۡ تَدۡعُوۡنَ اِلَّاۤ اِيَّاهُ‌ ۚ فَلَمَّا نَجّٰٮكُمۡ اِلَى الۡبَرِّ اَعۡرَضۡتُمۡ‌ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ كَفُوۡرًا‏
Wa izaa massakumuddurru fil bahri dalla man tad'uuna illaaa iyyaahu falammaa najjaakum ilal barri a'radtum; wa kaanal insaanu kafuuraa
67. Dan apabila kau ditimpa ancaman di lautan, tentu hilang semua yang (bi-asa) kau seru, kecuali Dia. Tetapi di saat Dia menyelamatkan kau ke daratan, kau berpaling (dari-Nya). Dan insan memang senantiasa ingkar (tidak bersyukur).

اَفَاَمِنۡتُمۡ اَنۡ يَّخۡسِفَ بِكُمۡ جَانِبَ الۡبَرِّ اَوۡ يُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ حَاصِبًا ثُمَّ لَا تَجِدُوۡالَـكُمۡ وَكِيۡلًا
Afa amintum any yakhsifa bikum jaanibal barri aw yursil 'alaikum haasiban summa laa tajiduu lakum wakiilaa
68. Maka apakah kau merasa kondusif bahwa Dia tidak akan membenamkan sebagian daratan bareng kau atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? Dan kau tidak akan mendapat seorang pelindung pun,

اَمۡ اَمِنۡتُمۡ اَنۡ يُّعِيۡدَكُمۡ فِيۡهِ تَارَةً اُخۡرٰى فَيُرۡسِلَ عَلَيۡكُمۡ قَاصِفًا مِّنَ الرِّيۡحِ فَيُغۡرِقَكُمۡ بِمَا كَفَرۡتُمۡ‌ۙ ثُمَّ لَا تَجِدُوۡا لَـكُمۡ عَلَيۡنَا بِهٖ تَبِيۡعًا
Am amintum any yu'iidakum fiihi taaratan ukhraa fa yursila 'alaikum qoosifam minar riihi fa yugh riqakum bimaa kafartum summa laa tajiduu lakum 'alainaa bihii tabii'aa
69. ataukah kau merasa kondusif bahwa Dia tidak akan mengembalikan kau ke maritim sekali lagi, kemudian Dia tiupkan angin badai terhadap kau dan ditenggelamkan-Nya kau disebabkan kekafiranmu? Kemudian kau tidak akan mendapat seorang penolong pun dalam menghadapi (siksaan) Kami.

وَلَـقَدۡ كَرَّمۡنَا بَنِىۡۤ اٰدَمَ وَحَمَلۡنٰهُمۡ فِى الۡبَرِّ وَالۡبَحۡرِ وَرَزَقۡنٰهُمۡ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلۡنٰهُمۡ عَلٰى كَثِيۡرٍ مِّمَّنۡ خَلَقۡنَا تَفۡضِيۡلًا
Wa laqad karramnaa Baniii aadama wa hamalnaahum fil barri walbahri wa razaqnaahum minat taiyibaati wa faddalnaahum 'alaa kasiirim mimman khalaqnaa tafdiilaa
70. Dan sungguh, Kami sudah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

يَوۡمَ نَدۡعُوۡا كُلَّ اُنَاسٍۢ بِاِمَامِهِمۡ‌ۚ فَمَنۡ اُوۡتِىَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيۡنِهٖ فَاُولٰۤٮِٕكَ يَقۡرَءُوۡنَ كِتٰبَهُمۡ وَلَا يُظۡلَمُوۡنَ فَتِيۡلًا
Yawma nad'uu kulla unaasim bi imaamihim faman uutiya kitaabahuu bi yamiinihii fa ulaaa'ika yaqra'uuna kitaabahum wa laa yuzlamuuna fatiilaa
71. (Ingatlah), pada hari (ketika) Kami panggil setiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberikan catatan amalnya di tangan kanannya mereka akan membaca catatannya (dengan baik), dan mereka tidak akan dirugikan sedikit pun.

وَمَنۡ كَانَ فِىۡ هٰذِهٖۤ اَعۡمٰى فَهُوَ فِى الۡاٰخِرَةِ اَعۡمٰى وَاَضَلُّ سَبِيۡلًا
Wa man kaana fii haazihiii a'maa fahuwa fil aakhirati a'maa wa adallu sabiilaa
72. Dan barang siapa buta (hatinya) di dunia ini, maka di alam abadi ia akan buta dan kesasar jauh dari jalan (yang benar).

وَاِنۡ كَادُوۡا لَيَـفۡتِنُوۡنَكَ عَنِ الَّذِىۡۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ لِتَفۡتَرِىَ عَلَيۡنَا غَيۡرَهٗ‌ ‌ۖ وَاِذًا لَّاتَّخَذُوۡكَ خَلِيۡلًا
Wa in kaaduu la yaftinuunaka 'anil laziii awhainaaa ilaika litaftariya 'alainaaa ghairahuu wa izallat takhazuuka khaliilaa
73. Dan mereka nyaris memalingkan engkau (Muhammad) dari apa yang sudah Kami wahyukan kepadamu, mudah-mudahan engkau mengada-ada lainnya terhadap Kami; dan kalau demikian tentu mereka membuat engkau sobat yang setia.

وَلَوۡلَاۤ اَنۡ ثَبَّتۡنٰكَ لَقَدۡ كِدْتَّ تَرۡكَنُ اِلَيۡهِمۡ شَيۡــًٔـا قَلِيۡلًا
Wa law laaa an sabbatnaaka laqad kitta tarkanu ilaihim sha'an qaliila
74. Dan sekiranya Kami tidak memperteguh (hati)mu, tentu engkau nyaris saja cenderung sedikit terhadap mereka.

اِذًا لَّاَذَقۡنٰكَ ضِعۡفَ الۡحَيٰوةِ وَضِعۡفَ الۡمَمَاتِ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَـكَ عَلَيۡنَا نَصِيۡرًا‏
Izal la azaqnaaka di'falhayaati wa di'fal mamaati summa laa tajidu laka 'alainaa nasiiraa
75. Jika demikian, pasti akan Kami rasakan kepadamu (siksaan) dua kali lipat di dunia ini dan dua kali lipat setelah mati, dan engkau (Muhammad) tidak akan mendapat seorang penolong pun terhadap Kami.

وَاِنۡ كَادُوۡا لَيَسۡتَفِزُّوۡنَكَ مِنَ الۡاَرۡضِ لِيُخۡرِجُوۡكَ مِنۡهَا‌ وَاِذًا لَّا يَلۡبَـثُوۡنَ خِلٰفَكَ اِلَّا قَلِيۡلًا‏
Wa in kaaduu la yastafizzuunaka minal ardi liyukhri juuka minhaa wa izal laa yalbasuuna khilaafaka illaa qaliilaa
76. Dan sungguh, mereka nyaris membuatmu (Muhammad) gusar di negeri (Mekah) lantaran engkau mesti keluar dari negeri itu, dan kalau terjadi demikian, tentu sepeninggalmu mereka tidak akan tinggal (di sana), melainkan sebentar saja.

سُنَّةَ مَنۡ قَدۡ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ مِنۡ رُّسُلِنَا‌ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحۡوِيۡلًا
Sunnata man qad arsalnaa qablakamir Rusulinaa wa laa tajidu lisunnatinaa tahhwiilaa
77. (Yang demikian itu) merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati pergantian atas ketetapan Kami.

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوۡكِ الشَّمۡسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيۡلِ وَقُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِ‌ؕ اِنَّ قُرۡاٰنَ الۡـفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُوۡدًا
Aqimis Salaata liduluu kish shamsi ilaa ghasaqil laili wa quraanal Fajri inna quraa nal Fajri kaana mashhuudaa
78. Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir hingga gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).

وَمِنَ الَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَ ‌ۖ عَسٰۤى اَنۡ يَّبۡعَـثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحۡمُوۡدًا‏
Wa minal laili fatahajjad bihii naafilatal laka 'asaaa any yab'asaka Rabbuka Maqoomam Mahmuudaa
79. Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) pemanis bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke kawasan yang terpuji.

وَقُلْ رَّبِّ اَدۡخِلۡنِىۡ مُدۡخَلَ صِدۡقٍ وَّ اَخۡرِجۡنِىۡ مُخۡرَجَ صِدۡقٍ وَّاجۡعَلْ لِّىۡ مِنۡ لَّدُنۡكَ سُلۡطٰنًا نَّصِيۡرًا‏
Wa qur Rabbi adkhilnii mudkhala sidqinw wa akhrijnii mukhraja sidqinw waj'al lii milladunka sultaanan nasiiraa
80. Dan katakanlah (Muhammad), ya Tuhanku, masukkan saya ke kawasan masuk yang benar dan keluarkan (pula) saya ke kawasan keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang sanggup menolong(ku).

وَقُلۡ جَآءَ الۡحَـقُّ وَزَهَقَ الۡبَاطِلُ‌ؕ اِنَّ الۡبَاطِلَ كَانَ زَهُوۡقًا
Wa qul jaaa'al haqqu wa zahaqal baatil; innal baatila kaana zahuuqoo
81. Dan katakanlah, "Kebenaran sudah tiba dan yang batil sudah lenyap." Sungguh, yang batil itu tentu lenyap.

وَنُنَزِّلُ مِنَ الۡـقُرۡاٰنِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَّرَحۡمَةٌ لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ‌ۙ وَلَا يَزِيۡدُ الظّٰلِمِيۡنَ اِلَّا خَسَارًا‏
Wa nunazzilu minal quraani maa huwa shifaaa'unw wa rahmatul lilmu;miniina wa laa yaziiduz zaalimiina illaa khasaaraa
82. Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur'an itu) cuma akan memperbesar kerugian.

وَاِذَاۤ اَنۡعَمۡنَا عَلَى الۡاِنۡسَانِ اَعۡرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖ‌ۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَــُٔوۡسًا
Wa izaaa an'amnaa 'alal insaani a'rada wa na-aa bijaani bihii wa izaa massahush sharru kaana ya'uusaa
83. Dan apabila Kami berikan kesenangan terhadap manusia, tentu ia berpaling dan menjauhkan diri dengan sombong; dan apabila ia ditimpa kesusahan, tentu ia berputus asa.

قُلۡ كُلٌّ يَّعۡمَلُ عَلٰى شَاكِلَتِهٖؕ فَرَبُّكُمۡ اَعۡلَمُ بِمَنۡ هُوَ اَهۡدٰى سَبِيۡلًا
Qul kulluny ya'malu 'alaa shaakilatihii fa rabbukum a'lamu biman huwa ahdaa sabiilaa
84. Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengenali siapa yang lebih benar jalannya.

وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الرُّوۡحِ‌ ؕ قُلِ الرُّوۡحُ مِنۡ اَمۡرِ رَبِّىۡ وَمَاۤ اُوۡتِيۡتُمۡ مِّنَ الۡعِلۡمِ اِلَّا قَلِيۡلًا
Wa yas'aluunaka 'anirruuh; qulir ruuhu min amri rabbii wa maaa uutiitum minal 'ilmi illaa qaliilaa
85. Dan mereka mengajukan pertanyaan kepadamu (Muhammad) mengenai ruh. Katakanlah, "Ruh itu tergolong kendala Tuhanku, sedangkan kau diberi wawasan cuma sedikit."

وَلَٮِٕنۡ شِئۡنَا لَنَذۡهَبَنَّ بِالَّذِىۡۤ اَوۡحَيۡنَاۤ اِلَيۡكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَـكَ بِهٖ عَلَيۡنَا وَكِيۡلًا
Wa la'in shi'naa lanaz habanna billaziii awhainaaa ilaika summa laa tajidu laka bihii 'alainaa wakiilaa
86. Dan sesungguhnya kalau Kami menghendaki, tentu Kami lenyapkan apa yang sudah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), dan engkau tidak akan mendapat seorang pembela pun terhadap Kami,

اِلَّا رَحۡمَةً مِّنۡ رَّبِّكَ‌ ؕ اِنَّ فَضۡلَهٗ كَانَ عَلَيۡكَ كَبِيۡرًا
Illaa rahmatam mir Rabbik; inna fadlahuu kaana 'alaika kabiiraa
87. kecuali lantaran rahmat dari Tuhanmu. Sungguh, karunia-Nya atasmu (Muhammad) sungguh besar.

قُلْ لَّٮِٕنِ اجۡتَمَعَتِ الۡاِنۡسُ وَالۡجِنُّ عَلٰٓى اَنۡ يَّاۡتُوۡا بِمِثۡلِ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ لَا يَاۡتُوۡنَ بِمِثۡلِهٖ وَلَوۡ كَانَ بَعۡضُهُمۡ لِبَعۡضٍ ظَهِيۡرًا‏
Qul la'inij tama'atil insu waljinnu 'alaaa any yaatuu bimisli haazal quraani laa yaatuuna bimislihii wa law kaana ba'duhum liba 'din zahiiraa
88. Katakanlah, "Sesungguhnya kalau insan dan jin berkumpul untuk bikin yang sama (dengan) Al-Qur'an ini, mereka tidak akan sanggup bikin yang sama dengannya, sekalipun mereka saling menolong satu sama lain."

وَلَقَدۡ صَرَّفۡنَا لِلنَّاسِ فِىۡ هٰذَا الۡقُرۡاٰنِ مِنۡ كُلِّ مَثَلٍ فَاَبٰٓى اَكۡثَرُ النَّاسِ اِلَّا كُفُوۡرًا
Qa laqad sarrafnaa linnaasi fii haazal quraani min kulli masalin fa abaaa aksarun naasi illaa kufuuraa
89. Dan sungguh, Kami sudah menerangkan berulang-ulang terhadap insan dalam Al-Qur'an ini dengan bermacam-ma-cam perumpamaan, namun pada biasanya insan tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya).

وَقَالُوۡا لَنۡ نُّـؤۡمِنَ لَـكَ حَتّٰى تَفۡجُرَ لَنَا مِنَ الۡاَرۡضِ يَنۡۢبُوۡعًا
Wa qooluu lan nu'mina laka hattaa tafjura lanaa minal ardi yambuu'aa
90. Dan mereka berkata, "Kami tidak akan yakin kepadamu (Muhammad) sebelum engkau memancarkan mata air dari bumi untuk kami,

اَوۡ تَكُوۡنَ لَـكَ جَنَّةٌ مِّنۡ نَّخِيۡلٍ وَّعِنَبٍ فَتُفَجِّرَ الۡاَنۡهٰرَ خِلٰلَهَا تَفۡجِيۡرًا
Aw takuuna laka jannatum min nakhiilinw wa 'inabin fatufajjiral anhaara khilaalahaa tafjiiraa
91. atau engkau mempunyai suatu kebun kurma dan anggur, kemudian engkau alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya,

اَوۡ تُسۡقِطَ السَّمَآءَ كَمَا زَعَمۡتَ عَلَيۡنَا كِسَفًا اَوۡ تَاۡتِىَ بِاللّٰهِ وَالۡمَلٰۤٮِٕكَةِ قَبِيۡلًا
Aw tusqitas samaaa'a kamaa za'amta 'alainaa kisafan aw taatiya billaahi walma laaa'ikati qabiilaa
92. atau engkau jatuhkan langit berkeping-keping atas kami, sebagaimana engkau katakan, atau (sebelum) engkau datangkan Allah dan para malaikat berhadapan wajah dengan kami,

اَوۡ يَكُوۡنَ لَـكَ بَيۡتٌ مِّنۡ زُخۡرُفٍ اَوۡ تَرۡقٰى فِى السَّمَآءِ ؕ وَلَنۡ نُّـؤۡمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتّٰى تُنَزِّلَ عَلَيۡنَا كِتٰبًا نَّـقۡرَؤُهٗ‌ ؕ قُلۡ سُبۡحَانَ رَبِّىۡ هَلۡ كُنۡتُ اِلَّا بَشَرًا رَّسُوۡلًا
Aw yakuuna laka baitum min zukhrufin aw tarqoo fis samaaa'i wa lan nu'mina liruqiyyika hatta tunazzila 'alainaa kitaaban naqra'uh; qul Subhaana Rabbii hal kuntu illaa basharar Rasuulaa
93. atau engkau mempunyai suatu rumah (terbuat) dari emas, atau engkau naik ke langit. Dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan terhadap kami suatu kitab untuk kami baca." Katakanlah (Muhammad), "Mahasuci Tuhanku, bukankah saya ini cuma seorang insan yang menjadi rasul?"

وَمَا مَنَعَ النَّاسَ اَنۡ يُّؤۡمِنُوۡۤا اِذۡ جَآءَهُمُ الۡهُدٰٓى اِلَّاۤ اَنۡ قَالُـوۡۤا اَبَعَثَ اللّٰهُ بَشَرًا رَّسُوۡلًا‏
Wa maa mana'an naasa any yu'minuuu iz jaaa'ahumul hudaaa illaaa an qooluuu aba'asal laahu basharar Rasuulaa
94. Dan tidak ada sesuatu yang membatasi insan untuk beriman di saat isyarat tiba kepadanya, selain perkataan mereka, "Mengapa Allah menyuruh seorang insan menjadi rasul?"

قُلْ لَّوۡ كَانَ فِى الۡاَرۡضِ مَلٰۤٮِٕكَةٌ يَّمۡشُوۡنَ مُطۡمَٮِٕنِّيۡنَ لَـنَزَّلۡنَا عَلَيۡهِمۡ مِّنَ السَّمَآءِ مَلَـكًا رَّسُوۡلًا
Qul law kaana fil ardi malaaa 'ikatuny yamshuuna mutma'inniina lanazzalnaa 'alaihim minas samaaa'i malakar Rasuulaa
95. Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya di bumi ada para malaikat, yang berjalan-jalan dengan tenang, tentu Kami turunkan terhadap mereka malaikat dari langit untuk menjadi rasul."

قُلۡ كَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيۡدًۢا بَيۡنِىۡ وَبَيۡنَكُمۡ‌ؕ اِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيۡرًۢا بَصِيۡرًا
Qul kafaa billaahi shahiidam bainii wa bainakum; innahuu kaana bi'ibaadihii Khabiiram Basiiraa
96. Katakanlah (Muhammad), "Cukuplah Allah menjadi saksi antara saya dan kau sekalian. Sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya."

وَمَنۡ يَّهۡدِ اللّٰهُ فَهُوَ الۡمُهۡتَدِ‌ ۚ وَمَنۡ يُّضۡلِلۡ فَلَنۡ تَجِدَ لَهُمۡ اَوۡلِيَآءَ مِنۡ دُوۡنِهٖ‌ ؕ وَنَحۡشُرُهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ عَلٰى وُجُوۡهِهِمۡ عُمۡيًا وَّبُكۡمًا وَّصُمًّا‌ ؕ مَاۡوٰٮهُمۡ جَهَـنَّمُ‌ ؕ كُلَّمَا خَبَتۡ زِدۡنٰهُمۡ سَعِيۡرًا‏
Wa mai yahdil laahu fahuwal muhtad; wa mai yudlil falan tajida lahum awliyaaa'a min duunih; wa nahshuruhum Yawmal Qiyaamati 'alaa wujuuhihim umyanw wa bukmanw wa summaa; maa waahum Jahannamu kullamaa khabat zidnaahum sa'iiraa
97. Dan barang siapa diberi isyarat oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk, dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Dan Kami akan menghimpun mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam kondisi buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka yakni neraka Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.

ذٰلِكَ جَزَآؤُهُمۡ بِاَنَّهُمۡ كَفَرُوۡا بِاٰيٰتِنَا وَقَالُوۡۤا ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا وَّرُفَاتًا ءَاِنَّا لَمَبۡعُوۡثُوۡنَ خَلۡقًا جَدِيۡدًا
Zaalika jazaa'uhum biannahum kafaruu bi aayaatinaa wa qooluuu 'a izaa kunnaa 'izaamanw wa rufaatan'a innaa lamabuusuuna khalqan jadiidaa
98. Itulah jawaban bagi mereka, lantaran sesungguhnya mereka kafir terhadap ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata, "Apabila kami sudah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami betul-betul akan dibangkitkan kembali selaku makhluk baru?"

اَوَلَمۡ يَرَوۡا اَنَّ اللّٰهَ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ قَادِرٌ عَلٰٓى اَنۡ يَّخۡلُقَ مِثۡلَهُمۡ وَجَعَلَ لَهُمۡ اَجَلًا لَّا رَيۡبَ فِيۡهِ ؕ فَاَبَى الظّٰلِمُوۡنَ اِلَّا كُفُوۡرًا
Awalam yaraw annal laahal lazii khalaqas samaawaati wal arda qoodirun 'alaaa any yakhluqa mislahum wa ja'ala lahum ajalal laa raiba fii; fa abaz zaalimuuna illaa kufuuraa
99. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Allah yang bikin langit dan bumi yakni Mahakuasa (pula) bikin yang sama dengan mereka, dan Dia sudah menentukan waktu tertentu (mati atau dibangkitkan) bagi mereka, yang tidak disangsikan lagi? Maka orang zhalim itu tidak menolaknya kecuali dengan kekafiran.

قُلْ لَّوۡ اَنۡـتُمۡ تَمۡلِكُوۡنَ خَزَآٮِٕنَ رَحۡمَةِ رَبِّىۡۤ اِذًا لَّاَمۡسَكۡتُمۡ خَشۡيَةَ الۡاِنۡفَاقِ‌ ؕ وَكَانَ الۡاِنۡسَانُ قَتُوۡرًا
Qul law antum tamlikuuna khazaaa'ina rahmati Rabbiii izal la amsaktum khash yatal infaaq; wa kaanal insaanu qatuuraa
100. Katakanlah (Muhammad), "Sekiranya kau menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, tentu (perbendaharaan) itu kau tahan, lantaran takut membelanjakannya." Dan insan itu memang sungguh kikir.

وَلَقَدۡ اٰتَيۡنَا مُوۡسٰى تِسۡعَ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ‌ فَسۡـــَٔلۡ بَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَ اِذۡ جَآءَهُمۡ فَقَالَ لَهٗ فِرۡعَوۡنُ اِنِّىۡ لَاَظُنُّكَ يٰمُوۡسٰى مَسۡحُوۡرًا
Wa laqad aatainaa Muusaa tis'a Aayaatim baiyinaatin fas'al Baniii Israaa'iila iz jaaa'ahum faqoola lahuu Fir'awnu inii la azunnuka yaa Muusaa mas huuraa
101. Dan sungguh, Kami sudah menampilkan terhadap Musa sembilan mukjizat yang positif maka tanyakanlah terhadap Bani Israil, di saat Musa tiba terhadap mereka kemudian Fir‘aun berkata kepadanya, "Wahai Musa! Sesungguhnya saya betul-betul menerka engkau terkena sihir."

قَالَ لَقَدۡ عَلِمۡتَ مَاۤ اَنۡزَلَ هٰٓؤُلَاۤءِ اِلَّا رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِ بَصَآٮِٕرَ‌ ۚ وَاِنِّىۡ لَاَظُنُّكَ يٰفِرۡعَوۡنُ مَثۡبُوۡرًا‏
Qoola laqad 'alimta maaa anzala haaa'ulaaa'i illaa Rabbus samaawaati wal ardi basaaa'ira wa innii la azun nuka yaa Fir'awnu masbuuraa
102. Dia (Musa) menjawab, "Sungguh, engkau sudah mengetahui, bahwa tidak ada yang menurunkan (mukjizat-mukjizat) itu kecuali Tuhan (yang memelihara) langit dan bumi selaku bukti-bukti yang nyata; dan sungguh, saya betul-betul menerka engkau akan binasa, wahai Fir‘aun."

فَاَرَادَ اَنۡ يَّسۡتَفِزَّهُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ فَاَغۡرَقۡنٰهُ وَ مَنۡ مَّعَهٗ جَمِيۡعًا
Fa araada any yastafizzahum minal ardi fa aghraqnaahu wa mam ma'ahuu jamii'aa
103. Kemudian ia (Fir‘aun) hendak menghalau mereka (Musa dan pengikutnya) dari bumi (Mesir), maka Kami tenggelamkan ia (Fir‘aun) beserta orang yang bareng ia seluruhnya.

وَّقُلۡنَا مِنۡۢ بَعۡدِهٖ لِبَنِىۡۤ اِسۡرَاۤءِيۡلَ اسۡكُنُوا الۡاَرۡضَ فَاِذَا جَآءَ وَعۡدُ الۡاٰخِرَةِ جِئۡنَا بِكُمۡ لَفِيۡفًا
Wa qulnaa mim ba'dihii li Baniii Israaa'iilas kunul arda faizaa jaaa'a wa'dulaakhirati ji'naa bikum lafiifaa
104. Dan setelah itu Kami berfirman terhadap Bani Israil, "Tinggallah di negeri ini, namun apabila masa berbangkit datang, tentu Kami kumpulkan kau dalam kondisi bercampur baur."

وَبِالۡحَـقِّ اَنۡزَلۡنٰهُ وَبِالۡحَـقِّ نَزَلَ‌ ؕ وَمَاۤ اَرۡسَلۡنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيۡرًا ‌ۘ‏
Wa bilhaqqi anzalnaahu wa bilhaqqi nazal; wa maaa arsalnaaka illaa mubash shiranw wa naziiraa
105. Dan Kami turunkan (Al-Qur'an) itu dengan tolong-menolong dan (Al-Qur'an) itu turun dengan (membawa) kebenaran. Dan Kami menyuruh engkau (Muhammad), cuma selaku pembawa info bangga dan pemberi peringatan.

وَقُرۡاٰنًا فَرَقۡنٰهُ لِتَقۡرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكۡثٍ وَّنَزَّلۡنٰهُ تَنۡزِيۡلًا
Wa quraanan faraqnaahu litaqra ahuu 'alan naasi 'alaa muksinw wa nazzalnaahu tanziilaa
106. Dan Al-Qur'an (Kami turunkan) berangsur-angsur mudah-mudahan engkau (Muhammad) membacakannya terhadap insan perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap.

قُلۡ اٰمِنُوۡا بِهٖۤ اَوۡ لَا تُؤۡمِنُوۡٓا‌ ؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡعِلۡمَ مِنۡ قَبۡلِهٖۤ اِذَا يُتۡلٰى عَلَيۡهِمۡ يَخِرُّوۡنَ لِلۡاَذۡقَانِ سُجَّدًا ۙ
Qul aaaniminuu bihiii aw laa tu'minuu; innal laziina uutul 'ilma min qablihiii izaa yutlaa 'alaihim yakhirruuna lil azqooni sujjadaa
107. Katakanlah (Muhammad), "Berimanlah kau kepadanya (Al-Qur'an) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang sudah diberi wawasan sebelumnya, apabila (Al-Qur'an) dibacakan terhadap mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud,"

وَّيَقُوۡلُوۡنَ سُبۡحٰنَ رَبِّنَاۤ اِنۡ كَانَ وَعۡدُ رَبِّنَا لَمَفۡعُوۡلًا‏
Wa yaquuluuna Subhaana Rabbinaaa in kaana wa'du Rabbinaa lamaf'uulaa
108. dan mereka berkata, "Mahasuci Tuhan kami; sungguh, komitmen Tuhan kami tentu dipenuhi."

وَيَخِرُّوۡنَ لِلۡاَذۡقَانِ يَبۡكُوۡنَ وَيَزِيۡدُهُمۡ خُشُوۡعًا ۩‏
Wa yakhirruuna lil azqooni yabkuuna wa yaziiduhum khushuu'aa
109. Dan mereka menyungkurkan wajah sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk.

قُلِ ادۡعُوا اللّٰهَ اَوِ ادۡعُوا الرَّحۡمٰنَ‌ ؕ اَ يًّا مَّا تَدۡعُوۡا فَلَهُ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى ‌ۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَا وَابۡتَغِ بَيۡنَ ذٰ لِكَ سَبِيۡلًا
Qulid'ul laaha awid'ur Rahmaana ayyam maa tad'uu falahul asmaaa'ul Husnaa; wa laa tajhar bi Salaatika wa laa tukhaafit bihaa wabtaghi baina zaalika sabiila
110. Katakanlah (Muhammad), "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kau sanggup menyeru, lantaran Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asm±‘ul ¦usn±) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam shalat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu."

وَقُلِ الۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡ لَمۡ يَتَّخِذۡ وَلَدًا وَّلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ شَرِيۡكٌ فِى الۡمُلۡكِ وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ وَلِىٌّ مِّنَ الذُّلِّ‌ وَكَبِّرۡهُ تَكۡبِيۡرًا
Wa qulil hamdu lillaahil lazii lam yattakhiz waladanw wa lam yakul lahuu shariikun fil mulki wa lam yakul lahuu waliyyum minaz zulli wa kabbirhu takbiiraa
111. Dan katakanlah, "Segala puji bagi Allah yang tidak punya anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak membutuhkan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya.

Related : Al-Qur'an Surat Ke-17. Qs. Al-Isra (Perjalanan Malam) 111 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia

0 Komentar untuk "Al-Qur'an Surat Ke-17. Qs. Al-Isra (Perjalanan Malam) 111 Ayat Terjemahan Bahasa Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close