Integrasi sosial dalam penduduk sanggup terbentuk alasannya dipengaruhi oleh beberapa aspek selaku berikut:
Rasa saling memiliki
Dalam penduduk terdiri atas aneka macam kalangan atau kelas. Tiap kalangan atau kelas tertentu perlu menyadari bahwa kalangan lain merupakan bab dari penduduk sehingga mereka sanggup berintegrasi dan mempunyai rasa saling memiliki.
Dengan rasa saling mempunyai inilah sanggup bikin keutuhan penduduk secara keseluruhan. Apabila salah satu kalangan berupaya menghapus kalangan lain, keutuhan penduduk secara keseluruhan akan terancam.
Pola kekerabatan simbiosis mutualisme
Pola kekerabatan simbiosis mutualisme merupakan suatu bentuk kolaborasi di antara dua kalangan atau lebih yang sifatnya saling menguntungkan pada masing-masing pihak terkait.
Untuk merealisasikan hal itu, masing-masing kalangan tersebut mesti merasa saling memerlukan dan bersedia saling mengetahui posisi masing-masing.
Misalnya, warga penduduk orisinil yang melakukan pekerjaan di toko atau perusahaan milik warga pendatang merupakan wujud integrsi yang dilandasi kekerabatan simbiosis mutualisme.
Konsensus
Konsensus merupakan janji bareng terbuat oleh warga masyarakat.
Kesepakatan itu menyangkut nilai-nilai dasar yang mau mengikat dalam suatu penduduk yang utuh, misalnya integrasi nasional penduduk Indonesia yang terbentuk menurut konsensus nilai-nilai dasar persatuan dan kesatuan yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda 1928.
Dalam Sumpah Pemuda, segenap elemen bangsa berikrar bertumpah darah satu, berkebangsaan satu, dan berbahasa satu.
Konsensus itu sudah terbukti sukses mengintegrasikan suku-suku bangsa dari Sabang sampai Merauke menjadi satu kesatuan penduduk yakni penduduk Indonesia.
Cross-Cutting Affiliations dan Cross-Cutting Loyalities
Cross cutting affiliation juga disebut keanggotaan ganda. Hal ini tejadi apabila seseorang atau sekelompok orang menjadi anggota aneka macam kesatuan sosial. Misanya suatu dikala tejadi pertentangan antara warga pendatang dan penduduk asli. Setelah keduanya saling mengenali bahwa mereka memeluk agama yang sama, pertentangan pun secepatnya berakhir.
Cross-Cutting loyalities mempunyai arti adanya loyalitas (kesetiaan) ganda. Maksunya, selain menjadi anggota aneka macam kalangan sosial, seseorang atau sekelompok orang juga mempunyai kesetiaan kepada kelompok-kelompok sosial yang diikutinya itu.
Keanggotaan dan loyalitas ganda itulah yang menetralisasi pertentangan dan membangun integrasi antarkelompok sosial.
0 Komentar untuk "Jelaskan 4 Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Sosial!"