Kurbanmu Ialah Bentuk Syukurmu



Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam keluarga serta para teman dekat dan pengikut yang istiqamah menuruti Baginda sampai ke hari kiamat. Wahai Sahabatku yang senantiasa di rahmati oleh Allah Subhanahu wa ta'ala.

Menyembelih binatang kurban pada hari-hari penyembelihan yaitu salah satu ibadah yang paling utama dan ketaatan yang paling istimewa. Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah sandingkan dengan shalat di beberapa ayat Al-Qur’an untuk menampilkan keutamannya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (Q.S. Al-An’am 162)

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

"Sesungguhnya Kami sudah menampilkan kepadamu lezat yang banyak. Maka dirikanlah salat sebab Tuhanmu dan berkurbanlah." (QS. Al-Kautsar: 1-2)

Shalat dan berkurban yaitu dua amal yang mendekatkan diri terhadap Allah. Adapun shalat yaitu ibadah tubuh yang paling utama. Sementara berkurban (menyembelih binatang korban sebab Allah) yaitu seutama-utamanya ibadah dengan harta.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Sa’di –rahimahullah-, menandakan bahwa Allah khususkan dua ibadah ini sebab keduanya yaitu ibadah dan amal qurbah (mendekatkan diri) yang paling utama.

Karena shalat mengandung ketundukan hati dan anggota tubuh terhadap Allah, dan akan memindahkannya terhadap seluruh amal ibadah. Sedangkan kurban, yaitu taqarrub (amal mendekatkan diri) terhadap Allah dengan binatang kurban yang paling baik yang dimilikinya.

Kurban juga memaksa seseorang mengeluarkan harta yang sungguh dicintai dan sayangi. Maka siapa yang bisa nrimo dalam shalat dan kurbannya, niscaya dia akan dapat nrimo pada semua amalnya.

Selain selaku bentuk taqarrub (mendekatkan diri) terhadap Allah, kurban juga selaku bentuk syukur kepada-Nya atas limpahan lezat yang sungguh banyak sepanjang satu tahun berupa panjang umur, kesehatan, sehat akal, tersadar agama, dan kelapangan rizki.

Rasa syukur akan memicu seseorang lebih ringan melakukan ibadah tahunan ini. Karena syukur berangkat dari kesadaran atas banyaknya lezat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala. Lebih-lebih, Allah janjikan komplemen lezat bagi orang yang bersyukur kepada-Nya.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ

“Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jikalau kau bersyukur, niscaya Kami akan memperbesar (nikmat) kepadamu..” (QS. Ibrahim: 7)

Seorang salaf pernah mengatakan, “nikmat ‘ibarat’ binatang liar, maka ikatlah dia dengan syukur.”

Umar bin Abdul Aziz rahimahullah- berkata: “ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan bersyukur kepada-Nya.”

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu- berkata terhadap pria dari Hamadzan, “sesungguhnya lezat itu berafiliasi dengan syukur. Syukur itu terkait mazid (tambahan nikmat). Keduanya berada dalam satu ikatan. Bertambahnya lezat tidak akan terputus sehingga terputus syukur dari hamba.” Wallahu A’lam

Itulah yang dimaksud dengan kurbanmu ialah bentuk syukurmu, sebuah kenikmatan yang diberikan terhadap kita mesti senantiasa mensyukurinya. terima kasih sudah berkunjung biar bermanfaat.

Related : Kurbanmu Ialah Bentuk Syukurmu

0 Komentar untuk "Kurbanmu Ialah Bentuk Syukurmu"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close