Pengertian Gempa Bumi, Klasifikasi, Sumber, Istilah, Cara Mengkalkulasikan Dan Pengaruhnya

Gempa bumi yakni getaran-getaran pada permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi dari dalam kulit bumi secara tiba-tiba sehingga memunculkan gelombang seismik.

Pengertian Gempa Menurut Ahli

Gempa Bumi
Credit: malikinew.com

Menurut Pujianto (2007) gempa bumi yakni salah satu fenomena alam yang sanggup disebabkan oleh kegiatan insan ataupun akhir peristiwa alam. Akibat dari dua hal tersebut tersebut tanah menjadi bergetar selaku efek dari menjalarnya gelombang energi yang menyembur dari sentra gempa/fokus. 

Menurut Bayong (2006:12) gempa bumi yakni gerakan atau getaran yang terjadi pada kulit bumi yang dihasilkan oleh tenaga endogen. Tenaga endogen yakni tenaga perut bumi yang terjadi lantaran adanya perubahan pada kulit bumi. 

Menurut Howel dan Mulyo (2004), gempa bumi yakni getaran ataupun serentetan getaran yang terjadi dari kulit bumi yang mempunyai sifat sementara yang kemudian getaran tersebut menyebar ke segala arah. 

Suatu peristiwa alam disebut selaku gempa bumi apabila getaran tersebut mempunyai waktu permulaan dan waktu final yang jelas. 

Apabila getaran yang terjadi tersebut mempunyai sifat getaran yang terus menerus atau kontinyu, maka getaran ini tidak layak disebut dengan gempa bumi.


Sumber Energi Gempa

Pada biasanya sumber energi gempa bumi berasal dari beberapa hal selaku berikut:


1. Pergerakan Lempeng Tektonik

Pergerakan lempeng tektonik (Tectonic movement) yakni gerakan plat tektonik dunia yang hendak memunculkan dua plat tektonik saling bertubrukan , saling menggeser, saling tarik dan variasi diantaranya. Gempa menyerupai ini disebut dengan Tectonic Earthquakes. 

Dua pelat yang saling membentur, menggeser, memukau yang hendak memunculkan terjadinya akumulasi energi, sedangkan gerakan pelat tektonik disebabkan oleh adanya driving force atau gerakan magma panas yang membentuk sebuah siklus yang disebut conective flow. 


2. Sumber Panas bumi 

  • Tumbukan antar material pada rotasi Nebula (awan, gas, hidrogen, helium, debu, dan material-material lainnya) 
  • Proses memadatnya/menyusutnya bumi lantaran adanya gaya gravitasi, sebagaimana diketahui bahwa tekanan batuan akhir gaya gravitasi akan memunculkan panas. 
  • Reaksi kimia akhir disintegrasi zat-zat radioactive menyerupai uranium dan thorium yang ada didalam bumi. Reaksi kimia atas zat-zat radioactive tersebut sudah berjalan milyaran tahun sehingga memunculkan akumulasi panas. 


3. Material Bumi 

Material bumi yang besar biasanya condong karam dalam inti bumi dan menyimpan panas yang besar, akhir dari peristiwa tersebut yakni adanya panas yang hendak memunculkan gerakan. 


4. Aktifitas meletusnya Gunung Berapi 

Letusan gunung berapi sanggup memunculkan gempa bumi, sebagaimana jikalau pada kedalam lebih dari 250 km suhu batuan sudah meraih 1400° C.

Maka pada suhu tersebut batuan akan meleleh yang hendak terjadi lapisan astherosphere dan lithospher relatif lemah yang memungkinkan adanya retakan-retakan atau pecahan-pecahan pada tempat tersebut.

Peristiwa tersebut magma sanggup timbul keatas menghasilkan tempat retakan-retakan menjadi ikut leleh dan bercampur dengan magma yang jadinya meraih permukaan tanah dan terjadilah lava.

Aktifitas naiknya atau hadirnya magma kepermukaan secara lambat dan cepat ataupun dinamik fluktuatif itulah yang hendak memunculkan getaran tanah selaku volcanic earthquake atau gempa vulkanik


Karakteristik Gempa Bumi

Karakterstik Gempa
credit: catatanharian.blogspot.com

Bencana gempa bumi yang sering terjadi di banyak sekali tempat mempunyai sifat dan karakteristik selaku berikut:

  • Berlangsung dalam waktu yang sungguh singkat atau sanggup dijumlah dengan satuan detik. 
  • Lokasi peristiwa gempa bersifat random atau tidak memedulikan tempat kejadian, dan biasanya terjadi diwilayah patahan dan juga jalur sesar tanah. 
  • Akibatnya gempa bumi yang berjalan akan memunculkan tragedi alam. 
  • Gempa bumi mempunyai potensi terulang lagi atau biasa disebut kala ulang dalam gempa bumi yang menjelaskan jangka waktu antara satu gempa dengan gempa selanjutnya yang mempunyai skala yang sama. 
  • Gempa bumi sampai dikala ini belum sanggup diprediksi kapan dan dimana akan terjadi gempa bumi. 
  • Bencana gempa bumi tidak sanggup dicegah, tetapi tragedi yang timbul akhir gempa bumi sanggup dikurangi.


Klasifikasi Gempa Bumi

Gempa bumi sanggup diklasifikasikan menurut aspek penyebabnya dan menurut jarak sentra gempa atau hiposentrumnya.


1. Berdasarkan penyebabnya

  • Gempa bumi tektonik, disebabkan dengan adanya aktivitas, yakni pergantian lempeng-lempeng tektonik dengan secara tiba-tiba yang mempunyai kekuatan dari yang terkecil sampai yang sungguh besar. Gempa bumi tersebut banyak memunculkan tragedi dan kerusakan pada alam di bumi, getaran bumi yang besar lengan berkuasa bisa menjalar keseluruhan potongan Bumi. 
  • Gempa bumi tumbukan, disebabkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini tidak sering terjadi. 
  • Gempa bumi runtuhan, biasanya ada pada tempat kapur maupun pada tempat pertambangan, gempabumi ini tidak sering terjadi serta bersifat lokal. 
  • Gempa bumi produksi merupakan gempa bumi yang diakibatkan oleh kegiatan dari manusia, yakni peledakan dinamit, nuklir atapun yang dipukulkan ke permukaan bumi. 
  • Gempa bumi vulkanik (gunung api) terjadi akhir adanya kegiatan magma, yang lazim terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya kian tinggi maka akan memunculkan timbulnya ledakan yang juga akan memunculkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut cuma terasa di sekeliling gunung api tersebut. 


2. Berdasarkan Kedalamannya

  • Gempa bumi dalam, yakni gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi (di dalam kerak bumi). Gempa bumi dalam kebanyakan tidak terlampau berbahaya. 
  • Gempa bumi menengah merupakan gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi menengah pada bisanya memunculkan kerusakan ringan serta getarannya lebih terasa. 
  • Gempa bumi dangkal merupakan gempa bumi yang hiposentumnya pada posisi kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi tersebut memunculkan kerusakan yang besar. Berdasarkan gelombang/getaran gempa. Gelombang Primer Gelombang primer (gelombang lungituudinal) merupakan gelombang atau getaran yang merambat di badan bumi dengan kecepata sekitar 7-14 km/detik. Getaran tersebut dari hiposentrum. Gelombang Sekunder Gelombang skunder (gelombang transversal) merupakan gelombang atau getaran yang merambat, umpamanya gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang, yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.


Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi diakibatkan dari lapisan energi yang dihasilkan tekanan yang disebabkab lempengan yang bergerak. 

Semakin usang tekanan tersebut kian membengkak pula dan jadinya meraih pada kondisi dimana tekanan itu tidak dapat ditahan lagi oleh penggiringan lempengan. 

Di dikala itu pula gempa Bumi akan terjadi. Pembesaran lempeng bumi bisa memunculkan gempa bumi alasannya yakni dalam peristiwa itu dibarengi dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. 

Selain pergantian lempeng bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga bisa memunculkan gempa bumi. 

Hal itu disebabkan dikala dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan terbentuk lempeng gres diantara keduanya. Lempeng gres yang sudah terbentuk mempunyai berat jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. 

Lempeng gres terbentuk akan memperoleh tekabab yang cukup besar dari dua lempeng usang sehingga akan bergerak ke bawah serta memunculkan pelepasan energi yang juga cukup besar. 

Terakhir merupakan gerak lempeng yang saling mendekat juga bisa memunculkan gempa bumi. Pergerakan dua lempeng yang saling mendepat juga mempunyai efek pada terbentuknya gunung. 

Seperti yang terjadi pada gunung Everest yang terus tinggi disebabkan gerak lempeng di bawahnya yang makin usang makin mendekat serta saling bertumpuk. Gempa bumi biasanya tejadi di perbatasan lempengan-lempengan itu, 

Gempa bumi yang sungguh parah biasanya terjadi pada pertabatasan lempengan kompresional serta translasional. 

Gempa Bumi konsentrasi pada kemungkinan besar terjadi alasannya yakni materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami tansisi fase di kedalaman lebih dari 600 km. Bebarapa gempa bumi lain juga bisa terjadi disebabkan pergerakan magma dalam gunung berapi. Gempa bumi menyerupai itu bisa menjadi tanda-tanda akan terjadi letusan gunung berapi. 

Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi disebabkan penumpukan massa air yang begitu besar dibalik dam, menyerupai Dam Karibia di Zambia, Afrika. 

Sebagaian lagi (jarang juga) juga bisa terjadi disebabkan injeksi atau akstraksi cairan ke/dari dalam bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi serta di Rocky mountain Arsenal). Terakhir, gempa juga bisa terjadi dari peledakan materi peledak. 

Hal tersebut bisa menghasilkan para ilmuwan memonitor tes belakang layar senjata nuklir yang dijalankan oleh pemerintah. Gempa bumi diakibatkan oleh insan menyerupai ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.


Cara Menentukan Pusat Gempa



Pengeruh Gempa Bumi Terhadap Kehidupan



Istilah-Istilah Dalam Gempa Bumi




Sumber:

https://idn.paperplane-tm.site/search?q=&psig=AOvVaw2pAdCpFxXZSZ6oUqjQrXIu&ust=1612222880234000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCOD5yLisx-4CFQAAAAAdAAAAABAJ

https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fcatatanharianabg.blogspot.com%2F2015%2F10%2Fpengertian-seisme-atau-gempa-bumi-dan.html&psig=AOvVaw2pAdCpFxXZSZ6oUqjQrXIu&ust=1612222880234000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCOD5yLisx-4CFQAAAAAdAAAAABAO

Related : Pengertian Gempa Bumi, Klasifikasi, Sumber, Istilah, Cara Mengkalkulasikan Dan Pengaruhnya

0 Komentar untuk "Pengertian Gempa Bumi, Klasifikasi, Sumber, Istilah, Cara Mengkalkulasikan Dan Pengaruhnya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close