BAB DUA
PERAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Dan Tujuan Pendidkan Islam
1.Pengertian Pendidkan Islam
Secara umum konsep pendidikan islam mengacu kepada makna dan asal kata yang membentuk kata pendidikan itu sendiri dalm hubungannya dengan pedoman islam. Ada tiga istilah yang umum yang di gunakan dalam pendidikan islam yaitu tarbiyah, ta�lim dan ta�dib.[20] Dimensi pendidikan Islam sanggup dilihat dari makna yang terkandung dalam istilah tarbiyahyang berarti pengasuhan, pendidikan, ta�lim pengajaran �ilm (pengajaran ilmu), atau ta�dib yang berarti penanaman ilmu dan adab.
Mangenai istilah pengertian pendidikan Islam banyak yang mendefenisi kannya diantaranya : Ahmad D. Marimba. Dia mengemukakan bahwa �pendidikan islam ialah suatu bimbingan baik jasmani maupun rohani yang berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama berdasarkan ukuran islam.�[21]
Zakiah Drajat mendefenisi �pendidikan agama Islam ialah perjuangan berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik semoga kelak sesudah selesai pendidiknnya sanggup memahami dan mengamalkan pedoman islam serta menjadikannnya sebagai pandangan hidup.�[22][23]
Di samping itu Muhammad Arifin juga mengemukakan bahwa �pengertian pendidikan Agama Islam ialah perjuangan orang cukup umur muslim yang bertaqwa secara sadar mengarah dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan fitrah penerima didik melalui pedoman islam kearah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.�[24]
Menurut Mahmud dan Tedia Priatna � pengertian pendidkan islam ialah aktifitas bimbingan yang di sengaja untuk mencapai kepribadian muslim, baik yang berkenaan dengan jasmani, ruhani, akal maupun moral. Pendidikan Islam ialah proses bimbingan secara sadar seorang pendidik sehingga aspek jasmani, ruhani dan logika anak didik tumbuh dan berkembang menuju terbentuknya pribadi, keluarga dan masyarakat yang Islami.�[25]
Dari beberapa pendapat di atas sanggup di kita pahami bahwa pendidikan agama islam ialah suatu proses perjuangan mendidikan berdasarkan ajaran islam yang mengacu kepada metode-metode yang telah di gariskan yang telah diprektek di dalam di dunia islam yang di mulai pada kurun Rasulullah, Sahabat, Tabi�in dan Khalifah-khalifah islam yang pernah di praktetkan dari dulu hingga kini yaitu dengan proses yang telah di menetapkan dalam islam yang hasilnya bisa di aplikasikan di dalam kehidupannya dan bisa menjadi hamba yang bergotong-royong yaitu hamba yang benar-benar menjalankan pedoman agama dan taat kepada Allah SWT.
Dengan demikian pendidikan agama islam mengandung makna suatu upaya pendidikan yang di laksanakan berdasarkan ketentuan pedoman islam menyangkut pembiasaan meteri, metode dan banyak sekali komponen pendidikan lainnya. Serta memperbaiki potensi insan untuk meningkatkan dedikasi diri kepada Allah SWT. Pendidikan agama islam merupakan penndidikan yang di tujuakan untuk membentuk prilaku insan yang mengabdi kepada Allah. Apabila pendidikan di laksanakan bertentangan dengan pedoman islam, maka bukanlah pendidikan islam atau tidak sanggup di kaatagorikan sebagai proses pendidikan agama islam.
2. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan agama islam merupakan pendidikan berkesadaran dan bertujuan, Allah menyusun landasan pendidikan yang terang bagi seluruh insan melalui syariat islam.
Dan adapun tujuan pendidikan agama islam ialah untuk merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun secara sosial.[26]Tujuan ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Surat Az-Zariyat Ayat 56 :
$tBur �M�)n=yz �`�g�:$# }�RM}$#ur ?w�) �br�?�7��u?�9 ����
�Dan Aku tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.�
(Q.S. Az-Zariyat: 56)
Dari ayat di atas maka sanggup kita pahami yang bahwa tujuan penciptaan jin dan insan tidak lain hanyalah hanyalah untuk bisa mengabdikan diri kepada Allah dalam artian kita bisa menjadi hamba yang selalu bisa melakukan perintah-perintah yang telah di menetapkan oleh Allah SWT. Yang keuntungannya untuk kita sendiri juga yaitu demi tercapainya kebahagian di dalam kehidupan ini. Maka dari itu beranjak mulanya pendidikan islam yang bertujuan semoga teraelisasikan paendidikan islam itu sendiri.
Pendidikan islam juga bertujuan untuk membimbing perkembangan peserta didik secara optimal semoga menjadi dedikasi kepada Allah SWT yang setia. Seperti Firman Allah SWT dalam Surat Az Zariyat Ayat 51 yang berbunyi:
?wur (#q�=y��grB y�tB �!$# $�g�s9�) t�yz#u� ( ?�oT�) /�3s9 �m�Z�iB ��?�?tR ����7?B ����
�Dan janganlah kau mengadakan Tuhan yang lain disamping Allah. Sesungguhnya Aku seorang pemberi peringatan yang faktual dari Allah untukmu.�
(Q.S. Az Zariyat : 51)
Ayat Az-Zariyat ayat 51 di atas menjelaskan yang bahwa kita di larang mengada Tuhan selain Allah, dari Allah kita tiba kepada-Nya pula kita kembali. Kita hidup dengan Rahmat yang di berikan-Nya maka janganlah sekali-kali berpaling daripada-Nya. di sisi-Nyalah tempat kembali yang paling baik.
Rasulullah SAW ialah sebagai pemberi peringatandan petunjuk menuju arah yang di ridhai oleh Allah. Rasulullahlah yang mendidik dan mengarahkan kita ummatnya. dari dari itulah mulanya di mulai aktifitas pendidikan islam.
Maka aktifitas pendidikan islam di arahkan kepada upaya membimbing insan semoga sanggup menempatkan diri dan berperan sebagai individu yang taat dalam menjalan pedoman Allah di dalam kehidupan ini. Di samping itu pendidikan islam juga bertujuan untuk membentuk insan sebagai langsung yang bermoral, sehingga pendidikan di titik beratkan pada upaya pengenalan terhadap nilai-nilai yang baik, kemudian di interaksikannya serta mengaplikasikannya nalai tersebut terhadap prilaku. Atas dasar prisip ini, insan merupakan makhluk yang dalam segala bentuk aktifitasnya adalh makhluk yang terikaat kepada niali-nilai moral. Yang sumbernya ialah wahyu Ilahi. Kesadaran akan adanya nilai- nilai moral yang wajib di patuhi dan di menetapkan dalam kehidupannya, alasannya ialah darinya merupakan sosok langsung penyadang nilai-nilai tersebut.
Selanjutnya pendidikan islam juga di arahkan kepada upaya bimbingan dan pengembangan potensi penerima didik semoga sanggup berperan secara serasi dan serasi dalam kehidupan bermasyarakat.[27]Dalam al Qur�an Surat Al Hujarat ayat13 yang berbunyi:
$pk??r'��t? ��$�Z9$# $�R�) /�3�oY�)n=yz `�iB 9�x.s? 4�s\R�&ur �N�3�oY�=y�y_ur $\/q���� ?@��!$t7s%ur (#�q��u?$y�tG�9 4 �b�) �/�3tBt��2r& y?Y�� �!$# �N�39s)�?r& 4 �b�) �!$# �L��=t� �?��7yz ���� \
�Hai manusia, Sesungguhnya kami membuat kau dari seorang pria dan seorang wanita dan mengakibatkan kau berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kau saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.�
(Q.S. Al Hujarat :13)
Pendidikan islam merupakan salah satu aspek dari pedoman islam secara keseluruhan. Kerenanya, tujuan pendidikan islam tidak terlapas dari tujuan hidup insan dalam islam; yaitu untuk membuat pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya, dan sanggup mencapai kehidupan yang berbahagia dunia maupun akhirat. Dan dalam konteks sosial masyarakat, bangsa dan negara. Maka langsung yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lilalamin, baik dari skala kecil maupun dalam skal besar. Tujuan hidup insan dalm islam inilah yang sanggup di sebut juga sebagai tujuan final pendidikan islam.[28]
B. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Islam di Rumah
Orang renta ialah orang yang pertama bertanggung jawab terhadap pendidkan anak-anaknya. Yang mana orang renta merupakan sebuah kewajiban bagaimana belum dewasa mendapat sebuah pendidkan yang mempunyai kegunaan didalam kehidupan anaknya nanti dikala ia dewasa.
Seperti kita lihat diera kini iini yang mana pendidikan semakin maju dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Yang mana di setiap orang nanti di harapkan sanggup memperoleh pendidikan yang matang. Dan di kala pendidikan itu berhasil maka ia bisa dengan gampang sanggup mengikuti perkembangan zaman. Dan siapa yang tertinggal di dalam pendidkannya maka ia nanti di kala ia dewasa akan mencicipi betapa bodohnya ia dan di dikala ini gres meratapi betapa pentingnya pendidkan
Di kala ilmu terus maju menyerupai kita lihat kini ini maka yang sangat penting bagi kita ialah pendidikan yang harus tertanam di dalam jiwa nya adalh pengetahuaan perihal agama yaitu Agama Islam. Dengan berpedoman terhadap nilai-nilai ysng telah di menetapkan oleh islam maka ia nanti hidupnya berpedoman Syari�at Islam.
Dikala orang telah berpengang teguh kepada nilai-nilai yang telah di menetapkan islam maka disaat itulah hidupnya menjadi berguna. Dan dalam keadaan bagaimanapun ia selalu ada pengangan hidupnya. Dan hidupnyapun menjadi terarah di dalam segala hal dan keadaan. Kalau ini telah tercapai maka tujuan hidupnya pun terpenuhi dan hasilnya orang tersebut sanggup hidup senang di dunia dan akhirat.
Untuk mencapai kesemuaan memang tidak mudah. Di sini di tutut usaha-usaha yang maksimal untuk memporollehnya. Dan kesemuaan ini harus di mulai di kala di masih kecil. Di dikala di amasih kecil maka orang tuanya harus mengarahkan atau memberi pendidkan yang matang kepada anak-anaknya.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Dalam Mendidik Anak di Rumah.
Setiap orang tentu menginigkan anaknya menjadi orang yang berkembang secara sempurna. Mereka menginginkan anak yang di lahirkan itu kelak menjadi orang yang sehat, kuat, berketrampilan, cerdas, pintar dan beriman. Bagi orang islam, beriman itu ialah beriaman secara islam. Dalam taraf yang sederhana, orang renta tidak menginginkan anaknya lemah, sakit-sakitan, penganggur, ndeso dan nakal. Pada tingkat yang paling sederhana, orang renta tidak menginginkan anaknya pembangkang dan menjadi menjadi penganggur. Dan taraf yang paling terakhir nakal. Kenakaln akan menyababkan orang renta mendapat malu dan kesulitan.
Untuk mencapai tujuan itu, orang tualah yang menjadi pendidikan pertama dan utama. Kaidah ini di menetapkan secara kodrati; artinya orang renta tidak sanggup berbuat lain, mereka harus mendapat posisi itu dalm hal bagai manapun juga. Mengapa? Kerena mereka di takdirkan menjadi orang renta anak yang di lahirkannya. Oleh kerena itu mau tidak mau mereka harus menjadi penanggung jawab pertama dan utama. Kaidah ini diakui oleh semua agama dan semua sistem nilai yang dikenal manusia.
Sehubungan dengan kiprah serta tanggung jawab itu maka ada baiknya orang tua mengetahui sedikit mengenai apa dan ban bagaimana pendidikan dalm rumah tangga. Pengetahuan itu sekurang-kurangnya sanggup menjadi penuntun, rambu-rambu bagi orang renta dalam menjalankan tugasnya. ( Drs Ahmad Tafsir 2004)
D. Perhatian Orang Tua Terhadap Anak
Perhatiaan orang renta dalam pendidikan anak memang sangat di harapkan. jadi setiap orang renta sudah menjadi kewajiban untuk memperhatikan dalam mendidik anak-anaknya. Salah satu faktor kesuksesan seorang anak sangatlah tergantung terhadap bagaimana perhatian seorang orang tua terhadapa pendidikan yang sedang di lalui oleh anak.
Untuk kesuksesan dalam pendidikan, bukanlah kita mulai sejak anak mulai dari pertama anak masuk sekolah. Tapi, Islam telah mengajarkan semenjak pertama sejak kita menentukan calon istri. Suami dan istri yang baik akan kuat pada pendidikan anak-anaknya. Suami yang jahat tidak akan bisa kmendidik anaknay menjadi baik begitu pula sebaliknya. Ayah dan ibu ialah pendidik pertama dan utama artinya efek mereka terhadap perkembangan anak mereka sangat besar menentukan. Oleh kerena itu, carilah calon suami dan istri yang baik. Dalam hal ini Nabi SAW. Memberikan kriteria umum dalam menentukan calon yang bakal di jadikan istri. Dalam hadis disebutkan :
Mendidik bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi untuk mencapai kesuksesan dalam mendidik. Memang ini ialah cita-cita setiap orang tua. Tapi tidak semua orang renta sanggup menemukan kesuksesan dalm hal ini.
Makanya Islam mengajarkan cara kesuksesan mendidik pada pondasi tingkat yang sangat dasar. Istri merupakan faktor yang sangat berperan dalam menyukseskan keberhasilan anak di kemudian hari. Kerena dari seorang ibulah seseorang bisa berdiri dan menatap dunia. Dan faktor dari bapak tidak kalah pentingnya. Dan jikala kedua belah pihak ini bersatu dalam hal mendidik kemungkinan peluang keberhasilan anak menjadi lebih besar.
E. Hubungan Orang Tua Dengan Sekolah
Dalam UU nomor 2 Tahun 1989 perihal sistem pendidikan Nasional pasal 10 ayat (4) di nyatakan bahwa : pendidikan keluarga merupakan belahan dari jalur pendidikan luar sekolah yang di selenggarakan dalam keluarga dan yang menawarkan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan ketrampilan.
Sementara itu, dalam GBHN 1993 dinyatakan : � pendidikan nasional dikembang secara terpadu dan serasi baik antar banyak sekali jalur, jenis dan perihal pendidikan, maupun antar sektor pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya serta antar daerah.�
Sikap anak terhadap sekolah terutama akan mempengruhi oleh perilaku orang tua. Begitu juga sangat di perlukan kepercayaan orang renta terhadap (pendidikan) yang mengantikan kiprah selama di ruangan sekolah. Hal ini sangat penting untuk di perhatikan, mengingat akhir-akhir ini sering terjadinyatindakan-tindakan kurang terpuji yang dilakukan anak didik. Sementara orang renta seperti tidak mau tahu, bahkan cenderung menimpakan kesalahan kepada sekolah.
Orang renta harus memperhatikan pendidikan sekolah anak, yaitu dengan memperhatikan pengalaman dan menghargai usaha-usahanya. Begitu juga dengan orang renta harus memperlihatkan kolaborasi dalam mengarahkan dan cara berguru anak di rumah, membuat pekerjaan rumahnya, tidak menyita waktu berguru anak kepada pekerjaan rumah tangga, orang renta harus memotivasikan dan membimbing anak dalam belajar.
Apa yang di bawa anak didik di keluarga, tidak gampang di ubahnya. Kenyataan ini harus benar-benar di dasari dan diketahuai oleh pendidik. Pada dasarnya cukup banyak cara yang di tempuh untuk menjalin kolaborasi antara keuarga dengan sekolah. Berikut inin ada beberapa cara, misalnya :
1. adannya kunjungan kerumah anak didik
2. diundangnya orang renta kesekolah
3. case conference (rapat konferensi perihal kasus)
4. badan pembantu sekolah (organisassi orang renta murid dengan guru)
5. mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga
6. adanya daftar nilai atau raport.
(hasballah ; dasr0dasr pendidikan)
Pengertian dan Tujuan Pendidikan Agama Islam
F. Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Agama Isalm di Rumah
G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Orang Tua Dalam Mendidik Anak di Rumah.
H. Perhatian Orang Tua Terhadap Anak
I. Hubungan Orang Tua Dengan Sekolah
[20] Jamaluddin Idris, Kompilasi Pemikiran Pendidikan, (Banda-Aceh : Taufiqiyah sa�adah, 2005), Hal.153-154.
[21] Ahmad d. Marimba, Pengantar Filsafat Isalm, (Bandung : Al Maarif, 1980), Hal.20
[23] Zakiyah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara, 1992), Hal. 86.
[24] M. Arifin ,Ilmu Pendidikan Islam, (Jakrta : Bumi Aksara, 1996), Hal. 10.
[25] Mahmud, Tedia Priatna, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Sahifa, 2005), Hal. 18-19.
[26] Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah Sekolah Dan Masyarakat, (Jakarta : Gema Insani, 1995), Hal. 116
[27] Jamaluddin Idris, , Kompilasi Pemikiran Pendidikan, Hal. 153-154.
[28] Ayumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi Dan Modernisasi Menuju Melenium Baru, cet. IV (Jakarat: Logos, 2002), Hal. 8.
0 Komentar untuk "Tanggung Jawab Orang Bau Tanah Terhadap Pendidikan Agama Islam Di Rumah"