BAB II
A. PengertianPerpustakaan
Dalam bahasa Indonesia istilah �perpustakaan� dibuat dari kata dasar pustaka ditambah awalan �per� dan akhiran �an�. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai �kumpulan buku-buku (bahan bacaan, dsb).�[1] Dalam bahasa Inggris disebut �library yang berarti perpustakaan�.[2] Sedangkan dalam bahasa Arab disebutMaktabah yang berarti tempat menyimpan buku-buku.[3]
Sedangkan berdasarkan istilah perpustakaan yakni �kumpulan materi tercetak dan non tercetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis untuk kepentingan pemakai�.[4] Menurut Sutarno �perpustakaan yakni suatu ruangan, pecahan dari gedung/bangunan, atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga gampang dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pembaca�.[5]
Menurut Larasati Milburga, dkk perpustakaan yakni �suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi materi pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainya sebagai sumber informasi�.[6]
Dari beberapa pengertian di atas sanggup ditarik suatu kesimpulan pengertian perpustakaan sesecara umum yakni suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinue oleh pemakainya sebagai informasi.
Untuk lebih sanggup memahami pengertian perpustakaan sekolah maka terlebih dahulu kita mengacu kepada jenis-jenis perpustakaan. Dalam lampiran keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tertanggal 11 Maret No. 0103/0/1981 jenis-jenis perpustakaan meliputi:
Pertama, Perpustakaan Nasional, yaitu perpustakaan yang berkedudukan di ibukota negara, berfungsi sebagai perpustakaan defosit nasional dan terbitan inggris dalam ilmu pengetahuan sebagai koleksi nasional, menjadi pusat bibiografi nasional, pusat informasi dan tumpuan serta penelitian, pusat kerjasama antar perpustakaan di dalam dan di luar negeri. Kedua, Perpustakan Wilayah yaitu perpustakaan yang berkedudukan di ibukota provinsi, sebagai pusat kolaborasi antar perpustakaan di wilayah provinsi, menyimpan koleksi materi pustaka yang menyangkut provinsi,semua terbitan di wilayah, pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian dalam wilayah provinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat training perpustakaan. Ketiga, Perpustakaan Umum yaitu perpustakaan yang menjadi pusat acara belajar, pelayanan informasi, penelitian dan rekreasi bagi seluruh lapisan maysrakat. Keempat, Perpustakaan Keliling yaitu perpustakaan yang berfungsi sebagai perpustakaan umum yang melayani masyarakat yang tidak terjangkau oleh pelayanan perpustakaan umum. Kelima, Perpustakaan Sekolah yaitu perpustakaan yang Berfungsi sebagi pusat acara kegiatan belajar-mengajar, pusat penelitian sederhana, pusat baca, guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi. Keenam, Perpustakaan Perguruan Tinggi yaitu perpustakaan yang berfungsi sebagai sarana acara belajar-mengajar, penelitian dan dedikasi masyarakat dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ketujuh, Perpustakaan Khusus/Dinas yaitu perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat tumpuan dan penelitian serta sarana untuk memperlancar kiprah pelaksanaan instansi/lembaga yang bersangkutan.[7]
Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan kini telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang semoga bisa menjawab tantangan kehidupan.Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang sanggup kita capai. Diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan banyak sekali sumber informasi bisa kita peroleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang sanggup kita peroleh melalui perpustakaan. Ketika kita mendengar kata perpustakaan, dalam benak kita pribadi terbayang sederetan buku-buku yang tersusun rapi di dalam rak sebuah ruangan. Pendapat ini kelihatannya benar, tetapi kalau kita mau memperhatikan lebih lanjut, hal itu belumlah lengkap. Karena setumpuk buku yang diatur di rak sebuah toko buku tidak sanggup disebut sebagai sebuah perpustakaan.
Memang pengertian perpustakaan terkadang rancu dengan istilah � istilah pustaka, pustakawan, kepustakawanan, dan ilmu perpustakaan. Secara harfiah, perpustakaan sendiri masih dipahami sebagai sebuah bangunan fisik tempat menyimpan buku � buku atau materi pustaka. Untuk itu, pada pembahasan kali ini akan dikupas secara mendalam wacana pengantar umum perpustakaan yang mencakup : pengertian perpustakaan, maksud dan tujuan pendirian perpustakaan, jenis-jenis perpustakaan, peranan, tugas, dan funsi perpustakaan, aktifitas pokok perpustakaan, dan perpustakaan sebagai disiplin ilmu.
Pengertian Perpustakaan Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan berdasarkan tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual.[8]
Ada dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Namun, di zaman sekarang, koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku, tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang sanggup diterima di perpustakaan sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir, disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan gampang sanggup menemukannya.[9]
Dengan memperhatikan keterangan di atas, sanggup disimpulkan bahwa perpustakaan yakni suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi materi pustaka yang diatur secara sistematis dan sanggup digunakan oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
Menurut RUU Perpustakaan pada Bab I pasal 1 menyatakan Perpustakaan yakni institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui bermacam-macam cara interaksi pengetahuan.Perpustakaan yakni kemudahan atau tempat menyediakan sarana materi bacaan. Tujuan dari perpustakaan sendiri, khususnya perpustakaan sekolah tinggi tinggi yakni memperlihatkan layanan informasi untuk acara belajar, penelitian, dan dedikasi masyarakat dalam rangka melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Secara umum sanggup kami simpulkan bahwa pengertian perustakaan yakni suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi materi pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan sanggup digunakan oleh pemakainya.Namun, dikala ini pengertian tradisional dan paradigma lama mulai tergeser seiring perkembangan banyak sekali jenis perpustakaan, variasi koleksi dalam banyak sekali format memungkinkan perpustakaan secara fisik tidak lagi berupa gedung penyimpanan koleksi buku.
Banyak kalangan terfokus untuk memandang perpustakaan sebagai sistem, tidak lagi memakai pendekatan fisik. Sebagai sebuah sistem perpustakaan terdiri dari beberapa unit kerja atau pecahan yang terintergrasikan melalui sistem yang digunakan untuk pengolahan, penyusunan dan pelayanan koleksi yang mendukung berjalannya fungsi � fungsi perpustakaan.Perkembangannya menempatkan perpustakaan menjadi sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada forum � forum perpustakaan atau yang sejenis dan mempunyai pendidikan perpustakaan secara formal.
2. Kepustakaan : Bahan � materi yang menjadi contoh atau bacaaan dalam menghasilkan atau menyusun goresan pena baik berupa artikel, karangan, buku, laporan, dan sejenisnya.
3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal � hal yang berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan secara lebih luas.
4. Kepustakawanan : Hal � hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu perpustakaan dan profesi kepustakawanan.
Dalam bahasa Indonesia istilah �perpustakaan� dibuat dari kata dasarpustaka ditambah awalan �per� dan akhiran �an�. Menurut Kamus UmumBahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai �kumpulan buku-buku�.[10]Dalam bahasa Inggris disebut �library yang berarti perpustakaan.[11]
Dalam bahasa Arab disebut �al-Maktabah� yang berarti tempat menyimpanbuku-buku. Sedangkan berdasarkan istilah�Perpustakaan merupakan kumpulan materi tercetak dan non tercetakdan atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secarasistematis untuk kepentingan pemakai.�[12]
Menurut Sutarno NS, �Perpustakaan yakni suatu ruangan, pecahan dari gedung/bangunan,atau gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusundan diatur sedemikian rupa sehingga gampang dicari dan dipergunakanapabila sewaktu-waktu dibutuhkan untuk pembaca.�[13]
Adjat Sakri menjelaskan, bahwa perpustakaan yakni forum yang menghimpun pustaka danmenyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustakatersebut.�[14]C. Larasati Milburga, dkk mendefinisikan bahwa perpustakaan yakni suatu unit kerja yang berupa tempat menyimpankoleksi materi pustaka yang diatur secara sistematis dengan caratertentu untuk digunakan secara berkesinambungan oleh pemakainyasebagai sumber informasi.�[15]
Menurut Rasinal Gabel mengemukakan bahwa: �perpustakaan yakni buku atau tempat persediaan buku-buku untuk di baca. Dengan kata lain perpustakaan merupakan wadah penyimpanan buku-buku bacaan di sekolah.�[16]
Dari beberapa pengertian di atas sanggup ditarik suatu kesimpulan pengertian perpustakaan sesecara umum yakni suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara kontinu oleh pemakainya sebagai informasi.
Berdasarkan fungsinya sebagai tempat persediaan buku, maka perpustakaan perlu menyediakan buku-buku yang lengkap disamping bahan-bahankoleksi lainnya. Gedung dan ruang perpustakaan merupakan sarana vital bagi suatu perpustakaan sehingga sanggup menampung semua alat perlengkapan dan bahan-bahan perpustakaan lainnya.[17]
Keberhasilan perpustakaan, intinya terletak ditangan pustakawan itu sendiri. Oleh lantaran itu semoga perpustakaan yang dikelolanya itu berhasil baik, maka seorang pustakawan harus membekali diri secara matang dengan banyak sekali ilmu perpustakaan.Di samping harus membekali diri , ia juga harus mempunyai sikap dan pelayanan yang baik bagi para pelanggannya. Apabila kesiapan itu sudah dikuasai, maka perpustakaan yang fungsinya sebagai tubuh yang kecil, yang merupakan pecahan dari sekolah itu secara kasatmata sanggup menunjang keberhasilan pendidikan itu sendiri.
Sebagai sarana penunjang, sudah terperinci perpustakaan tidak sanggup mendekati anak didik, tetapi anak didiklah yang mendekati perpustakaan. Untuk meningkatkan minat membaca, pengguna perpustakaan maka perpustakaan itu di samping menunjang keberhasilan pendidikan, secara sekunder turut pula menunjang keberhasilan agenda pemerintah dalam bidang kewajiban belajar.
Sehubungan dengan fungsi di atas, maka sanggup diperoleh suatu citra bahwa kelengkapan buku-buku dalam suatu perpustakaan sanggup mengakibatkan perpustakaan itu akan berfungsi dengan baik. Namun demikian masalah pengaturan buku-buku yang ada dalam perpustakaan juga sangat menghipnotis terhadap kehidupan suatu perpustakaan. Bila suatu perpustakaan letak bukunya yang tidak teratur, dan rapi, mengakibatkan para pengguna perpustakaan menjadi bosan dan kurang tertarik untuk mengunjunginya.
Menurut Rasinal Gobel mengemukakan bahwa: �Perpustakaan yakni buku atau tempat persediaan buku-buku untuk dibaca. Dengan kata lain perpustakaan merupakan wadah penyimpanan buku-buku di sekolah.�[18]
Kemudian Ibrahim Bafadal mengemukakan bahwa: �Tempat unsur pokok yang harus selalu ada dan tetap terdapat dalam setiap perpustakaan yakni gedung, alat-alat, bibliografi dan pembantu (katalog, indek, staf, Pembimbing/ Penasehat) Ruangan untuk para pengunjung dan ruangan staf.�[19]
Berdasarkan keterangan di atas sanggup dipahami bahwa perpustakaan yakni tempat penyimpanan buku atau materi pustaka atau lainnya yang telah diklasifikasikan dan dikatalog, dimana melalui perpustakaan kita sanggup menambah ilmu pngetahuan dan memperluas cakrawala berpikir. Karena bahan-bahan perpustakaan tersebut merupakan hasil pemikiran orang yang sanggup memperlihatkan pengarahan terhadap setiap orang yang menikmatinya. Terutama bagi penggemar yang sedang mendalami ilmu pengetahuan baik di sekolah maupun di sekolah tinggi tinggi, perpustakaan merupakan sarana dan prasarana bagi penggemar untuk sanggup mencapai tujuan penyelidikan.
Sehubungan dengan hal ini P, Sumardji mengemukakan bahwa: �Perpustakaan sanggup mengumpulkan dan melestarikan bahan-bahan bacaan, ibarat buku-buku, majalah-majalah, surat kabar dan banyak sekali macam karya ilmiah lainnya yang sanggup meningkatkan untuk pendidikan.�[20]
Apabila suatu kawasan telah mempunyai perpustakaan, maka kawasan tersebut sanggup dianggap telah mempunyai gudang ilmu pengetahuan, dan setiap dikala sanggup diambil oleh orang yang ingin memilikinya. Dengan adanya perpustakaan kita sanggup berguru setiap saat, waktu luang untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang telah kita miliki.
B. Sarana Membaca
Kehadiran perpustakaan di suatu kawasan pada hakekatnya yakni kebutuhan dari setiap komunitas masyarakat yang berpikir maju. Namun membaca, mengakibatkan kebutuhan untuk meraih sebuah kemajuan, dan perlu dijadikan aktifitas yang membudaya dalam masyarakat kita, sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya:
??????? ??????? ?????????????? ??????, ?????? ??????????? ???? ??????, ??????? ????????? ???????????, ??????? ??????? ???????????, ??????? ??????????? ??? ???? ????????)-?-?(
Artinya: Bacalah (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia Menciptakan insan dari segumpul darah. Bacalah dan Tuhanmulah yang maha mulia. Yang Mengajar (Manusia) dengan qalam. Dia Mengajarkan kepada insan apa yang tidak diketahuinya.(Q.S.Al- Alaq: 1-5).
Dalam hal ini Jasman mengemukakan bahwa: �Membaca menjadi kebutuhan dalam masyarakat apabila didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai�[21]
Oleh lantaran itu sebagai sarana membaca yang baik dan kondusif yakni perpustakaan. Pergunakanlah perpustakaan sesuai dengan kebutuhan untuk membaca dan tidak cocok dijadikan sebagai tempat duduk-duduk dan berbincang-bincang, lantaran sanggup mengganggu konsentrasi orang lain dalam membaca. Apabila dipustaka itu sering terdapat kesibukan maka para pembaca tidak suka membaca lagi lantaran merasa terganggu.
Di samping itu sarana dan prasarana yang tersedia di perpustakaan juga sangat kuat terhadap minat membaca pada masyarakat apabila kondisi perpustakaan belum memadai, maka masyarakat tidak akan tertarik memasuki perpustakaan apalagi untuk membaca di dalamnya. Dalam hal ini Daoed Yoesoef menyampaikan bahwa : � Perpustakaan pada hakekatnya merupakan tempat dimana kita akan membahas pandangan kita disegala bidang, dan sekaligus menghayati pengalaman orang lain untuk diterapkan dengan keperluan masa kini melalui buku-buku yang bermutu�.[22]
Buku merupakan sarana untuk menambah ilmu pengetahuan, lantaran buku yakni guru dan teman yang baik bagi seorang yang mau membacanya. Atau setidaknya buku-buku koleksi perpustakaan sangatlah menghipnotis pengguna perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Dengan demikian perpustakaan semua dokumen-dokumen dan tumpuan lain tersimpan dengan rapi sehingga mereka yang membutuhkan dengan gampang sanggup membacanya tanpa bersusah payah untuk mencarinya.
Untuk memenuhi tuntutan ini dibutuhkan adanya kehadiran suatu perpustakaan modern, yaitu perpustakaan yang tersedia banyak sekali kemudahan lengkap ibarat buku-buku yang mengarah ke arah religius, buku pengetahuan modern, kemudian buku-buku yang mengarah kearah religius, etika dan moralitas suatu bangsa, dan karya-karya ilmiah lainnya.Keberadaan perpustakaan di tengah-tengah masyarakat menjadi sumber untuk meningkatkan kemampuan dan tradisi membaca dalam masyarakat. Dalam kala globalisasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan yakni satu sumbernya. Hal ini sangat tergantung pada keseriusan pemerintah untuk memperhatikan keberadaan perpustakaan di suatu daerah.
Sesungguhnya kawasan Aceh di masa kemudian pernah mempunyai perpustakaan terbesar dan lengkap di tingkat Asia Tenggara. Aceh sempat menjadi sentral ilmu pengetahuan dan kebudayaan, dengan lainnya sejumlah ulama, cendekiawan dan andal pikir yang hingga dikala ini karya-karya mereka masih terdapat di perpustakaan-perpustakaan kita. Maka amat disayangkan bila perhatian untuk menyediakan sarana perpustakaan tidak diperhatikan secara serius bahkan dipadai dengan buku-buku yang telah usang. Padahal untuk timbulnya harapan membaca pada masyarakat harus dimulai dari perpustakaan.
Akhir-akhir ini boleh dikatakan hampir seluruh bawah umur di atas 7 tahun sudah bersekolah. Kehidupan bersekolah meskipun mutu dan hasil masih kurang memuaskan, namun sudah diterima dan membudaya dalam masyarakat. Di zaman modern ini kebanyakan orang akan merasa aib bila tidak menyekolahkan anaknya, namun penerimaan dan penempatan sekolah dalam masyarakat sudah sangat meluas.
Dengan sekolah sanggup dipastikan bahwa kemampuan dasar membaca sudah dimiliki oleh banyak orang. Oleh lantaran itu kini sudah saatnya untuk memasyarakatkan perpustakaan dalam masyarakat. Makara pengembangan pendidikan yang kuat dan perluasan, wawasan dengan peningkatan mutu pendidikan cukup umur ini sanggup ditempuh melalui, pemamfaatan perpustakaan sebagai sarana membaca bagi masyarakat. Karena memanfaatkan perpustakaan merupakan follow-up yang sangat masuk akal terhadap perkembangan pendidikan cukup umur ini. Dengan kata lain intensitas dan memasyarakatkan perpustakaan secara luas di masa yang akan tiba merupakan back-up yang paling tepat terhadap perkembangan pendidikan selama ini.
C. Tempat Penelitian
Perpustakaan di samping berfunngsi sebagai persediaan buku dan sebagai sarana membaca, juga sanggup berfungsi sebagai tempat penelitian lantaran semua problem dan permasalah yang timbul dalam masyarakat atau suatu inovasi gres semuanya ditulis dalam buku-buku dan disimpan di perpustakaan. Sehingga kalau ingin mengetahui hal-hal yang di pustaka tidak perlu lagi mencarinya ditiap buku, tetapi cukup hanya tiba keperpustakaan.
Hal ini akan dipastikan olehorang-orang yang bisa memanfaatkan jasa perpustakaan dalam mencari, menganalisa dan meneliti terhadap permasalahan yang ingin dipecahkan.
Dalam hal ini Soejono Trimo. M. SI mengemukakan sebagai berikut:
Perpustakaan yakni salah satu alat yang penting tiap tiap agenda pendidikan, pengajaran dan penyelidikan. Pada setiap forum pendidikan dan ilmu pengetahuan, sering dikatakan bahwa perpustakaan yakni inti tiap agenda penyelidikan (the heart of educational program) dan tidaklah mengherankan kalau dikatakan bahwa nilai suatu forum ilmu pengetahuan itu tergantung pada suatu kelengkapan dan kesempurnaan jasa perpustakaan.[23]
Namun demikian pada tingkat pendidikan pendidikan dasar keadaan ini belum begitu nampak, tetapi semakin tinggi jenjang pendidikan, maka mereka mengetahui bahwa perpustakaan yakni sebagai tempat untuk memperoleh bukti-bukti dari ilmu pengetahuan yang ingin diperolehnya. Untuk memperoleh gelar sarjana pada suatu sekolah tinggi tinggi, maka ia harus menulis sebuah skripsi atau karya tulis. Untuk memperoleh data atau keterangan yang dituangkan dalam karya tulisnya, maka ia harus mempelajari buku-buku sehubungan dengan karya tulisnya. Untuk memperoleh buku-buku tersebut mustahil ia harus membeli semua buku yang diperlukannya di toko buku. Tetapi dengan adanya perpstakaan yang lengkap merupakan suatu kemudahan baginya untuk mengadakan telaah keperpustakaan dalam memperoleh keterangan penulisan skripsinya.
Bila pelajar dan siswa-siswa kini ini sudah dibiasakan berlatih memanfaatkan perpustakaan untuk mencari dan memecahkan suatu masalah, maka kita sanggup menjadi sarjana-sarjana canggih dan sanggup dibanggakan serta sanggup menemukan dan membuat karya-karya gres sesuai dengan tuntunan zaman. Bahwa kiprah penelitian, sama halnya dengan menjelajahinya isi alam semesta melalui proses perjalanan panjang.
Firman Allah Swt dalam surat Al-Mukmin Ayat 82 sebagai berikut:
???????? ????????? ???????????? ??????????? ?????? ?????????????? ????????? ??? ?????????? ??????? ???????? ???????? ????????? ??????? ????????? ??? ????????? ????? ??????? ??????? ??????????? ???????????) ????: ??(
Artinya: Apakah mereka tidak mengadakan perjalanan dimuka bumi dan me lihat bagaimana akhir orang0orang yang sebelum mereka. Orang-orang yang dulu lebih banyak jumlahnya dari pada mereka dan lebih sangat kuat dan lebih banyak (bekasannya di muka bumi), maka tidaklah memberi guna kepada mereka segala apa yang mereka usahakan. (Q.S. Al-Mukmin: 82)
Walaupun kini ini kita mempunyai banyak sarjana dan andal media, tetapi pada umunya mereka yakni sarjana-sarjana yang masih jauh dari perpustakaan. Karena perpustakaan belum menjadi pecahan dari proses pendidikan mereka. Di sisi lain perpustakaan sendiri juga kurang lengkap sehingga perpustakaan tidak ada pengunjungnya. Yang ada diperpustakaan hanya buku-buku yang masih jauh dari perpustakaan. Karena perpustakaan belum menjadi pecahan dari proses pendidikan mereka. Di sisi lain perpustakaan sendiri juga kurang lengkap sehingga perpustakaan tidak ada pengunjungnya. Yang ada di perpustakaan hanya buku-buku yang usang dan sudah ketinggalan zaman dan hampir serupa dengan mesium tempat mesium tempat menyimpan buku kuno.
D. Media Informasi
Di dalam kehidupan ini tidak seorang pun yang tidak membutuhkan informasi, apapun jenis pekerjaan yang digelutinya. Baik sebagai pelajar, mahasiswa, guru, andal hukum, petani, nelayan dan sebagainya. Tentunya memerlukan informasi untuk mendukung pekerjaannya. Dalam hubungannya dengan arti perpustakaan sebagai media informasi, maka pengguna perpustakaan setiap dikala akan menerima informasi yang berkhasiat bagi kehidupannya, baik pada masa kini maupun di masa yang akan datang. Informasi dalam hal ini sanggup diartikan
Untuk menjadi sebuah Negara yang maju, dibutuhkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Generasi berkualitas, ialah sebuah generasi yang mempunyai kreativitas tinggi dan minat baca yang tinggi pula. Dan tentu saja, kreativitas dan kemampuan, sanggup di raih dengan cara meningkatkan budaya membaca. Tetapi, seiring dengan itu, muncul banyak pertanyaan, salah satunya :
�Apakah dengan budaya membaca yang kurang, bisa membuat generasi bangsa yang berkualitas�
The International Association for Evaluation of Education (IEA) : 1992 dalam sebuah studi kemampuan membaca yang dilakukan pada 30 negara di dunia, menyimpulkan bahwa kemampuan baca bawah umur Indonesia menduduki urutan yang ke 29. Menurut DR. Jiyono, MA. bahwa: " Dari seluruh butir soal yang diberikan kepada bawah umur kita ternyata harga 36,1% yang sanggup dikerjakan dengan benar ". Berarti 69,9 % yang dikerjakan secara salah, memperlihatkan bahwa prosentase baca bawah umur Indonesia sangat rendah,
Budaya membaca sanggup difasilitasi oleh Perpustakaan. Perpustakaan terbagi menjadi Perpustakaan Sekolah, yang terdapat dalam sekolah, dan Perpustakaan yang terdapat dalam masyarakat umum.
Perpustakaan umum memilki sangat banyak fungsi, diantaranya :
1. Perpustakaan Umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning). Perpustakaan Umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita hingga usia lanjut bisa terus berguru tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas.
2. Perpustakaan Umum sebagai katalisator perubahan budaya. Perubahan sikap masyarakat pada hakikatnya yakni perubahan budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala sikap yang meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat.
3. Perpustakaan Umum sebagai distributor perubahan sosial. Idealnya, Perpustakaan Umum yakni tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain.
4. Perpustakaan Umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.[24]
Balai Pustaka, 1988), hal. 713.
[3] Zaid Husein Al Hamid, Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia, (Pekalongan: 1982), hal.
494.
[4] Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 2003), hal. 5.
[5] Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hal. 7.
[8]Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), hal. 20.
[9]Ibid, hal. 22.
[11]Nadjib Zuhdi, Kamus Lengkap Mudah 20 Juta Inggris Indonesia, (Surabaya: Fajar Mulya, 1993), hal. 270.
[12]Zaid Husein Al Hamid, Kamus Al-Muyassar Arab-Indonesia, (Pekalongan: Gramedia, 1982), hal. 494.
[13]Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), hal. 7.
[14]Soetminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), hal. 32.
[15]Larasati Milburga, dkk, Membina Perpustakaan sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1991), hal. 17.
[16]Rasinah Gobel, Pembinaan Perpustakan di Sekolah, (Jakarta: Pusat Pembinaan Perpustakan Sekolah,1984), hal.14.
[17]Soejono Trimo, ML. 5 Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan, (Bandung: Biro Perpustakaan IKIP, 185), hal.1
[18] Rasinah Gobel, Pembinaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Pusat Pembinaan Perpustakaan Sekolah, 1984), hal.14.
[19] Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet. 1, (Jakarta: Bumi Aksara, 192), hal. 4.
[20] P. Sumardji, Perpustakaan Organisasi dan Tata Kerjanya, Cet 1, (Yogyakarta: Kanisius, 198), hal.1.
[21] Jasman, Membangun Minat Lewat Perpustakaan. Serambi Indonesia 5 Mei 2004, hal. 14.
[22] Daoed Yoesof� Perpustakaan Merupakan Tempat Untuk Memperluas Pandangan dan Menghayati Pengalaman Orang Lain, ( Buletin Dep P& K, Jilid VIII No. 377), 1978, hal. 6.
[23]Soejono Trimo. M. SI, Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1985), hal.64.
0 Komentar untuk "Pengertian Perpustakaan"