Pembentukan Dan Pengembangan Bumdesa/Bumdesa Bersama Dalam Permendes 7/2020

Salah satu langkah strategis untuk menyebabkan Desa berdikari di bidang ekonomi yakni membentuk, mengelola dan membuatkan Badan Usaha Miliki Desa (BUMDesa) dan/atau BUMDesa Bersama.

Perbedaan antara BUMDesa dengan BUMDesa Bersama yakni BUMDesa dibuat dan didanai oleh satu Desa, sedangkan BUMDesa Bersama dibuat oleh Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) dan didanai oleh Desa-Desa yang terikat kerjasama antar Desa.

Penggunaan Dana Desa sanggup diprioritaskan untuk membiayai Desa dalam menyertakan modal di BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur perihal penyertaan anggaran Desa untuk modal BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama. Contoh penggunaan Dana Desa untuk modal BUMDesa yakni sebagai berikut:

• Sebuah Desa sanggup memakai Dana Desa untuk modal BUMDesa, khususnya dipakai untuk modal membentuk Usaha Simpan Pinjam (USP). USP ini menyalurkan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga rendah dengan jaminan BPKB sepeda motor. Ketika USP sudah berkembang maju, dalam musyawarah Desa sanggup dibahas dan disepakati penggunaan Dana Desa untuk pengembangan perjuangan BUMDesa yaitu perjuangan BUMDes Mart. BUMDesa Mart yakni minimarket modern di Desa yang dikelola dengan sistem komputerisasi.
• Sebuah Desa yang berada di pinggiran kota besar sanggup mendayagunakan Dana Desa untuk modal perjuangan BUMDesa yang bergerak di bidang perjuangan pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga. Modal awal BUMDesa yang berasal dari Dana Desa dipakai untuk perjuangan pemisahan dan pengolahan sampah serta pendayagunaan limbah minyak jelantah menjadi biodiesel. Usaha pembuatan biodiesel dari minyak jelantah sangat potensial untuk dikembangkan alasannya yakni adanya kebijakan kemandirian energi melalui pengembangan energi terbarukan. Penghasilan dari pengelolaan sampah dan pengolahan limbah minyak jelantah ini akan menjadi sumber pendapat orisinil Desa (PADesa). PADesa ini didayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa menyerupai sumbangan kartu sehat oleh Desa, peningkatan gizi balita di posyandu, atau penyelenggaraan training ketrampilan kerja bagi kaum muda di Desa.
• Desa-desa yang berada di tempat industri rumahan konveksi (pakaian jadi), sanggup dapat saling bersepakat untuk berafiliasi membuatkan perjuangan konveksi. Desa-desa yang mengikat kerjasama membentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) sebagai tubuh pengelola kerjasama antar Desa untuk urusan pengelolaan perjuangan konveksi. BKAD ini membentuk BUMDesa Bersama yang modalnya disertakan oleh setiap Desa yang ikut dalam kerjasama. Kegiatan perjuangan yang dikelola BUMDesa Bersama yakni menyediakan materi baku perjuangan konveksi, menyediakan kredit mesin-mesin untuk perjuangan konveksi, dan memasarkan pakaian hasil industri rumahan ke tingkat nasional maupun ekspor ke luar negeri.  BUMDesa Bersama ini dalam meningkatkan kualitas produk industri rumahan konvensi menyelenggarakan training tata busana.

UNDUH Permendesa PDTT Nomor 7 Tahun 2020 perihal Perubahan Kedua Permendesa 11 Tahun 2019 Tetntang Prioritas Dana Desa 2020. DISINI

Dapatkan Informasi seputar Desa Melalui Fanpage Juraganberdesa