Indahnya waduk ini, di pagi dan sore hari bawah umur girang bangga menaiki bahtera kecil yang ditumpangi oleh nelayan. Airnya higienis tanpa noda dan sampah nan wangi tanpa amis pesing. Pohon mangrove hijau nan ranau tempat berkicau sang bangau putih. Sekitaran waduk sejumlah keluarga sedang berjalan kaki menikmati pagi dan sore harinya. Iya, alasannya kendaraan di larang masuk ke area waduk, biar tampak asri dan bebas polusi.
Pedagang kecil dengan lihai melayani dengan ramah nan islami para pengunjung. Variasi kudapan dijajakan sampai kaos oblong bersablon nama kota ini. Iya, indahnya pelayanan alasannya para pedagang telah dibina secara intensif oleh pemerintah kota mengenai layanan dan berdagang secara syar'i.
Pojok-pojok waduk terpampang pamflet berisi seruan menjaga kebersihan waduk dan patuh terhadap syariat Islam. Lampu penerang pun dipasang untuk dinyalakan di malam hari. Tong sampah diletakkan di setiap sudut dan diangkut setiap hari oleh petugas kebersihan kota ini. Ini bukti kasatmata kebersihan waduk wajib terjaga saban hari.
Konon lagi, kios-kios pedagang didesain rapi dan di cat indah laksana pelangi. Posisinya di luar area waduk biar tidak terganggu destinasi inti. Kita punya banyak lokasi untuk menumbuhkan sentra ekonomi, jikalau seandainya pemimpin peka dan peduli.
Di malam hari waduk tampak eksotik, alasannya pancaran lampu warna warni ke tengah air dengan bayang goresan pena nama kota ini: Teluk Samawi. Sepanjang jalan waduk dipasang lampu penerang semoga tidak menjadi tempat khalwat muda-mudi. Polisi syariah pun berjaga silih berganti dengan ramah mengajak pengunjung mematuhi hukum syar'i.
Memang di malam hari operasi waduk dibatasi semoga pengunjung tidak terbuai dengan rekreasi sampai lupa shalat shubuh esok hari. Pun, rumah warga sekeliling waduk diperbaiki dan disubsidi, kemudian di cat warna-warni sampai jadi kampung nelayan nan indah semisal di kota-kota besar di negeri ini.
Jika waduk ini disentuh secara kreatif nan penuh penemuan oleh pemimpin kami. Maka waduk ini disisi sebagai tempat penampungan air, juga sanggup menjadi model destinasi wisata kreatif religi. Ditengah minimnya lokasi wisata terdekat bagi penduduk kota. Pun, ini akan berdampak secara hemat kepada warga sekitar dan pendapatan orisinil kawasan (PAD) kota ini.
Inilah mimpi untuk kebaikan kota ini
Penulis: Tgk. Adnan Yahya
0 Komentar untuk "Mimpi Wisata Kreatif Religi"