Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak


BAB I
PENDAHULUAN
Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak



A.    Latar Belakang Masalah

Perpustakaan yaitu sumber isu yang menyediakan segala keperluan bagi masyarakat pemakainya. Fungsi perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai sumber kegiatan mencar ilmu mengajar, tapi juga pusat penelitian sederhana, dan rekreasi. Perpustakaan mempunyai peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa[1]. Karena perpustakaan yaitu gudang ilmu, didalam lingkungan sekolah perpustakaan merupakan jantung sekolah, dimana setiap detakan dan kehidupan sekolah ditentukan dengan adanya perpustakaan. Tanpa perpustakaan kualitas sekolah juga tidak sanggup digolongkan sekolah yang benar-benar membentuk SDM yang prima. Perpustakaan merupakan sarana utama dalam menunjang kelengkapan sarana pendidikan yang sanggup diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Hanya dengan membaca seseorang mendapatkan informasi, memperdalam pengetahuan dan meningkatkan kecerdasannya �. Dalam proses mencar ilmu mengajar di sekolah kiprah buku sebagai alat pembelajaran sangat penting, namun dengan semakin cepatnya ilmu di segala bidang membuat guru maupun siswa sadar bahwa tidak cukup hanya memakai satu buku mata pelajaran dalam proses pembelajaran. Dalam Al-Qur�an Allah Swt memerintahkan hambanya untuk membaca, hal ini sesuat dengan firmanNya dalam surat Al-'Alaq sebagai berikut:
??????? ??????? ??????? ??????? ??????, ?????? ??????????? ???? ??????, ??????? ????????? ???????????, ??????? ??????? ???????????) ?????: ?- ?(
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah membuat insan dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (Qs. Al-'Alaq: 1-4).

Eksistensi sebuah perpustakaan di sekolah merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah forum atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan isu bacaan, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah dibutuhkan sanggup memudahkan siswa dalam mencari rujukan atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya, dengan demikian siswa sanggup menyebarkan wacana serta wawasannya lebih luas lagi[2]. Lebih lanjut sanggup dikatakan bahwa perpustakaan mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Pendidikan merupakan sarana utama didalam membentuk dan membuat sumber daya insan yang berkualitas baik malalui pendidikan informal di rumah maupun malalui pendidikan formal di sekolah. Tanpa adanya pendidikan formal dan informal akan sulit untuk mncetak kualitas sumber daya insan yang baik yang sanggup memilih masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai forum pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.
Dengan demikian sehabis kualitas pendidikan itu diperbaiki diubahsuaikan dengan perkembangan zaman maka semua potensi yang dimiliki oleh penerima didik selaku generasi penerus bangsa akan maju dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing melalui acara mencar ilmu di sekolah, sehingga apa yang menjadi tujuan mencar ilmu tersebut sanggup tercapai yang terwujud dalam suatu prestasi mencar ilmu yang baik.
Menurut Undang-undang Perpustakaan (UU nomor 43 tahun 2007) disebutkan bahwa �Perpustakaan yaitu institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.�[3]Perpustakaan merupakan suatu tempat yang berisikan kumpulan bahan-bahan perpustakaan baik berupa buku, maupun yang bukan buku. Perpustakaan merupakan serpihan yang tak terpisahkan dari forum pendidikan baik itu secara formal maupun nonformal.
Perpustakaan bukan merupakan hal yang gres di kalangan masyarakat, lantaran dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan menyerupai disekolah-sekolah umum maupun sekolah agama, namun masih banyak juga  orang yang tidak memanfaatkannyadengan baik. Padahal perpustakaan yaitu unit kerja dari suatu tubuh atau forum tertentu yang mengelola bahan-bahan menyerupai buku-buku maupun jenis lainnya diatur secara sistematis berdasarkan hukum tertentu sehingga sanggup dipakai sebagai sumber isu oleh setiap orang yang menggunakannya.[4]
Dengan adanya perpustakaan maka dibutuhkan kepada penggunanya untuk sanggup menuntaskan tugas-tugas serta dibutuhkan bisa meningkatkan mutu pendidikan. Oleh lantaran itu segala materi pustaka yang dimiliki harus sanggup berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan , maka dalam pengolahan materi pustaka hendaknya harus memperhatikan  kurikulum pendidikan serta kebutuhan pembaca.
Perpustakaan akan nampak bermanfaat apabila benar-benar sanggup dipakai untuk memperlancar pencapaian proses pembelajaran dalam rangkameningkatkan mutu pendidikan. Manfaat yang diperoleh  tersebut bukan hanya berupa tingginya prestasi, tetapi lebih jauh lagi yaitu penggunaan perpustakaan bisa mencari, menemukan, memyaring dan terbiasa mencar ilmu berdikari sehingga terlatih kearah  tanggung jawab dan selalu memgikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tekmologi.
Pada kenyataannya masa kini ini sanggup kita lihat bahwa perpustakaan selalu dikesampingkan dalam dunia pendidikan, padahal dalam sebuah pendidikan yang selalu mempunyai standar yang baik, mutlak dibutuhkan karya-karya ilmiah dari para hebat dan sarjana-sarjana yang terdahulu, melalui artikel-artikel mereka pada lazimnya disimpan dan dipercleh dengan baik di perpustakaan sebagai patokan peneliti  dari materi perbandingan guna pencetusan ide-ide gres yang faktual dan relevan dalam rangka menuju peningkatan dari standar pendidikan kita.
Apabila tditinjau secara umum maka perpustakaan yaitu sebagai pusat mencar ilmu yang paling utama, lantaran ketika ketika kunjungan ke perpustakaan, tujuammya yaitu belajar.
Adapun yang menjadi permasalahan diatas penulis  tergugah untuk melaksanakan penelitian perihal �Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak�.
B.    Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya yaitu sebagai berikut:
1.     Bagaimana fungsi pustaka dalam meningkatkan mutu pendidikan anak?
2.     Bagaimana memotivasi anak untuk rajin membaca di perpustakaan?
3.     Bagaimana memberi dorongan terhadap anak untuk meningkatkan minatmembaca?
C.    Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan pembahasan ini yaitu sebagai berikut:
1.     Untuk mngetahui manfaat perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan.
2.     Untuk mengetahui fungsi perpustakaan dalam menunjang proses mencar ilmu mengajar.
3.     Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

D.    Penjelasan Istilah
Adapun istilah-istilah tersebut antara lain yaitu sebagai berikut:
1.     Fungsi
Dalam buku � Kamus Bahasa Indonesia� menjelaskan fungsi adalah: �peranan.�[5] Fungsi yang dimaksud di sini yaitu peranan perpustakaan dalam meningkatkan kualitas berhasil tidaknya suatu pendidikan. Dengan adanya perpustakaan diharapkan sanggup memilih terhadap perkembangan baik buruknya untuk pendidikan seseorang.
2.     Perpustakaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian perpustakaan yaitu tempat, gedung yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya sanggup juga diartikan sebagai koleksi buku, majalah, dan materi kepustakaan lainnya yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan[6].
Dalam Bahasa Indonesia dikenal istilah �perpustakaan� yang berasal dari bahasa sangsekerta �pustaka� yang berarti kitab atau buku. Sedangkan dalam Bahasa Latin terbentuk istilah librarus yang artinya perihal buku, Sedangkan berdasarkan Bahasa Yunani ada istilah biblia yang artinya perihal buku, atau kitab. Dari istilah-istilah diatas diperoleh batasan perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi dan materi pustaka lainnya yang dipakai untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamana atau kesenangan[7]
Perpustakaan yaitu � suatu tempat di suatu sekolah yang didalamnya terdapat materi perpustakaan yang dikelola berdasarkan tata hukum tertentusehingga sanggup dipakai sebagai sumber isu pengetahuan oleh siswa,guru, kepala sekolah,tenaga kependidikan lain dan masyarakat�.[8]
Dalam buku � Membina Perpustakaan Sekolah� disebutkan pengertian perpustakaan yaitu � Suatu unit  yang berupa tempat menyimpan,  lokasi materi pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dipakai secara berseimbangan oleh pemakainya sebagai sumber informasi�.[9]
            Ibrahim Bafadal menawarkan pengertian perpustakaan  adalah : �suatu unit kerja dari suatu tubuh atau forum tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku  maupun berupa buku yang diatur secara sistematis  menurut hukum tertentu sehingga sanggup dipakai sebagai sumber iformasi oleh masyarakat.[10]
Dapat dikatakan juga, bahwa diperpustakaan terkumpul sejumlah kitab yang ditulis, hal ini dijelaskan dalam  firman Allah SWT:
?????? ?????????? ??? ?????? ????? ????? ???????????????) ??????: ?(
Artinya:  Kitab (AlQur�an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS.Al-Baqarah: 2).
3.     Meningkatkan Mutu
Istilah meningkatkan mutu terdiri dari dua kata yaitu meningkatkan mutu. kata meningkatkan berasal dari kata tingkat yang berarti: �Lapis dari suatu yang tersusun, kemudian mendapatkan awalan me dan akhiran kan artinya:� menaikkan (derajad, taraf dan sebagainya), mempertinggi, mempertebal (produksi).[11]
Dan kata mutu artinya: � baik jelek (sesuatu benda), keadaan sesuatu benda.
4.     Pendidikan Anak
Hobby dalam Kamus Populernya menjelaskan Pendidikan berasal dari kata didik yang artinya �Memelihara, memberi latihan, dan pimpinan, kemudian kata didik itu menerima awalan pe- akhiran- an sehingga menjadi pendidikan yang artinya perbuatan mendidik.�[12] Oemar Muhammad Al-Syaibani dalam buku �Filsafat Pendidikan� mengemukakan bahwa �Pendidikan yaitu usaha-usaha untuk membina pribadi muslim yang terdapat pada pengembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial.�[13]  Menurut H. M Arifin, pendidikan yaitu perjuangan orang sampaumur secara sadar untuk membimbing dan menyebarkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formal maupun non formal.[14] Zahara Idris menawarkan pengertian pendidikan yaitu �Usaha sadar untuk menyebarkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.[15]
Dalam hidup ini insan tidak bisa terlepas dari pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan Agama, lantaran pendidikan itu sangat dibutuhkan dan menjadi perhatian orang dimana saja. Dalam pengertian yang luas pendidikan sanggup diartikan �sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laris yang sesuai dengan kebutuhan�.[16]
Pendidikan sanggup membawa pembaharuan kondisi hidup insan lebih baik dari pada sebelumnya. Dengan demikian kita bisa mengangkat nama baik keluarga dan masyarakat. Dalam hal ini sudah menjadi kiprah dan kewajiban masyarakat, bangsa dan Negara untuk �melihat kelangsungan pendidikan itu sendiri demi terwujudnya bangsa yang terhormat�.[17]
            Meskipun pendidikan merupakan fenomena dan perjuangan manusiawi yang niscaya terselenggara dimana pun insan berada, namun fenomena dan perjuangan pendidikan memegang peranan sentral dalam perkembangan individu dan umat insan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, pendidikan perlu didasarkan atas pemikiran yang matang, baik pikiran yang bersifat teoritis maupun yang mengarah kepada pertimbangan simpel dalam rangka mencapai hasil perkembangan dan pembudayaan insan secara maksimal.
Pada dasarnya istilah pendidikan tersebut mempunyai pengertian yang sangat luas, sehingga hingga ketika ini belum ada keseragaman pengertian atau definisi pendidikan yang diberikan para ahli. Masing-masing hebat pendidikan masih sangat dipengaruhi oleh pola pikirnya masing-masing dalam menawarkan pengertian pendidikan. Menurut Ahmad Tafsir dalam bukunya Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, menyebutkan bahwa �pendidikan Islam yaitu ilmu yang berdasarkan Islam yang berisi seperangkat fatwa perihal kehidupan manusia, dan fatwa tersebut didasarkan pada Al-Qur'an dan hadits�.[18]
Pendidikan merupakan kehidupan insan itu sendiri dan menjadi tuntunan hidupnya, apabila hasil yang diperoleh dalam kehidupannya yaitu produk pendidikan. Secara filosofis bahwa di dalam pendidikan itu mengandung nilai-nilai yang sangat berharga dalam kehidupannya. Bahkan dikatakan pendidikan itu mewariskan nilai-nilai kepada generasi. Di sinilah pentingnya kelestarian, nilai dalam pendidikan sangat diutamakan. Pewarisan nilai-nilai kepada generasi penerus tidak akan hingga kepada suatu tujuan pendidikan bila tidak didasarkan kepada falsafah hidup dan sumber pedoman  kehidupan.
            Berkenaan dengan problem tersebut di atas Wens Tainlain mengemukakan bahwa "Istilah paedagogigiek(ilmu pendidikan) berasal dari kata yunani �pedagogues� dan dalam bahasa latin pedagogues yang berarti cowok yang bertugas mengantar anak kesekolah serta menjaga anak itu supaya ia bertingkah laris susila dan disiplin�.[19]
            Berdasarkan kutipan di atas dapatlah diketahui bahwa unsur membuat anak menjadi susila dan beriman serta bertindak disiplin merupakan unsur yang dominant dalam membatasi pengertian pendidikan. Sebab kalau tidak menuju pada perbaikan susila dan peningkatan kedisiplinan, bukan pendidikan namanya. Selain itu, John Dewey dalam Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati lebih lanjut mengemukakan pengertian perihal pendidikan sebagai berikut: �Pendidikan (pedagogik) yaitu proses pembentukan kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional.�[20]
Istilah �pendidikan� dalam pendidikan Islam adakala disebut al�ta�lim. Al-ta�lim biasanya diterjemahkan dengan �pengajaran�. la kadang-�kadang disebut dengan ta�dib. At-ta�dib secara etimologi diterjemahkan dengan penjamuan makan malam atau pendidikan sopan santun.[21] Sedangkan Imam al-Ghazali menyebut �pendidikan� dengan sebutan al-riyadhah. Al-�riyadhah dalam arti bahasa diterjemahkan dengan olahraga atau pelatihan. Term ini dikhususkan untuk pendidikan masa kanak-kanak, sehingga al-�Ghazali menyebutnya dengan riyadhah al-shibyan.[22]
Dalam bahasa Arab pendidikan diistilahkan dengan tarbiyah, istilah ini berarti mengasuh, memelihara, membuat, menimbulkan bertambah dalam pertumbuhan, membesarkan, memproduksi hasil-hasil yang sudah matang. Pernahaman yang lebih rinci mengenai tarbiyah ini harus mengacu kepada substansial yaitu pemberian pengetahuan, pengalaman dan kepribadian. Karena itu pendidikan Islam harus dibangun dari perpaduan istilah �ilm atau �allama (ilmu, pengajaran). 'adl (keadilan), 'amal (tindakan), haqq (kebenaran atau ketetapan kekerabatan dengan yang benar dan nyata, nuthq (nalar), nafs (jiwa), qalb (hati), 'aql (pikiran atau intelek), meratib dan darajat (tatanan hirarkhis), ayat (tanda-tanda atau symbol), tafsir dan ta'wil (penjelasan dan penerangan), yang secara keseluruhan terkandung dalam istilah adab.[23]
M. Yusuf Qardhawi mengatakan: � Pendidikan dalam arti luas mencakup semua perbuatan dan perjuangan untuk membentuk insan seutuhnya kebijaksanaan dan hatinya, rohani dan jasmaninya, tabiat dan keterampilan lainnya, yaitu dari generasi bau tanah kepada generasi muda sebagai perjuangan menyiapkan supaya sanggup memelihara fungsi hidupnya di dalam hidup bermasyarakat�.[24]
Secara keseluruhan definisi yang bertemakan pendidikan agama itu mengacu kepada suatu pengertian bahwa pendidikan agama yaitu upaya membimbing, mengarahkan, dan membina penerima didik yang dilakukan secara sadar dan berkala supaya terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai fatwa Islam. Tujuan ini secara herarkhis bersifat ideal bahkan universal. Tujuan tersebut sanggup dijabarkan pada tingkat yang lebih rendah lagi, menjadi tujuan yang bercorak nasional, institusional, terminal, klasikan, perbidang studi, berpokok ajaran, hingga dengan setiap kali melaksanakan kegiatan mencar ilmu mengajar.[25]
Menurut penulis, pendidikan secara umum yaitu suatu proses untuk memilih kedewasaan insan atau kedewasaan insan hingga sejauh mana tujuan-tujuannya yang telah tercapai, baik secara jasmani ( fisik ) dan rohani               ( psikis ).
Daryanto,SS, dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menjelaskan, anak yaitu Keturunan yang kedua manusia, kelompok terkecil dari manusia, seseorang yang dilahirkan di suatu daerah, serpihan dari suatu kelompok keluarga.[26]  Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata anak diartikan dengan: �Keturunan kedua, insan yang masih kecil.�[27]Batasan umur anak kanak-kanak   (0-6 tahun), anak umur sekolah (6-12 tahun), umur remaja (13-16 tahun).[28]
Napitupulu mengartikan anak sebagai berikut �anak belum sampaumur perkembangannya menunjuk taraf kedewasaan nyakni, taraf berdiri sendiri, berfikir dan berubah pada sesama insan dan kepada tuhan yang maha kuasa.�[29]

E.    Kegunaan Pembahasan
Adapun kegunaan dari pembahasan skripsi ini adalah:
a.    Secara teoritis
Untuk menawarkan citra perihal perpustakaan dan fungsinya dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk menjadi materi contoh bagi penulis sendiri dan mahasiswa lain dalam memahami pentingnya perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
b. Secara simpel
Bagi penulis menambah wawasan keilmuan dalam memahami fungsi perpustakaan dalm meningkatkan mutu pendidikan.
F.     Kajian Terdahulu
Adapun dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya sanggup diketahui bahwa perpustakaan pada hakikatnya merupakan tempat dimana kita akan memperluas pandangan kita di segala bidang, dan sekaligus menghayati pengalaman orang lain untuk diterapkan dengan keperluan masa kini melalui buku-buku yang bermutu. Oleh lantaran itu dalam penelitian ini peneliti mengangkat sebuah judul penelitian perihal �Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak�
-                    Skripsi Sri Yunaning (2009)� Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak di MIN Blang Rheum Kecamatan Kota Juang  Kabupaten Bireuen�. Kesimpulan dari penelitian tersebut:
1.       Untuk mengetahui bagaimana kiprah perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
2.       Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung pendidikan anak. Terutama dalam pemanfaatan perpustakaan.
3.       Untuk mengetahui kiprah perpustakaan dalam menunjang proses mencar ilmu mengajar.
-      Skripsi  Darmawati (2011) � Minat Membaca siswa pada Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nisam Aceh Utara�.kesimpulan dari penelitian tersebut adalah:
1.       Untuk mengetahui minat baca siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nisam.
2.       Untuk mengetahui jenis buku apa saja yang dibaca.
3.       Untuk mengetahui prestasi siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nisam dalam membiasakan membaca di perpustakaan.
-      Skripsi Muttaqien (2008) � Pemamfaatan Perpustakaan Sekolah Dapat Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa�. Kesimpulan  dari penelitian tersebut yaitu:
1.       Untuk mengetahui sejauh mana peranan perpustakaan sekolah  dalam meningkatkan acara mencar ilmu siswa.
2.       Untuk mengetahui pertolongan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh perpustakaan sekolah dalam meningkatkan aktifitas mencar ilmu siswa .
Yang membedakan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu pada penelitian ini lebih terfokus kepada fungsi perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan anak dan sumber datanya diambil dari aneka macam buku-buku karya ilmiah, makalah, artikel dan aneka macam media masa. Sedangkan pada penelitian terdahulu lebih terfokus kepada peran perpustakaan dalam meningkatkan mutu pendidikan anak pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Nisam.



[1]Kusminarto Priyatmojo Achmadi, Perputakaan dalam Proses Pembelajaran,  (Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gajah Mada, 2005), hal. 29.
[2] Nurhadi, dkk., Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta: Pusdiklat Perpustakaan IKIP, 1980), hal. 10.
[3] Ibid., hal. 11.
[4] Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet 2, (Jakarta: Bumi Aksara 2003), hal. 3.
[5] Saifullah, Manajemen Perpustakaan Sekolah, (Bandung: Cita Pustaka  Media Perintis, 2008), hal. 9.
[6] Dani K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Putra Harsa, 2002), hal.419.

[7] Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hal. 29.

[8] LP3AP, Pengembangan Program perpustakaan (http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php) diakses tanggal 18 Juni 2010.

[9] Staf Pengajar Sekolah Menengah Pertama Stella Duce Tarakamita, Membina Perpustakaan Sekolah, Cet. 1, (Yogyakarta: Kanisius,1987), hal.7.

[10] Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cet 2, (Jakarta: Bumi Aksara  2003), hal. 5.

[11] Dani K. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Putra Hasan, 2002), hal. 487.
[12] Hobby, Kamus Populer, Cet.XV, (Jakarta: Central,  1997), hal 28.

[13] Oemar Muhammad At-Tomy Al-Syaibani, Filsafat Pendidikan Islam ,terj. Hasan Langgulung, Cet. I, (Jakarta: Bulan Bintang,  1979), hal.44.

[14] HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 2000), hal. 12

[15] Zahara Idris, Dasar-dasar Kependidikan, (Bandung: Angkasa, t.t), hal. 70

[16]Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Cet. VIII, (Jakarta: Rosda, 2003), 10.

[17] Ibid., hal. 12.
[18]Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif  Islam, cet.VI, (Bandung: Rosda Karya, 2004), hal. 13.

[19]Wens Tainlain, Dasar-Dasar Pendidikan, (Jakarta:  Obor 1992), hal. 5.

[20]Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan,  (Jakarta: Rineka Cipta 1991), hal. 69.

[21] Ramayulis, llmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2004), hal. 2.

[22] Ibid.,
[23] Khursyid Ahmad, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, terj. A.S Robith (Surabaya: Pustaka Progresif, 1992), hal. 14.

[24] Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Milinium Baru, Cet 4, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002), hal. 5.

   [25] Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hal. 92.

[26] Daryanto, SS, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Apollo, 1998),hal. 35.

[27]Ibid, hal. 30-31.

[28]Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: Bulan Bintang, 1986), hal. 133-134.

[29]Napitupulu, Dimensi-dimensi Pendidikan, (Jakarta: Tep, 1999), hal. 7.

Related : Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak

0 Komentar untuk "Fungsi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Anak"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close