"Jika sebelumnya murka saat Ulama dilecehkan. Tapi, kini ia sendiri yang melecehkan Ulama"
"Jika dahulu teriak ingin kepemimpinan Ulama. Tapi, kini benci saat Ulama hendak diangkat ke pemimpin"
"Jika dahulu ingin cawapres dari kelompok Ulama. Tapi, kini tidak penting cawapres Ulama, yang penting cawapres ganteng dan kaya"
"Jika dahulu TGB dipuja. Tapi, kini ia dicerca"
"Jika dahulu KH Ma'ruf Amin disanjung dan dibela. Tapi, kini ia dicitrakan ditipu oleh penguasa"
"Jika dahulu Ulama diijtima'kan jadi wakil saja. Tapi, kini dikatakan wakil cuma ban serap semata"
"Jika dahulu keputusan Ulama dipuja. Tapi, kini keputusan Ulama dianggap taktik saja"
Artinya, Ulama cuma disokong tatkala sesuai selera. Tapi, saat berlawanan akan ditinggalkan dan dicerca.
"Padahal, tak salah beda pilihan. Tapi, yang salah yakni menyalahkan opsi orang"
0 Komentar untuk "Fenomena Pasca Deklarasi Pilpres"