PENGERTIAN DEMOKRASI
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yakni "demos" yang bermakna rakyat dan "cratos" yang bermakna kekuasaan.
Secara istilah, kata demokrasi ini sanggup ditinjau dari dua sisi makna.
Peratama, demokrasi diketahui selaku sebuah rancangan yang meningkat dalam kehidupan politik pemerintah, yakni di dalamnya terdapat penolakan kepada adanya kekuasaan yang terfokus pada satu orang dan mengharapkan peletakan kekuasaan di tangan orang banyak (rakyat) baik secara pribadi maupun dalam perwakilan.
Kedua, demokrasi dimaknai selaku sebuah rancangan yang menghargai hak-hak dan kesanggupan individu dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari definisi ini sanggup diketahui bahwa perumpamaan demokrasi mulanya meningkat dalam dimensi politik yang tidak sanggup dihindari.
Secara historis, perumpamaan demokrasi memang berasal dari Barat. Namun jika menyaksikan dari sisi makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri bekerjsama ialah tanda-tanda dan impian kemanusiaan secara universal (umum, tanpa batas agama maupun etnis).
PENGERTIAN SYURA
Menurut bahasa, dalam kamus Mu'jam Maqayis al-Lugah, syura memiliki dua pengertian, yakni menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu sudah memamerkan definisi syura, di antara mereka adalah:
1. Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat fi Gharib al-Qur'an, mendefinisikan syura selaku "proses mengemukakan rekomendasi dengan saling mengoreksi antara penerima syura"
2. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-Qur'an, mendefinisikannya dengan "berkumpul untuk meminta rekomendasi (dalam sebuah permasalahan) yang penerima syuranya saling mengeluarkan rekomendasi yang dimiliki.
3. Sedangkan definisi syura yang diberikan oleh pakar fiqih kekinian dalam asy Syura fi Zili Nizami al-Hukm al-Islam, di antaranya yakni "proses menelusuri rekomendasi para andal dalam sebuah permasalahan untuk meraih penyelesaian yang mendekati kebenaran"
Secara kebahasaan, demokrasi terdiri atas dua rangkaian kata yakni "demos" yang bermakna rakyat dan "cratos" yang bermakna kekuasaan.
Secara istilah, kata demokrasi ini sanggup ditinjau dari dua sisi makna.
Peratama, demokrasi diketahui selaku sebuah rancangan yang meningkat dalam kehidupan politik pemerintah, yakni di dalamnya terdapat penolakan kepada adanya kekuasaan yang terfokus pada satu orang dan mengharapkan peletakan kekuasaan di tangan orang banyak (rakyat) baik secara pribadi maupun dalam perwakilan.
Kedua, demokrasi dimaknai selaku sebuah rancangan yang menghargai hak-hak dan kesanggupan individu dalam kehidupan bermasyarakat.
Dari definisi ini sanggup diketahui bahwa perumpamaan demokrasi mulanya meningkat dalam dimensi politik yang tidak sanggup dihindari.
Secara historis, perumpamaan demokrasi memang berasal dari Barat. Namun jika menyaksikan dari sisi makna, kandungan nilai-nilai yang ingin diperjuangkan oleh demokrasi itu sendiri bekerjsama ialah tanda-tanda dan impian kemanusiaan secara universal (umum, tanpa batas agama maupun etnis).
PENGERTIAN SYURA
Menurut bahasa, dalam kamus Mu'jam Maqayis al-Lugah, syura memiliki dua pengertian, yakni menampakkan dan memaparkan sesuatu atau mengambil sesuatu.
Sedangkan menurut istilah, beberapa ulama terdahulu sudah memamerkan definisi syura, di antara mereka adalah:
1. Ar Raghib al-Ashfahani dalam kitabnya Al Mufradat fi Gharib al-Qur'an, mendefinisikan syura selaku "proses mengemukakan rekomendasi dengan saling mengoreksi antara penerima syura"
2. Ibnu al-Arabi al-Maliki dalam Ahkam al-Qur'an, mendefinisikannya dengan "berkumpul untuk meminta rekomendasi (dalam sebuah permasalahan) yang penerima syuranya saling mengeluarkan rekomendasi yang dimiliki.
3. Sedangkan definisi syura yang diberikan oleh pakar fiqih kekinian dalam asy Syura fi Zili Nizami al-Hukm al-Islam, di antaranya yakni "proses menelusuri rekomendasi para andal dalam sebuah permasalahan untuk meraih penyelesaian yang mendekati kebenaran"
0 Komentar untuk "Jelaskan Perbedaan Antara Demokrasi Dan Syura!"