Ada hal-hal yang sering dilupakan oleh pasangan, sudahkah kita meneladani Nabi dalam korelasi keluarga yang romantis? Makara Nabi, sallallaahu 'alaihi, murung alasannya yakni romantisme yang hebat terhadap istrinya, kami belum pernah mendengar perkara besar di rumah dengan istri-istrinya.
Karena itu, untuk sementara mengesampingkan masalah-masalah menyerupai ketidakbahagiaan istri, rumah tangga tidak harmonis, yang menimbulkan mengenai yang di sekarang ini sedang tren, poligami.
Karena itu, untuk sementara mengesampingkan masalah-masalah menyerupai ketidakbahagiaan istri, rumah tangga tidak harmonis, yang menimbulkan mengenai yang di sekarang ini sedang tren, poligami.
Sebenarnya, bila kita ingin merenungkannya lagi, sanggup jadi perkara khususnya sungguh sederhana, kita kurang romantis!
Kemudian kita menyaksikan teladan Nabi, seorang laki-laki agung yang sungguh romantis dengan istri-istrinya sebelum membahas niat atau kemungkinan poligami.
Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam yakni teladan terbaik bagi seorang suami yang mempraktikkan metode poligami. Yang Mulia sungguh romantis untuk semua istrinya.
Dalam suatu kisah diceritakan
Suatu hari, para istri rasul berkumpul di hadapan suaminya dan bertanya: Di antara para istri para rasul, siapakah yang paling dicintai?
Nabi, sallallahu Alaihi Wassalam, tersenyum dan berkata: Aku akan memberitahumu nanti.
Setelah itu, pada peluang yang berbeda, Rasulullah menampilkan cincin terhadap masing-masing istrinya sambil menyampaikan kepadanya untuk tidak menginformasikan istri yang lain.
Kemudian, suatu hari, istri-istri Nabi berjumpa lagi dan menanyakan pertanyaan yang sama.
Kemudian Nabi, sallallahu, alaihi Wassalam, menjawab: Yang paling saya cintai yakni apa yang saya buatkan padanya.
Kemudian, istri-istri Nabi, sallallahu, alaihi, Washalam, tersenyum puas alasannya yakni dia berpikir bahwa dia sendiri yang cuma memiliki satu cincin dan merasa bahwa dia tidak terasing.
Masih ada praktik lain yang sanggup dijalankan untuk mendapat situasi romantis menyerupai yang dicontohkan oleh Rasulullah Alaihi Wassalam.
Rasulullah Alaihi Wassalam berkata: Ketika seorang suami dan istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar lewat celah-celah jari mereka.
Nabi, sallallahu Alaihi Wassalam, senantiasa mengambil tangan Aisha semasa dia berada di rumah.
Dia sering memotong kuku isterinya, berkongsi mandi atau memanggil salah seorang isteri untuk melakukan perjalanan, setelah sebelumnya bersumpah untuk memperbesar cinta dan kasih sayang.
Nabi beliau, Sallallahu Alaihi Wassalam, juga senantiasa memanggil isteri-isterinya dengan panggilan yang menggembirakan dan menghasilkan hati berkembang. Atau pipi yakni teladan panggilan yang senantiasa dia katakan di saat memanggil Aishah.
Contoh kecil dari roman nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, bahawa kita sanggup menanam dan berlatih dalam kehidupan keluarga. Sudah tentu, masih terdapat banyak teladan cinta lain.
Untuk suami yang baik, mulailah menjadi baik dan cuba mendapat isteri anda untuk sentiasa memperluaskan senyumannya. Ambil tangan isteri setiap kali, setiap peluang. Dengan cara yang sama, isteri sholehah memegang tangan suaminya untuk menghapuskan semua dosa.
Jadi, bila kita boleh memalsukan cinta kasih Rasul, sehingga isteri menjawab dengan tidak kurang romantis, apa perkara lain yang mungkin terjadi di dalam tabut rumah kita?
Sebagai kata, tiada makanan di rumah boleh tertuntaskan bila anda terus tersenyum, bukan?
Mudah-mudahan kita sanggup mengambil akal untuk membaca ini.
Kemudian kita menyaksikan teladan Nabi, seorang laki-laki agung yang sungguh romantis dengan istri-istrinya sebelum membahas niat atau kemungkinan poligami.
Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam yakni teladan terbaik bagi seorang suami yang mempraktikkan metode poligami. Yang Mulia sungguh romantis untuk semua istrinya.
Dalam suatu kisah diceritakan
Suatu hari, para istri rasul berkumpul di hadapan suaminya dan bertanya: Di antara para istri para rasul, siapakah yang paling dicintai?
Nabi, sallallahu Alaihi Wassalam, tersenyum dan berkata: Aku akan memberitahumu nanti.
Setelah itu, pada peluang yang berbeda, Rasulullah menampilkan cincin terhadap masing-masing istrinya sambil menyampaikan kepadanya untuk tidak menginformasikan istri yang lain.
Kemudian, suatu hari, istri-istri Nabi berjumpa lagi dan menanyakan pertanyaan yang sama.
Kemudian Nabi, sallallahu, alaihi Wassalam, menjawab: Yang paling saya cintai yakni apa yang saya buatkan padanya.
Kemudian, istri-istri Nabi, sallallahu, alaihi, Washalam, tersenyum puas alasannya yakni dia berpikir bahwa dia sendiri yang cuma memiliki satu cincin dan merasa bahwa dia tidak terasing.
Masih ada praktik lain yang sanggup dijalankan untuk mendapat situasi romantis menyerupai yang dicontohkan oleh Rasulullah Alaihi Wassalam.
Rasulullah Alaihi Wassalam berkata: Ketika seorang suami dan istri berpegangan tangan, dosa-dosa akan keluar lewat celah-celah jari mereka.
Nabi, sallallahu Alaihi Wassalam, senantiasa mengambil tangan Aisha semasa dia berada di rumah.
Dia sering memotong kuku isterinya, berkongsi mandi atau memanggil salah seorang isteri untuk melakukan perjalanan, setelah sebelumnya bersumpah untuk memperbesar cinta dan kasih sayang.
Nabi beliau, Sallallahu Alaihi Wassalam, juga senantiasa memanggil isteri-isterinya dengan panggilan yang menggembirakan dan menghasilkan hati berkembang. Atau pipi yakni teladan panggilan yang senantiasa dia katakan di saat memanggil Aishah.
Contoh kecil dari roman nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, bahawa kita sanggup menanam dan berlatih dalam kehidupan keluarga. Sudah tentu, masih terdapat banyak teladan cinta lain.
Untuk suami yang baik, mulailah menjadi baik dan cuba mendapat isteri anda untuk sentiasa memperluaskan senyumannya. Ambil tangan isteri setiap kali, setiap peluang. Dengan cara yang sama, isteri sholehah memegang tangan suaminya untuk menghapuskan semua dosa.
Jadi, bila kita boleh memalsukan cinta kasih Rasul, sehingga isteri menjawab dengan tidak kurang romantis, apa perkara lain yang mungkin terjadi di dalam tabut rumah kita?
Sebagai kata, tiada makanan di rumah boleh tertuntaskan bila anda terus tersenyum, bukan?
Mudah-mudahan kita sanggup mengambil akal untuk membaca ini.
0 Komentar untuk "Romantisnya Rosululah Shalallahu 'Alaihi Wassalam"