Mui Minta Umat Islam Tak Salam-Salaman Dikala Lebaran Demi Cegah Covid-19

 Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu  MUI Minta Umat Islam Tak Salam-salaman Saat Idul Fitri Demi Cegah Covid-19
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga, dan para sahabatnya, serta pengikutnya yang senantiasa dirahmati dan Istiqomah.

Dianjurkan tidak salam-salaman, cipika cipiki dan kunjung-mengunjungi untuk menghemat potensi Covid-19 sesuai instruksi protokol.

Idulfitri Tahun ini akan terasa kian berlawanan dengan biasanya. Sebab MUI mengusulkan agar tak salam-salaman ketika silahturahim idul fitri. Padahal hal itu telah jadi tradisi, begini argumentasi dan dalilnya. 

Hindari Bersalam-salaman dan Kunjung Mengunjungi 

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau terhadap seluruh umat Islam untuk menyingkir dari bersalaman pada momen Hari Raya Idul Fitri di tengah pandemi wabah Covid-19. 

Dia mengatakan, dalam keadaan pandemi menyerupai kini ini, semestinya tidak bersalam-salaman.

"Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak kita kehendaki berupa penyebaran dan penularan dari virus corona tersebut lantaran salah satu cara penyebaran virus ini yang paling efektif merupakan lewat salaman," kata ia dalam pemberitahuan tertulis dilansir dari Republika.co.id, Jumat (15/5).

Selain itu, Anwar juga meminta penduduk Muslim tidak melaksanakan program kunjung-mengunjungi selepas sholat Idul Fitri menyerupai tradisi biasanya. 

Pasalnya, melaksanakan hal itu dalam masa Covid-19 ini terang sungguh berisiko tinggi untuk tertular Covid-19. 

"Kita mengimbau umat dan penduduk lebih mengedepankan kerja keras mempertahankan dan melindungi diri kita masing-masing agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang hendak membahayakan terhadap kesehatan dan jiwa kita," ucapnya. 

Menghindari Mudharat Lebih Utama

Apalagi, dalam agama, mempertahankan diri untuk tidak terjatuh ke dalam kejadian dan kemudharatan hukumnya merupakan wajib. Anwar melanjutkan, sedangkan bersalam-salaman hukumnya sunnah. 

"Sebagai alternatifnya, agar kita tetap sanggup sanggup menyambung tali silaturahim dan untuk sanggup saling menyodorkan maaf, maka selaku gantinya kita sanggup melakukannya lewat telepon, SMS, WA, video call, dan sebagainya," tutur dia.

Menghindari kemudharatan juga salah satu sikap taat terhadap perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebagaimana yang tertulis pada firmannya:

وَأَنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan janganlah kau menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, lantaran gotong royong Allah menggemari orang-orang yang berbuat baik." QS Al Baqarah ayat 195.

Tradisi Berjabat Tangan Sejalan dengan Sunnah Rasulullah 

Anwar menjelaskan, ada suatu dalil yang menerangkan baiknya acara berjabat tangan antar umat Islam. Hal ini diriwayatkan Abu Daud yang menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassalam pernah bersabda, 

"Bila ada dua orang Muslim yang bertemu, kemudian mereka berjabat tangan maka dosa keduanya telah diampuni sebelum mereka berpisah." 

Karena itu, bersalam-salaman dalam Islam merupakan sunnah Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassallam dan juga baik untuk dicontoh. 

Namun, syariat itu tentunya tidak sanggup dijalankan terhadap siapa saja kecuali cuma pada orang-orang yang diperbolehkan oleh agama atau mahramnya. 

"Kalau ia bukan mahram, tentu kita tidak akan bersalaman dengannya, namun dengan menggerakkan kedua tangan misalnya ke dada kita masing-masing sambil mengangguk," tutur Anwar. 

Dia menambahkan, bersalam-salaman di Indonesia memang telah menjadi tradisi yang dijalankan lebih banyak didominasi orang. 

Hal ini nampak ketika hari raya lebaran terlihat rumah-rumah diisi banyak orang dan terlihat budaya bersalam-salaman terhadap setiap orang. Sebagai bentuk mempertahankan silahturahim dan juga saling bermaaf-maafan. 

Hal itu, menurut Anwar, tentu suatu budaya dan tradisi yang bagus yang mesti dipertahankan. "Karena dengan adanya sentuhan tangan itu rasa bersahabat dan persaudaraan antara kita sungguh-sungguh terasa hidup dan berkembang dalam diri masing-masing," ucapnya.

Oleh alasannya merupakan itu, di Hari Raya Idul Fitri nanti semestinya kita patuh terhadap ajuan ini. Tak cuma menampilkan kebaikan pada kita dan keluarga, tetapi juga sanggup menampilkan kita pahala lantaran taat terhadap perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menjauhi mudharat. 

Semoga kita semua umat muslim senantiasa dilindungi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari segala penyakit dan kejelekan di dunia dan akhirat.

Related : Mui Minta Umat Islam Tak Salam-Salaman Dikala Lebaran Demi Cegah Covid-19

0 Komentar untuk "Mui Minta Umat Islam Tak Salam-Salaman Dikala Lebaran Demi Cegah Covid-19"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close