Surah Thaha Arab Latin dan Terjemahan - Surah Thaha tergolong kedalam kalangan surat-surat Makkiyyah dan merupakan surat ke 20 dari Al Alquran yang terdiri atas 135 Ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Maryam dan dinamai dengan Thaahaa yang diambil dari perkataan pada ayat pertama surat ini.
Pokok isi kandungan dalam Surah Thaha diantaranya merupakan wacana keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain menyerupai perintah Allah terhadap Nabi Muhammad s.a.w. supaya ia meminta extra ilmu terhadap Allah sekalipun sudah menjadi rasul, Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul terhadap mereka, jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia. Teks bacaan Lafadz Surah Thaha Arab Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Pokok isi kandungan dalam Surah Thaha diantaranya merupakan wacana keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain menyerupai perintah Allah terhadap Nabi Muhammad s.a.w. supaya ia meminta extra ilmu terhadap Allah sekalipun sudah menjadi rasul, Allah tidak akan mengazab sesuatu kaum sebelum diutus rasul terhadap mereka, jangan terpengaruh oleh kesenangan kehidupan dunia. Teks bacaan Lafadz Surah Thaha Arab Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah Thaha
Thaahaa
Juz 16
Surat ke 20 : 135 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
طه
Thaahaa
1. "Thaahaa [912]."
مَآ أَنزَلۡنَا عَلَيۡكَ ٱلۡقُرۡءَانَ لِتَشۡقَىٰٓ
Maa anzalnaa 'alaikal quraana litasyq(a)
2. "Kami tidak menurunkan Al Alquran ini kepadamu mudah-mudahan kau menjadi susah;"
إِلَّا تَذۡكِرَةٗ لِّمَن يَخۡشَىٰ
Illaa tadzkiratan liman yakhsy(a)
3. "tetapi selaku perayaan bagi orang yang takut (kepada Allah),"
تَنزِيلٗا مِّمَّنۡ خَلَقَ ٱلۡأَرۡضَ وَٱلسَّمَٰوَٰتِ ٱلۡعُلَى
Tanziilan mimman khalaqal ardha was-samaawaatil 'ulaa
4. "yaitu diturunkan dari Allah yang bikin bumi dan langit yang tinggi."
ٱلرَّحۡمَٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ
Ar-rahmanu 'alal 'arsyiistawaa
5. "(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy[913]."
لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ ٱلثَّرَىٰ
Lahuu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa maa bainahumaa wa maa tahtats-tsaraa
6. "Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah."
وَإِن تَجۡهَرۡ بِٱلۡقَوۡلِ فَإِنَّهُۥ يَعۡلَمُ ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى
Wa in tajhar bil qauli fa-innahuu ya'lamussirra wa akhfaa
7. "Dan jikalau kau mengeraskan ucapanmu, maka sebenarnya Dia mengenali belakang layar dan yang lebih tersembunyi [914]."
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ
Allahu laa ilaaha illaa huwa lahul asmaa-ul husnaa
8. Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang baik),"
وَهَلۡ أَتَىٰكَ حَدِيثُ مُوسَىٰٓ
Wa hal ataaka hadiitsu muusaa
9. "Apakah sudah hingga kepadamu cerita Musa?"
إِذۡ رَءَا نَارٗا فَقَالَ لِأَهۡلِهِ ٱمۡكُثُوٓاْ إِنِّيٓ ءَانَسۡتُ نَارٗا لَّعَلِّيٓ ءَاتِيكُم مِّنۡهَا بِقَبَسٍ أَوۡ أَجِدُ عَلَى ٱلنَّارِ هُدٗى
Idz ra-aa naaran faqaala ahlihiimkutsuu innii aanastu naaran la'allii aatiikum minhaa biqabasin au ajidu 'alannaari hudaa(n)
10. Ketika ia menyaksikan api, kemudian berkatalah ia terhadap keluarganya: "Tinggallah kau (di sini), sebenarnya saya menyaksikan api, mudah-mudahan saya sanggup menjinjing sedikit daripadanya kepadamu atau saya akan mendapat isyarat di kawasan api itu."
فَلَمَّآ أَتَىٰهَا نُودِيَ يَٰمُوسَىٰٓ
Falammaa ataahaa nuudiya yaa muusaa
11. Maka dikala ia tiba ke kawasan api itu ia dipanggil: "Hai Musa."
إِنِّيٓ أَنَا۠ رَبُّكَ فَٱخۡلَعۡ نَعۡلَيۡكَ إِنَّكَ بِٱلۡوَادِ ٱلۡمُقَدَّسِ طُوٗى
Innii anaa rabbuka faakhla' na'laika innaka bil waadil muqaddasi thuwaa(n)
12. "Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sebenarnya kau berada dilembah yang suci, Thuwa."
وَأَنَا ٱخۡتَرۡتُكَ فَٱسۡتَمِعۡ لِمَا يُوحَىٰٓ
Wa anaaakhtartuka faastami' limaa yuuhaa
13. "Dan Aku sudah memutuskan kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu)."
إِنَّنِيٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعۡبُدۡنِي وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكۡرِيٓ
Innanii anaallahu laa ilaaha illaa anaa faa'budnii wa aqimish-shalaata lidzikrii
14. "Sesungguhnya Aku ini merupakan Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengenang Aku."
إِنَّ ٱلسَّاعَةَ ءَاتِيَةٌ أَكَادُ أُخۡفِيهَا لِتُجۡزَىٰ كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا تَسۡعَىٰ
Innassaa'ata aatiyatun akaadu ukhfiihaa litujza kullu nafsin bimaa tas-'aa
15. "Segungguhnya hari final zaman itu akan tiba Aku merahasiakan (waktunya) mudah-mudahan supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan."
فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنۡهَا مَن لَّا يُؤۡمِنُ بِهَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ فَتَرۡدَىٰ
Falaa yashuddannaka 'anhaa man laa yu`minu bihaa waattaba'a hawaahu fatardaa
16. "Maka sekali-kali janganlah kau dipalingkan daripadanya oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang memunculkan kau jadi binasa."
وَمَا تِلۡكَ بِيَمِينِكَ يَٰمُوسَىٰ
Wa maa tilka biyamiinika yaa muusaa
17. "Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa?"
قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّؤُاْ عَلَيۡهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَىٰ غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مََٔارِبُ أُخۡرَىٰ
Qaala hiya 'ashaaya atawakka-u 'alaihaa wa ahusyyu bihaa 'alaa ghanamii wa liya fiihaa maaaribu ukhraa
18. Berkata Musa: "Ini merupakan tongkatku, saya bertelekan padanya, dan saya pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi kebutuhan yang lain padanya."
قَالَ أَلۡقِهَا يَٰمُوسَىٰ
Qaala alqihaa yaa muusaa
19. Allah berfirman: "Lemparkanlah ia, hai Musa!"
فَأَلۡقَىٰهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسۡعَىٰ
Fa-alqaahaa fa-idzaa hiya hayyatun tas'aa
20. "Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat."
قَالَ خُذۡهَا وَلَا تَخَفۡۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا ٱلۡأُولَىٰ
Qaala khudz-haa wa laa takhaf sanu'iiduhaa siiratahaal uulaa
21. Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya terhadap keadaannya semula,"
وَٱضۡمُمۡ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخۡرُجۡ بَيۡضَآءَ مِنۡ غَيۡرِ سُوٓءٍ ءَايَةً أُخۡرَىٰ
Waadhmum yadaka ilaa janaahika takhruj baidhaa-a min ghairi suu-in aayatan ukhraa
22. "dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, tentu ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, selaku mukjizat yang lain (pula),"
لِنُرِيَكَ مِنۡ ءَايَٰتِنَا ٱلۡكُبۡرَى
Linuriyaka min aayaatinaal kubraa
23. "untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari gejala kekuasaan Kami yang sungguh besar,"
ٱذۡهَبۡ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ
Idzhab ilaa fir'auna innahuu thaghaa
24. "Pergilah terhadap Fir'aun; sebenarnya ia sudah melebihi batas."
قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي
Qaala rabbiisyrah lii shadrii
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku [915],"
وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي
Wa yassir lii amrii
26. "dan mudahkanlah untukku urusanku,"
وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي
Waahlul 'uqdatan min lisaanii
27. "dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,"
يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي
Yafqahuu qaulii
28. "supaya mereka mengerti perkataanku,"
وَٱجۡعَل لِّي وَزِيرٗا مِّنۡ أَهۡلِي
Waaj'al lii waziiran min ahlii
29. "dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku,"
هَٰرُونَ أَخِي
Haaruuna akhii
30. "(yaitu) Harun, saudaraku,"
ٱشۡدُدۡ بِهِۦٓ أَزۡرِي
Asydud bihii azrii
31. "teguhkanlah dengan ia kekuatanku,"
وَأَشۡرِكۡهُ فِيٓ أَمۡرِي
Wa asyrikhu fii amrii
32. "dan jadikankanlah ia sekutu dalam urusanku,"
كَيۡ نُسَبِّحَكَ كَثِيرٗا
Kai nusabbihaka katsiiraa(n)
33. "supaya kami banyak bertasbih terhadap Engkau,"
وَنَذۡكُرَكَ كَثِيرًا
Wa nadzkuraka katsiiraa(n)
34. "dan banyak mengenang Engkau."
إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرٗا
Innaka kunta binaa bashiiraa(n)
35. "Sesungguhnya Engkau merupakan Maha Melihat (keadaan) kami."
قَالَ قَدۡ أُوتِيتَ سُؤۡلَكَ يَٰمُوسَىٰ
Qaala qad uutiita su`laka yaa muusaa
36. Allah berfirman: "Sesungguhnya sudah diperkenankan permintaanmu, hai Musa."
وَلَقَدۡ مَنَنَّا عَلَيۡكَ مَرَّةً أُخۡرَىٰٓ
Wa laqad manannaa 'alaika marratan ukhraa
37. "Dan sebenarnya Kami sudah memberi lezat kepadamu pada kali yang lain,"
إِذۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰٓ أُمِّكَ مَا يُوحَىٰٓ
Idz auhainaa ilaa ummika maa yuuhaa
38. "yaitu dikala Kami mengilhamkan terhadap ibumu suatu yang diilhamkan,"
أَنِ ٱقۡذِفِيهِ فِي ٱلتَّابُوتِ فَٱقۡذِفِيهِ فِي ٱلۡيَمِّ فَلۡيُلۡقِهِ ٱلۡيَمُّ بِٱلسَّاحِلِ يَأۡخُذۡهُ عَدُوٌّ لِّي وَعَدُوٌّ لَّهُۥۚ وَأَلۡقَيۡتُ عَلَيۡكَ مَحَبَّةٗ مِّنِّي وَلِتُصۡنَعَ عَلَىٰ عَيۡنِيٓ
Aniiqdzifiihi fiittaabuuti faaqdzifiihi fiil yammi falyulqihil yammu bissaahili ya`khudzhu 'aduwwun lii wa 'aduwwun lahuu wa alqaitu 'alaika mahabbatan minnii wa litushna'a 'alaa 'ainii
39. Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka tentu sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku sudah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang tiba dari-Ku [916]; dan supaya kau diasuh di bawah pengawasan-Ku,"
إِذۡ تَمۡشِيٓ أُخۡتُكَ فَتَقُولُ هَلۡ أَدُلُّكُمۡ عَلَىٰ مَن يَكۡفُلُهُۥۖ فَرَجَعۡنَٰكَ إِلَىٰٓ أُمِّكَ كَيۡ تَقَرَّ عَيۡنُهَا وَلَا تَحۡزَنَۚ وَقَتَلۡتَ نَفۡسٗا فَنَجَّيۡنَٰكَ مِنَ ٱلۡغَمِّ وَفَتَنَّٰكَ فُتُونٗاۚ فَلَبِثۡتَ سِنِينَ فِيٓ أَهۡلِ مَدۡيَنَ ثُمَّ جِئۡتَ عَلَىٰ قَدَرٍ يَٰمُوسَىٰ
Idz tamsyii ukhtuka fataquulu hal adullukum 'alaa man yakfuluhu faraja'naaka ilaa ummika kai taqarra 'ainuhaa wa laa tahzana wa qatalta nafsan fanajjainaaka minal ghammi wafatannaaka futuunan falabitsta siniina fii andal madyana tsumma ji-ata 'alaa qadarin yaa muusaa
40. (yaitu) dikala saudaramu yang wanita berjalan, kemudian ia berkata terhadap (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menampilkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu terhadap ibumu, mudah-mudahan senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kau pernah membunuh seorang manusia [917], kemudian Kami selamatkan kau dari kesulitan dan Kami sudah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kau tinggal bertahun-tahun diantara penduduk Madyan [918], kemudian kau tiba menurut waktu yang ditetapkan [919] hai Musa,
وَٱصۡطَنَعۡتُكَ لِنَفۡسِي
Waashthana'tuka linafsii
41. "dan Aku sudah memilihmu untuk diri-Ku [920]."
ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَأَخُوكَ بَِٔايَٰتِي وَلَا تَنِيَا فِي ذِكۡرِي
Idzhab anta wa akhuuka bi-aayaatii wa laa taniyaa fii dzikrii
42. "Pergilah kau beserta saudaramu dengan menjinjing ayat-ayat-Ku, dan janganlah kau berdua gegabah dalam mengingat-Ku;"
ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ
Idzhabaa ilaa fir'auna innahuu thaghaa
43. "Pergilah kau berdua terhadap Fir'aun, sebenarnya ia sudah melebihi batas;"
فَقُولَا لَهُۥ قَوۡلٗا لَّيِّنٗا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ
Faquulaa lahuu qaulaa layyinan la'allahuu yatadzakkaru au yakhsyaa
44. "maka berbicaralah kau berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."
قَالَا رَبَّنَآ إِنَّنَا نَخَافُ أَن يَفۡرُطَ عَلَيۡنَآ أَوۡ أَن يَطۡغَىٰ
Qaalaa rabbanaa innanaa nakhaafu an yafrutha 'alainaa au an yathghaa
45. Berkatalah mereka berdua: "Ya Tuhan kami, sebenarnya kami ketakutan bahwa ia secepatnya menyiksa kami atau akan bertambah melebihi batas."
قَالَ لَا تَخَافَآۖ إِنَّنِي مَعَكُمَآ أَسۡمَعُ وَأَرَىٰ
Qaala laa takhaafaa innanii ma'akumaa asma'u wa-araa
46. Allah berfirman: "Janganlah kau berdua khawatir, sebenarnya Aku beserta kau berdua, Aku mendengar dan melihat."
فَأۡتِيَاهُ فَقُولَآ إِنَّا رَسُولَا رَبِّكَ فَأَرۡسِلۡ مَعَنَا بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَلَا تُعَذِّبۡهُمۡۖ قَدۡ جِئۡنَٰكَ بَِٔايَةٍ مِّن رَّبِّكَۖ وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىٰ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلۡهُدَىٰٓ
Fa`tiyaahu faquulaa innaa rasuulaa rabbika fa-arsil ma'anaa banii israa-iila wa laa tu'adz-dzibhum qad ji`naaka bi-aayatin min rabbika wassalaamu 'alaa maniittaba'al hudaa
47. Maka datanglah kau berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua merupakan delegasi Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bareng kami dan janganlah kau menyiksa mereka [921]. Sesungguhnya kami sudah tiba kepadamu dengan menjinjing bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keamanan itu dilimpahkan terhadap orang yang mengikuti petunjuk."
إِنَّا قَدۡ أُوحِيَ إِلَيۡنَآ أَنَّ ٱلۡعَذَابَ عَلَىٰ مَن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ
Innaa qad uuhiya ilainaa annal 'adzaaba 'alaa man kadz-dzaba wa tawallaa
48. "Sesungguhnya sudah diwahyukan terhadap kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan [922] dan berpaling [923]."
قَالَ فَمَن رَّبُّكُمَا يَٰمُوسَىٰ
Qaala faman rabbukumaa yaa muusaa
49. Berkata Fir'aun: "Maka siapakah Tuhanmu berdua, hai Musa? [924]."
قَالَ رَبُّنَا ٱلَّذِيٓ أَعۡطَىٰ كُلَّ شَيۡءٍ خَلۡقَهُۥ ثُمَّ هَدَىٰ
Qaala rabbunaal-ladzii a'thaa kulla syai-in khalqahuu tsumma hadaa
50. Musa berkata: "Tuhan kami merupakan (Tuhan) yang sudah menampilkan terhadap tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk [925]."
قَالَ فَمَا بَالُ ٱلۡقُرُونِ ٱلۡأُولَىٰ
Qaala famaa baalul quruunil uulaa
51. Berkata Fir'aun: "Maka bagaimanakah kondisi umat-umat yang dahulu?"
قَالَ عِلۡمُهَا عِندَ رَبِّي فِي كِتَٰبٖۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّي وَلَا يَنسَى
Qaala 'ilmuhaa 'inda rabbii fii kitaabin laa yadhillu rabbii wa laa yansaa
52. Musa menjawab: "Pengetahuan wacana itu ada di segi Tuhanku, di dalam suatu kitab [926], Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa;"
ٱلَّذِي جَعَلَ لَكُمُ ٱلۡأَرۡضَ مَهۡدٗا وَسَلَكَ لَكُمۡ فِيهَا سُبُلٗا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءٗ فَأَخۡرَجۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ
Al-ladzii ja'ala lakumul ardha mahdan wa salaka lakum fiihaa subulaa wa anzala minassamaa-i maa-an fa-akhrajnaa bihii azwaajan min nabaatin syattaa
53. "Yang sudah membuat bagimu bumi selaku hamparan dan Yang sudah membuat bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam."
كُلُواْ وَٱرۡعَوۡاْ أَنۡعَٰمَكُمۡۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّأُوْلِي ٱلنُّهَىٰ
Kuluu waar'au an'aamakum inna fii dzaalika li-aayaatin li-uliinnuhaa
54. "Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat gejala kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal."
مِنۡهَا خَلَقۡنَٰكُمۡ وَفِيهَا نُعِيدُكُمۡ وَمِنۡهَا نُخۡرِجُكُمۡ تَارَةً أُخۡرَىٰ
Minhaa khalaqnaakum wa fiihaa nu'iidukum wa minhaa nukhrijukum taaratan ukhraa
55. "Dari bumi (tanah) itulah Kami membuat kau dan kepadanya Kami akan mengembalikan kau dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kau pada kali yang lain,"
وَلَقَدۡ أَرَيۡنَٰهُ ءَايَٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَىٰ
Wa laqad arainaahu aayaatinaa kullahaa fakadz-dzaba wa abaa
56. "Dan sebenarnya Kami sudah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) gejala kekuasaan Kami semuanya [927] maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran)."
قَالَ أَجِئۡتَنَا لِتُخۡرِجَنَا مِنۡ أَرۡضِنَا بِسِحۡرِكَ يَٰمُوسَىٰ
Qaala aji`tanaa litukhrijanaa min ardhinaa bisihrika yaa muusaa
57. Berkata Fir'aun: "Adakah kau tiba terhadap kami untuk menghalau kami dari negeri kami (ini) dengan sihirmu, hai Musa?"
فَلَنَأۡتِيَنَّكَ بِسِحۡرٖ مِّثۡلِهِۦ فَٱجۡعَلۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَكَ مَوۡعِدٗا لَّا نُخۡلِفُهُۥ نَحۡنُ وَلَآ أَنتَ مَكَانٗا سُوٗى
Falana'tiyannaka bisihrin mitslihii faaj'al bainanaa wa bainaka mau'idan laa nukhlifuhu nahnu wa laa anta makaanan suwaa(n)
58. "Dan kamipun pasti akan menghadirkan (pula) kepadamu sihir semacam itu, maka buatlah suatu waktu untuk konferensi antara kami dan kamu, yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak (pula) kau di suatu kawasan yang pertengahan (letaknya)."
قَالَ مَوۡعِدُكُمۡ يَوۡمُ ٱلزِّينَةِ وَأَن يُحۡشَرَ ٱلنَّاسُ ضُحٗى
Qaala mau'idukum yaumuzziinati wa an yuhsyarannaasu dhuhaa(n)
59. Berkata Musa: "Waktu untuk konferensi (kami dengan) kau itu merupakan di hari raya dan hendaklah dikumpulkan insan pada waktu matahari sepenggalahan naik."
فَتَوَلَّىٰ فِرۡعَوۡنُ فَجَمَعَ كَيۡدَهُۥ ثُمَّ أَتَىٰ
Fatawallaa fir'aunu fajama'a kaidahu tsumma ataa
60. "Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), kemudian menertibkan tipu dayanya, kemudian ia datang [928]."
قَالَ لَهُم مُّوسَىٰ وَيۡلَكُمۡ لَا تَفۡتَرُواْ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبٗا فَيُسۡحِتَكُم بِعَذَابٖۖ وَقَدۡ خَابَ مَنِ ٱفۡتَرَىٰ
Qaala lahum muusaa wa ilakum laa taftaruu 'alallahi kadziban fayushitakum bi'adzaabin wa qad khaaba maniiftaraa
61. Berkata Musa terhadap mereka: "Celakalah kamu, janganlah kau mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, maka Dia membinasakan kau dengan siksa." Dan sebenarnya sudah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.
فَتَنَٰزَعُوٓاْ أَمۡرَهُم بَيۡنَهُمۡ وَأَسَرُّواْ ٱلنَّجۡوَىٰ
Fatanaaza'uu amrahum bainahum wa asarruunnajwaa
62. "Maka mereka berbantah-bantahan wacana kendala mereka di antara mereka dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)."
قَالُوٓاْ إِنۡ هَٰذَٰنِ لَسَٰحِرَٰنِ يُرِيدَانِ أَن يُخۡرِجَاكُم مِّنۡ أَرۡضِكُم بِسِحۡرِهِمَا وَيَذۡهَبَا بِطَرِيقَتِكُمُ ٱلۡمُثۡلَىٰ
Qaaluuu in hadzaani lasaahiraani yuriidaani an yukhrijaakum min ardhikum bisihrihimaa wa yadzhabaa bithariiqatikumul mutslaa
63. Mereka berkata: "Sesungguhnya dua orang ini merupakan sungguh-sungguh andal sihir yang akan menghalau kau dari negeri kau dengan sihirnya dan hendak melenyapkan kedudukan kau yang utama [929]."
فَأَجۡمِعُواْ كَيۡدَكُمۡ ثُمَّ ٱئۡتُواْ صَفّٗاۚ وَقَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡيَوۡمَ مَنِ ٱسۡتَعۡلَىٰ
Fa-ajmi'uu kaidakum tsumma`atuu shaffan wa qad aflahal yauma maniista'laa
64. "Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kau sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris. dan sebenarnya beruntunglah oran yang menang pada hari ini [930]."
قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلۡقِيَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنۡ أَلۡقَىٰ
Qaaluuu yaa muusaa immaa an tulqiya wa immaa an nakuuna awwala man alqaa
65. (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kau yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?"
قَالَ بَلۡ أَلۡقُواْۖ فَإِذَا حِبَالُهُمۡ وَعِصِيُّهُمۡ يُخَيَّلُ إِلَيۡهِ مِن سِحۡرِهِمۡ أَنَّهَا تَسۡعَىٰ
Qaala bal alquu fa-idzaa hibaaluhum wa 'ishii-yuhum yukhayyalu ilaihi min sihrihim annahaa tas'aa
66. Berkata Musa: "Silahkan kau sekalian melemparkan." Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang terhadap Musa seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka.
فَأَوۡجَسَ فِي نَفۡسِهِۦ خِيفَةٗ مُّوسَىٰ
Fa-aujasa fii nafsihii khiifatan muusaa
67. "Maka Musa merasa khawatir dalam hatinya."
قُلۡنَا لَا تَخَفۡ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡأَعۡلَىٰ
Qulnaa laa takhaf innaka antal a'laa
68. Kami berkata: "janganlah kau takut, sebenarnya kamulah yang paling unggul (menang)."
وَأَلۡقِ مَا فِي يَمِينِكَ تَلۡقَفۡ مَا صَنَعُوٓاْۖ إِنَّمَا صَنَعُواْ كَيۡدُ سَٰحِرٖۖ وَلَا يُفۡلِحُ ٱلسَّاحِرُ حَيۡثُ أَتَىٰ
Wa alqi maa fii yamiinika talqaf maa shana'uu innamaa shana'uu kaidu saahirin wa laa yuflihussaahiru haitsu ataa
69. Dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, tentu ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu merupakan kecerdikan kancil tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang."
فَأُلۡقِيَ ٱلسَّحَرَةُ سُجَّدٗا قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِرَبِّ هَٰرُونَ وَمُوسَىٰ
Fa-ulqiyassaharatu sujjadan qaaluuu aamannaa birabbi haaruuna wa muus(a)
70. Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami sudah percaya terhadap Tuhan Harun dan Musa."
قَالَ ءَامَنتُمۡ لَهُۥ قَبۡلَ أَنۡ ءَاذَنَ لَكُمۡۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِي عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحۡرَۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيۡدِيَكُمۡ وَأَرۡجُلَكُم مِّنۡ خِلَٰفٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمۡ فِي جُذُوعِ ٱلنَّخۡلِ وَلَتَعۡلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابٗا وَأَبۡقَىٰ
Qaala aamantum lahuu qabla an aadzana lakum innahuu lakabiirukumul-ladzii 'allamakumussihra fal-aqath-thi'anna aidiyakum wa arjulakum min khilaafin wal-ashallibannakum fii judzuu'innakhli wa lata'lamunna ayyunaa asyaddu 'adzaaban wa abqaa
71. Berkata Fir'aun: "Apakah kau sudah beriman kepadanya (Musa) sebelum saya memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia merupakan pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sebenarnya saya akan memotong tangan dan kaki kau sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik [931], dan sebenarnya saya akan menyalib kau sekalian pada pangkal pohon kurma dan sebenarnya kau akan mengenali siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya."
قَالُواْ لَن نُّؤۡثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَآءَنَا مِنَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَٱلَّذِي فَطَرَنَاۖ فَٱقۡضِ مَآ أَنتَ قَاضٍۖ إِنَّمَا تَقۡضِي هَٰذِهِ ٱلۡحَيَوٰةَ ٱلدُّنۡيَآ
Qaaluuu lan nu`tsiraka 'alaa maa jaa-anaa minal bayyinaati waal-ladzii fatharanaa faaqdhi maa anta qaadhin innamaa taqdhii haadzihil hayaataddunyaa
72. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan memprioritaskan kau dibandingkan dengan bukti-bukti yang faktual (mukjizat), yang sudah tiba terhadap kami dan dibandingkan dengan Tuhan yang sudah bikin kami; maka putuskanlah apa yang akan kau putuskan. Sesungguhnya kau cuma akan sanggup menetapkan pada kehidupan di dunia ini saja."
إِنَّآ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغۡفِرَ لَنَا خَطَٰيَٰنَا وَمَآ أَكۡرَهۡتَنَا عَلَيۡهِ مِنَ ٱلسِّحۡرِۗ وَٱللَّهُ خَيۡرٌ وَأَبۡقَىٰٓ
Innaa aamannaa birabbinaa liyaghfira lanaa khathaayaanaa wa maa akrahtanaa 'alaihi minassihri wallahu khairun wa abqaa
73. "Sesungguhnya kami sudah beriman terhadap Tuhan kami, mudah-mudahan Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang sudah kau paksakan terhadap kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)."
إِنَّهُۥ مَن يَأۡتِ رَبَّهُۥ مُجۡرِمٗا فَإِنَّ لَهُۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحۡيَىٰ
Innahuu man ya`ti rabbahuu mujriman fa-inna lahuu jahannama laa yamuutu fiihaa wa laa yahyaa
74. "Sesungguhnya barangsiapa tiba terhadap Tuhannya dalam kondisi berdosa, maka sebenarnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup [932]."
وَمَن يَأۡتِهِۦ مُؤۡمِنٗا قَدۡ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُوْلَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلۡعُلَىٰ
Wa man ya`tihii mu`minan qad 'amilash-shaalihaati fa-uulaa-ika lahumuddarajaatul 'ulaa
75. "Dan barangsiapa tiba terhadap Tuhannya dalam kondisi beriman, lagi sungguh-sungguh sudah berzakat saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),"
جَنَّٰتُ عَدۡنٍ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ
Jannaatu 'adnin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa wa dzaalika jazaa-u man tazakkaa
76. "(yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu merupakan respon bagi orang yang higienis (dari kekafiran dan kemaksiatan)."
وَلَقَدۡ أَوۡحَيۡنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنۡ أَسۡرِ بِعِبَادِي فَٱضۡرِبۡ لَهُمۡ طَرِيقٗا فِي ٱلۡبَحۡرِ يَبَسٗا لَّا تَخَٰفُ دَرَكٗا وَلَا تَخۡشَىٰ
Wa laqad auhainaa ilaa muusaa an asri bi'ibaadii faadhrib lahum thariiqan fiil bahri yabasan laa takhaafu darakan wa laa takhsyaa
77. Dan sebenarnya sudah Kami wahyukan terhadap Musa: "Pergilah kau dengan hamba-hamba-Ku (Bani Israil) di malam hari, maka buatlah untuk mereka jalan yang kering dilaut itu [933], kau tak usah ketakutan akan tersusul dan tidak usah takut (akan tenggelam)."
فَأَتۡبَعَهُمۡ فِرۡعَوۡنُ بِجُنُودِهِۦ فَغَشِيَهُم مِّنَ ٱلۡيَمِّ مَا غَشِيَهُمۡ
Fa-atba'ahum fir'aunu bijunuudihi faghasyiyahum minal yammi maa ghasyiyahum
78. "Maka Fir'aun dengan bala tentaranya mengejar-ngejar mereka, kemudian mereka ditutup oleh maritim yang menenggelamkan mereka."
وَأَضَلَّ فِرۡعَوۡنُ قَوۡمَهُۥ وَمَا هَدَىٰ
Wa adhalla fir'aunu qaumahuu wa maa hadaa
79. "Dan Fir'aun sudah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk."
يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ قَدۡ أَنجَيۡنَٰكُم مِّنۡ عَدُوِّكُمۡ وَوَٰعَدۡنَٰكُمۡ جَانِبَ ٱلطُّورِ ٱلۡأَيۡمَنَ وَنَزَّلۡنَا عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَنَّ وَٱلسَّلۡوَىٰ
Yaa banii israa-iila qad anjainaakum min 'aduwwikum wa waa'adnaakum jaanibath-thuuril aimana wa nazzalnaa 'alaikumul manna wassalwaa
80. "Hai Bani Israil, sebenarnya Kami sudah menyelamatkan kau sekalian dari musuhmu, dan Kami sudah mengadakan perjanjian dengan kau sekalian (untuk munajat) di sebelah kanan [934] gunung itu [935] dan Kami sudah menurunkan terhadap kau sekalian manna dan salwa [936]."
كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقۡنَٰكُمۡ وَلَا تَطۡغَوۡاْ فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبِيۖ وَمَن يَحۡلِلۡ عَلَيۡهِ غَضَبِي فَقَدۡ هَوَىٰ
Kuluu min thayyibaati maa razaqnaakum wa laa tathghau fiihi fayahilla 'alaikum ghadhabii wa man yahlil 'alaihi ghadhabii faqad hawaa
81. "Makanlah di antara rezki yang bagus yang sudah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melebihi batas padanya, yang memunculkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sebenarnya binasalah ia."
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا ثُمَّ ٱهۡتَدَىٰ
Wa innii laghaffaarun liman taaba wa aamana wa 'amila shaalihan tsumma ihtadaa
82. "Dan sebenarnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, berzakat saleh, kemudian tetap di jalan yang benar."
وَمَآ أَعۡجَلَكَ عَن قَوۡمِكَ يَٰمُوسَىٰ
Wa maa a'jalaka 'an qaumika yaa muusaa
83. "Mengapa kau tiba lebih singkat dibandingkan dengan kaummu, hai Musa?"
قَالَ هُمۡ أُوْلَآءِ عَلَىٰٓ أَثَرِي وَعَجِلۡتُ إِلَيۡكَ رَبِّ لِتَرۡضَىٰ
Qaala hum uulaa-i 'alaa atsarii wa 'ajiltu ilaika rabbi litardhaa
84. Berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli saya dan saya bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, mudah-mudahan supaya Engkau ridha (kepadaku)."
قَالَ فَإِنَّا قَدۡ فَتَنَّا قَوۡمَكَ مِنۢ بَعۡدِكَ وَأَضَلَّهُمُ ٱلسَّامِرِيُّ
Qaala fa-innaa qad fatannaa qaumaka min ba'dika wa adhallahumus-saamiriyy(u)
85. Allah berfirman: "Maka sebenarnya Kami sudah menguji kaummu sesudah kau tinggalkan, dan mereka sudah disesatkan oleh Samiri [937]."
فَرَجَعَ مُوسَىٰٓ إِلَىٰ قَوۡمِهِۦ غَضۡبَٰنَ أَسِفٗاۚ قَالَ يَٰقَوۡمِ أَلَمۡ يَعِدۡكُمۡ رَبُّكُمۡ وَعۡدًا حَسَنًاۚ أَفَطَالَ عَلَيۡكُمُ ٱلۡعَهۡدُ أَمۡ أَرَدتُّمۡ أَن يَحِلَّ عَلَيۡكُمۡ غَضَبٌ مِّن رَّبِّكُمۡ فَأَخۡلَفۡتُم مَّوۡعِدِي
Faraja'a muusaa ilaa qaumihii ghadhbaana asifan qaala yaa qaumi alam ya'idkum rabbukum wa'dan hasanan afathaala 'alaikumul 'ahdu am aradtum an yahilla 'alaikum ghadhabun min rabbikum fa-akhlaftum mau'idii
86. Kemudian Musa kembali terhadap kaumnya dengan murka dan bersedih hati. Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu sudah prospektif kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa usang masa yang berlalu itu bagimu atau kau menginginkan mudah-mudahan kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kau melanggar perjanjianmu dengan aku?."
قَالُواْ مَآ أَخۡلَفۡنَا مَوۡعِدَكَ بِمَلۡكِنَا وَلَٰكِنَّا حُمِّلۡنَآ أَوۡزَارٗا مِّن زِينَةِ ٱلۡقَوۡمِ فَقَذَفۡنَٰهَا فَكَذَٰلِكَ أَلۡقَى ٱلسَّامِرِيُّ
Qaaluuu maa akhlafnaa mau'idaka bimalkinaa wa laakinnaa hummilnaa auzaaran min ziinatil qaumi faqadzafnaahaa fakadzaalika alqassaamiriyy(u)
87. Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, namun kami disuruh menjinjing beban-beban dari embel-embel kaum itu, maka kami sudah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya[938]",
فَأَخۡرَجَ لَهُمۡ عِجۡلٗا جَسَدٗا لَّهُۥ خُوَارٌ فَقَالُواْ هَٰذَآ إِلَٰهُكُمۡ وَإِلَٰهُ مُوسَىٰ فَنَسِيَ
Fa-akhraja lahum 'ijlan jasadan lahuu khuwaarun faqaaluuu haadzaa ilaahukum wa ilaahu muusaa fanasiy(a)
88. kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang berbadan dan bersuara [939], maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, namun Musa sudah lupa."
أَفَلَا يَرَوۡنَ أَلَّا يَرۡجِعُ إِلَيۡهِمۡ قَوۡلٗا وَلَا يَمۡلِكُ لَهُمۡ ضَرّٗا وَلَا نَفۡعٗا
Afalaa yarauna alaa yarji'u ilaihim qaulan wa laa yamliku lahum dharran wa laa naf'aa(n)
89. "Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak sanggup memberi jawaban terhadap mereka, dan tidak sanggup memberi kemudharatan terhadap mereka dan tidak (pula) kemanfaatan?"
وَلَقَدۡ قَالَ لَهُمۡ هَٰرُونُ مِن قَبۡلُ يَٰقَوۡمِ إِنَّمَا فُتِنتُم بِهِۦۖ وَإِنَّ رَبَّكُمُ ٱلرَّحۡمَٰنُ فَٱتَّبِعُونِي وَأَطِيعُوٓاْ أَمۡرِي
Wa laqad qaala lahum haaruunu min qablu yaa qaumi innamaa futintum bihii wa inna rabbakumur-rahmanu faattabi'uunii wa athii'uu amrii
90. Dan sebenarnya Harun sudah berkata terhadap mereka sebelumnya: "Hai kaumku, sebenarnya kau cuma diberi ujian dengan anak lembu. itu dan sebenarnya Tuhanmu merupakan (Tuhan) Yang Maha Pemurah, maka ikutilah saya dan taatilah perintahku."
قَالُواْ لَن نَّبۡرَحَ عَلَيۡهِ عَٰكِفِينَ حَتَّىٰ يَرۡجِعَ إِلَيۡنَا مُوسَىٰ
Qaaluuu lan nabraha 'alaihi 'aakifiina hattaa yarji'a ilainaa muusaa
91. Mereka menjawab: "Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali terhadap kami."
قَالَ يَٰهَٰرُونُ مَا مَنَعَكَ إِذۡ رَأَيۡتَهُمۡ ضَلُّوٓاْ
Qaala yaa haaruunu maa mana'aka idz ra-aitahum dhalluu
92. Berkata Musa: "Hai Harun, apa yang membatasi kau dikala kau menyaksikan mereka sudah sesat,"
أَلَّا تَتَّبِعَنِۖ أَفَعَصَيۡتَ أَمۡرِي
Alaa tattabi'ani afa'ashaita amrii
93. "(sehingga) kau tidak mengikuti aku? Maka apakah kau sudah (sengaja) mendurhakai perintahku?"
قَالَ يَبۡنَؤُمَّ لَا تَأۡخُذۡ بِلِحۡيَتِي وَلَا بِرَأۡسِيٓۖ إِنِّي خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقۡتَ بَيۡنَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَلَمۡ تَرۡقُبۡ قَوۡلِي
Qaala yabna-umma laa ta'khudz bilihyatii wa laa bira`sii innii khasyiitu an taquula farraqta baina banii israa-iila wa lam tarqub qaulii
94. Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kau pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sebenarnya saya ketakutan bahwa kau akan berkata (kepadaku): "Kamu sudah memecah antara Bani Israil dan kau tidak memelihara amanatku."
قَالَ فَمَا خَطۡبُكَ يَٰسَٰمِرِيُّ
Qaala famaa khathbuka yaa saamiriyy(u)
95. Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?"
قَالَ بَصُرۡتُ بِمَا لَمۡ يَبۡصُرُواْ بِهِۦ فَقَبَضۡتُ قَبۡضَةٗ مِّنۡ أَثَرِ ٱلرَّسُولِ فَنَبَذۡتُهَا وَكَذَٰلِكَ سَوَّلَتۡ لِي نَفۡسِي
Qaala bashurtu bimaa lam yabshuruu bihii faqabadhtu qabdhatan min atsarirrasuuli fanabadztuhaa wa kadzaalika sawwalat lii nafsii
96. Samiri menjawab: "Aku mengenali sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka saya ambil segenggam dari jejak rasul [940] lalu saya melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku."
قَالَ فَٱذۡهَبۡ فَإِنَّ لَكَ فِي ٱلۡحَيَوٰةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَۖ وَإِنَّ لَكَ مَوۡعِدٗا لَّن تُخۡلَفَهُۥۖ وَٱنظُرۡ إِلَىٰٓ إِلَٰهِكَ ٱلَّذِي ظَلۡتَ عَلَيۡهِ عَاكِفٗاۖ لَّنُحَرِّقَنَّهُۥ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُۥ فِي ٱلۡيَمِّ نَسۡفًا
Qaala faadzhab fa-inna laka fiil hayaati an taquula laa misaasa wa inna laka mau'idan lan tukhlafahu waanzhur ilaa ilahikal-ladzii zhalta 'alaihi 'aakifan lanuharriqannahu tsumma lanansifannahu fiil yammi nasfaa(n)
97. Berkata Musa: "Pergilah kamu, maka sebenarnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: "Janganlah menjamah (aku)"[941]. Dan sebenarnya bagimu eksekusi (di akhirat) yang kau sekali-kali tidak sanggup menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kau tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam maritim (berupa debu yang berserakan).
إِنَّمَآ إِلَٰهُكُمُ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۚ وَسِعَ كُلَّ شَيۡءٍ عِلۡمٗا
Innamaa ilaahukumullahul-ladzii laa ilaaha illaa huwa wasi'a kulla syai-in 'ilmaa(n)
98. Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya mencakup segala sesuatu."
كَذَٰلِكَ نَقُصُّ عَلَيۡكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ مَا قَدۡ سَبَقَۚ وَقَدۡ ءَاتَيۡنَٰكَ مِن لَّدُنَّا ذِكۡرٗا
Kadzaalika naqush-shu 'alaika min anbaa-i maa qad sabaqa wa qad aatainaaka min ladunnaa dzikraa(n)
99. "Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian cerita umat yang sudah lalu, dan sebenarnya sudah Kami berikan kepadamu dari segi Kami suatu perayaan (Al Quran)."
مَّنۡ أَعۡرَضَ عَنۡهُ فَإِنَّهُۥ يَحۡمِلُ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ وِزۡرًا
Man a'radha 'anhu fa-innahuu yahmilu yaumal qiyaamati wizraa(n)
100. "Barangsiapa berpaling dari pada Al qur'an maka sebenarnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,"
خَٰلِدِينَ فِيهِۖ وَسَآءَ لَهُمۡ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ حِمۡلٗا
Khaalidiina fiihi wasaa-a lahum yaumal qiyaamati himlaa(n)
101. "mereka kekal di dalam kondisi itu. Dan amat buruklah dosa itu selaku beban bagi mereka di hari kiamat,"
يَوۡمَ يُنفَخُ فِي ٱلصُّورِۚ وَنَحۡشُرُ ٱلۡمُجۡرِمِينَ يَوۡمَئِذٍ زُرۡقٗا
Yauma yunfakhu fiish-shuuri wa nahsyurul mujrimiina yauma-idzin zurqaa(n)
102. "(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala [942] dan Kami akan menghimpun pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan wajah yang biru muram;"
يَتَخَٰفَتُونَ بَيۡنَهُمۡ إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا عَشۡرٗا
Yatakhaafatuuna bainahum in labitstum illaa 'asyraa(n)
103. mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"
نَّحۡنُ أَعۡلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذۡ يَقُولُ أَمۡثَلُهُمۡ طَرِيقَةً إِن لَّبِثۡتُمۡ إِلَّا يَوۡمٗا
Nahnu a'lamu bimaa yaquuluuna idz yaquulu amtsaluhum thariiqatan in labitstum illaa yaumaa(n)
104. Kami lebih mengenali apa yang mereka katakan, dikala berkata orang yang paling lurus jalannya [943]di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja."
وَيَسَۡٔلُونَكَ عَنِ ٱلۡجِبَالِ فَقُلۡ يَنسِفُهَا رَبِّي نَسۡفٗا
Wa yas-aluunaka 'anil jibaali faqul yansifuhaa rabbii nasfaa(n)
105. Dan mereka mengajukan pertanyaan kepadamu wacana gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,"
فَيَذَرُهَا قَاعٗا صَفۡصَفٗا
Fayadzaruhaa qaa'an shafshafaa(n)
106. "maka Dia akan membuat (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,"
لَّا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجٗا وَلَآ أَمۡتٗا
Laa taraa fiihaa 'iwajan wa laa amtaa(n)
107. "tidak ada sedikitpun kau lihat padanya kawasan yang rendah dan yang tinggi-tinggi."
يَوۡمَئِذٖ يَتَّبِعُونَ ٱلدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُۥۖ وَخَشَعَتِ ٱلۡأَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمَٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ إِلَّا هَمۡسٗا
Yauma-idzin yattabi'uunaddaa'iya laa 'iwaja lahu wa khasya'atil ashwaatu lir-rahmani falaa tasma'u illaa hamsaa(n)
108. "Pada hari itu insan mengikuti (menuju terhadap suara) penyeru [944] dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua bunyi terhadap Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kau tidak mendengar kecuali bisikan saja."
يَوۡمَئِذٖ لَّا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ إِلَّا مَنۡ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحۡمَٰنُ وَرَضِيَ لَهُۥ قَوۡلٗا
Yauma-idzin laa tanfa'usy-syafaa'atu illaa man adzina lahur-rahmanu wa radhiya lahuu qaulaa(n)
109. "Pada hari itu tidak berkhasiat syafa'at [945], kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah sudah memberi izin kepadanya, dan Dia sudah meridhai perkataannya."
يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِۦ عِلۡمٗا
Ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bihii 'ilmaa(n)
110. "Dia mengenali apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak sanggup mencakup ilmu-Nya."
وَعَنَتِ ٱلۡوُجُوهُ لِلۡحَيِّ ٱلۡقَيُّومِۖ وَقَدۡ خَابَ مَنۡ حَمَلَ ظُلۡمٗا
Wa 'anatil wujuuhu lilhayyil qayyuumi wa qad khaaba man hamala zhulmaa(n)
111. "Dan tunduklah semua wajah (dengan berendah diri) terhadap Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengorganisir (makhluk-Nya). Dan sebenarnya sudah merugilah orang yang melaksanakan kezaliman."
وَمَن يَعۡمَلۡ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَهُوَ مُؤۡمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلۡمٗا وَلَا هَضۡمٗا
Wa man ya'mal minash-shaalihaati wa huwa mu`minun falaa yakhaafu zhulman wa laa hadhmaa(n)
112. "Dan barangsiapa melakukan amal-amal yang saleh dan ia dalam kondisi beriman, maka ia tidak ketakutan akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan penghematan haknya."
وَكَذَٰلِكَ أَنزَلۡنَٰهُ قُرۡءَانًا عَرَبِيّٗا وَصَرَّفۡنَا فِيهِ مِنَ ٱلۡوَعِيدِ لَعَلَّهُمۡ يَتَّقُونَ أَوۡ يُحۡدِثُ لَهُمۡ ذِكۡرٗا
Wa kadzaalika anzalnaahu quraanan 'arabiyyan wa sharrafnaa fiihi minal wa'iidi la'allahum yattaquuna au yuhditsu lahum dzikraa(n)
113. "Dan demikianlah Kami menurunkan Al Alquran dalam bahasa Arab, dan Kami sudah menunjukan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, mudah-mudahan mereka bertakwa atau (agar) Al Alquran itu membuat pengajaran bagi mereka."
فَتَعَٰلَى ٱللَّهُ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡحَقُّۗ وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُۥۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا
Fata'aalallahul malikul haqqu wa laa ta'jal bil quraani min qabli an yuqdha ilaika wahyuhuu wa qul rabbi zidnii 'ilmaa(n)
114. Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kau buru-buru membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu [946], dan katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
وَلَقَدۡ عَهِدۡنَآ إِلَىٰٓ ءَادَمَ مِن قَبۡلُ فَنَسِيَ وَلَمۡ نَجِدۡ لَهُۥ عَزۡمٗا
Wa laqad 'ahidnaa ilaa aadama min qablu fanasiya wa lam najid lahuu 'azmaa(n)
115. Dan sebenarnya sudah Kami perintahkan [947] kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat."
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ
Wa idz qulnaa lilmalaa-ikatiisjuduu li-aadama fasajaduu illaa ibliisa abaa
116. Dan (ingatlah) dikala Kami berkata terhadap malaikat: "Sujudlah kau terhadap Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.
فَقُلۡنَا يَٰٓـَٔادَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوۡجِكَ فَلَا يُخۡرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلۡجَنَّةِ فَتَشۡقَىٰٓ
Faqulnaa yaa aadamu inna haadzaa 'aduwwun laka wa lizaujika falaa yukhrijannakumaa minal jannati fatasyqaa
117. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sebenarnya ini (iblis) merupakan lawan bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah hingga ia mengeluarkan kau berdua dari surga, yang memunculkan kau menjadi celaka."
إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعۡرَىٰ
Inna laka allaa tajuu'a fiihaa wa laa ta'raa
118. "Sesungguhnya kau tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang,"
وَأَنَّكَ لَا تَظۡمَؤُاْ فِيهَا وَلَا تَضۡحَىٰ
Wa annaka laa tazhmau fiihaa wa laa tadh-haa
119. "dan sebenarnya kau tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya."
فَوَسۡوَسَ إِلَيۡهِ ٱلشَّيۡطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلۡ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلۡخُلۡدِ وَمُلۡكٍ لَّا يَبۡلَىٰ
Fawaswasa ilaihisy-syaithaanu qaala yaa aadamu hal adulluka 'alaa syajaratil khuldi wa mulkin laa yablaa
120. Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan terhadap kau pohon khuldi [948] dan kerajaan yang tidak akan binasa?"
فَأَكَلَا مِنۡهَا فَبَدَتۡ لَهُمَا سَوۡءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخۡصِفَانِ عَلَيۡهِمَا مِن وَرَقِ ٱلۡجَنَّةِۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ
Fa-akalaa minhaa fabadat lahumaa sawaatuhumaa wa thafiqaa yakhshifaani 'alaihimaa min waraqil jannati wa 'ashaa aadamu rabbahuu faghawaa
121. "Maka keduanya mengkonsumsi dari buah pohon itu, kemudian nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam terhadap Tuhan dan sesatlah ia [949]."
ثُمَّ ٱجۡتَبَٰهُ رَبُّهُۥ فَتَابَ عَلَيۡهِ وَهَدَىٰ
Tsummaajtabaahu rabbuhuu fataaba 'alaihi wa hadaa
122. "Kemudian Tuhannya memilihnya [950] maka Dia memperoleh taubatnya dan memberinya petunjuk."
قَالَ ٱهۡبِطَا مِنۡهَا جَمِيعَۢاۖ بَعۡضُكُمۡ لِبَعۡضٍ عَدُوّٞۖ فَإِمَّا يَأۡتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدٗى فَمَنِ ٱتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشۡقَىٰ
Qaala ihbithaa minhaa jamii'an ba'dhukum liba'dhin 'aduwwun fa-immaa ya`tiyannakum minnii hudan famaniittaba'a hudaaya falaa yadhillu wa laa yasyqaa
123. Allah berfirman: "Turunlah kau berdua dari nirwana bersama-sama, sebagian kau menjadi lawan bagi sebagian yang lain. Maka jikalau tiba kepadamu isyarat daripada-Ku, kemudian barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka."
وَمَنۡ أَعۡرَضَ عَن ذِكۡرِي فَإِنَّ لَهُۥ مَعِيشَةٗ ضَنكٗا وَنَحۡشُرُهُۥ يَوۡمَ ٱلۡقِيَٰمَةِ أَعۡمَىٰ
Wa man a'radha 'an dzikrii fa-inna lahuu ma'iisyatan dhankan wa nahsyuruhu yaumal qiyaamati a'maa
124. "Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sebenarnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari final zaman dalam kondisi buta."
قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرۡتَنِيٓ أَعۡمَىٰ وَقَدۡ كُنتُ بَصِيرٗا
Qaala rabbi lima hasyartanii a'maa wa qad kuntu bashiiraa(n)
125. Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan saya dalam kondisi buta, padahal saya dahulunya merupakan seorang yang melihat?"
قَالَ كَذَٰلِكَ أَتَتۡكَ ءَايَٰتُنَا فَنَسِيتَهَاۖ وَكَذَٰلِكَ ٱلۡيَوۡمَ تُنسَىٰ
Qaala kadzaalika atatka aayaatunaa fanasiitahaa wa kadzalikal yauma tunsaa
126. Allah berfirman: "Demikianlah, sudah tiba kepadamu ayat-ayat Kami, maka kau melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan."
وَكَذَٰلِكَ نَجۡزِي مَنۡ أَسۡرَفَ وَلَمۡ يُؤۡمِنۢ بَِٔايَٰتِ رَبِّهِۦۚ وَلَعَذَابُ ٱلۡأٓخِرَةِ أَشَدُّ وَأَبۡقَىٰٓ
Wa kadzalika najzii man asrafa wal am yu`min bi-aayaati rabbihii wa la'adzaabu-aakhirati asyaddu wa abqaa
127. "Dan demikianlah Kami membalas orang yang melebihi batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Tuhannya. Dan sebenarnya azab di darul abadi itu lebih berat dan lebih kekal."
أَفَلَمۡ يَهۡدِ لَهُمۡ كَمۡ أَهۡلَكۡنَا قَبۡلَهُم مِّنَ ٱلۡقُرُونِ يَمۡشُونَ فِي مَسَٰكِنِهِمۡۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٍ لِّأُوْلِي ٱلنُّهَىٰ
Afalam yahdi lahum kam ahlaknaa qablahum minal quruuni yamsyuuna fii masaakinihim inna fii dzaalika li-aayaatin li-uliinnuhaa
128. "Maka tidakkah menjadi isyarat bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) kawasan tinggal umat-umat itu? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat gejala bagi orang yang berakal."
وَلَوۡلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتۡ مِن رَّبِّكَ لَكَانَ لِزَامٗا وَأَجَلٌ مُّسَمّٗى
Wa laulaa kalimatun sabaqat min rabbika lakaana lizaaman wa ajalun musammaa(n)
129. "Dan sekiranya tidak ada suatu ketetapan dari Allah yang sudah terdahulu atau tidak ada kematian yang sudah ditentukan, tentu (azab itu) menimpa mereka."
فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ غُرُوبِهَاۖ وَمِنۡ ءَانَآيِٕ ٱلَّيۡلِ فَسَبِّحۡ وَأَطۡرَافَ ٱلنَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرۡضَىٰ
Faashbir 'alaa maa yaquuluuna wa sabbih bihamdi rabbika qabla thuluu'isy-syamsi wa qabla ghuruubihaa wa min aanaa-illaili fasabbih wa athraafannahaari la'allaka tardhaa
130. "Maka sabarlah kau atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya dan bertasbih pulalah pada waktu-waktu di malam hari dan pada waktu-waktu di siang hari, supaya kau merasa senang,"
وَلَا تَمُدَّنَّ عَيۡنَيۡكَ إِلَىٰ مَا مَتَّعۡنَا بِهِۦٓ أَزۡوَٰجٗا مِّنۡهُمۡ زَهۡرَةَ ٱلۡحَيَوٰةِ ٱلدُّنۡيَا لِنَفۡتِنَهُمۡ فِيهِۚ وَرِزۡقُ رَبِّكَ خَيۡرٌ وَأَبۡقَىٰ
Wa laa tamuddanna 'ainaika ilaa maa matta'naa bihii azwaajan minhum zahratal hayaatiddunyaa linaftinahum fiihi wa rizqu rabbika khairun wa abqaa
131. "Dan janganlah kau tujukan kedua matamu terhadap apa yang sudah Kami berikan terhadap golongan-golongan dari mereka, selaku bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kau merupakan lebih baik dan lebih kekal."
وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ لَا نَسَۡٔلُكَ رِزۡقٗاۖ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكَۗ وَٱلۡعَٰقِبَةُ لِلتَّقۡوَىٰ
Wa`mur ahlaka bish-shalaati waashthabir 'alaihaa laa nasaluka rizqan nahnu narzuquka wal 'aaqibatu li-ttaqwaa
132. "Dan perintahkanlah terhadap keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kau dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang memberi rezki kepadamu. Dan akhir (yang baik) itu merupakan bagi orang yang bertakwa."
وَقَالُواْ لَوۡلَا يَأۡتِينَا بَِٔايَةٍ مِّن رَّبِّهِۦٓۚ أَوَ لَمۡ تَأۡتِهِم بَيِّنَةُ مَا فِي ٱلصُّحُفِ ٱلۡأُولَىٰ
Wa qaaluuu laulaa ya'tiinaa bi-aayatin min rabbihii awalam ta`tihim bayyinatu maa fiish-shuhufil uulaa
133. Dan mereka berkata: "Mengapa ia tidak menjinjing bukti terhadap kami dari Tuhannya?" Dan apakah belum tiba terhadap mereka bukti yang faktual dari apa yang tersebut di dalam kitab-kitab yang dahulu?
وَلَوۡ أَنَّآ أَهۡلَكۡنَٰهُم بِعَذَابٖ مِّن قَبۡلِهِۦ لَقَالُواْ رَبَّنَا لَوۡلَآ أَرۡسَلۡتَ إِلَيۡنَا رَسُولٗا فَنَتَّبِعَ ءَايَٰتِكَ مِن قَبۡلِ أَن نَّذِلَّ وَنَخۡزَىٰ
Wa lau annaa ahlaknaahum bi-'adzaabin min qablihii laqaaluuu rabbanaa laulaa arsalta ilainaa rasuulna fanattabi'a aayaatika min qabli an nadzilla wa nakhzaa
134. Dan sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Alquran itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa tidak Engkau utus seorang rasul terhadap kami, kemudian kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum kami menjadi hina dan rendah?"
قُلۡ كُلٌّ مُّتَرَبِّصٌ فَتَرَبَّصُواْۖ فَسَتَعۡلَمُونَ مَنۡ أَصۡحَٰبُ ٱلصِّرَٰطِ ٱلسَّوِيِّ وَمَنِ ٱهۡتَدَىٰ
Qul kullun mutarabbishun fatarabbashuu fasata'lamuuna man ashhaabush-shiraathissawiyyi wa mani ihtadaa
135. Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, maka nantikanlah oleh kau sekalian! Maka kau kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang lurus dan siapa yang sudah mendapat petunjuk."
Penjelasan :
[912]. Thaahaa termasuk huruf-huruf aksara yang terletak pada permulaan sebagian dibandingkan dengan surat-surat Al Quran, selanjutnya lihat no. [10].
[913]. Bersemayam di atas 'Arsy merupakan satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[914]. Maksud ayat ini ialah: tidak perlu mengeraskan bunyi dalam mendoa, karena Allah mendengar semua doa itu walaupun diucapkan dengan bunyi rendah.
[915]. Nabi Musa a.s. memohon terhadap Allah mudah-mudahan dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir'aun yang terkenal selaku seorang raja yang kejam.
[916]. Maksudnya: setiap orang yang menatap Nabi Musa a.s. akan merasa kasih sayang kepadanya.
[917]. Yang dibunuh Musa a.s. ini merupakan seorang bangsa Qibthi yang sedang berantem dengan seorang Bani Israil, sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15.
[918]. Nabi Musa a.s. tiba ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri, di sana ia dikawinkan oleh Nabi Syu'aib a.s. dengan salah seorang puterinya dan menetap bertahun-tahun lamanya.
[919]. Maksudnya: Nabi Musa a.s. tiba ke lembah Thuwa untuk memperoleh wahyu dan kerasulan.
[920]. Maksudnya: memutuskan untuk menjadi rasul-Ku.
[921]. Bani Israil di waktu mereka berada di Mesir merupakan dibawah perbudakan Fir'aun. Mereka dipekerjakan untuk mendirikan bangunan-bangunan yang besar dan kota-kota dengan kerja paksa. Maka Nabi Musa a.s. meminta terhadap Fir'aun mudah-mudahan mereka dibebaskan.
[922]. Maksudnya: mendustakan ajaran-ajaran dan petunjuk-petunjuk yang dibawa oleh rasul.
[923]. Maksudnya: tidak memperdulikan pedoman dan petunjuk-petunjuk rasul.
[924]. Setelah nabi Musa a.s. dan nabi Harus a.s mendapat perintah dari Allah s.w.t. pergilah mereka terhadap Fir'aun dan terjadilah soal-jawab selaku yang disebutkan pada ayat 49 dan ayat berikutnya.
[925]. Maksudnya: menampilkan akal, instink (naluri) dan kodrat alamiyah untuk kelanjutan hidupnya masing-masing.
[926]. Maksudnya: Lauh Mahfuzh.
[927]. Yang dimaksud dengan tanda-tanda di sini merupakan gejala kenabian Musa di surat Al Isra'. Pada konferensi antara nabi Musa a.s. dengan Fir'aun ini, yang diperlihatkan gres dua, yakni tongkat nabi Musa a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih cemerlang.
[928]. Maksudnya: sesudah Fir'aun menertibkan tipu dayanya dan waktu untuk konferensi sudah tiba yakni hari raya, maka Fir'aun bareng pengikut-pengikut nya datanglah ketempat yang diputuskan itu.
[929]. Maksudnya: kedatangan Musa a.s dan Harun a.s. ke Mesir itu merupakan hendak mengambil alih kau selaku penguasa di Mesir. Sebagian andal tafsir mengartikan thariqah di sini dengan keyakinan (agama).
[930]. Maksud hari ini merupakan hari berlangsungnya pertandingan.
[931]. Maksudnya: ajun dan kaki kiri dan sebaliknya.
[932]. Maksud tidak mati merupakan ia senantiasa mencicipi azab dan maksud tidak hidup merupakan hidup yang sanggup dipergunakannya untuk bertaubat.
[933]. Membuat jalan yang kering di dalam maritim itu merupakan dengan menghantam maritim itu dengan tongkat. Lihat ayat 63 surat Asy Syu'araa.
[934]. Sebahagian Ahli Tarsir menafsirkan al aiman dengan Yang diberkati.
[935]. Yang dimaksud dengan gunung itu disini merupakan Gunung Sinai.
[936]. Yang bermunajat dengan Allah merupakan Nabi Musa a.s. Tetapi disini disebut kamu sekalian karena faedah munajat itu kembali terhadap Nabi Musa a.s. dan Bani Israil kesemuanya. Perjanjian yang dijanjikan itu merupakan untuk bermunajat dan memperoleh Taurat. Arti manna dan salwa lihat not. 53.
[937]. Samiri merupakan seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah.
[938]. Maksudnya: mereka disuruh menjinjing embel-embel dari emas kepunyaan orang-orang Mesir. kemudian oleh Samiri direkomendasikan mudah-mudahan embel-embel itu dilemparkan ke dalam api yang sudah dinyalakannya dalam suatu lobang untuk dijadikan patung berupa anak lembu. Kemudian mereka melemparkannya dan dibarengi pula oleh Samiri. Lihat selanjutnya not. 570
[939]. Mereka bikin patung anak lembu dari emas. Para Mufassirin beropini bahwa patung itu tetap patung tidak bernyawa dan bunyi yang menyerupai lembu itu hanyalah disebabkan oleh angin yang masuk ke dalam rongga patung itu dengan tekhnik yang dipahami oleh Samiri waktu itu dan sebagian mufassirin ada yang menafsirkan bahwa patung yang dibentuk dari emas itu kemudian menjadi badan yang bernyawa dan mempunyai bunyi lembu.
[940]. Yang dimaksud dengan jejak rasul di sini merupakan ajaran-ajarannya. Menurut faham ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga ia menjadi sesat. Menurut sebahagian andal tafsir yang dimaksud dengan jejak rasul merupakan jejak telapak kuda Jibril a.s. Artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak itu kemudian dilemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berupa anak sapi yang mengeluarkan suara.
[941]. Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri selaku eksekusi di dunia. Dan selaku eksekusi di akhirat, ia akan diposisikan di didalam neraka.
[942]. Maksudnya: Tiupan sangkakala yang kedua, yakni tiupan untuk menggugah insan dari kuburnya atau menghidupkannya kembali.
[943]. Yang dimaksud dengan lurus jalannya, merupakan orang yang agak lurus pikirannya atau amalannya diantara orang-orang yang berdosa itu.
[944]. Yang dimaksud dengan penyeru di sini merupakan malaikat yang mengundang insan untuk menghadap ke hadirat Allah.
[945]. Lihat yang dimaksud dengan syafaat no. [46].
[946]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dihentikan oleh Allah menirukan bacaan Jibril a.s. kalimat demi kalimat, sebelum Jibril a.s. selesai membacakannya, mudah-mudahan sanggup Nabi Muhammad s.a.w. menghafal dan mengerti betul-betul ayat yang diturunkan itu.
[947]. Perintah Allah ini tersebut dalam ayat 35 surat Al Baqarah.
[948]. Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (Pohon kekekalan), karena menurut syaitan, orang yang mengkonsumsi buahnya akan kekal, tidak akan mati, selanjutnya no. [37].
[949]. Yang dimaksud dengan durhaka di sini merupakan melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. Dan yang dimaksud dengan sesat merupakan mengikuti apa yang dibisikkan syaitan. Kesalahan Adam a.s. walaupun tidak begitu besar menurut ukuran insan biasa sudah dinamai durhaka dan sesat, karena tingginya martabat Adam a.s. dan untuk menjadi contoh bagi orang besar dan pemimpin-pemimpin mudah-mudahan menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang bagaimanapun kecilnya.
[950]. Maksudnya: Allah memutuskan Nabi Adam a.s. untuk menjadi orang yang bersahabat kepada-Nya.
Pada Surah Thaha ini dijelaskan bahwa Al Alquran selaku kitab yang diwahyukan Allah terhadap Nabi Muhammad s.a.w., merupakan perayaan dan kabar besar hati bagi manusia, wajib dibarengi dan dipercayai. Amatlah besar akhir yang dialami oleh orang dulu yang tidak mempercayai dan mengingkari rasul-rasul yang diutus terhadap mereka, menyerupai Fir'aun dan pengikut-pengikutnya. Kisah Bani Israilpun dipaparkan Allah dalam surat ini selaku suatu umat yang banyak mengingkari perintah nabinya.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI
0 Komentar untuk "Surah Thaha Arab Latin Dan Terjemahan"