Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam biar tercurah terhadap nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sobat dan para pengikutnya yang setia dan taat terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala.
Berikut cara mengkafani mayat dengan tepat
2. Kain Kafan Putih Polos yang Bagus
Kemudian jenis kain yang disarankan menggunakan kain kafan putih, lantaran hukumnya sunnah. Sesuai dengan anutan Nabi Muhammad SAW dalam suatu hadis, ia bersabda :
Pakailah busana yang berwarna putih dan kafanilah mayit dengan kain warna putih. Karena itu yaitu sebaik-baik busana kalian (HR. Abu Daud no. 3878, Tirmidzi no. 994, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no.1236).
Pastikan pula tidak menggunakan kain yang menerawang dan tipis hingga menampakkan kulit jenazah. Terjamin sanggup menutupi seluruh tubuh dengan baik.
Nabi Muhammad SAW bersabda : Apabila salah seorang di antara kalian mengkafani saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya." (HR. Muslim no. 943)
3. Gunakan Dua atau Tiga Helai
Mengkafani mayat menggunakan tiga helai kain juga tergolong disunnahkan, mirip yang tertuang dalam hadis dari Aisyah radhiallahuanha ia berkata:
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam dikafankan dengan 3 helai kain putih sahuliyah dari Kursuf, tanpa gamis dan tanpa imamah (HR. Muslim no. 941).
Menggunakan dua helai kain mirip hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiallahuanhu ihwal orang yang meninggal lantaran jatuh dari unta :
Nabi Muhammad Shallallahualaihi wasallam bersabda, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain." (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206)
Dibolehkan mengkafani mayit dengan dua helai kain meski tiga lebih baik.
4. Kain Perempuan Lebih Lebar
Pendapat dari jumhur ulama disunnahkan perempuan menggunakan 5 helai kain kafan. Namun ini tergolong hadis yang lemah. Oleh alasannya yaitu itu, boleh menggunakan 3 helai tetapi lebih lebar, juga boleh menggunakan 5 helai kain. Selanjutnya disunnahkan menyertakan sarung, jilbab, dan gamis bagi mayat wanita.
5. Jenis Wewangian
Wewangian yang disarankan juga pasti saja yang tidak mengandung alkohol. Sesuai dengan suatu hadis, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Apabila kalian memberi parfum terhadap mayit, maka berikanlah tiga kali (HR Ahmad no. 14580, dishahihkan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 84)
Cara Membuat Kain Kafan
Berikut beberapa langkah menyiapkan kain kafan
Tata Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki
Tata Cara Mengkafani Jenazah Perempuan
Anjuran Seusai Mengurus Jenazah
Setelah orang yang mengurusi mayat final dengan seluruh prosesnya, dari memandikan, mengkafani hingga memakamkan. Selanjutnya disunnahkan untuk mandi dan wudhu, mirip yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ia bersabda :
Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang memikul jenazah, maka hendaklah dia wudhu. (HR Abu Dawud no. 3161 dihasankan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 71).
Demikian metode mengkafani Jenazah, terima kasih Semoga berharga buat kita semua.
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala shalawat dan salam biar tercurah terhadap nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga sobat dan para pengikutnya yang setia dan taat terhadap Allah Subhanahu wa ta'ala.
Mengkafani ialah salah satu urutan mengurusi mayat yang perlu diketahui oleh umat Islam. Mengkafani mayat perlu dilakukan lantaran memiliki aturan yang serupa dengan memandikannya, yaitu fardhu kifayah, wajib dikerjakan, tetapi kalau sudah ada muslim lain yang menunaikannya, bermakna keharusan menjadi gugur.
Mengkafani mayat akan menghasilkan kita makin menyadari bahwa maut itu niscaya adanya dan berdasar kehendak serta kuasa Allah semata. Sehingga menjadi keharusan bagi umat muslim untuk mengenali metode mengkafani mayat dengan tepat.
Berikut cara mengkafani mayat dengan tepat
1. Jenis Kain Kafan
Kain Diambil dari Harta Jenazah. Menurut jumhur ulama, lebih memprioritaskan harta dari sang mayat digunakan untuk berbelanja kain dan ongkos total mengorganisir jenazah. Setelah itu gres digunakan untuk mengeluarkan duit hutang dari mayat semasa hidupnya.
2. Kain Kafan Putih Polos yang Bagus
Kemudian jenis kain yang disarankan menggunakan kain kafan putih, lantaran hukumnya sunnah. Sesuai dengan anutan Nabi Muhammad SAW dalam suatu hadis, ia bersabda :
Pakailah busana yang berwarna putih dan kafanilah mayit dengan kain warna putih. Karena itu yaitu sebaik-baik busana kalian (HR. Abu Daud no. 3878, Tirmidzi no. 994, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami no.1236).
Pastikan pula tidak menggunakan kain yang menerawang dan tipis hingga menampakkan kulit jenazah. Terjamin sanggup menutupi seluruh tubuh dengan baik.
Nabi Muhammad SAW bersabda : Apabila salah seorang di antara kalian mengkafani saudaranya, maka hendaklah memperbagus kafannya." (HR. Muslim no. 943)
3. Gunakan Dua atau Tiga Helai
Mengkafani mayat menggunakan tiga helai kain juga tergolong disunnahkan, mirip yang tertuang dalam hadis dari Aisyah radhiallahuanha ia berkata:
Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam dikafankan dengan 3 helai kain putih sahuliyah dari Kursuf, tanpa gamis dan tanpa imamah (HR. Muslim no. 941).
Menggunakan dua helai kain mirip hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas radhiallahuanhu ihwal orang yang meninggal lantaran jatuh dari unta :
Nabi Muhammad Shallallahualaihi wasallam bersabda, "Mandikanlah ia dengan air dan daun bidara. Dan kafanilah dia dengan dua lapis kain." (HR. Bukhari no. 1849, Muslim no. 1206)
Dibolehkan mengkafani mayit dengan dua helai kain meski tiga lebih baik.
4. Kain Perempuan Lebih Lebar
Pendapat dari jumhur ulama disunnahkan perempuan menggunakan 5 helai kain kafan. Namun ini tergolong hadis yang lemah. Oleh alasannya yaitu itu, boleh menggunakan 3 helai tetapi lebih lebar, juga boleh menggunakan 5 helai kain. Selanjutnya disunnahkan menyertakan sarung, jilbab, dan gamis bagi mayat wanita.
5. Jenis Wewangian
Wewangian yang disarankan juga pasti saja yang tidak mengandung alkohol. Sesuai dengan suatu hadis, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Apabila kalian memberi parfum terhadap mayit, maka berikanlah tiga kali (HR Ahmad no. 14580, dishahihkan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 84)
Cara Membuat Kain Kafan
Berikut beberapa langkah menyiapkan kain kafan
- Guntinglah kain kafan menjadi beberapa bagian. Kain kafan sebanyak 3 helai sepanjang tubuh mayit yang ditambah 50 cm.
- Tali untuk mengikat mayit sebanyak 7 helai untuk tali kain kafan dengan lebar tali 5 - 7 cm.
- Kain untuk cawat 1 helai. Gunting kain sepanjang 50 cm kemudian dilipat menjadi tiga cuilan yang serupa (menyerupai tali), lebar 5 7 cm. Salah satu ujungnya dilipat kira-kira 10 cm kemudian digunting ujung kanan dan kirinya untuk lubang tali cawat.
- Lalu masukkanlah tali cawat pada lubang-lubang itu. Dalam cawat ini berilah kapas yang sudah ditaburi kapur barus atau cendana sepanjang cawat.
- Buat kain sorban atau kerudung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 90 atau 115 cm kemudian melipatnya antara sudut yang satu dengan lainnya sehingga menjadi segitiga.
- Membuat sarung. Caranya dengan menggunting kain sepanjang 125 cm atau lebih sesuai dengan ukuran mayit.
- Baju. Gunting kain sepanjang 150 cm atau lebih sesuai dengan ukuran mayit. Kain itu dilipat menjadi dua cuilan yang sama. Lebar kain itu juga dilipat menjadi dua cuilan sehingga membentuk empat persegi panjang.
- Kemudian gunting sudut cuilan tengah menjadi segitiga. Bukalah kain itu sehingga cuilan tengah kain akan kelihatan lubang berupa belah ketupat. Salah satu sisi dari lubang itu digunting lurus hingga pada cuilan tepi, sehingga membentuk sehelai baju.
Tata Cara Mengkafani Jenazah Laki-Laki
- Pertama, siapkan tali pengikat kafan sebanyak 3 hingga 5 utas tali. Letakkan secara vertikal sempurna di bawah kain kafan yang hendak menjadi lapis pertama.
- Bentangkan kain kafan lapis pertama yang sudah diiris sesuai ukuran jenazah.
- Beri parfum (non alcohol) pada kain kafan lapis pertama.
- Bentangkan kain kafan lapis kedua yang sudah diiris sesuai ukuran jenazah.
- Beri parfum lagi pada kafan lapis kedua.
- Bentangkan kain kafan lapis ketiga yang sudah diiris sesuai ukuran jenazah.
- Beri parfum pada kain kafan lapis ketiga.
- Letakkan mayat di tengah-tengah kain kafan lapis ketiga.
- Letakkan kapas pada anggota tubuh tertentu, berupa manfad atau lubang.
- Tutup dengan kain lapis ketiga dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
- Tutup dengan kain lapis kedua dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
- Tutup dengan kain lapis pertama dari sisi kiri ke kanan, kemudian kain dari sisi kanan ke kiri.
- Ikat dengan tali pengikat yang sudah disediakan, di bawah kain lapisan
Tata Cara Mengkafani Jenazah Perempuan
- Bentangkan 2 lembar kain kafan yang sudah diiris sesuai ukuran jenazah. Kemudian letakkan kain sarung sempurna pada tubuh antara pusar dan kedua lututnya.
- Persiapkan baju gamis dan kerudung di tempatnya.
- Sediakan 3 hingga 5 utas tali dan letakkan di paling bawah kain kafan.
- Sediakan kapas yang sudah diberikan wangi-wangian, yang nantinya ditaruh pada anggota tubuh tertentu.
- Setelah kain kafan siap, kemudian angkat dan baringkan mayat di atas kain kafan.
- Letakkan kapas yang sudah diberi wangi-wangian tadi ke kawasan anggota tubuh mirip halnya pada mayat laki-laki.
- Selimutkan kain sarung pada tubuh jenazah, antara pusar dan kedua lutut. Pasangkan baju gamis berikut kain kerudung. Untuk yang rambutnya panjang sanggup dikepang menjadi 2/3, dan ditaruh di atas baju gamis di cuilan dada.
- Selimutkan kedua kain kafan selembar demi selembar mulai dari yang lapisan atas hingga paling bawah. Setelah itu ikat dengan beberapa utas tali yang tadi sudah disediakan.
Anjuran Seusai Mengurus Jenazah
Setelah orang yang mengurusi mayat final dengan seluruh prosesnya, dari memandikan, mengkafani hingga memakamkan. Selanjutnya disunnahkan untuk mandi dan wudhu, mirip yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, ia bersabda :
Barangsiapa yang memandikan mayit, maka hendaklah dia mandi. Dan barangsiapa yang memikul jenazah, maka hendaklah dia wudhu. (HR Abu Dawud no. 3161 dihasankan Al Albani dalam Ahkamul Janaiz no. 71).
Demikian metode mengkafani Jenazah, terima kasih Semoga berharga buat kita semua.
0 Komentar untuk "Mengkafani Jenazah"