Berkatalah Yang Bermanfaat

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji cuma milik Allah Subhanahu wa ta'ala, shalawat dan salam mudah-mudahan tercurah terhadap junjungan kita nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam keluarga kawan dekat dan para pengikutnya yang setia dan istiqamah.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ 
[رواه البخاري ومسلم]


Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sebenarnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Siapa yang beriman terhadap Allah dan hari simpulan hendaklah beliau berkata baik atau diam, siapa yang beriman terhadap Allah dan hari simpulan hendaklah beliau menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman terhadap Allah dan hari simpulan maka hendaklah beliau memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan Muslim)

Pelajaran yang sanggup di ambil dari hadits diatas yaitu:

1. Iman terkait pribadi dengan kehidupan sehari-hari.

2. Islam menyerukan terhadap sesuatu yang sanggup menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang dikalangan individu penduduk muslim.

3. Termasuk kesempurnaan dogma merupakan perkataan yang bagus dan membisu dari selainnya .

4.Berlebih-lebihan dalam obrolan sanggup mengakibatkan kehancuran, sedangkan mempertahankan obrolan merupakan jalan keselamatan.

5. Islam sungguh mempertahankan mudah-mudahan seorang muslim mengatakan apa yang berfaedah dan menangkal perkataan yang diharamkan dalam setiap kondisi.

6. Tidak memperbanyak obrolan yang diperbolehkan, alasannya hal tersebut sanggup menyeret terhadap perbuatan yang diharamkan atau yang makruh.

7. Termasuk kesempurnaan dogma merupakan menghormati tetangganya dan memperhatikanya serta tidak menyakitinya.

8. Wajib mengatakan ketika dibutuhkan, utamanya kalau berniat menjelaskan yang haq dan beramar ma’ruf nahi munkar.

9. Memuliakan tamu tergolong diantara kemuliaan moral dan menunjukan komitmennya terhadap syariat Islam.

10. Anjuran untuk mempergauli orang lain dengan baik.

Karena setiap orang memang akan mengeluarkan apa yang dimilikinya. Kalau asumsi dan perasaannya jelek, maka yang keluar merupakan yang jelek-jelek juga. Makin banyak kepeleset lidah, makin banyak duduk kendala dan dosanya, makin banyak dosa, nerakalah tempatnya.

Maka, "Fal yakul khairan au liyasmut", "Berkatalah yang benar atau diam", Demikian Sabda Nabi. Jangan sekali-kali mencela masakan yang telah tersaji di depan mata, misalnya,"Huuh, ini mah terlalu asin !" Kalau nggak suka kasihkan terhadap makhluk lain yang lebih membutuhkan. Ada masakan terlalu dingin, ya hangatkan ! Jangan mengeluh, jangan mencela. Sebab telah dikasih makan saja oleh Allah telah beruntung.

Mencela atau mengutuk bukanlah moral seorang muslim. Rasulullah bersabda, "Orang Mukmin itu bukan type pengutuk" (HR. Turmudji). Dalam Hadits lain Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah Kamu kutuk-mengutuk dengan kutukan ALLAH, dengan kemarahan-NYa, dan dengan neraka Jahannam". (HR. Abu Dawud dan Turmudji)

Ada kalanya Allah menguji dengan masakan yang enak dan lezat, ada kalanya pula Allah menguji dengan masakan yang tidak enak atau mungkin dengan masakan yang telah basi. Kenapa ketika sekali ini masakan kita tidak enak, kemudian kita sibuk mencaci, mencela, yang tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan justru memanggil murka Allah.

Mulaih kini ini berhentilah untuk mencela sesama. Lihat orang meang tidak ada yang sempura dari penampilanya, sudahlah jangan mencela, toh semua kelemahan dan keistimewaan kita dan kelemahan dia, ALLAH juga yang bikin semua itu. Misalnya, Seseorang yang matanya sipit, tidak bermakna kita mesti menyampaikan "betapa sempitnya dunia bagi dia". Dia sama sekali tidak punya matanya, Allah-lah yang menciptakannya. Apakah kita akan mencela ciptaan Allah ?

Padahal olok-olok, penghinaan, dan pencelaan akan menyusahkan kita di alam abadi kelak. Nabi Shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya orang-orang yang memperolok-olok insan itu, dibukakan pintu nirwana bagi salah seorang dari mereka. Lalu dibilang kepadanya, "Mari, marilah!" Lalu orang yang memperolok-olokan itu tiba dengan kesulitan dan kegundahannya. Ketika ia tiba ke pintu nirwana itu, kemudian pintu nirwana itu terkunci buat dia. Maka terus menerus seumpama yang demikian, sehingga pintu itu dibukakan bagi orang tersebut, kemudian dibilang kepadanya. "Mari, Marilah!", Maka ia tidak tiba lagi ke pintu itu". (HR. Ibnu Abi Dunya).

Maka pastikan, dari verbal kita tidak keluar kata-kata penghinaan, pencelaan, olok-olok, dan yang sejenisnya. Pokoknya kalau enggak perlu-perlu amat, jangan bunyi. Wah, kalau begitu nanti dunia ini sepi dong...

Bicara itu tidak senantiasa mesti pakai mulut, senyum ramah, duduk dengan sarat perhatian, santun, ini telah bicara. Cara menunjuk, cara bersila, bagaimana kita bersikap terhadap obrolan orang lain. Itu semua telah merupakan ribuan kata, bahkan jutaan kata.

Ingatlah bahwa syarat istiqomahnya hati di jalan ALLAH merupakan istiqomahnya lisan. Sabda Nabi Shalallahu alaihi wa sallam, bahwa "Tidak akan istiqomah dogma seseorang sebelum istiqamah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sebelum istiqamah lisannya". (HR. Ahmad) Subhanallah, maka marilah mulai kini kita mempertahankan dan mengurus lisan kita dengan cuma digunakan sesuai dengan isyarat Allah dan Rasul-Nya.

Related : Berkatalah Yang Bermanfaat

0 Komentar untuk "Berkatalah Yang Bermanfaat"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close