Pgri Sempat Geram Polisi Membotaki Kepala Tersangka Susur Sungai

paperplanePengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia atau PB PGRI sempat mengutarakan kegeraman mereka dikala mengetahui tiga pembina pramuka SMPN 1 Turi, Sleman yang ditetapkan sebagai tersangka tragedi susur sungai itu dicukur botak oleh Polisi.

"Pak Polisi, kami murka dan geram. Tak sepatutnya para guru-guru kamu giring di jalanan dan dibotakin ibarat kriminal tak terampuni," tulis admin dalam akun twitter resmi PB PGRI, @PBPGRI_OFFICIAL pada Selasa.

"Mereka memang salah, tapi jadwal Pramuka itu legal dan jadi aktivitas pendidikan. Jangan ulangi lagi! Sebelum semua guru turun," lanjut cuitan itu.

Admin twitter itu mengatakan, kegiatan bersifat outdoor di tengah cuaca ibarat itu memang tak sanggup dibenarkan, apalagi hingga merenggut nyawa siswa. PB PGRI setuju para tersangka itu wajib diproses.


"Semua sama di depan hukum. Memperlakukan guru dibotakin, digiring di jalanan, sudahkah sesuai SOP? Yuk sama-sama teduh hati," katanya.

Lebih lanjut admin menuliskan, biar semua pihak sanggup membaca tragedi ini dengan jernih. "Adakah guru berniat menghilangkan nyawa? Itu jadwal resmi. Mereka salah memang benar dan harus diproses hukum. Benarkah polisi sesuai prosedur? Kami juga menjaga kemarahan guru. Mari sama-sama teduh hati menuntaskan persoalan."

Admin mengatakan, kemarahan guru yang meluas harus dicegah, dan semua hal yang terjadi mesti menjadi pelajaran. "Itulah mengapa pernyataan dibuat. Sekarang kita tunggu proses hukumnya. Kita semua juga perih melihat hal ini," tulis cuitan itu.

Meski begitu, pada Selasa malam pukul 22.00 WIB, cuitan itu dihapus oleh admin. Dia menjelaskan hal itu dilakukan demi menjaga tak adanya silang pendapat yang lebih meluas.

"Demi menjaga silang pendapat yang lebih luas, kami hapus cuitan itu. Mohon semua pihak menghormati proses hukum. Tiada seorang gurupun berniat celakakan muridnya. Kami juga amat sedih.Tolong polisi ikuti SOP, semua sama di depan hukum."

Polisi telah memutuskan tiga pembina pramuka yang dinilai paling berperan lebih banyak didominasi dalam perencanaan kegiatan susur Sungai Sempor, Sleman Daerah spesial Yogyakarta pada 21 Februari 2020.

Ketiga orang itu ialah Isvan Yoppy Andrian, Riyanto, dan Danang Subroto. Mereka berperan merancang program, memilih lokasi sungai, dan memerintahkan siswa SMPN 1 Turi terjun susur sungai.



Demikian informasi dan informasi terkini yang sanggup kami sampaikan. Silahkan komen  dan tetap kunjungi situs kami. Kami senantiasa menawarkan informasi dan informasi terupdate dan teraktual yang dilansir dari aneka macam sumber terpercaya. Terima Kasih atas kunjungan anda semoga informasi yang kami sampaikan ini bermanfaat.

Related : Pgri Sempat Geram Polisi Membotaki Kepala Tersangka Susur Sungai

0 Komentar untuk "Pgri Sempat Geram Polisi Membotaki Kepala Tersangka Susur Sungai"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close