Dzikrullah Ialah Nutrisi Yang Menyehatkan Hati

Dzikrullah Merupakan Nutrisi yang Menyehatkan Hati Dzikrullah Merupakan Nutrisi yang Menyehatkan Hati
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta pengikutnya yang senantiasa dirahmati Allah Subhanahu Wa ta'ala.

Jika ikan berada di air maka ia akan hidup dan bergembira. Berenang ke mana yang dikehendakinya. Sebaliknya, kalau ikan dijauhkan dari air maka ia akan sekarat. Tak lama, ia akan mati. Demikian kedudukan dzikrullah bagi hati, menyerupai air bagi ikan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata,

اَلذِّكْرُ لِلْقَلْبِ كَالْمَاءِ لِلسَّمَكِ، فَكَيْفَ يَكُوْنُ حَالُ السَّمَكُ إِذَا أُخْرِجَ مِنَ الْمَاءِ

Dzikir bagi hati mirip air bagi ikan. Bagaimanakah keadaan ikan apabila dikeluarkan dari air?

Sebagian ulama menyebutkan, kedudukan dzikir bagi hati mirip masakan bagi tubuh. Apabila dzikir menyusut maka menyusut pula masakan dan nutrisi bagi hati. Berkurangnya dzikir memperlemah imunitas hati. Karenanya, rentan terpapar virus syubuhat dan syahwat. Berbagai penyakit hati akan menyerangnya; mirip nifak, iri, dengki, dusta, bakhil, dan penyakit-penyakit hati lainnya.

Ibnul Qayyim rahimahullah, dalam al-Wabil al-Shayyib menyebutkan sekitar delapan puluh faidah dzikrullah. Salah satunya, dzikir yaitu masakan pokok bagi hati dan ruh. Apabila seorang hamba kehilangan dzikrullah, hatinya mirip tubuh yang tidak mendapat masakan pokok.

Badan yang sehat akan mencicipi kelezatan masakan yang disantapnya. Demikian pula hati yang sehat juga akan mencicipi kenikmatan dzikrullah.

Hati yang sehat akan merasa tenang, tentram, dan bangga dengan dzikrullah. Sebagaimana badan, apabila sehat juga akan mencicipi lezatnya masakan yang disantapnya dan bisa menyerap nutrisinya.

Apabila tubuh sakit, ia tidak dapat mencicipi nikmatnya masakan enak yang disantapnya. Demikian pula hati, kalau ia sakit maka tidak akan mencicipi lezatnya dzikrullah dan tidak mencicipi kenikmatannya.
Orang yang sedang sakit, bisanya tidak doyan makan. Tubuhnya menolak masakan enak lagi bergizi yang dibutuhkannya. Demikian pula hati yang sakit parah, umumnya ia menolak dzikir dan ingin lari darinya. Sebabnya ada penyakit dalam hatinya. Obatnya, dipaksa untuk berdzikir.

Dzikrullah akan menjadi masakan dan nutrisi yang dapat menyehatkan hati. Hati mesti dipaksa untuk banyak berdzikir terhadap Allah sehingga ia menjadi sehat, suci, mulia, dan kuat. Akhirnya hari akan condong, senang, dan senang dengan dzikrullah. Kemudian ia akan meningkat ke level lebih tinggai, ia tidak dapat hidup tanpa dzikrullah.

Dzikir yaitu keperluan utama bagi hati. Terputus dari dzikir yaitu kejadian dan janjkematian bagi hati.
Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

Perumpamaan orang yang berdzikir terhadap Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir mirip orang hidup dan orang mati.” (HR. Al-Bukhari)

Dzikrullah itu ada banyak macamnya. Di antaranya dengan membaca Tasbih (Subhanallah), Tahmid (al-hamdulillah), Takbir (Allahu Akbar), Tahlil (Laa Ilaaha Illallaah), Hauqalah (Laa Haula wa Laa Quwwata Illaa Billaah), Subhanallahu Wabihamdih Subahanallahil ‘Adzim, Subhanallahil ‘Adzimi Wabihamdih, dan kalimat dzikir lainnya.

Dzikrullah bisa dengan menyebut hal-hal yang berhubungan dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya. Misalnya, “Allah itu mendengar seluruh perkataan hamba-hamba-Nya dan menyaksikan gerak-gerik mereka.”

Dzikir bisa dengan mengingat perintah dan larangan Allah. Misalnya, Allah mengutus shalat, zakat, infak, menolong orang susah, menahan marah, memaafkan, dan membalas kejelekan dengan kebaikan.

Misal lagi, bahwa Allah melarang syirik, durhaka ke orang tua, mendekati zina, makan riba, mencuri, mabuk, dan larangan-larangan lainnya.

Dzikrullah juga bisa dengan mengingat anugerah, nikmat, dan kebaikan Allah sehingga menumbuhkan rasa syukur.

Dzikrullah yang paling utama yaitu dengan membaca Al-Qur’an dan mentadabburinya. Semua bentuk dzikir di atas ada dalam Al-Qur’an. Kitabullah ini juga mengandung nutrisi yang diperlukan hati dan obat penawar penyakit-penyakitnya. Wallahu A’lam.

Related : Dzikrullah Ialah Nutrisi Yang Menyehatkan Hati

0 Komentar untuk "Dzikrullah Ialah Nutrisi Yang Menyehatkan Hati"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close