Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa


Teori berguru humanistik melihat sikap insan sebagai gabungan antara motivasi yang lebih rendah atau lebih tinggi. Hal ini memunculkan salah satu ciri utama pendekatan humanistik, yaitu bahwa yang dilihat yaitu sikap manusia, bukan spesies lain. Akan sangat terang perbedaan antara motivasi insan dan motivasi yang dimiliki binatang. Hirarki kebutuhan motivasi maslow menggambarkan motivasi insan yang berkeinginan untuk bersama insan lain, berkompetensi, dikenali, aktualisasi diri sekaligus juga menggambarkan motovasi dalam level yang lebih rendah menyerupai kebutuhan fisiologis dan keamanan.


Penedekatan humanistik dalam pendidikan  berfokus pada potensi insan untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan membuatkan kemampuan tersebut. Hal ini meliputi kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk pengembangan diri yang ditujukan untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan juga masyarakat. Ketrampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam pendidikan sebab keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.

Guru yang baik berdasarkan teori humanistik yaitu : Guru yang mempunyai rasa humor, adil, menarik, lebih demokratis, bisa berafiliasi dengan siswa dengan gampang dan wajar.Ruang kelads lebih terbuka dan bisa menyesuaikan  pada perubahan.
Sedangkan guru  yang tidak efektif yaitu guru yang mempunyai rasa humor yang rendah ,mudah menjadi tidak sabar ,suka melukai perasaan siswaa dengan komentsr ysng menyakitkan,bertindak agak otoriter, dan kurang peka terhadap perubahan yang ada.

Adapaun beberapa prinsip- prinsip berguru humanistic:
a.    Belajar signifikan terjadi apabila materi plajaran dirasakan murid mempuyai relevansi dengan maksud tertentu
b.    Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya
c.    Tugas berguru yang mengancam diri ialah lebih gampang dirasarkan bila bahaya itu kecil
d.    Bila bancaman itu rendah terdapat pangalaman siswa dalam memperoleh caar
e.    Belajar yang bermakna  diperolaeh kalau siswa melakukannya
f.     Belajar lancer kalau siswa dilibatkan dalam proses belajar
g.    Belajar yang melibatkan siswa seutuhnya sanggup memberi hasil yang mendalam
h.    Kepercayaan pada diri pada siswa ditumbuhkan dengan membiasakan untuk mawas diri
i.      Belajar sosial yaitu berguru mengenai proses belajar

 Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik yaitu menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru menunjukkan motivasi, kesadaran mengenai makna berguru dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman berguru kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.

Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri, membuatkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif. Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar.
Adapun proses pembelajaran yang mengedepnkan teori humanistik yaitu :
Ø  Mengusahakan partisipasi aktif siswa melalui kontrak berguru yang bersifat terang , jujur dan positif.
Ø  Mendorong siswa untuk membuatkan kesanggupan siswa untuk berguru atas inisiatif sendiri
Ø  Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
Ø  Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, menentukan pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
Ø  Guru mendapatkan siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
Ø  Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya
Ø  Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa 

Pembelajaran berdasarkan teori humanistik ini cocok untuk diterpkan pada materi-materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini yaitu siswa merasa bahagia bergairah, berinisiatif dalam berguru dan terjaadi perubahan referensi pikir, sikap dan sikap atas kemauan sendiri.

Siswa diperlukan menjadi insan yang bebas, berani, tidak terikat oleh pendapat orang lain dan mengatur pribadinya sendiri secara bertanggungjawab tanpa mengurangi hak-hak orang lain atau melanggar aturan, norma, disiplin atau budbahasa yang berlaku.


Related : Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa

0 Komentar untuk "Aplikasi Teori Humanistik Terhadap Pembelajaran Siswa"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close