Amal Ibadah dan Adab Menyambut Idul Fitri
1. Memperbanyak Takbir
Dalam rangka menyambut hari Idul Fitri dituntunkan semoga orang memperbanyak takbir pada malam Idul Fitri semenjak terbenamnya matahari hingga pagi saat shalat ‘Id akan dimulai
… Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kau bersyukur. (Al-Baqarah (2): 185)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia apabila pergi ke tanah lapang di pagi hari ‘Id. Ia bertakbir dengan mengeraskan bunyi takbirnya. (HR. Asy-Syafi’i)
Diriwayatkan dari Ibnu Umar bergotong-royong ia apabila pergi ke daerah shalat pada pagi hari Idul Fitri saat matahari terbit, ia bertakbir hingga hingga ke daerah shalat pada hari ’Id, kemudian di daerah shalat itu ia bertakbir pula, sehingga apabila imam telah duduk, ia berhenti takbir. (HR. Asy-Syafi’i)
Ucapan takbir itu adalah:
الله أكبر ، الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله ، والله أكبر الله أكبر ولله الحمد
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha besar dan segala puji bagi Allah".
2. Berhias dengan Memakai Pakaian Bagus dan Wangi-wangian
Orang yang menghadiri shalat Idul Fitri baik pria maupun perempuan dituntunkan semoga berpenampilan rapi, yaitu dengan berhias, menggunakan pakaian manis (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih) dan wangi-wangian sewajarnya.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Nabi saw selalu menggunakan wool (Burda) bercorak (buatan Yaman) pada setiap ‘Id (HR. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i)
Diriwayatkan dari Zaid bin al-Hasan bin Ali dari ayahnya ia mengatakan: kami diperintahkan oleh Rasulullah saw pada dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) untuk menggunakan pakaian kami terbaik yang ada, menggunakan wangiwangian terbaik yang ada, dan menyembelih hewan kurban tergemuk yang ada (sapi untuk tujuh orang dan unta untuk sepuluh orang) dan supaya kami menampakkan keagungan Allah, ketenangan dan kekhidmatan (HR. AlHakim dalam kitabnya al-Mustadrak, IV: 256)
3. Makan Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ia berkata: yaitu Rasulullah saw tidak pergi ke shalat Idul Fitri sebelum dia makan beberapa kurma (HR. Al-Bukhari)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya (yaitu Buraidah bin alHusaib) ia berkata: Rasulullah saw pada hari Idul Fitri tidak keluar sebelum makan, dan pada hari Idul Adha tidak makan sehingga final shalat (HR. AtTirmizi)
4. Dianjurkan Berangkat dengan Berjalan Kaki dan Pulang Melalui Jalan Lain
Diriwayatkan dari Muhammad bin Ubaidillah bin Abi Rafi’ dari ayahnya dari kakeknya, bergotong-royong Nabi saw mendatangi shalat ‘Id dengan berjalan kak dan dia pulang melalui jalan lain dari yang dilaluinya saat pergi. (HR. Ibnu Majah)
5. Pelaksanaan Shalat Idul Fitri Dihadiri oleh Semua Umat Islam
Idul Fitri merupakan insiden penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan. Oleh alasannya yaitu itu, pelaksanaan shalat ini dihadiri oleh semua orang Muslim, baik tua, muda, dewasa, anak-anak,laki-laki dan perempuan, bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi saw supaya hadir, hanya saja mereka tidak ikut shalat dan tidak masuk ke dalam shaf shalat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib.
Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah al-Anshariyah ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kami untuk menyertakan gadis remaja, perempuan yang sedang haid, dan perempuan pingitan. Adapun perempuan yang sedang haid supaya tidak memasuki lapangan daerah shalat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum muslimin. (HR. Ahmad).
Disalin dari:
PENGEMBANGAN HPT (II): TUNTUNAN IDAIN DAN QURBAN, Oleh: Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, hal. 3 - 6
0 Komentar untuk "Amal Ibadah Dan Adat Menyambut Idul Fitri"