Surah Al Hujurat Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah Al Hujurat tergolong kedalam surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 49 dari Al Alquran yang terdiri atas 18 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surah Al Mujaadalih dan dinamai dengan Al Hujuraat (kamar-kamar) yang diambil dari ayat ke 4 surat ini. Pada ayat tersebut mencela para kawan dekat yang mengundang Nabi Muhammad SAW yang sedang berada di dalam kamar rumahnya bareng isterinya, alasannya mengundang Nabi dalam kondisi yang seumpama demikian itu pertanda sifat yang kurang hormat terhadap dia serta mengusik kenyamanan Nabi Muhammad s.a.w.
Pokok isi kandungan dalam Surah Al Hujurat diantaranya merupakan tentang keimanan, hukum-hukum, dan yang lain seumpama budbahasa sopan santun mengatakan dengan Rasulullah s.a.w., Allah bikin insan dengan bersuku - suku dan berbangsa-bangsa agar satu sama lain saling mengenal, setiap insan dihadapan Allah sama yang membedakannya yaitu takwa, dan sifat-sifat orang yang sungguh-sungguh beriman. Teks bacaan lafadz Surah Al Hujurat Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Penjelasan :
Di dalam Surah Al Hujurat dijelaskan tentang moral baik yang berafiliasi dengan perilaku orang mukmin terhadap Allah s.w.t., Nabi Muhammad s.a.w., perilaku terhadap kerabat mereka seagama, sopan santun dalam pergaulan dan pergaulan antar bangsa.
Pokok isi kandungan dalam Surah Al Hujurat diantaranya merupakan tentang keimanan, hukum-hukum, dan yang lain seumpama budbahasa sopan santun mengatakan dengan Rasulullah s.a.w., Allah bikin insan dengan bersuku - suku dan berbangsa-bangsa agar satu sama lain saling mengenal, setiap insan dihadapan Allah sama yang membedakannya yaitu takwa, dan sifat-sifat orang yang sungguh-sungguh beriman. Teks bacaan lafadz Surah Al Hujurat Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :
Surah Al Hujurat
(Kamar-Kamar)
Surat Ke 49 : 18 Ayat
(Kamar-Kamar)
Surat Ke 49 : 18 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَيِ ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tuqaddimuu baina yadayillahi wa rasuulihi waattaquullaha innallaha samii'un 'aliim(un)
1. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mendahului Allah dan Rasulnya [1407] dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
1. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mendahului Allah dan Rasulnya [1407] dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَرۡفَعُوٓاْ أَصۡوَٰتَكُمۡ فَوۡقَ صَوۡتِ ٱلنَّبِيِّ وَلَا تَجۡهَرُواْ لَهُۥ بِٱلۡقَوۡلِ كَجَهۡرِ بَعۡضِكُمۡ لِبَعۡضٍ أَن تَحۡبَطَ أَعۡمَٰلُكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تَشۡعُرُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tarfa'uu ashwaatakum fauqa shautinnabii-yi wa laa tajharuu lahu bil qauli kajahri ba'dhikum liba'dhin an tahbatha a'maalukum wa-antum laa tasy'uruun(a)
2. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau meninggikan suaramu melampaui bunyi Nabi, dan janganlah kau berkata kepadanya dengan bunyi yang keras, sebagaimana kerasnya bunyi sebagian kau terhadap sebagian yang lain, agar tidak hapus (pahala) amalanmu [1408], sedangkan kau tidak menyadari."
2. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau meninggikan suaramu melampaui bunyi Nabi, dan janganlah kau berkata kepadanya dengan bunyi yang keras, sebagaimana kerasnya bunyi sebagian kau terhadap sebagian yang lain, agar tidak hapus (pahala) amalanmu [1408], sedangkan kau tidak menyadari."
إِنَّ ٱلَّذِينَ يَغُضُّونَ أَصۡوَٰتَهُمۡ عِندَ رَسُولِ ٱللَّهِ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱمۡتَحَنَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمۡ لِلتَّقۡوَىٰۚ لَهُم مَّغۡفِرَةٞ وَأَجۡرٌ عَظِيمٌ
Innal-ladziina yaghudh-dhuuna ashwaatahum 'inda rasuulillahi uulaa-ikal-ladziina-amtahanallahu quluubahum li-ttaqwa lahum maghfiratun wa ajrun 'azhiim(un)
3. "Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di segi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang sudah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."
3. "Sesungguhnya orang yang merendahkan suaranya di segi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang sudah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar."
إِنَّ ٱلَّذِينَ يُنَادُونَكَ مِن وَرَآءِ ٱلۡحُجُرَٰتِ أَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ
Innal-ladziina yunaaduunaka min wa raa-il hujuraati aktsaruhum laa ya'qiluun(a)
4. "Sesungguhnya orang-orang yang mengundang kau dari luar kamar(mu) pada biasanya mereka tidak mengerti."
4. "Sesungguhnya orang-orang yang mengundang kau dari luar kamar(mu) pada biasanya mereka tidak mengerti."
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ صَبَرُواْ حَتَّىٰ تَخۡرُجَ إِلَيۡهِمۡ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌرَّحِيمٌ
Wa lau annahum shabaruu hattaa takhruja ilaihim lakaana khairan lahum wallahu ghafuurun rahiim(un)
5. "Dan kalau sekiranya mereka bersabar hingga kau keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
5. "Dan kalau sekiranya mereka bersabar hingga kau keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن جَآءَكُمۡ فَاسِقُۢ بِنَبَإٖ فَتَبَيَّنُوٓاْ أَن تُصِيبُواْ قَوۡمَۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَا فَعَلۡتُمۡ نَٰدِمِينَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu in jaa-akum faasiqun binaba-in fatabai-yanuu an tushiibuu qauman bi jahaalatin fatushbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin(a)
6. "Hai orang-orang yang beriman, jikalau tiba kepadamu orang fasik menjinjing sebuah berita, maka periksalah dengan teliti agar kau tidak menimpakan sebuah petaka terhadap sebuah kaum tanpa mengenali keadaannya yang memicu kau menyesal atas perbuatanmu itu."
6. "Hai orang-orang yang beriman, jikalau tiba kepadamu orang fasik menjinjing sebuah berita, maka periksalah dengan teliti agar kau tidak menimpakan sebuah petaka terhadap sebuah kaum tanpa mengenali keadaannya yang memicu kau menyesal atas perbuatanmu itu."
وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ فِيكُمۡ رَسُولَ ٱللَّهِۚ لَوۡ يُطِيعُكُمۡ فِي كَثِيرٍ مِّنَ ٱلۡأَمۡرِ لَعَنِتُّمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡإِيمَٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِي قُلُوبِكُمۡ وَكَرَّهَ إِلَيۡكُمُ ٱلۡكُفۡرَ وَٱلۡفُسُوقَ وَٱلۡعِصۡيَانَۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلرَّٰشِدُونَ
Waa'lamuu anna fiikum rasuulallahi lau yuthii'ukum fii katsiirin minal amri la'anittum wa laakinnallaha habbaba ilaikumu-iimaana wa zayyanahuu fii quluubikum wa karraha ilaikumul kufra wal fusuuqa wal 'ishyaana uulaa-ika humurraasyiduun(a)
7. "Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa problem benar-benarlah kau memperoleh kesusahan, namun Allah memicu kau 'cinta' terhadap keimanan dan memicu keimanan itu indah di dalam hatimu serta memicu kau benci terhadap kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,"
7. "Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti kemauanmu dalam beberapa problem benar-benarlah kau memperoleh kesusahan, namun Allah memicu kau 'cinta' terhadap keimanan dan memicu keimanan itu indah di dalam hatimu serta memicu kau benci terhadap kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,"
فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَنِعۡمَةٗۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Fadhlan minallahi wa ni'matan wallahu 'aliimun hakiim(un)
8. "sebagai karunia dan lezat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
8. "sebagai karunia dan lezat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
وَإِن طَآئِفَتَانِ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱقۡتَتَلُواْ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَهُمَاۖ فَإِنۢ بَغَتۡ إِحۡدَىٰهُمَا عَلَى ٱلۡأُخۡرَىٰ فَقَٰتِلُواْ ٱلَّتِي تَبۡغِي حَتَّىٰ تَفِيٓءَ إِلَىٰٓ أَمۡرِ ٱللَّهِۚ فَإِن فَآءَتۡ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَهُمَا بِٱلۡعَدۡلِ وَأَقۡسِطُوٓاْۖ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
Wa in thaa-ifataani minal mu'miniinaaqtataluu fa-ashlihuu bainahumaa fa in baghat ihdaahumaa 'alal ukhraa faqaatiluullatii tabghii hattaa tafii-a ilaa amrillahi fa in faa-at fa-ashlihuu bainahumaa bil 'adli wa-aqsithuu innallaha yuhibbul muqsithiin(a)
9. "Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kau damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar persetujuan terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kau perangi hingga surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia sudah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kau berlaku adil; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil."
9. "Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kau damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar persetujuan terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kau perangi hingga surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia sudah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kau berlaku adil; sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang berlaku adil."
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٌ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
Innamaal mu'minuuna ikhwatun fa ashlihuu baina akhawaikum waattaquullaha la'allakum turhamuun(a)
10. "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, agar kau memperoleh rahmat."
10. "Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, agar kau memperoleh rahmat."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّن قَوۡمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُواْ خَيۡرٗا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيۡرٗا مِّنۡهُنَّۖ وَلَا تَلۡمِزُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُواْ بِٱلۡأَلۡقَٰبِۖ بِئۡسَ ٱلِٱسۡمُ ٱلۡفُسُوقُ بَعۡدَ ٱلۡإِيمَٰنِۚ وَمَن لَّمۡ يَتُبۡ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa yaskhar qaumun min qaumin 'asaa an yakuunuu khairan minhum wa laa nisaa-un min nisaa-in 'asaa an yakunna khairan minhunna wa laa talmizuu anfusakum wa laa tanaabazuu bil alqaabi bi`saasmul fusuuqu ba'da-iimaani wa man lam yatub fa-uulaa-ika humuzh-zhaalimuun(a)
11. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang pria merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan wanita merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri [1409] dan jangan mengundang dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan yaitu (panggilan) yang jelek sesudah keyakinan [1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
11. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang pria merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan wanita merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri [1409] dan jangan mengundang dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan yaitu (panggilan) yang jelek sesudah keyakinan [1410] dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱجۡتَنِبُواْ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمٞۖ وَ لَا تَجَسَّسُواْ وَلَا يَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن يَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِيهِ مَيۡتٗا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuujtanibuu katsiiran minazh-zhanni inna ba'dhazh-zhanni itsmun wa laa tajassasuu wa laa yaghtab ba'dhukum ba'dhan, ayuhibbu ahadukum an ya'kula lahma akhiihi maitan fakarihtumuuhu waattaquullaha innallaha tawwaabun rahiim(un)
12. "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah pada biasanya purba-sangka (kecurigaan), alasannya sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kejelekan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka mengkonsumsi daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
12. "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah pada biasanya purba-sangka (kecurigaan), alasannya sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kejelekan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kau yang suka mengkonsumsi daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kau merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah terhadap Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقۡنَٰكُم مِّن ذَكَرٖ وَأُنثَىٰ وَجَعَلۡنَٰكُمۡ شُعُوبٗا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓاْۚ إِنَّ أَكۡرَمَكُمۡ عِندَ ٱللَّهِ أَتۡقَىٰكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Yaa ayyuhaannaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wa untsaa wa ja'alnaakum syu'uuban wa qabaa-ila lita'aarafuu inna akramakum 'indallahi atqaakum innallaha 'aliimun khabiir(un)
13. "Hai manusia, sesungguhnya Kami bikin kau dari seorang pria dan seorang wanita dan memicu kau berbangsa - bangsa dan bersuku-suku agar kau saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah merupakan orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
13. "Hai manusia, sesungguhnya Kami bikin kau dari seorang pria dan seorang wanita dan memicu kau berbangsa - bangsa dan bersuku-suku agar kau saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kau disisi Allah merupakan orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."
قَالَتِ ٱلۡأَعۡرَابُ ءَامَنَّاۖ قُل لَّمۡ تُؤۡمِنُواْ وَلَٰكِن قُولُوٓاْ أَسۡلَمۡنَا وَلَمَّا يَدۡخُلِ ٱلۡإِيمَٰنُ فِي قُلُوبِكُمۡۖ وَإِن تُطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ لَا يَلِتۡكُم مِّنۡ أَعۡمَٰلِكُمۡ شَيًۡٔاۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Qaalatil a'raabu aamannaa qul lam tu'minuu wa laakin quuluu aslamnaa wa lammaa yadkhuli-iimaanu fii quluubikum wa in tuthii'uullaha wa rasuulahu laa yalitkum min a'maalikum syai-an innallaha ghafuurun rahiim(un)
14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami sudah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, namun katakanlah 'kami sudah tunduk', alasannya keyakinan itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jikalau kau taat terhadap Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan menghemat sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami sudah beriman." Katakanlah: "Kamu belum beriman, namun katakanlah 'kami sudah tunduk', alasannya keyakinan itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jikalau kau taat terhadap Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan menghemat sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمۡ يَرۡتَابُواْ وَجَٰهَدُواْ بِأَمۡوَٰلِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ
Innamaal mu`minuunal-ladziina aamanuu billahi wa rasuulihi tsumma lam yartaabuu wa jaahaduu bi amwaalihim wa anfusihim fii sabiilillahi uulaa-ika humush-shaadiquun(a)
15. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang yakin (beriman) terhadap Allah dan Rasul-Nya, lalu mereka tidak tidak yakin dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
15. "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang yakin (beriman) terhadap Allah dan Rasul-Nya, lalu mereka tidak tidak yakin dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar."
قُلۡ أَتُعَلِّمُونَ ٱللَّهَ بِدِينِكُمۡ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Qul atu'allimuunallaha bidiinikum wallahu ya'lamu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wallahu bikulli syai-in 'aliim(un)
16. Katakanlah: "Apakah kau akan memberi tahu terhadap Allah tentang agamamu, padahal Allah mengenali apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?"
16. Katakanlah: "Apakah kau akan memberi tahu terhadap Allah tentang agamamu, padahal Allah mengenali apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?"
يَمُنُّونَ عَلَيۡكَ أَنۡ أَسۡلَمُواْۖ قُل لَّا تَمُنُّواْ عَلَيَّ إِسۡلَٰمَكُمۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيۡكُمۡ أَنۡ هَدَىٰكُمۡ لِلۡإِيمَٰنِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ
Yamunnuuna 'alaika an aslamuu qul laa tamunnuu 'alayya islaamakum balillahu yamunnu 'alaikum an hadaakum lil iimaani in kuntum shaadiqiin(a)
17. Mereka merasa sudah memberi lezat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kau merasa sudah memberi lezat kepadaku dengan keislamanmu, serempak Allah, Dialah yang melimpahkan lezat kepadamu dengan menunjuki kau terhadap keimanan jikalau kau yaitu orang-orang yang benar."
17. Mereka merasa sudah memberi lezat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kau merasa sudah memberi lezat kepadaku dengan keislamanmu, serempak Allah, Dialah yang melimpahkan lezat kepadamu dengan menunjuki kau terhadap keimanan jikalau kau yaitu orang-orang yang benar."
إِنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ غَيۡبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Innallaha ya'lamu ghaibas-samaawaati wal ardhi wallahu bashiirun bimaa ta'maluun(a)
18. "Sesungguhnya Allah mengenali apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan."
18. "Sesungguhnya Allah mengenali apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan."
Penjelasan :
[1407]. Maksudnya orang-orang mukmin dihentikan menetapkan sesuatu hukum, sebelum ada ketetapan dari Allah dan RasulNya.
[1408]. Meninggikan bunyi lebih dari bunyi Nabi atau bicara keras terhadap Nabi yaitu sebuah perbuatan yang menyakiti Nabi. Karena itu terlarang melakukannya dan memicu hapusnya amal perbuatan.
[1409]. Jangan mencela dirimu sendiri tujuannya merupakan mencela antara sesama mukmin karana orang-orang mukmin seumpama satu tubuh.
[1410]. Panggilan yang jelek merupakan gelar yang tidak digemari oleh orang yang digelari, seumpama panggilan terhadap orang yang sudah beriman, dengan panggilan seperti: hai fasik, hai kafir dan sebagainya.
Di dalam Surah Al Hujurat dijelaskan tentang moral baik yang berafiliasi dengan perilaku orang mukmin terhadap Allah s.w.t., Nabi Muhammad s.a.w., perilaku terhadap kerabat mereka seagama, sopan santun dalam pergaulan dan pergaulan antar bangsa.
Sumber Referensi Terjemahan :
Kemenag
Kemenag
0 Komentar untuk "Surah Al Hujurat Arab, Latin Dan Terjemahannya"