Surah Al Fath Arab, Latin Dan Terjemahannya

Surah Al Fath Arab, Latin dan Terjemahannya - Surah AL Fath tergolong kedalam golongan surat-surat Madaniyah dan merupakan surat ke 48 dari Al Alquran yang terdiri atas 29 ayat. Surat ini diturunkan sesudah Surat Al Jum'ah dan dinamai dengan Al Fath (Kemenangan) yang diambil dari ayat pertama surat ini dari kata Fat-han. Pada sebagian besar dari surat ini menjelaskan tentang sesuatu yang bermitra dengan kemenangan yang diraih Nabi Muhammad s.a.w. dalam peperangan-peperangannya.


Surah Al Fath

Pokok isi kandungan dalam Surah Al Fath diantaranya merupakan tentang keimanan, hukum-hukum, kisah-kisah, dan yang lain mirip gunjingan bangga untuk Nabi Muhammad s.a.w. bahwa dia bareng orang mukmin akan memasuki kota Mekah dengan kemenangan, perilaku orang orang mukmin terhadap mukmin lagi dan terhadap orang kafir, sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya sudah disebutkan dalam kitab  Taurat dan Injil. Teks bacaan lafadz Surah Al Fath Arab, Latin dan Terjemahannya berikut dibawah ini :

Surah Al Fath
(Kemenangan)
Juz 26
Surat Ke 48 : 29 Ayat

بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"

إِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحٗا مُّبِينٗا

Innaa fatahnaa laka fathan mubiinaa(n)
1. "Sesungguhnya Kami sudah memamerkan kepadamu kemenangan yang nyata [1393],"

لِّيَغۡفِرَ لَكَ ٱللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِن ذَنۢبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكَ وَيَهۡدِيَكَ صِرَٰطٗا مُّسۡتَقِيمٗا

Liyaghfira lakallahu maa taqaddama min dzanbika wa maa ta-akh-khara wa yutimma ni'matahuu 'alaika wa yahdiyaka shiraathan mustaqiimaa(n)
2. "supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang sudah kemudian dan yang mau tiba serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kau terhadap jalan yang lurus,"

وَيَنصُرَكَ ٱللَّهُ نَصۡرًا عَزِيزًا

Wa yanshurakallahu nashran 'aziizaa(n) 
3. "dan supaya Allah menolongmu dengan sumbangan yang besar lengan berkuasa (banyak)."

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِيمَٰنٗا مَّعَ إِيمَٰنِهِمۡۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا

Huwal-ladzii anzalassakiinata fii quluubil mu'miniina liyazdaaduu iimaanan ma'a iimaanihim wa lillahi junuudus-samaawaati wal ardhi wa kaanallahu 'aliiman hakiimaa(n)
4. "Dia-lah yang sudah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang sudah ada). Dan kepunyaan Allah-lah prajurit langit dan bumi [1394] dan yakni Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,"

لِّيُدۡخِلَ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنۡهُمۡ سَيِّ‍َٔاتِهِمۡۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عِندَ ٱللَّهِ فَوۡزًا عَظِيمٗا

Liyudkhilal mu'miniina wal mu'minaati jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa wa yukaffira 'anhum sayyi-aatihim wa kaana dzaalika 'indallahi fauzan 'azhiimaa(n)
5. "supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin pria dan wanita ke dalam nirwana yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka abadi di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu yakni keberuntungan yang besar di segi Allah,"

وَيُعَذِّبَ ٱلۡمُنَٰفِقِينَ وَٱلۡمُنَٰفِقَٰتِ وَٱلۡمُشۡرِكِينَ وَٱلۡمُشۡرِكَٰتِ ٱلظَّآنِّينَ بِٱللَّهِ ظَنَّ ٱلسَّوۡءِۚ عَلَيۡهِمۡ دَآئِرَةُ ٱلسَّوۡءِۖ وَغَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَلَعَنَهُمۡ وَأَعَدَّ لَهُمۡ جَهَنَّمَۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرٗا

Wa yu'adz-dzibal munaafiqiina wal munaafiqaati wal musyrikiina wal musyrikaatizh-zhaanniina billahi zhannassau-i 'alaihim daa-iratussau-i wa ghadhiballahu 'alaihim wa la'anahum wa a'adda lahum jahannama wa saa-at mashiiraa(n)
6. "dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik pria dan wanita dan orang-orang musyrik pria dan wanita yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan memperoleh giliran (kebinasaan) yang amat buruk dan Allah memurkai dan mengutuk mereka serta menawarkan bagi mereka neraka Jahannam. Dan (neraka Jahannam) itulah sejahat-jahat daerah kembali."

وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا

Wa lillahi junuudus-samaawaati wal ardhi wa kaanallahu 'aziizan hakiimaa(n)
7. "Dan kepunyaan Allah-lah prajurit langit dan bumi [1395]. Dan yakni Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

إِنَّآ أَرۡسَلۡنَٰكَ شَٰهِدٗا وَمُبَشِّرٗا وَنَذِيرٗا

Innaa arsalnaaka syaahidan wa mubasy-syiran wa nadziiraa(n)
8. "Sesungguhnya Kami mendelegasikan kau selaku saksi, pembawa gunjingan bangga dan pemberi peringatan,"

لِّتُؤۡمِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُۚ وَتُسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا

Litu`minuu billahi wa rasuulihi wa tu'azziruuhu wa tuwaqqiruuhu wa tusabbihuuhu bukratan wa ashiilaa(n)
9. "supaya kau sekalian beriman terhadap Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang."

 إِنَّ ٱلَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ ٱللَّهَ يَدُ ٱللَّهِ فَوۡقَ أَيۡدِيهِمۡۚ فَمَن نَّكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفۡسِهِۦۖ وَمَنۡ أَوۡفَىٰ بِمَا عَٰهَدَ عَلَيۡهُ ٱللَّهَ فَسَيُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمٗا

Innal-ladziina yubaayi'uunaka innamaa yubaayi'uunallaha yadullahi fauqa aidiihim fa man nakatsa fa-innamaa yankutsu 'alaa nafsihi, wa man aufa bimaa 'aahada 'alaihullaha fa sayu'tiihi ajran 'azhiimaa(n)
10. "Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia terhadap kau sesungguhnya mereka berjanji setia terhadap Allah [1396]. Tangan Allah di atas tangan mereka [1397], maka barangsiapa yang melanggar janjinya tentu jawaban ia melanggar komitmen itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya terhadap Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar."

سَيَقُولُ لَكَ ٱلۡمُخَلَّفُونَ مِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ شَغَلَتۡنَآ أَمۡوَٰلُنَا وَأَهۡلُونَا فَٱسۡتَغۡفِرۡ لَنَاۚ يَقُولُونَ بِأَلۡسِنَتِهِم مَّا لَيۡسَ فِي قُلُوبِهِمۡۚ قُلۡ فَمَن يَمۡلِكُ لَكُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيۡ‍ًٔا إِنۡ أَرَادَ بِكُمۡ ضَرًّا أَوۡ أَرَادَ بِكُمۡ نَفۡعَۢاۚ بَلۡ كَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرَۢا

Sayaquulu lakal mukhallafuuna minal a'raabi syaghalatnaa amwaalunaa wa ahluunaa faastaghfir lanaa yaquuluuna bi-alsinatihim maa laisa fii quluubihim qul faman yamliku lakum minallahi syai-an in araada bikum dharran au araada bikum naf'an bal kaanallahu bimaa ta'maluuna khabiiraa(n)
11. Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: "Harta dan keluarga kami sudah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami"; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : "Maka siapakah (gerangan) yang sanggup menghalang-halangi kehendak Allah apabila Dia mengharapkan kemudharatan bagimu atau apabila Dia mengharapkan faedah bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.

بَلۡ ظَنَنتُمۡ أَن لَّن يَنقَلِبَ ٱلرَّسُولُ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِلَىٰٓ أَهۡلِيهِمۡ أَبَدٗا وَزُيِّنَ ذَٰلِكَ فِي قُلُوبِكُمۡ وَظَنَنتُمۡ ظَنَّ ٱلسَّوۡءِ وَكُنتُمۡ قَوۡمَۢا بُورٗا

Bal zhanantum an lan yanqalibarrasuulu wal mu'minuuna ilaa ahliihim abadan wa zuyyina dzaalika fii quluubikum wa zhanantum zhannassau-i wa kuntum qauman buuraa(n)
12. "Tetapi kau mengira bahwa Rasul dan orang-orang mukmin tidak sekali-kali akan kembali terhadap keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan sudah memunculkan kau menatap baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kau sudah mengira dengan sangkaan yang buruk dan kau menjadi kaum yang binasa."

وَمَن لَّمۡ يُؤۡمِنۢ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ فَإِنَّآ أَعۡتَدۡنَا لِلۡكَٰفِرِينَ سَعِيرٗا

Wa man lam yu'min billahi wa rasuulihi fa-innaa a'tadnaa lilkaafiriina sa'iiraa(n)
13. "Dan barangsiapa yang tidak beriman terhadap Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menawarkan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala."

وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ يَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۚ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورٗا رَّحِيمٗا

Wa lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi yaghfiru liman yasyaa-u wa yu'adz-dzibu man yasyaa-u wa kaanallahu ghafuuran rahiimaa(n)
14. "Dan cuma kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia memamerkan ampun terhadap siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

سَيَقُولُ ٱلۡمُخَلَّفُونَ إِذَا ٱنطَلَقۡتُمۡ إِلَىٰ مَغَانِمَ لِتَأۡخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعۡكُمۡۖ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُواْ كَلَٰمَ ٱللَّهِۚ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَٰلِكُمۡ قَالَ ٱللَّهُ مِن قَبۡلُۖ فَسَيَقُولُونَ بَلۡ تَحۡسُدُونَنَاۚ بَلۡ كَانُواْ لَا يَفۡقَهُونَ إِلَّا قَلِيلٗا

Sayaquulul mukhallafuuna idzaaanthalaqtum ilaa maghaanima lita`khudzuuhaa dzaruunaa nattabi'kum yuriiduuna an yubaddiluu kalaamallahi qul lan tattabi'uunaa kadzaalikum qaalallahu min qablu fasayaquuluuna bal tahsuduunanaa bal kaanuu laa yafqahuuna illaa qaliilaa(n)
15. Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kau berangkat untuk mengambil barang rampasan [1398] : "Biarkanlah kami, tentu kami mengikuti kamu"; mereka hendak merobah komitmen Allah. Katakanlah: "Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah sudah menentukan sebelumnya"; mereka akan mengatakan: "Sebenarnya kau dengki terhadap kami." Bahkan mereka tidak mengetahui melainkan sedikit sekali.

قُل لِّلۡمُخَلَّفِينَ مِنَ ٱلۡأَعۡرَابِ سَتُدۡعَوۡنَ إِلَىٰ قَوۡمٍ أُوْلِي بَأۡسٖ شَدِيدٖ تُقَٰتِلُونَهُمۡ أَوۡ يُسۡلِمُونَۖ فَإِن تُطِيعُواْ يُؤۡتِكُمُ ٱللَّهُ أَجۡرًا حَسَنٗاۖ وَإِن تَتَوَلَّوۡاْ كَمَا تَوَلَّيۡتُم مِّن قَبۡلُ يُعَذِّبۡكُمۡ عَذَابًا أَلِيمٗا

Qul lilmukhallafiina minal a'raabi satud'auna ilaa qaumin uulii ba'sin syadiidin tuqaatiluunahum au yuslimuuna fa-in tuthii'uu yu'tikumullahu ajran hasanan wa in tatawallau kamaa tawallaitum min qablu yu'adz-dzibkum 'adzaaban aliimaa(n)
16. Katakanlah terhadap orang-orang Badwi yang tertinggal: "Kamu akan diajak untuk (memerangi) kaum yang mempunyai kekuatan yang besar, kau akan memerangi mereka atau mereka mengalah (masuk Islam). Maka apabila kau patuhi (ajakan itu) tentu Allah akan memamerkan kepadamu pahala yang bagus dan apabila kau berpaling sebagaimana kau sudah berpaling sebelumnya, tentu Dia akan mengazab kau dengan azab yang pedih."

لَّيۡسَ عَلَى ٱلۡأَعۡمَىٰ حَرَجٞ وَلَا عَلَى ٱلۡأَعۡرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى ٱلۡمَرِيضِ حَرَجٞۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ يُدۡخِلۡهُ جَنَّٰتٍ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَمَن يَتَوَلَّ يُعَذِّبۡهُ عَذَابًا أَلِيمٗا

Laisa 'alal a'maa harajun wa laa 'alal a'raji harajun wa laa 'alal mariidhi harajun wa man yuthi'illaha wa rasuulahuu yudkhilhu jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru wa man yatawalla yu'adz-dzibhu 'adzaaban aliimaa(n)
17. "Tiada dosa atas orang-orang yang buta dan atas orang yang pincang dan atas orang yang sakit (apabila tidak ikut berperang). Dan barangsiapa yang taat terhadap Allah dan Rasul-Nya; tentu Allah akan memasukkannya ke dalam nirwana yang mengalir di bawahnya sungai-sungai dan barang siapa yang berpaling pasti akan diazab-Nya dengan azab yang pedih."

لَّقَدۡ رَضِيَ ٱللَّهُ عَنِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ يُبَايِعُونَكَ تَحۡتَ ٱلشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمۡ فَأَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ عَلَيۡهِمۡ وَأَثَٰبَهُمۡ فَتۡحٗا قَرِيبٗا

Laqad radhiyallahu 'anil mu'miniina idz yubaayi'uunaka tahtasy-syajarati fa'alima maa fii quluubihim fa-anzalassakiinata 'alaihim wa-atsaabahum fathan qariibaa(n)
18. "Sesungguhnya Allah sudah ridha terhadap orang-orang mukmin dikala mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon [1399], maka Allah mengenali apa yang ada dalam hati mereka kemudian menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi jawaban terhadap mereka dengan kemenangan yang erat (waktunya) [1400]."

وَمَغَانِمَ كَثِيرَةٗ يَأۡخُذُونَهَاۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمٗا

Wa maghaanima katsiiratan ya'khudzuunahaa wa kaanallahu 'aziizan hakiimaa(n)
19. "Serta harta rampasan yang banyak yang sanggup mereka ambil. Dan yakni Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

وَعَدَكُمُ ٱللَّهُ مَغَانِمَ كَثِيرَةٗ تَأۡخُذُونَهَا فَعَجَّلَ لَكُمۡ هَٰذِهِۦ وَكَفَّ أَيۡدِيَ ٱلنَّاسِ عَنكُمۡ وَلِتَكُونَ ءَايَةٗ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَيَهۡدِيَكُمۡ صِرَٰطٗا مُّسۡتَقِيمٗا

Wa 'adakumullahu maghaanima katsiiratan ta'khudzuunahaa fa'ajjala lakum haadzihii wa kaffa aidiyannaasi 'ankum wa litakuuna aayatal(n)-lilmu'miniina wa yahdiyakum shiraathan mustaqiimaa(n)
20. "Allah prospektif terhadap kau harta rampasan yang banyak yang sanggup kau ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu [1401] dan Dia menahan tangan insan dari (membinasakan)mu (agar kau mensyukuri-Nya) dan mudah-mudahan hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mukmin dan mudah-mudahan Dia menunjuki kau terhadap jalan yang lurus."

وَأُخۡرَىٰ لَمۡ تَقۡدِرُواْ عَلَيۡهَا قَدۡ أَحَاطَ ٱللَّهُ بِهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٗا

Wa ukhraa lam taqdiruu 'alaihaa qad ahaathallahu bihaa wa kaanallahu 'alaa kulli syai-in qadiiraa(n)
21. "Dan (telah prospektif pula kemenangan-kemenangan) yang lain (atas negeri-negeri) yang kau belum sanggup menguasainya yang sangat Allah sudah menentukan-Nya [1402]. Dan yakni Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

وَلَوۡ قَٰتَلَكُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوَلَّوُاْ ٱلۡأَدۡبَٰرَ ثُمَّ لَا يَجِدُونَ وَلِيّٗا وَلَا نَصِيرٗا

Wa lau qaatalakumul-ladziina kafaruu lawallawuul adbaara tsumma laa yajiduuna wa liyyan wa laa nashiiraa(n)
22. "Dan sekiranya orang-orang kafir itu memerangi kau pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah) kemudian mereka tiada memperoleh pelindung dan tidak (pula) penolong".

سُنَّةَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلُۖ وَلَن تَجِدَ لِسُنَّةِ ٱللَّهِ تَبۡدِيلٗا

Sunnatallahillatii qad khalat min qablu wa lan tajida lisunnatillahi tabdiilaa(n)
23. "Sebagai sebuah sunnatullah [1403] yang sudah berlaku sejak dahulu, kau sekali-kali tiada akan mendapatkan pergeseran bagi sunnatullah itu."

وَهُوَ ٱلَّذِي كَفَّ أَيۡدِيَهُمۡ عَنكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ عَنۡهُم بِبَطۡنِ مَكَّةَ مِنۢ بَعۡدِ أَنۡ أَظۡفَرَكُمۡ عَلَيۡهِمۡۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرًا

Wa huwal-ladzii kaffa aidiyahum 'ankum wa aidiyakum 'anhum bibathni makkata min ba'di an azhfarakum 'alaihim wa kaanallahu bimaa ta'maluuna bashiiraa(n)
24. "Dan Dia-lah yang menahan tangan mereka dari (membinasakan) kau dan (menahan) tangan kau dari (membinasakan) mereka di tengah kota Mekah sesudah Allah mengungguli kau atas mereka, dan yakni Allah Maha Melihat apa yang kau kerjakan."

هُمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ وَٱلۡهَدۡيَ مَعۡكُوفًا أَن يَبۡلُغَ مَحِلَّهُۥۚ وَلَوۡلَا رِجَالٌ مُّؤۡمِنُونَ وَنِسَآءٌ مُّؤۡمِنَٰتٞ لَّمۡ تَعۡلَمُوهُمۡ أَن تَطَ‍ُٔوهُمۡ فَتُصِيبَكُم مِّنۡهُم مَّعَرَّةُۢ بِغَيۡرِ عِلۡمٖۖ لِّيُدۡخِلَ ٱللَّهُ فِي رَحۡمَتِهِۦ مَن يَشَآءُۚ لَوۡ تَزَيَّلُواْ لَعَذَّبۡنَا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ عَذَابًا أَلِيمًا

Humul-ladziina kafaruu wa shadduukum 'anil masjidil haraami wal hadya ma'kuufan an yablugha mahillahu wa laulaa rijaalun mu'minuuna wa nisaa-un mu'minaatun lam ta'lamuuhum an tatha-uuhum fatushiibakum minhum ma'arratun bighairi 'ilmin liyudkhilallahu fii rahmatihi man yasyaa-u lau tazayyaluu la'adz-dzabnaal-ladziina kafaruu minhum 'adzaaban aliimaa(n)
25. "Merekalah orang-orang yang kafir yang membatasi kau dari (masuk) Masjidil Haram dan membatasi binatang korban hingga ke daerah (penyembelihan)nya. Dan kalau tidaklah alasannya pria yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukmin yang tiada kau ketahui, bahwa kau akan membunuh mereka yang menyebabkan kau ditimpa kesulitan tanpa pengetahuanmu (tentulah Allah tidak akan menahan tanganmu dari membinasakan mereka). Supaya Allah memasukkan siapa yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Sekiranya mereka tidak bercampur-baur, tentulah Kami akan mengazab orang-orang yag kafir di antara mereka dengan azab yang pedih."

إِذۡ جَعَلَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فِي قُلُوبِهِمُ ٱلۡحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ وَأَلۡزَمَهُمۡ كَلِمَةَ ٱلتَّقۡوَىٰ وَكَانُوٓاْ أَحَقَّ بِهَا وَأَهۡلَهَاۚ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٗا

Idz ja'alal-ladziina kafaruu fii quluubihimul hamiyyata hamiyyatal jaahiliyyati fa-anzalallahu sakiinatahu 'alaa rasuulihi wa 'alal mu`miniina wa alzamahum kalimatattaqwa wa kaanuu ahaqqa bihaa wa ahlahaa wa kaanallahu bikulli syai-in 'aliimaa(n)
26. "Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka keangkuhan (yaitu) keangkuhan jahiliyah kemudian Allah menurunkan ketenangan terhadap Rasul-Nya, dan terhadap orang-orang mukmin dan Allah mengharuskan terhadap mereka kalimat-takwa [1404] dan yakni mereka berhak dengan kalimat takwa itu dan pantas memilikinya. Dan yakni Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."

لَّقَدۡ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلرُّءۡيَا بِٱلۡحَقِّۖ لَتَدۡخُلُنَّ ٱلۡمَسۡجِدَ ٱلۡحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمۡ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَۖ فَعَلِمَ مَا لَمۡ تَعۡلَمُواْ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتۡحٗا قَرِيبًا

Laqad shadaqallahu rasuulahurru'yaa bil haqqi latadkhulunnal masjidal haraama in syaa-allahu aaminiina muhalliqiina ruuusakum wa muqash-shiriina laa takhaafuuna fa'alima maa lam ta'lamuu faja'ala min duuni dzaalika fathan qariibaa(n)
27. "Sesungguhnya Allah akan menandakan terhadap Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya dengan sesungguhnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kau pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam kondisi aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, sedang kau tidak merasa takut. Maka Allah mengenali apa yang tiada kau pahami dan Dia memamerkan sebelum itu kemenangan yang dekat [1405]."

هُوَ ٱلَّذِيٓ أَرۡسَلَ رَسُولَهُۥ بِٱلۡهُدَىٰ وَدِينِ ٱلۡحَقِّ لِيُظۡهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ شَهِيدٗا

Huwal-ladzii arsala rasuulahuu bil hudaa wa diinil haqqi liyuzhhirahu 'aladdiini kullihi wa kafa billahi syahiidaa(n)
28. "Dia-lah yang mendelegasikan Rasul-Nya dengan menjinjing isyarat dan agama yang hak mudah-mudahan dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah selaku saksi."

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ تَرَىٰهُمۡ رُكَّعٗا سُجَّدٗا يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٰنٗاۖ سِيمَاهُمۡ فِي وُجُوهِهِم مِّنۡ أَثَرِ ٱلسُّجُودِۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمۡ فِي ٱلتَّوۡرَىٰةِۚ وَمَثَلُهُمۡ فِي ٱلۡإِنجِيلِ كَزَرۡعٍ أَخۡرَجَ شَطۡ‍َٔهُۥ فَ‍َٔازَرَهُۥ فَٱسۡتَغۡلَظَ فَٱسۡتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِۦ يُعۡجِبُ ٱلزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ ٱلۡكُفَّارَۗ وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ مِنۡهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمَۢا

Muhammadun rasuulullahi waal-ladziina ma'ahuu asyiddaa-u 'alal kuffaari ruhamaa-u bainahum taraahum rukka'an sujjadan yabtaghuuna fadhlaa minallahi wa ridhwaanan siimaahum fii wujuuhihim min atsarissujuudi dzaalika matsaluhum fiittauraati wa matsaluhum fii-injiili kazar'in akhraja syathahu faaazarahu faastaghlazha faastawa 'alaa suuqihi yu'jibuzzurraa'a liyaghiizha bihimul kuffaara wa 'adallahul-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati minhum maghfiratan wa ajran 'azhiimaa(n)

29. "Muhammad itu yakni delegasi Allah dan orang-orang yang bareng dengan dia yakni keras terhadap orang-orang kafir, namun berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, gejala mereka terlihat pada paras mereka dari bekas sujud [1406]. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yakni mirip tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu memunculkan tanaman itu besar lengan berkuasa kemudian menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu mengasyikkan hati penanam-penanamnya alasannya Allah hendak menyebalkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah prospektif terhadap orang-orang yang beriman dan menjalankan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar."

Penjelasan :
[1393]. Menurut rekomendasi sebagian jago Tafsir yang dimaksud dengan kemenangan itu merupakan kemenangan penaklukan Mekah, dan ada yang menyampaikan penaklukan negeri Rum dan ada pula yang menyampaikan Perdamaian Hudaibiyah. Tetapi pada lazimnya jago Tafsir beropini bahwa yang dimaksud di sini merupakan Perdamaian Hudaibiyah. 
[1394]. Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi merupakan penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin mirip malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya, 
[1395]. Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi merupakan penolong yang dijadikan Allah untuk orang-orang mukmin mirip malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan sebagainya, 
[1396]. Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mendatangi Mekkah untuk melaksanakan 'umrah dan menyaksikan keluarga-keluarga mereka yang sudah usang ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah dia berhenti dan mendelegasikan Utsman bin Affan lebih dulu ke Mekah untuk menyodorkan maksud kemunculan dia dan kau muslimin. Mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, namun tidak juga tiba alasannya Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman sudah dibunuh. Karena itu Nabi mengusulkan mudah-mudahan kau muslimin melaksanakan bai'ah (janji setia) terhadap beliau. Merekapun mengadakan komitmen setia terhadap Nabi dan mereka akan memerangi kau Quraisy bareng Nabi hingga kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini sudah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, alasannya itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengantar delegasi untuk mengadakan perjanjian hening dengan kaum muslimin. Perjanjian ini kondang dengan Shulhul Hudaibiyah. 
[1397]. Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul merupakan menaruh tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Kaprikornus maksud tangan Allah di atas mereka merupakan untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Kaprikornus seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. Hendaklah diamati bahwa Allah Maha Suci dari segala sifat-sifat yang seumpama makhluknya. 
[1398]. Maksudnya: berangkat untuk pergi berperang. 
[1399]. Pada bulan Zulkaidah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mendatangi Mekkah untuk melaksanakan 'umrah dan menyaksikan keluarga-keluarga mereka yang sudah usang ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah dia berhenti dan mendelegasikan Utsman bin Affan lebih dulu ke Mekah untuk menyodorkan maksud kemunculan dia dan kau muslimin. Mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, namun tidak juga tiba alasannya Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman sudah dibunuh. Karena itu Nabi mengusulkan mudah-mudahan kau muslimin melaksanakan bai'ah (janji setia) terhadap beliau. Merekapun mengadakan komitmen setia terhadap Nabi dan mereka akan memerangi kau Quraisy bareng Nabi hingga kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini sudah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, alasannya itu disebut Bai'atur Ridwan. Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim delegasi untuk mengadakan perjanjian hening dengan kaum muslimin. Perjanjian ini kondang dengan Shulhul Hudaibiyah. 
[1400]. Yang dimaksud dengan kemenangan yang dekat merupakan kemenangan kaum muslimin pada perang Khaibar. 
[1401]. Maksudnya: Allah prospektif harta rampasan yang banyak terhadap kaum muslimin, selaku pendahuluan dari harta rampasan yang banyak yang dikaruniakan-Nya itu, Allah memamerkan harta rampasan yang mereka dapatkan pada perang Khaibar itu. 
[1402]. Maksudnya: Allah sudah prospektif terhadap kaum muslimin untuk menaklukkan negeri-negeri yang lain yang di waktu itu mereka belum sanggup menaklukkannya; namun negeri-negeri itu sudah ditentukan Allah untuk ditaklukkan oleh kaum Muslimin dan dijaga-Nya dari penaklukan-penaklukan orang-orang lain. Janji Allah ini sudah terbukti dengan ditaklukkannya negeri-negeri Persia dan Rumawi oleh kaum Muslimin. 
[1403]. Sunnatullah yakni aturan Allah yang sudah ditetapkanNya. 
[1404]. Kalimat takwa merupakan kalimat tauhid dan memurnikan ketaatan terhadap Allah. 
[1405]. Selang beberapa usang sebelum terjadi Perdamaian Hudaibiyah Nabi Muhammad s.a.w. berkhayal bahwa dia bareng para sahabatnya memasuki kota Mekah dan Masjidil Haram dalam kondisi sebahagian mereka bercukur rambut dan sebahagian lagi bergunting. Nabi menyampaikan bahwa mimpi dia itu akan terjadi nanti. Kemudian gunjingan ini tersiar di kelompok kaum muslim, orang-orang munafik, orang-orang Yahudi dan Nasrani. Setelah terjadi perdamaian Hudaibiyah dan kaum muslimin waktu itu tidak hingga memasuki Mekah maka orang-orang munafik memperolok-olokkan Nabi dan menyatakan bahwa mimpi Nabi yang dibilang dia pasti akan terjadi itu yakni bohong belaka. Maka turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti akan menjadi kenyataan di tahun yang mau datang. Dan sebelum itu dalam waktu yang erat Nabi akan menaklukkan kota Khaibar. Andaikata pada tahun terjadinya Perdamaian Hudaibiyah itu kaum muslim memasuki kota Mekah, maka dikhawatirkan keamanan orang-orang yang menyembunyikan imannya yang berada dalam kota Mekah waktu itu. 
[1406]. Maksudnya: pada air paras mereka kelihatan keimanan dan kesucian hati mereka.

Dalam Surah Al Fath dijelaskan tentang peristiwa yang bermitra dengan perdamaian Hudaibiyah dan komitmen Allah akan kemenagan kaum muslimin dan ditutup dengan diterangkannya sifat-sifat Nabi Muhammad s.a.w. dan para sahabatnya.

Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI

Related : Surah Al Fath Arab, Latin Dan Terjemahannya

0 Komentar untuk "Surah Al Fath Arab, Latin Dan Terjemahannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close