Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71; 17 Agustus 2016_Bagi para Pembina Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI yang ke-71 tahun 2016 di jenjang sekolah SD/SMP/SMA dan di instansi-instansi dinas pendidikan dan kebudayaan bisa membacakan teks "Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy pada Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Tahun 2016" pada upacara peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2016. Adapun naskah pidato Mendikbud selengkapnya, menyerupai di bawah ini. Baca juga Teks Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pada Peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan RI Tahun 2016
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, alasannya yaitu pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan sanggup merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.
Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, tanaman dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan impian bersama.
Satu dari empat impian mulia yang ingin diwujudkan Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah UUD Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Para akseptor upacara yang saya hormati,
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara bersama-sama tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada ketika memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, ketika ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta karakter secepat Indonesia.
Saat ini kiprah mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di masa 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.
Pertama, membekali bawah umur Indonesia dengan pendidikan karakter semoga bisa mengikuti keadaan pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya kiprah sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman berguru yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya berguru yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.
Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua yaitu guru sekaligus sebagai panutan bagi anak alasannya yaitu sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang serasi antara orang renta dengan sekolah yaitu kunci suksesnya pendidikan anak.
Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapat layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah kawasan dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang bisa mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) semoga sanggup melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.
Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melaksanakan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah mempunyai keterampilan yang diharapkan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan kiprah serta pemerintah kawasan dan industri.
Para siswa yang saya cintai,
Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di bahu kalian lah bisa kami titipkan kiprah membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.
Dirgahayu Republik Indonesia
Jayalah dunia pendidikan dan kebudayaan
Jayalah negeriku, jayalah Indonesia
Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016
Selamat Pagi, dan Salam sejahtera bagi kita semua.
Alhamdulillah, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, alasannya yaitu pada hari ini kita diberi karunia sehat wal’afiat dan sanggup merayakan 71 tahun kemerdekaan Negara kita tercinta, Republik Indonesia, di mana pun kita berada.
Tepat 71 tahun yang lalu, lagu kebangsaan menggetarkan pengibaran bendera pusaka di langit biru Ibu Pertiwi, sebagai penanda lahirnya Negara Republik Indonesia. Negara kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia, yang terbentang di sepanjang khatulistiwa dengan keragaman etnis budaya, bahasa, tanaman dan fauna yang tersebar di 17 ribu pulau, yang dipersatukan oleh kesadaran mewujudkan impian bersama.
Satu dari empat impian mulia yang ingin diwujudkan Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena itulah UUD Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan, setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Para akseptor upacara yang saya hormati,
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa telah kita lakukan secara bersama-sama tanpa mengenal lelah dan tidak akan pernah berhenti. Pada ketika memproklamasikan kemerdekaan 95% penduduknya buta huruf, ketika ini bangsa Indonesia telah berhasil membalik keadaan menjadi 96% melek huruf. Tidak banyak negara yang bisa mengatasi buta karakter secepat Indonesia.
Saat ini kiprah mendesak dunia pendidikan memastikan setiap anak Indonesia mempunyai keterampilan yang dibutuhkan untuk menang di masa 21. Untuk itu, ada tiga hal yang mendesak yang harus dilakukan sesuai amanat Nawacita.
Pertama, membekali bawah umur Indonesia dengan pendidikan karakter semoga bisa mengikuti keadaan pada lingkungan global yang dinamis dan beragam. Pendidikan karakter bukan hanya kiprah sekolah, namun juga masyarakat dan keluarga. Mari kita jadikan sekolah sebagai rumah kedua dan sebagai taman berguru yang menyenangkan. Mari kita tumbuhkan kebiasaan baik pada setiap anak Indonesia. Mari kita tumbuhkan lingkungan dan budaya berguru yang serasi antara sekolah, masyarakat dan keluarga.
Pendidikan berawal dari keluarga dan orangtua yaitu guru sekaligus sebagai panutan bagi anak alasannya yaitu sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga. Di lingkungan keluarga nilai-nilai kasih sayang harus ditumbuhsuburkan, sementara di sekolah perlu dibangun dan dikembangkan karakter sosial anak. Karena itu sinergi yang serasi antara orang renta dengan sekolah yaitu kunci suksesnya pendidikan anak.
Kedua, memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa ada diskriminasi, mendapat layanan pendidikan yang bermutu secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Kesenjangan layanan pendidikan harus diperkecil. Untuk itu kami mengajak sekolah, pemerintah kawasan dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua anak dan siswa dari keluarga kurang bisa mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) semoga sanggup melanjutkan pendidikannya paling sedikit 12 tahun.
Negara juga sedang memperluas ketersediaan layanan pendidikan di daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan membangun sekolah garis depan. Saat ini negara melaksanakan rehabilitasi sekolah yang rusak berat, serta memenuhi sarana/prasarana untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga, memastikan bahwa lulusan sekolah mempunyai keterampilan yang diharapkan untuk memasuki dunia kerja serta bisa memenangkan persaingan regional dan global. Karena itu, Nawacita mengamanatkan pentingnya pengembangan pendidikan vokasi yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Saat ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang merevitalisasi pendidikan vokasi dengan melibatkan kiprah serta pemerintah kawasan dan industri.
Para siswa yang saya cintai,
Tahun 2045 kita akan memperingati 100 tahun kemerdekaan. Kami percaya bahwa di bahu kalian lah bisa kami titipkan kiprah membawa Indonesia ke puncak kejayaannya. Teruslah belajar, teruslah mengejar cita-cita. Kalianlah Generasi Emas 2045 itu.
Dirgahayu Republik Indonesia
Jayalah dunia pendidikan dan kebudayaan
Jayalah negeriku, jayalah Indonesia
Silakan Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 Tahun 2016 File PDF
Demikian wacana Naskah Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-71 Kemerdekaan Reublik Indonesia Tahun 2016. Sekali merdeka tetap merdeka.
0 Komentar untuk "Download Naskah Pidato Sambutan Mendikbud Pada Upacara Peringatan Hut Ri Ke-71 Tahun 2016"