Euforia Kelulusan

 satu perpindahan dari jenjang yang satu ke jenjang lainnya Euforia KelulusanLulus merupakan satu pergantian .. satu bekal selanjutnya.. satu perpindahan dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain.. Lulus merupakan dikala dimana kita sudah mulai bangkit sendiri, mempersiapkan masa depan, menapaki hidup yang baru, menekuni pribadi ke dunia konkret dengan semua hak dan kewajiban, dengan semua resiko dan konsekuensi dari langkah-langkah yang kita ambil.. Lulus merupakan penetapan bahwa dikala ini, "salah" merupakan kata yang mesti dihindari, "tanggung jawab" merupakan kata yang mutlak mesti dimiliki, dan "berusaha" merupakan kata yang semestinya terjadi. Lulus merupakan status yang mengganti kondisi, tidak lagi menjadi anak emas yang masih bisa salah dan seenaknya, namun sudah menjadi bab dari penduduk dunia yang HARUS menampilkan kontribusi, dalam bentuk apapun, setidaknya pergantian kearah yang lebih baik lagi.

Lulus terdengar menjadi mengerikan.. namun tidak juga, alasannya kita tidak lulus sendiri, alasannya kita tidak hidup sendiri, alasannya kita tidak menghadapi dunia konkret sendiri, alasannya proses mencar ilmu itu tidak akan pernah berhenti cuma dengan kata "lulus", dan alasannya kita masih memiliki orang-orang yang kita sayangi dan menyayangiku yang mendampingiku di permulaan kehidupanku.. Lulus bukanlah cuma suatu tamat dari satu masa, namun juga permulaan dari masa yang lain. Kita niscaya bisa, kami niscaya bisa, alasannya kita sudah sudah biasa "lulus" dari suatu hal dan mengawali hal yang lain.
Jika kita meninjau lagi esensi cobaan (ujian papun itu tergolong cobaan kehidupan) merupakan untuk menguji seberapa mampukah kita dan apakah sudah saatnya kita naik ke tingkat ke jenjang yang lebih tinggi atau mesti mengulang tingkat ini lagi? Bagi yang sudah lulus (bisa lanjut ke jenjang selanjutnya) semestinya bersyukur tetapi tidak terlena dengan euforia alasannya perjalanan masih jauh. Sedangkan yang masih mengulang hendaknya bersabar dengan berupaya lebih baik.

Barangsiapa diuji kemudian bersabar, diberi kemudian bersyukur, dizalimi kemudian memaafkan dan menzalimi kemudian beristighfar maka bagi mereka keamanan dan mereka tergolong orang-orang yang menemukan hidayah. (HR. Al-Baihaqi.

Moga kelulusan kali dimaknai oleh siswa dengan bersyukur, bukan dengan corat-coret, moga masih inget jelang UN waktu ada tausyiah di sekolah.... semoga

Related : Euforia Kelulusan

0 Komentar untuk "Euforia Kelulusan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close