Salamedukasi.com, Publikasikaryatulis - Lula yakni seekor lele yang paling besar di antara ikan-ikan yang ada di bak milik pak Juki. Lula mempunyai dua teman dekat yakni seekor ikan mas yang manis berjulukan Meri dan seekor ikan nila berjulukan Ucil. Setiap pagi dan sore pak Juki senantiasa memberi makan terhadap ikan peliharaannya. “Prakk prakk….. “, bunyi pakan ikan yang dilempar ke bak oleh pak Juki.
“Minggir kalian semua!!! ”, teriak Lula menghalau semua ikan yang ada di depannya biar beliau dapat leluasa menyantap semuanya.
Setiap hari Lula bersikap layaknya ratu di bak tersebut. Ikan yang lainya senantiasa mengikuti perintah Lula alasannya yakni mereka semua takut dengan badan Lula yang amat besar, belum lagi sengatnya yang mengerikan.
“Hey Ucil! tubuhmu kecil sekali apa kau tak pernah makan sahabatku...?”, usikan Lula yang telah biasa dilontarkan terhadap Ucil dan ikan-ikan lain yang berskala kecil.
“Bukan tak pernah makan, tetapi memang tubuhku segini dari dulu…”, jawab Ucil dengan sarat kesabaran.
Suatu hari Lula mendengar percakapan pak Juki dengan anaknya, bahwa beliau akan mengambil ikan paling besar di kolamnya untuk dimakan. Sejak dikala itu Lula tidak mau makan lagi.
“Lula kau kenapa telah dua hari ini tidak mau makan? Nanti kau sakit Lula.” tanya Ucil dengan sarat kekhawatiran.
“Emm…aku…emm….. saya sedang pembatasan makanan Ucil. ” jawab Lula dengan lemas.
“Diet bukan memiliki arti kau tidak makan Lula itu cuma akan membuatmu sakit, kau cuma perlu meminimalkan takaran makanmu Lula” ujar Meri.
Sampai pada balasannya Lula menceritakan seluruhnya terhadap kedua sahabatnya. Mereka sungguh terkejut dan merasa khawatir jikalau mesti kehilangan Lula. Sudah tiga hari Lula tidak makan apapun, hal itu menghasilkan tubuhnya sungguh lemas bahkan sulit untuk bergerak. Melihat ikannya yang paling besar sering membisu mengapung tidak bergerak, pak Juki pribadi mengambil seser kemudian menangkap Lula.
“Lula awasss…..” teriak Ucil yang menyaksikan pak Juki akan menangkap Lula tetapi telah terlambat, Lula telah ditangkap dan kemungkinan akan secepatnya diolah oleh istri pak Juki.
Sejak Lula tertangkap semua ikan di bak hidup damai, tidak ada yang saling mengejek dan menguasai makanan.
“Teman-teman kita dihentikan rakus dan kita mesti saling menghargai orang lain biar hidup kita senang yaa…”, rekomendasi Meri terhadap semua penghuni kolam.
Pengirim : Alfiana Nur Azizah (alfiananurazizah96@gmail.com) - Mahasiswi di IAIN Purwokerto. Alamat : Alamat : Desa Karang Duren Kecamatan Bobotsari Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah. HP 082134280627.
Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini.
0 Komentar untuk "Dongeng Lula Si Rakus Oleh Alfiana Nur Azizah, Mahasiswi Iain Purwokerto"