Masalah Menuntut Ilmu Jarak Jauh Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan Oleh Mega Lugita Pendidikan Luar Sekolah (Fkip) Universitas Sriwijaya

Sahabat Edukasi yang berbahagia… Pandemi Covid-19 menghasilkan sekolah tatap wajah ditiadakan dan dilaksanakan dalam tata cara pembelajaran daring. Pembelajaran daring yang telah diberlakukan selama setahun lebih ini pastinya mempunyai pengaruh faktual dan negatif bagi seluruh kelompok penduduk luas, salah satunya mempunyai pengaruh terhadap siswa sekolah dasar yang berada di Kabupaten Lahat. Dampak faktual dari pembelajaran jarak jauh  terhadap anak SD  yaitu mereka sanggup menghabiskan waktu bareng keluarga, disamping itu juga sanggup mempererat hubungan antara anak dan orang renta juga dengan kerabat nya ,serta orang renta mempunyai banyak potensi dalam menampilkan pendidikan informal terhadap anaknya selama dirumah. Selain itu, pengaruh negatif bagi anak SD dengan adanya pembelajaran jarak jauh ini merupakan dalam hal dilema berguru nya yang dimana sanggup disebabkan oleh banyak faktor,baik itu dari aspek internal maupun eksternal.

Faktor internal yang memicu dilema berguru pada anak sekolah dasar dalam pembelajaran daring ini merupakan kurangnya minat dan kemauan anak dalam belajar, kurangnya minat tersebut pada anak  sebagian besar disebabkan lantaran anak lebih suka main game ketimbang belajar. Se-usia siswa sekolah dasar yang terbilang masih bawah umur mereka condong mempunyai sifat yang gampang jenuh utamanya jikalau cuma terpaku pada satu objek umpamanya dalam kegiatan belajar. Anak yang berguru dirumah minat dan semangatnya dalam berguru jauh lebih kecil dibandingkan dengan anak yang berguru eksklusif tatap wajah di sekolah, hal ini disebabkan lantaran keadaan dan situasi dalam pembelajaran yang berbeda. 


Anak yang berguru di rumah cuma terpaku pada orang renta selaku pendidik dan juga buku selaku materi pedoman ,kondisi tersebut sungguh cepat menghasilkan anak merasa jenuh dan gampang mengantuk ditambah lagi pikirannya selalu  tertuju terhadap game, hal ini makin menghasilkan anak  tidak konsentrasi dan malas belajar. Sedangkan anak yang berguru eksklusif tatap wajah di sekolah biasanya  minat dan semangatnya dalam berguru tinggi yang disebabkan oleh kondisi  dan suasana  pembelajaran di sekolah itu menggembirakan , mungkin lantaran banyak kawan dekat ditambah lagi  metode pembelajaran yang dijalankan oleh pendidik  berhasil menawan perhatian siswa selaku umpamanya pendidik yang menggunakan metode pembelajaran menggunakan video animasi yang menghasilkan proses pembelajaran menawan sehingga akseptor didik akan muncul rasa semangat dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran lantaran mereka merasa senang dengan video animasi yang ditayangkan,dengan itu kegiatan berguru yang dilaksanakan didalam kelas akan berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sedangkan aspek eksternal yang memicu dilema berguru pada anak sekolah dasar dalam pembelajaran daring ini merupakan salah satunya halangan jaringan kanal internet, terbatasnya teknologi dari akseptor didik, serta efektivitas kegiatan berguru mengajar. Kendala jaringan kanal internet ini merupakan tantangan bagi anak sekolah dasar yang tidak punya kuota internet mencukupi serta bagi anak  yang bermukim didaerah pedesaan, umpamanya di desa perangai yang di mana sinyal internet yang tersedia didaerah tersebut cuma sinyal Telkomsel, tetapi tidak semua siswa sekolah dasar didaerah tersebut mempunyai kartu Telkomsel dan sanggup membelinya lantaran halangan dari sisi ekonomi. Selain itu halangan dari terbatasnya teknologi, faktanya dari siswa sekolah dasar yang berada di Kabupaten Lahat itu masih banyak yang tidak punya laptop,komputer, ataupun HP yang menghasilkan anak tersebut ketinggalan pelajaran yang diberikan secara online ,tidak mengenali isu dari pendidik maupun teman-teman sebaya, tidak pernah menghimpun tugas,serta tidak pernah hadir dalam pembelajaran online baik itu dari Zoom, Whatsapp, Line, Facebook, dan lain-lain. Efektivitas kegiatan berguru mengajar juga terusik dikarenakan beban kiprah berat,waktu pengolahan kiprah sedikit,minimnya kemampuan guru dalam pendidikan jarak jauh menyerupai proses berguru jadi tidak menarik,media digital yang digunakan guru terbatas, serta guru cuma memburu ketuntasan capaian kurikulum.

Penulis berharap dari pembelajaran jarak jauh ini pemerintah maupun lembaga-lembaga terkait sanggup menampilkan budget untuk internet gratis, serta memperbanyak dalam pemenuhan kepraktisan menyerupai komputer ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten lahat khususnya juga di sekolah dasar,selain itu dari pihak sekolahnya juga sanggup menampilkan wifi gratis,diharapkan juga terhadap setiap para pendidik untuk menampilkan nilai sesuai dengan capaian dari akseptor didik tidak cuma memburu ketuntasan capaian dari kurikulum saja, disamping itu untuk para orang renta dalam mengajari anaknya  juga sanggup menggunakan metode berguru yang menawan mudah-mudahan anaknya semangat dan tidak malas untuk belajar.

Penulis : MEGA LUGITA Email : megalugita123@gmail.com, Mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah (FKIP) Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan.

Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web di sini.

0 Komentar untuk "Masalah Menuntut Ilmu Jarak Jauh Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan Oleh Mega Lugita Pendidikan Luar Sekolah (Fkip) Universitas Sriwijaya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)
close
close