Perkembangan Pendidikan tak sanggup dipisahkan dari pesatnya pertumbuhan teknologi, datangnya banyak sekali macam teknologi sungguh menolong para guru untuk membuatkan kreativitas, sedangkan pengembangan media pembelajaran senantiasa dihubungkan dengan budaya prilaku global. Dengan demikian kelancaran proses pembelajaran dimasa pandemi Covid-19 memaksa semua guru untuk menggunakan teknologi dan masuk kedalam budaya global.
Para guru memang telah semestinya menjadi pembelajar yang baik. Tuntutan untuk mempelajari media teknologi kenyataannya menjadi beban bagi banyak guru, pasti saja dengan bervariasi alasan; telah renta mengaku gaptek menjadi argumentasi yang paling banyak, tidak ada waktu, dan telah telat silahkan yang masih muda saja, demikian argumentasi yang terucap ringan dari para pendidik. Padahal siapa pun idealnya senantiasa ingin membuka diri untuk meningkat dengan mempelajari hal-hal gres apalagi teknologi. Ilmu teknologi membuka kanal komunikasi yang sungguh bagus dan efektif dalam menyodorkan pembelajaran.
Ilmu semiotika menjadi salah satu cabang ilmu yang telah menyatu dan tak sanggup dipisahkan dari media Sosial. Melalui media sosial ilmu semiotika sanggup dipraktekkan secara serempak dengan pembelajaran dalam fitur tersebut. Penulis katakan demikian alasannya sesuai dengan definisi semiotika secara umum. Semiotika merupakan ilmu yang mempelajari perihal tanda, dan berfungsinya tanda, serta bikinan makna, demikian dinyatakan oleh Zaest ( dalam Pilliang, 1999 : 12). Dari teori tersebut sanggup diterangkan bahwa nyaris semua teknologi yang kita gunakan dan jadikan media pembelajaran memiliki fitur-fitur yang sanggup kita perkenalkan pada para siswa selaku ilmu semiotika.
Memperkenalkan dan mengajarkan semiotika lewat teknologi pada siswa sangatlah mudah, disamping itu tentu akan lebih menawan dari pada kita mengajarkannya secara manual menyerupai zaman sebelum adanya teknologi. Dahulu, sebelum majunya teknologi, ilmu semiotika terasa susah untuk diajarkan bahkan tak sedikit guru yang mengabaikan pengenalan ilmu semiotika pada para siswa apalagi pada sekolah dasar. Pengajaran ilmu semiotika ini sebenarnya tak sanggup dipandang sebelah mata alasannya ilmu semiotika sungguh diinginkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu semiotika merupakan bab dari ilmu bahasa yang tidak sanggup dipisahkan dari semua segi kehidupan insan selaku makhluk sosial.
SEMIOTIKA DALAM PEMBELAJARAN
Dalam pembelajaran lewat media lazim penulis mengenalkan ilmu semiotika terhadap para siswa tingkat Sekolah Dasar, tepatnya Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 1 kelurahan Beji Timur Kecamatan Beji Kota Depok. Sesuai dengan tingkatan pendidikan para siswa maka penulis menegaskan bervariasi semiotika tetapi semua yang penulis ajarkan tetap yang paling sederhana dan yang paling banyak ditemui dalam keseharian para siswa. Dizaman kini siswa sekolah dasar telah cendekia menggunakan banyak sekali applikasi yang ada pada telepon genggam atau lebih dipahami dengan HP. Dalam hal ini yang pertama penulis pilih pengenalan semiotika berupa simbol yaitu Emoticon pada WHATSAPP.
Di dalam whatsapp terdapat banyak sekali emoticon, emoticon-emoticon tersebut boleh digunakan tetapi mesti sesuai dengan keperluan artinya penggunaan emoticon pasti mesti sesuai dengan konteks kalimat yang ingin disampaikan. Jika emoticon di tampilkan tidak cocok dengan konteks kalimat maka akan terjadi kesalahpahaman bagi pembaca atau peserta pesan dari whatsapp tersebut. Penggunaan emoticon bertujuan untuk mengungkap perasaan pengirim pesan, misalnya: perasaan sedih, senang, bahagia, malu, menyesal dan lain sebagainya.
Dalam mengenalkan ilmu semiotika lewat emiticon Whatsapp penulis menegaskan simbol-simbol berikut ini;
1. ✔ini merupakan tanda yang memiliki makna benar, sanggup diterima atau telah mengakhiri sebuah tugas. Setiap hari penulis meminta para siswa untuk menghasilkan daftar atau list kemunculan dengan nomor urut pada ketidakhadiran yang telah ditentukan. Setiap siswa diperbolehkan menampilkan tanda ✔dengan catatan telah mengantarkan voice note yang telah guru tentukan, misalnya do’a masuk masjid. Tentunya do’a yang diantarkan akan berlawanan setiap harinya.
Maka alhasil selaku berikut:
1. Adzanra✔
2. Afif ( belum ada ✔ bermakna belum mengirim voice note)
3. Alhamizan✔
4. Alif✔
5. Azka✔
2. 🙏 ini merupakan tanda yang memiliki makna mohon maaf, terimakasih, atau rasa syukur dan akan bermakna mempertegas isi pesan jikalau disisipkan diakhir pesan pada whatsapp.
Penulis mengajarkan para siswa untuk menggunakan symbol/emoticon ini diakhir pesan pada teman-teman khususnya pada orang yang lebih tua, orang renta atau guru.
Hasilnya sanggup dibuktikan saban hari pada pesan whatsapp selaku berikut:
1. Terima kasih Pak atas nilainya🙏
2. Mohon maaf saya telat mengirim kiprah alasannya ketiduran, Pak🙏
3. Alhamdulillah🙏 terima kasih ya pak🙏🙏🙏
4. Maaf pak saya tidak sanggup ikut zoom alasannya quota saya tinggal sedikit🙏
5. Terima kasih pa katas infonya🙏🙏
3. 🦾ini merupakan emoticon yang memiliki makna memberi semangat, tetap semangat dan terus maju serta pantang menyerah. Penulis mengajarkan dan mengajak para siswa untuk saling mendukung dikala ada kawan dekat sekelas yang belum mengantarkan kiprah terhadap guru. Para murid kelas dibiasakan untuk peduli dan berkompetisi secara sehat dalam kiprah untuk menjangkau nilai dari guru. Penulis menerapkan pada para siswa untuk menghasilkan daftar nama siswa yang telah mengirim kiprah dalam group whatsapp, dengan demikian sanggup mempermudah guru untuk mendata para siswa yang telah mengirim kiprah sekaligus merekap nilai siswa `disetiap kiprah online mereka. Maka para siswa senantiasa sudah biasa untuk memotivasi kawan dekat yang belum mengirim tugasnya, apalagi jikalau telah mendekati dateline kiprah berakhir.
Contoh penggunaan emoticon tersebut dalam pesan-pesan siswa:
1. Syafiq: Ayo Diyas semangat yaa, masih ada 2 jam lagi waktunya. Kamu bisa🦾🦾
Diyas : Terima kasih Syafiq🙏
2. Khanza: Maulida cepat ya kirim kiprah kamu, dinantikan pakguru. Ayo kawan dekat jago 🦾
PENUTUP
Para pembaca dan teman-teman guru masih banyak lagi semiotika teknologi yang sanggup kita ajarkan pada para siswa tetapi tetap mesti kita pilih sesuai dengan tingkatan Pendidikan mereka dan keperluan yang cocok serta keuntungannya bagi pendidikan mereka. Terima kasih hingga jumpa dalam tema yang lain.
Peran Media Sosial Dalam Pengenalan Semiotika - Penggunaan Fitur Emoticon pada Sosial Media sanggup memperbesar wawasan ilmu semiotika siswa.
Pengirim : GUNAWAN AURI (aurialmatiin@gmail.com) - Mahasiswa Pasca Sarjana Uhamka Jakarta.
0 Komentar untuk "Pengenalan Ilmu Semiotika Yang Ada Pada Fitur Emoticon"