Contoh tumbuhan tak berpembuluh, antara lain:
- Lumut daun
- Lumut hati
- Lumut tanduk
Contoh tumbuhan tak berpembuluh tersebut akan kami uraikan di bawah ini. Namun sebelumnya mari kita pelajari apalagi dulu mengenai pemahaman tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler).
Pembuluh merupakan jaringan yang terdiri atas sel-sel yang dihubungkan satu sama lain, membentuk pembuluh yang memuat air dan zat-zat hara di seluruh tubuh tumbuhan.
Kelompok tumbuhan yang tak mempunyai pembuluh tersebut, dikelompokkan ke dalam tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler).
Pernahkah kau menyaksikan tumbuhan lumut? Sebagian besar tumbuhan lumut (Bryophyta) tak mempunyai jaringan pembuluh.
Tumbuhan Lumut credit: materi.co.id |
Oleh sebab itu lumut tergolong golongan tumbuhan tak berpembuluh (nonvaskuler). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan peralihan dari air ke daratan.
Pada waktu meningkat biak, lumut masih membutuhkan air, sperma mempunyai flagela dan mesti berenang dari anteridium ke arkegonium untuk membuahi sel telur.
Pada beberapa spesies lumut, setetes air hujan atau embun sudah cukup untuk memungkinkan terjadinya pembuahan.
Dengan demikian, beberapa spesies lumut sanggup hidup di gurun.
Sebagian besar lumut tak mempunyai pembuluh (ada lumut tertentu yang mempunyai sel pengangkut air yang memanjang), maka di saat air mengalir pada permukaan hamparan lumut, air akan meresap dan menyerap ke seluruh tubuh tumbuhan lewat proses difusi yang relatif lambat.
Oleh sebab itu, habitat yang biasa untuk lumut merupakan yang teduh dan lembap.
Lumut sanggup merentang secara horizontal selaku hamparan di atas permukaan yang luas, tapi tingginya cuma 1-2 cm, paling tinggi biasanya kurang dari 20 cm.
Tumbuhan lumut berbagai jenisnya, para andal membagi lumut menjadi tiga kelompok, yakni lumut daun, lumut hati, dan lumut tanduk.
Lumut Daun
Lumut daun (moss) merupakan tumbuhan lumut yang paling terkenal. Hamparan lumut daun terdiri atas golongan lumut yang padat, yang saling menyokong satu sama lain.
Setiap tumbuhan yang tergabung dalam hamparan tersebut menempel pada substrat dengan sel memanjang atau filamen seluler yang disebut rizoid.
Gametofitnya berkembang tegak di permukaan tanah, mempunyai bagian-bagian yang mirip “akar”, “batang”, dan “daun” yang bantu-membantu tidak sama dengan struktur yang serupa pada tumbuhan vaskuler.
Gametofit merupakan generasi dominan, tempat terjadinya fotosintesis. Sporofit berkembang membentuk sebuah batang panjang yang timbul dari arkegonium.
Pada ujung batang terdapat sporangium, yakni kapsul tempat terjadinya pembelahan meiosis dan spora haploid berkembang.
Sporofit yang mempunyai sporangium berupa kapsul dengan tutupnya disebut kaliptra. Jika kadar air rendah, kaliptra terlepas, gigi peristom terbuka, dan spora keluar.
Salah satu pola lumut daun merupakan lumut gambut atau sphagnum, terbentang menutupi permukaan daratan bumi mirip karpet.
Hamparan lumut gambut sungguh tebal, terdiri atas tumbuhan hidup dan mati di tanah basah, mengikat berbagai karbon organik.
Sebagai tempat penyimpanan karbon, rawa gambut tersebut berperan penting dalam menstabilkan fokus karbon dioksida (CO ) di atmosfer.
Sphagnum berkembang di tempat tundra, merupakan makanan rusa kutub. Lumut daun sanggup dimanfaatkan selaku media tumbuhan (pengganti ijuk)..
Lumut Hati
Hutan tropis merupakan tempat hidup lumut hati dengan keragaman yang paling besar.
Gametofitnya merupakan lembaran “daun” tipis yang menempel pada substratnya dengan rizoid yang halus.
Lembaran “daun” dibagi menjadi beberapa lobus, bentuknya mirip hati hewan, epidermisnya mengandung klorofil.
Pada permukaan gametofit terdapat tubuh mirip mangkuk yang berisi kuncup (gemma) yang berfungsi selaku alat perkembangbiakan aseksual.
Kuncup yang terlepas dan jatuh di tempat yang sesuai, akan berkembang menjadi individu baru. Siklus hidup lumut hati nyaris sama dengan siklus hidup lumut daun.
Lembaran “daun” (gametofit dengan mangkuk berisi gemma, anteridium, dan arkegonium. Perkembangbiakan seksual terjadi lewat pembentukan arkegonium dan anteridium, biasanya berkembang pada gametofit yang berbeda.
Tangkai arkegonium disebut arkegoniofor, sedangkan tangkai anteridium disebut anteridiofor.
Lekukan pada payung pembawa anteridium lebih dangkal dibanding dengan payung arkegonium. Pada tiap lekukan terdapat satu arkegonium, yang berkembang ke arah bawah.
Setelah terjadi pembuahan terbentuk zigot, sementara arkegoniofor terus memanjang. Zigot berkembang menjadi sporofit dan terbentuk “kapsul” tempat tumbuhnya spora yang haploid.
Spora yang jatuh pada tempat yang tepat akan berkembang menjadi benang yang tidak pasti bentuknya dan berfungsi selaku sel pemula pembentukan gametofit.
Lumut Tanduk
Di antara semua lumut, lumut tanduk merupakan yang paling akrab kekerabatan kekerabatannya dengan tumbuhan vaskuler.
Bentuk tubuhnya mirip lumut hati, tapi sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang berkembang mirip tanduk
Lumut Tanduk credit: materi.co.id |
Sampai di sekarang ini ketiga divisi lumut itu masih bertahan selaku tumbuhan darat.
Adanya hamparan lumut pada permukaan tanah sanggup menghambat erosi. Selain itu, rizoid lumut sanggup menembus permukaan batuan.
Proses ini secara sedikit demi sedikit membentuk tanah baru. Oleh sebab itu, tumbuhan lumut disebut selaku tumbuhan pionir.
Credit gambar:
https://materi.co.id/tumbuhan-lumut/
https://materi.co.id/lumut-tanduk/
0 Komentar untuk "Sebutkan Pola Tumbuhan Tak Berpembuluh"