Tumbuhan utama penyusun hutan tropis berair di Indonesia terbagi atas tujuh kelompok, yakni pohon-pohon hutan, terna dan semak, liana, epifit pencekik pohon, saprofita, dan parasit.
Pohon-Pohon Hutan
Pohon-pohon ini untuk gampangnya disebut atap atau tajuk, atau kanopi.
Kanopi dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu:
1) Tingkat tertinggi (A), pohon yang tertinggi yang jarak sesamanya saling berjauhan;
2) Tingkat kedua (B), ialah pohon-pohon dengan tinggi yang khas, menjulang antara 15 - 30 meter.
3) Tingkat ketiga (C), biasanya kecil dan langsing, tinggi biasanya 5 - 15 meter.
Pohon-pohon hutan yakni flora dikotil (Dicotyledonae), palma yang tinggi (besar), bambu dan kadang-kadang paku tiang.
Banyak pula pohon yang menjalankan penggantian daun yang terjadi kapan saja setiap tahun, misalnya marga Hevea (kelompok karet).
Terna dan Semak
Ada bab hutan yang tajuknya tidak begitu lebat.
Di daerah ini cahaya sanggup menembus lantai hutan, sehingga membuat berkembangnya vegetasi tanah berwarna hijau yang mandiri.
Contohnya, terna: paku-pakuan, paku lumut (Selaginella sp), dan flora berkayu; semak: flora berkayu yang agak tinggi, terna dan semak-semak pohon yang tingginya 2-5 meter, menyerupai pisang, jahe, dan berbagai jenis rumput.
Tumbuhan Pemanjat (Liana)
Tumbuhan pemanjat ialah flora yang tetap hijau, tapi tidak mandiri, bergantung pada pendukung dari luar.
Tumbuhan yang memanjat atau membelit ini memamerkan “hiasan” utama pada hutan.
Jumlahnya banyak sehingga memberi ciri khas hutan tropika. Bentuk dan ukurannya sungguh beragam. Mulai dari yang tipis hingga yang tebal.
Ada yang karam di balik dedaunan atau bergantungan membentuk simpul tali raksasa. Ada yang bercabang, ada pula yang tidak bercabang.
Ada yang pendek, ada yang panjangnya hingga 200 meter memanjat satu pohon, turun ke tanah dan memanjat pohon berikutnya.
Liana biasanya berkembang di bab pinggir hutan, misalnya di sepanjang tepi sungai, dan melimpah di tempat-tempat yang hutannya telah mengalami gangguan.
Liana yang besar-besar tergolong dalam Dikotil, walaupun yang lebih banyak didominasi yakni rotan (palma yang memanjat).
Epifit
Epifit yakni flora yang berkembang menempel pada batang, cabang, daun-daun pohon, semak, dan liana. Secara lazim epifit tidak mengusik inang yang menunjangnya.
Epifit memainkan tugas yang penting dalam ekosistem selaku habitat untuk hewan.
Keanekaragamannya cukup besar termasuk flora berspora dan flora berbunga tergolong beberapa semak.
Epifit membedakan hutan tropika berair dengan hutan subtropika. Epifit sanggup dibedakan dalam tiga tipe utama, yaitu:
1) Epifit yang bersifat ekstrem xerofit, hidup pada bab paling ujung cabang-cabang dan ranting-ranting pohon yang lebih besar.
2) Epifit matahari, biasanya bersifat xeromor, hidup di bab tengah tajuk inangnya, misalnya Bilbergia sp, pohon-pohon lapisan C, atau pada batang liana yang lebih besar. Contohnya, flora paku.
Pencekik
Pohon Tumbuhan ini mulanya yakni epifit, tapi akarnya turun ke tanah, sehingga sanggup hidup sendiri dan membunuh inangnya.
Contohnya Ficus sp (sejenis karet atau beringin). Biji pencekik pohon biasanya berkecambah di atas batang inang.
Saprofit
Saprofita bareng parasit-parasit ialah flora anggota heterotrof yang tidak berhijau daun.
Saprofita mendapat zat haranya dari materi organik yang mati. Mayoritas saprofit yang besar terdiri atas jamur. Saprofit lainnya, yakni bakteri.
Parasit
Parasit terdiri atas dua kelom- pok, yakni parasit akar dan hemiparasit (setengah parasit). Parasit akar berkembang di atas tanah, sedangkan hemiparasit berkembang selaku benalu.
Parasit akar jumlahnya sedikit, tapi sungguh memukau perhatian, misalnya flora Rafflesia manillana, parasit pada akar liana Cissus
Rafflesia didapati di hutan Kalimantan, Sumatra, dan Jawa Hemiparasit jumlahnya banyak, seluruhnya tergolong ke dalam suku parasit (Loranthaceae).
Jumlahnya melimpah, dan sanggup ditemui di seluruh wilayah hutan tropika basah. Contohnya menyerupai pada di bawah ini.
Hemiparasit |
Benalu ialah semak-semak berkayu, terdapat pada cabang dan ranting pohon yang lebih tinggi.
Keragaman flora tropik berair ditambah pula dengan adanya flora yang hidup di hutan tropik musiman.
Keistimewaan wilayah tropika, yakni adanya wilayah-wilayah yang iklimnya sedikit ekstrem.
Dengan demikian, vegetasi yang berkembang memiliki aksara yang berlawanan dengan flora di hutan basah. Daerah ekstrem itu yakni hutan musim, lahan hutan sabana, dan lahan hutan berduri.
0 Komentar untuk "Sebutkan Keragaman Tumbuhan Di Hutan Tropis Basah"